Anda di halaman 1dari 6

Page 1 of 6

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK)


No. ALB/JKL-001/R02/HRD-NSG/VIII/2023
Kepada ❑ Division Head
❑ Department Head / BMM / Manager
❑ Area Manager HMC & M2W / Regional Manager M4W
❑ BM / NSO Head / MSO Head
❑ PIC Cabang
Dari Divisi HRD
Perihal Ketentuan Ganti Libur
Lampiran -
Tanggal 14 Agustus 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Adanya SOP No.ALB/SOP-020/R01/HRD-NSG/XI/2021 Perihal “Ketentuan
Ganti Libur” tertanggal 24 November 2021.
2. Adanya Rules No. R/ALL/00598/R0000/0494 Perihal “Pembatalan Ganti Libur“
tertanggal 15 Juli 2011.
3. Adanya perubahan aturan main pelaksanaan inputan dan approval untuk Ganti
Libur SDM.

B. TUJUAN
1. Menetapkan ketentuan yang mengatur proses dan mekanisme inputan ganti
libur SDM agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan.

C. KETENTUAN
1. Ruang Lingkup Aturan dalam SOP ini berlaku untuk seluruh bisnis di
Nusantara Sakti Group.

2. Definisi Ganti Libur


Adalah hak istirahat yang diberikan kepada SDM (baik SDM Pusat atau Cabang)
setelah melaksanakan pekerjaan / kewajibannya pada hari Minggu / Libur
Nasional / Libur Daerah sesuai shift kerja yang telah ditetapkan oleh atasannya.

3. Ketentuan jam kerja hari Minggu / Libur Nasional / Libur Daerah :


a. SDM (Subdept maupun jumlahnya) yang akan bertugas pada hari Minggu /
Libur Nasional / Libur Daerah ditentukan oleh Atasan Divisi masing-masing
sesuai kebutuhan.
b. Jam kerja mulai pukul 08.30 s/d 16.30
c. Jika ada acara khusus / event, maka jam kerja disesuaikan dengan mengacu
maksimal 8 jam kerja (include 1 jam untuk istirahat).
Contoh :
Sales Lapangan wajib hadir hari Minggu mulai pukul 06.00 s/d 14.00 (untuk
event grebek pasar, tempat olahraga, dll serta dibuatkan laporan dengan
melampirkan foto per 2 jam)

4. Ketentuan Absen Kehadiran :


a. Seluruh SDM yang bekerja hari Minggu / Libur Nasional / Libur Daerah
WAJIB melakukan absen datang dan absen pulang.
Page 2 of 6

b. Untuk PIC dan BM / NSO Head / MSO Head wajib memonitor aktivitas
masing-masing bawahan / area cabangnya. Apabila saat jam pelaksanaan
absensi secara system (baik kedatangan maupun kepulangan) di cabang
terjadi disconnect pada sistem, maka ketentuan pelaksanaan absensinya
mengacu pada SOP “Ketentuan Penginputan Cabang Disconnect” yang
berlaku.

5. Ketentuan Inputan Sistem Ganti Hari Libur :


a. User penginput Ganti Hari Libur adalah Atasan 1 Layer SDM melalui NSweb
screen 164 “Ganti Libur”.
- SDM Cabang diinput oleh atasan layer ke-1 (minimal jabatan PIC)
- SDM Bengkel/AHASS diinput oleh atasan layer ke-1 (AHASS Kepala
Bengkel)
- SDM Pusat diinput oleh atasan layer ke-1 (minimal Dept.Head)
b. Informasi yang diinput pada master screen 164 adalah :
- Cabang SDM, dan
- Tanggal masuk pada hari Minggu / Libur
Pada detail screen 164 (1.d Nip Sdm) yang diinput adalah :
- Tanggal masuk,
- NIP SDM (yang akan bekerja pada hari Minggu / Libur Nasional / Libur
Daerah), dan
- Tanggal Ganti Libur SDM (harus lebih besar dari tanggal pengajuan).
c. Pengajuan ganti libur wajib mendapat ACC dari Atasan :
- SDM Cabang di ACC oleh Atasan layer ke-2 (BM / NSO Head / MSO
Head).
- SDM Bengkel/AHASS di ACC oleh atasan layer ke-2 (AHASS SPV /
AHASS Head).
- SDM Pusat di ACC oleh Atasan layer ke-2 (minimal Div.Head).
d. Batas pelaksanaan inputan pengajuan ganti hari libur (status OPEN) dan
approval oleh Atasan sesuai ketentuan (sampai dengan status INPG) paling
lambat H-1 sebelum pelaksanaan masuk kerja di hari Minggu / Libur.
Note.
➢ Apabila pada H-1 sebelum pelaksanaan belum dilakukan approval oleh
Atasan (status screen 164 belum INPG), maka inputan screen 164
tersebut dinilai sebagai TACC dan SDM yang masuk kerja pada
keesokan harinya akan tercatat sebagai ALPA / TIDAK MASUK KERJA
karena tidak bisa melakukan absen datang maupun absen pulang.
➢ Apabila H-1 pelaksanaan masuk kerja di hari Minggu / Libur adalah juga
merupakan hari Libur, maka inputan pengajuannya harus sudah
dilakukan dan sudah di approve pada hari efektif kerja sebelum hari Libur
tersebut.
Contoh :
SDM A ditugaskan masuk kerja pada hari Minggu 19 Februari 2023.
Tetapi karena hari Sabtu 18 Februari 2023 (H-1) adalah hari libur
Nasional, maka pelaksanaan inputan ganti libur screen 164 paling
lambat telah dilakukan dan di approve paling lambat hari Jumat 17
Februari 2023.
Page 3 of 6

e. Screen 164 status INPG baru dapat di posting oleh User penginput menjadi
status CLSD pada H+1 dari tanggal masuk kerja di hari Minggu / Libur
tersebut.
Status INPG akan mengunci absen User penginput pada H+1 dari inputan
tanggal masuk pada master.
f. Tanggal ganti libur yang diinput akan terproses secara system ketika screen
164 sudah status CLSD dan SDM yang ditunjuk tercatat masuk bekerja di
tanggal yang dijadwalkan masuk (secara absensi ada absen kedatangan dan
kepulangan sesuai jam kerja yang ditentukan).
Note.
➢ Jika belum status CLSD pada H+1 dari tanggal masuk kerja di hari
Minggu / Libur maka SDM tersebut dianggap tidak masuk sesuai dengan
inputan hari ganti libur SDM dan akan dinilai ALPA / tidak mengajukan
ganti libur.
➢ Jika status CLSD pada H+1 dari tanggal masuk kerja di hari Minggu /
Libur tetapi absensi kehadiran SDM tidak ada atau tidak lengkap pada
tanggal masuk kerja yang ditentukan, maka akan dinyatakan sebagai
ALPA dan tanggal ganti libur yang diinput tidak akan terproses secara
system.

6. Ketentuan Kontrol Atasan


a. Khusus SDM yang ditunjuk masuk kerja pada hari Minggu / Libur kondisi
memiliki peran dalam operasional yang tidak bisa digantikan SDM lainnya,
maka untuk meminimalkan terjadinya gangguan operasional akibat SDM
tersebut tidak masuk mendadak, Atasan 1 layer wajib telah menentukan
sebelumnya SDM cadangan sebagai pengganti / persiapan jika kondisi SDM
mendadak tidak masuk.
Atasan 1 layer wajib menginformasikan kepada SDM pengganti yang
ditunjuknya tersebut paling lambat H-1 dari tanggal masuk kerja di hari
Minggu / Libur tersebut.
b. Atasan 1 layer wajib untuk melakukan kontrol dan memastikan bahwa SDM
bawahannya masuk (khususnya SDM yang memiliki peran dalam
operasional yang tidak bisa digantikan SDM lainnya sehingga berpotensi
menganggu operasional di hari itu).
c. Apabila SDM yang mengajukan ganti libur mendadak tidak masuk pada hari
Minggu / Libur Nasional / Libur Daerah maka Atasan wajib memastikan SDM
penggantinya langsung masuk pada hari tersebut.
d. Atasan wajib untuk memberikan sanksi administratif sesuai poin D dibawah
kepada SDM yang mendadak tidak masuk kerja tanpa menginformasikan
kepada Atasan sebelum jam dimulainya shift kerja di hari tersebut, atau
memberikan alasan selain SAKIT (wajib ada Surat Dokter) atau karena ada
kedukaan keluarga SDM tersebut.

7. Cara inputan sistem ganti libur oleh SDM pengganti agar bisa absen :
a. SDM pengganti melakukan penginputan pada screen 164
b. Inputan screen 164 yang di bentuk oleh SDM pengganti baru dapat di
posting jika :
Page 4 of 6

- Inputan Tanggal masuk sama dengan tanggal input (hari berjalan)


- Telah input nomor bukti screen 164 yang akan digantikan
- Telah input NIP SDM yang akan digantikan dalam nomor bukti screen
164 tersebut
c. Setelah pengisian screen 164 oleh SDM pengganti selanjutnya Atasan akan
melakukan pengecekan dan approval pada screen 164.

8. Kompensasi ganti hari libur yang diperbolehkan adalah hari Selasa, Rabu,
Kamis, Jumat, dengan kondisi tanggal yang diinput harus lebih besar dari tanggal
masuk pada master screen 164.

9. Batas pengambilan kompensasi ganti hari libur adalah 1 (satu) bulan, tetapi tidak
boleh diambil sekaligus / berurutan harinya.

10. Inputan Ganti Hari Libur hanya dapat diganti tanggal libur nya selama status
inputan screen 164 belum INPG atau tanggal libur yang diinputnya telah di
TACC oleh Atasan untuk ganti tanggal.

D. SANKSI ATAS PELANGGARAN DALAM PELAKSAAN INPUT GANTI LIBUR


1. Jika ditemukan adanya pelangggaran yang dilakukan oleh SDM atas ketentuan
yang diatur dalam aturan ini, maka :
a. Untuk SDM pelaku inputan maupun approval yang tidak melaksanakan atau
bekerja tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan akan disanksi
- SBin 1 atau sanksi level selanjutnya apabila SDM sudah memiliki SBin
1 aktif untuk SDM status Magang / Pelatihan, atau
- SP 1 atau sanksi level selanjutnya apabila SDM sudah memiliki SP 1
aktif untuk SDM status Karyawan Tetap / Kontrak.
Selain itu, juga akan dikenakan sanksi pengenaan denda sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai kerugian yang
timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme Tanggung Renteng”
yang berlaku.

b. Jika dalam pelanggaran tersebut terjadi manipulasi data dan/atau fraud


(baik SDM sebagai pelaku, atau pemberi perintah, atau dengan
menggunakan jabatannya memberikan approval dengan mengetahui telah
terjadi pelanggaran saat memberikan aprrovalnya), untuk mendapatkan
keuntungan untuk dirinya sendiri dan/atau orang lain, dan/atau dengan
sadar menerima bagian uang / barang atas tindakan fraud, dan/atau
menerima tip / suap / hadiah / komisi / imbalan jasa dari siapapun, sehingga
Perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung dirugikan, maka
sanksi yang diberikan kepada SDM tersebut adalah :
1) Jika SDM kondisi MEMILIKI sanksi ST / SPem yang masih aktif atau
kondisi TIDAK MEMILIKI sanksi yang masih aktif :
- Surat Pembinaan Pertama & Terakhir (SPPT) dan dinyatakan
Tidak Lulus (TL) apabila SDM status Magang / Pelatihan, atau
- Surat Peringatan Pertama & Terakhir (SPPT) dan dinyatakan
Tidak Lulus (TL) apabila SDM status Karyawan Kontrak, atau
Page 5 of 6

- Surat Peringatan Pertama & Terakhir (SPPT) dan di mutasi /


demosi / dikualifikasikan mengundurkan diri apabila SDM status
Karyawan Tetap.
2) Jika SDM kondisi MEMILIKI sanksi SBin / SP 1 atau 2 yang masih aktif:
- SBin 3 dan dinyatakan Tidak Lulus (TL) untuk SDM status Magang
/ Pelatihan, atau
- SP 3 dan dinyatakan Tidak Lulus (TL) untuk SDM status Karyawan
Kontrak.
- SP 3 dan di mutasi / demosi / dikualifikasikan mengundurkan diri
apabila SDM status Karyawan Tetap.
Selain itu, juga akan dikenakan sanksi pengenaan denda sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai kerugian yang
timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme Tanggung Renteng”
yang berlaku, dan pelaporan ke pihak Kepolisian.

c. Untuk SDM (termasuk Atasan di HO) yang mengetahui terjadinya


pelanggaran namun melakukan pembiaran dan/atau tidak melakukan
pelaporan kepada Perusahaan:
- Sanksi 1 (satu) tingkat di bawah sanksi yang diberikan kepada SDM
Pelaku Pelanggaran dan juga dikenakan sanksi pengenaan denda
sesuai ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai
kerugian yang timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme
Tanggung Renteng” yang berlaku.

d. Untuk Atasan di HO yang lalai melakukan pengawasan / kontrol terhadap


pekerjaan dan/atau bawahannya :
- Sanksi 2 (dua) tingkat di bawah sanksi yang diberikan kepada SDM
Pelaku Pelanggaran dan juga dikenakan sanksi pengenaan denda
sesuai ketentuan yang berlaku serta penggantian nominal senilai
kerugian yang timbul (jika ada) sesuai dengan aturan “Mekanisme
Tanggung Renteng” yang berlaku.

2. Detail mengenai perbuatan pelanggaran beserta tingkatan sanksi untuk SDM


terkait mengacu pada aturan sebagai berikut :
1) Aturan “Sanksi Atas Pelanggaran Administratif atau Fraud oleh SDM” yang
berlaku.
2) Aturan “Penerapan Disiplin, Penyusunan dan Penjatuhan Sanksi Bagi
Karyawan” yang bedrlaku dan/atau aturan “Surat Pemberitahuan dan Surat
Pembinaan Untuk SDM Magang dan SDM Status Pelatihan” yang berlaku,
jika pelanggaran yang dilakukan belum diatur dalam aturan “Sanksi Atas
Pelanggaran Administratif atau Fraud oleh SDM” yang berlaku.

Dengan terbitnya ketentuan ini, maka SOP No.ALB/SOP-020/R01/HRD-


NSG/XI/2021 Perihal “Ketentuan Ganti Libur” tertanggal 24 November 2021
Dinyatakan DICABUT dan TIDAK BERLAKU LAGI.
Page 6 of 6

Lembar Pengesahan Juklak “Ketentuan Ganti Libur”

Disusun Oleh :

09/05/2023

Alfrida Pasinggi Budi Setiawan W

Disetujui Oleh :

Ferix Sidharta MA Wulansari Endah Hengky Kurniawan

Djie Thian Loeng

Tjoa Andy S

Anda mungkin juga menyukai