Proses Memimpin
1. Membuat Keputusan
2. Menetapkan Sasaran
Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan kearah mana kegiatan itu
akan dituju. Suatu kelompok dapat menetapkan tujuannya secara khusus ataupun secara
umum atau menetapkan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini menyangkut
hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh badan/ kelompok. Keinginan itu bisa
dinyatakan dalam standar-standar yang berlaku baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
3. Perencanaan Kebijakan
Perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Perencanaan adalah “sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
4. Mengorganisir
Yang berarti mengorganisir seluruh rencana yang sudah ditetapkan dalam meningkatkan
kinerja suatu badan. Dalam tahap ini pemimpin juga harus mampu untuk menyelaraskan
seluruh sumber daya yang ada se efektif mungkin untuk dapat menyelesaikan pekerjaan atau
suatu kegiatan dalam badan tersebut.
5. Berkomunikasi
Komunikasi paling mendasar bagi seorang pemimpin adalah mendengarkan. Seorang
pemimpin yang hebat perlu menjadi pendengar yang baik untuk setiap anggotanya. Apabila
terdapat anggota organisasi memiliki aspirasi, masukan, ataupun kritik, jangan langsung
menolak mentah-mentah pesan yang disampaikan.
Komunikasi efektif terjadi apabila pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima
dengan baik, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Berkomunikasi efektif berarti bahwa
komunikator dan penerima sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan.
7. Mengawasi
Pengawasan ialah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah,
tujuan atau kebijaksanaan yang telah ditentukan.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya
kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui
pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan
untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
Hal 5
Kearifan lokal dalam kepemimpinan ala Indonesia sering dikaitkan dengan petuah yang
dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara berupa momong, among, dan ngemong. Konsep
yang awalnya diterapkan di Taman Siswa tersebut kemudian dikembangkan menjadi tiga
prinsip kepemimpinan Taman Siswa: ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut
wuri handayani.