Anda di halaman 1dari 2

NAMA :Rizal marentek

NIM : B50121232

KELAS : E

MATAKULIAH : filsafat komunkasi

Ilmu komunikasi dan ideologi ekonomi kapitalisme

Untuk memahami posisi media massa dalam sistem kapitalis, terlebih dahulu kita pahami asumsi-
asumsi dasar media yang melatar belakangi media massa. Pertama, institusi media menyelenggarakan
produksi, reproduksi, dan distribusi pengetahuan dalam pengertian serangkaian simbol yang me-
ngandung acuan bermakna tantang pengalaman dalam kehidupan sosial. Dalam hal ini media massa
memiliki posisi yang begitu penting dalam proses transformasi pengetahuan. Dalam hal ini media massa
memiliki posisi yang begitu penting dalam proses transformasi pengetahuan.

Pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara luas.Menurut
McQuil (1987:40) salah satu ciri-ciri institusi media massa adalah institusi media dikaitkan dengan
industri pasar, karena ketergantungan pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan pembiayaan.
Dalam hal ini industri pasar dapat diartikan dengan kapitalisme.

Media massa ditentang sebagai institusi kapitalis yang berorientasi pada keuntungan dan akumulasi
modal. Karena media massa harus berorientasi pasar dan peka terhadap dinamika persaingan pasar,
maka harus berusaha menyajikan informasi produk yang memiliki keunggulan pasar, termasuk informasi
politik dan ekonomi. Di sisi lain, media massa juga sering dijadikan alat atau menjadi struktur politik
negara yang menyebabkan media massa tersubordinasi oleh arus utama negara. Misalnya, pada masa
Orde Baru, media massa menjadi agen hegemoni dan alat propaganda pemerintah.

Dalam konteks inilah media massa kapitalis sebagai media yang berorientasi pasar memainkan peran
yang sangat penting dan menjadi saluran utama mempopulerkan budaya baru atau budaya pop di
masyarakat. Budaya pop adalah suatu bentuk budaya yang terbentuk karena adanya suatu realitas yang
dikonstruksi sedemikian rupa sehingga membentuk suatu identitas tertentu dimana dengan identitas
tersebut manusia dapat mengontrol dan merekonstruksi pemikiran orang lain dengan menanamkan
berbagai macam ideologi. yang mereka miliki untuk kepentingan individu dan kelompok tertentu
(Yasraf, 2003). Tentu saja individu yang mampu melakukan hal tersebut hanyalah individu atau
kelompok yang menguasai faktor-faktor produksi yang ada dan dapat menguasai media.
Tentunya individu yang sanggup melakukan hal tersebut hanyalah individu atau golongan yang
menguasai faktor produksi yang ada dan dapat mengendalikan media.Budaya pop yang muncul tersebut
tidak dapat lepas dari sarana utama yang digunakannya, yaitu media massa. Dalam kajian budaya, media
massa merupakan salah satu saluran utama penyebaran ideologi dari kaum-kaum tertentu

Anda mungkin juga menyukai