Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN PARTUS KASEP

No. Dokumen :
SPO/ / / / /2022
S
O
P No. Revisi :- Kepala UPTD Puskesmas
Radabata
UPTD Tanggal terbit :
PUSKESMAS
RADABATA Halaman : 1/1 Kornelius Rodja, SKM
NIP 196705111998031010

1. Pengertian Partus kasep adalah suatu keadaan dimana persalinan mengalami


kemacetan dan berlangsung lama sehingga menimbulkan komplikasi
baik pada ibu maupun anaknya.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman petugas dalam penataksanaan
partus kasep
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Radabata No.
tentang pelayanan medis.
4. Referensi  Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan
Rujukan, 2013 KEMENKES RI
 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, 2006 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
5.Prosedur Anamnesis
1. Menanyakan sejak kapan keluar air, warna dan bau
2. Menanyakan tanda-tanda persalinan seperti sakit perut hilang
timbul O\.,dan keluar lendir campur darah
3. Menanyakan adanya komplikasi persalinan pada ibu seperti
riwayat demam, trauma dan tindakan medis sebelumnya (jika
merupakan kasus rujukan) komplikasi pada janin seperti gerak
anak menurun atau tidak bergerak.
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik umum
2. Pemeriksaan fisik obstetrik
a. Leopold I-IV
b. Auskultasi
c. DJJ
3. Pemeriksaan colok vagina
Kriteria diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya partus lama
yaitu terdapat perpanjangan dari fase-fase persalinan ditambah dengan
komplikasi pada ibu dan atau janin seperti :
1. Komplikasi pada anak
a. Caput suksedanium besar
b. Fetal distress
c. Kematian janin
2. Komplikasi pada ibu
a. Vagina/vulva edema e. Ketuban Hijau
b. Porsio edema f. Dehidrasi
c. Ruptura uteri
d. Febris
3. Tanda-tanda infeksi intrauterine
Kriteria Gibss : temperatur rektal lebih dari 37,8 °C disertai
dengan 2 atau lebih tanda-tanda berikut :
a. Maternal tachycardia (lebih dari 100 kali per menit)
b. Fetal tachycardia (lebih dari 160 kali per menit)
c. Uterine Tenderness
d. Foul Odour of Amniotic Fluid
e. Maternal leucocytosis (lebih dari 15.000 cel/mm3)
4. Tanda-tanda rupture uteri
a. Perdarahan melalui OUE
b. His hilang
c. Bagian anak mudah teraba dari luar
d. VT : bagian terendah janin mudah di dorong ke atas
e. Robekan dapat meluas ke servik dan vagina
5. Tanda-tanda gawat janin
a. Air ketuban bercampur mekonium
b. DJJ bradikardia/takikardia/ireguler
c. Gerak anak berkurang
Perbaikan keadaan umum ibu
a. Pasang infus dan kateter urine
b. Beri cairan kalori dan elektrolit
 Normal salin, 500 cc
 Dekalitrose 5-10 %, 500 cc
c. Koreksi asam basa dengan pemeriksaan gas darah
d. Pemberian antibiotika berspektrum luas :
 Ampicillin 3 kali 1 gr/hari i.v. dilanjutkan 4 kali 500
mg po selama 3 hari
 Metronidazole 3x1 gr supositoria selama 5-7 hari
e. Pemberian obat penurun panas :
 Xylomidon 2 cc im.
Terminasi kehamilan :
Pengakhiran kehamilan tergantung syarat dan kontra indikasi saat
itu.
6. Unit terkait Ruang Persalinan, Poli KIA, Ruang Nifas
Bagan Alur Partus Kasep

Partus Kasep

Hemodinamik maternal Hemodinamik maternal


terganggu (Syok) tidak terganggu

 Pasang infuse dan kateter urine  Pasang infuse dan kateter urine
Beri cairan kalori dan elektrolit  Pemberian obat penurun panas
 Grojog cairan RL 1000 cc (Bila  Pemberian antibiotika berspektrum luas
perlu transfusi) : Ampicillin 3 kali 1 gr/hari i.v.
 Pemberian obat penurun panas dilanjutkan 4 kali 500 mg po selama 3
 Pemeriksaan laboratorium hari, metronodazole 3x1 gr supositoria
(DL,UL,SPT,SGOT,BUN/SC) selama 5-7 hari
 Evaluasi penyebab syok  Pemeriksaan laboratorium
(DL,UL,SPT,SGOT,BUN/SC)

Sepsis Rupture
uteri

Sesuai PPK Sesuai PPK DJJ normal KJDR Fetal Distress


penanganan penanganan
sepsis rupture uteri

Evaluasi 3P Evaluasi 3P Kala I Kala II

CPD (+) CPD (-) Kala I Kala II

Kelainan letak

Drip Oxytocin CPD (-) CPD (+) Cunam FE


Mozok
Kelainan
letak

SC

Anda mungkin juga menyukai