Anda di halaman 1dari 100

DRAFT

PANDUAN PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN OLEH FASILITATOR
SEKOLAH PENGGERAK
TAHUN 2023-2024

PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK2023


Pengarah:
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Penyusun:
Miranda Yasella
Frida Nurcahyani
Cecilia Yuliana
Agung Rangkuti
Sari Lestari
Walmah Ni'maturrohmah
Medira Ferayanti

Editor:
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Layout/desain:
Vandi Chamdika

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hak Cipta © 2023


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

2 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
Direktorat Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat menyusun Panduan Pelaksanaan
Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak pada Program Sekolah
Penggerak Angkatan 1, 2, dan 3.
Fasilitator Sekolah Penggerak pada Program Sekolah Penggerak merupakan
komponen penting yang akan melakukan pendampingan kepada kepala sekolah,
Guru/Pendidik PAUD, dan pengawas sekolah/penilik PAUD untuk mewujudkan
sekolah yang berpusat pada murid. Panduan ini memuat hal-hal pokok yang perlu
diketahui oleh semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan
pendampingan Program Sekolah Penggerak, khususnya bagi Fasilitator Sekolah
Penggerak. Lingkup panduan ini adalah latar belakang, tujuan dan ruang lingkup
pendampingan, persiapan pendampingan, strategi pelaksanaan pendampingan,
serta evaluasi dan pelaksanaan pelaporan.
Kami berharap panduan ini dapat diimplementasikan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Untuk semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan
panduan ini, kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu memberikan
kemudahan dan kelancaran bagi kita semua. Amin.

3 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
PENDAHULUAN 7
Latar Belakang 7
Dasar Hukum 8
Tujuan Panduan 9
Ruang Lingkup 9
GAMBARAN UMUM PENDAMPINGAN 10
Penugasan Fasilitator Sekolah Penggerak 10
Sasaran Program Sekolah Penggerak 13
Pemangku Kepentingan dalam Pendampingan PSP 13
Monitoring Kinerja Fasilitator 15
Surat Keterangan Pendampingan 16
JENIS DAN STRATEGI PENDAMPINGAN 17
Persiapan Perencanaan Pendampingan FSP 17
Jenis Pendampingan FSP 17
Mekanisme Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak 18
Skema Pengelompokkan Fasilitator Sekolah Penggerak 18
Strategi Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak 19
Strategi Penugasan Kegiatan Pendampingan 20
Strategi Penggabungan Kelas Pendampingan 21
Strategi Pemilihan Moda 21
SISTEM PELAPORAN PENDAMPINGAN 22
Sistem Pelaporan Pendampingan Fasilitator Sekolah Penggerak 22
Laporan Pendampingan Lokakarya/Forum Pemangku Kepentingan Angkatan
1 dan 2 27
Laporan Pendampingan Lokakarya/Forum Pemangku Kepentingan/Refleksi
Akhir Tahun Angkatan 3 30
Laporan Pendampingan Refleksi Lokakarya 32
Laporan Pendampingan Refleksi Coaching 34
Laporan Kunjungan Lapangan 36
Laporan PMO Level Sekolah 38
POKJA MANAJEMEN OPERASIONAL 41
PMO Program Sekolah Penggerak 41
PMO Level Daerah 43

4 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


PMO Level Sekolah 44
Gambaran Umum PMO Level Sekolah 44
Fasilitator PMO Level Sekolah 45
Detail Kegiatan PMO Level Sekolah 46
Topik PMO Level Sekolah 49
Pertanyaan Pemandu Tahapan PMO Level Sekolah 51
Alur Pengisian Instrumen 53
AKTIVITAS PENDAMPINGAN PSP 1 55
Pendampingan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah 56
Pendampingan Pengawas Sekolah 56
Rangkaian Aktivitas Pendampingan Kelompok 58
Kunjungan Lapangan 58
Lokakarya 60
Refleksi Lokakarya 63
Refleksi Coaching 64
Forum Pemangku Kepentingan 65
Forum Koordinasi dan Komunikasi Program Sekolah Penggerak 66
Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak 67
AKTIVITAS PENDAMPINGAN PSP 2 69
Pendampingan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah 70
Pendampingan Pengawas Sekolah 70
Rangkaian Aktivitas Pendampingan Kelompok 72
Kunjungan Lapangan 72
Lokakarya 74
Refleksi Lokakarya 78
Refleksi Coaching 79
Forum Pemangku Kepentingan 80
Forum Koordinasi dan Komunikasi Program Sekolah Penggerak 81
Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak 82
AKTIVITAS PENDAMPINGAN PSP 3 84
Pendampingan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah 85
Pendampingan Pengawas Sekolah 85
Rangkaian Aktivitas Pendampingan Kelompok 88
Kunjungan Lapangan 88
Lokakarya 90
Refleksi Lokakarya 93
Refleksi Coaching 94

5 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Akhir Tahun Ajaran 95
Forum Pokja Manajemen Operasional (PMO) Level Sekolah 96
Forum Pemangku Kepentingan 97
Forum Koordinasi dan Komunikasi Program Sekolah Penggerak 98
Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak 99

6 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Program Sekolah Penggerak (PSP) adalah program untuk mendorong proses


transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar
peserta didik secara holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan
numerasi) maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar
Pancasila. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak menyebutkan bahwa tujuan
Program Sekolah Penggerak adalah meningkatkan kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan profil pelajar Pancasila, menjamin pemerataan kualitas pendidikan
melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang mampu memimpin
satuan pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas, membangun
ekosistem pendidikan yang lebih kuat yang berfokus pada peningkatan kualitas,
serta menciptakan iklim kolaboratif bagi para pemangku kepentingan di bidang
pendidikan baik pada lingkup sekolah, pemerintah daerah, maupun pusat. Untuk
mencapai tujuan tersebut, intervensi pada tingkat satuan pendidikan dilakukan
dengan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sekolah melalui
pelatihan dan pendampingan.

Pelaksanaan kegiatan Sekolah Penggerak pada satuan pendidikan dilakukan


melalui pelatihan peningkatan kapasitas terhadap kepala satuan pendidikan,
pengawas sekolah/penilik, dan guru/pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
dan pendampingan intensif di satuan pendidikan yang bermuara pada pembelajaran
yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila,
melalui penggunaan kurikulum yang disesuaikan, penerapan pembelajaran sesuai
dengan tahap capaian belajar peserta didik, penggunaan berbagai perangkat ajar.

Mengingat pentingnya posisi strategis komite pembelajaran sebagai stimulan dan


inisiator perubahan di lingkungan sekolah, maka Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) melalui Balai Besar Guru Penggerak/Balai Guru
Penggerak (BBGP/BGP) perlu menyiapkan Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) yang
kompeten untuk melakukan pendampingan bagi komite pembelajaran di Program
Sekolah Penggerak untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar

7 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik dalam rangka
mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Agar pelaksanaan pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak pada Program


Sekolah Penggerak berjalan dengan baik, maka diperlukan panduan yang menjadi
rujukan bagi semua Fasilitator Sekolah Penggerak untuk melaksanakan kegiatan
pendampingan bagi komite pembelajaran pada Program Sekolah Penggerak.

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
7. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak;
8. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran;
9. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan
Profesi Guru;
10. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
0892/B/HK.01.03/2022 tentang Petunjuk Teknis Seleksi Kepala Satuan
Pendidikan dan Pelatihan dan Pendampingan pada Satuan Pendidikan
Pelaksana Program Sekolah Penggerak.

8 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Tujuan Panduan

Panduan pendampingan bagi Fasilitator Sekolah Penggerak pada Program Sekolah


Penggerak disusun sebagai acuan kerja bagi Fasilitator Sekolah Penggerak dan
BBGP/BGP yang akan melaksanakan pendampingan bagi komite pembelajaran di
Program Sekolah Penggerak.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup panduan ini meliputi:


1. Gambaran umum pendampingan Program Sekolah Penggerak yang
menguraikan tentang penugasan Fasilitator Sekolah Penggerak, sasaran
pendampingan dan peran pemangku kepentingan dalam Program Sekolah
Penggerak.
2. Jenis dan strategi pelaksanaan pendampingan yang menguraikan tentang
jenis dan strategi pendampingan kelompok lingkup satuan pendidikan dan
lingkup kota/kabupaten/provinsi.
3. Gambaran aktivitas pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak yang
menguraikan tentang rangkaian aktivitas pendampingan oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak.
4. Evaluasi dan pelaporan pendampingan yang menguraikan tentang tujuan
evaluasi dan pelaporan, jenis laporan, dan instrumen laporan.

9 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


GAMBARAN UMUM PENDAMPINGAN

Penugasan Fasilitator Sekolah Penggerak

Fasilitator Sekolah Penggerak adalah pendamping kepala sekolah, pengawas


sekolah/penilik, dan guru/pendidik PAUD di satuan pendidikan untuk mewujudkan
sekolah yang berpusat pada murid. Peran Fasilitator Sekolah Penggerak dalam
proses pendampingan pada Program Sekolah Penggerak adalah:
1. Mendorong kolaborasi seluruh ekosistem pendidikan sekolah dan pemangku
kepentingan di kabupaten/kota/provinsi.
2. Memfasilitasi pengembangan kompetensi kepala sekolah dan pengawas
sekolah dalam aspek pengembangan diri dan orang lain, kepemimpinan
pembelajaran, manajerial, dan pengambangan sekolah.
3. Memfasilitasi pengembangan kompetensi guru/pendidik PAUD dalam aspek
penguasaan pengetahuan profesional, praktik pembelajaran profesional, dan
pengembangan profesi berkelanjutan.
4. Memfasilitasi pengembangan komunitas belajar kepala sekolah, pengawas
sekolah/penilik, guru/pendidik PAUD di tingkat satuan pendidikan yang
digerakkan oleh komite pembelajaran (KS/PS/Guru).
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan perkembangan kompetensi
pembelajaran kepala sekolah, pengawas sekolah/penilik, guru/pendidik
PAUD.

Fasilitator Sekolah Penggerak akan mendampingi satu jenjang satuan pendidikan


yang sama selama bertugas. Jumlah satuan pendidikan yang menjadi dampingan
Fasilitator Sekolah Penggerak adalah 1-12 satuan pendidikan. Untuk kondisi khusus
seperti terbatasnya jumlah satuan pendidikan, akses ke satuan pendidikan, dan
anggaran BBGP/BGP maka Fasilitator Sekolah Penggerak dapat bertugas di lintas
angkatan Program Sekolah Penggerak.

Alur proses penetapan Fasilitator Sekolah Penggerak tercantum pada bagan berikut:

10 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Skema Penugasan Fasilitator Sekolah Penggerak

1. Fasilitator Sekolah Penggerak dinyatakan lulus pada proses seleksi;


2. Fasilitator Sekolah Penggerak mendapatkan SK Penetapan dari Direktur
Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan;
3. Fasilitator Sekolah Penggerak mengikuti kegiatan Bimtek Fasilitator Sekolah
Penggerak;
4. Pengelolaan Fasilitator Sekolah Penggerak dilakukan oleh BBGP/BGP
melalui Surat Pelimpahan Kewenangan dari Ditjen GTK pada BBGP/BGP.
Selanjutnya BBGP/BGP melakukan pemetaan Fasilitator Sekolah Penggerak
dan sekolah dampingan;
5. Fasilitator Sekolah Penggerak ditugaskan pada Sekolah Penggerak di
provinsi terkait berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama dengan BBGP/BGP
sesuai wilayah penugasan;
6. Fasilitator Sekolah Penggerak bertugas sebagai narasumber pada Pelatihan
Komite Pembelajaran;
7. BBGP/BGP menunjuk Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak untuk
mendampingi Fasilitator Sekolah Penggerak selama penugasan;
8. Fasilitator Sekolah Penggerak bertugas melaksanakan pendampingan pada
Sekolah Penggerak dampingan.

11 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Alur proses peningkatan kompetensi Kepala Sekolah, Pengawas/Penilik
dan Guru/Pendidik oleh Fasilitator Sekolah Penggerak

Pada masa penugasan, Fasilitator Sekolah Penggerak akan berkoordinasi dengan


BBGP/BGP penyelenggara Program Sekolah Penggerak di provinsi penugasan.
Bersama dengan Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak di masing-masing
BBGP/BGP, Fasilitator Sekolah Penggerak membangun komunikasi dengan
pengawas, kepala Sekolah Penggerak, dan anggota komite pembelajaran berkaitan
dengan:
● penugasan Fasilitator Sekolah Penggerak sesuai dengan sekolah
dampingannya; dan
● proses pendampingan yang akan dilakukan oleh Fasilitator Sekolah
Penggerak di Sekolah Penggerak terkait jadwal kegiatan, agenda kegiatan
serta persiapan lainnya yang dibutuhkan.

Pelaksanaan koordinasi antara Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak,


Fasilitator Sekolah Penggerak, dan Kepala Sekolah Penggerak terkait hal-hal
sebagai berikut:
● Pelaksanaan pendampingan sesuai dengan wilayah tugas masing- masing
Fasilitator Sekolah Penggerak.
● Pendekatan dan teknik pendampingan dalam pelaksanaan pendampingan.
● Data dan informasi yang diperlukan dalam proses pelaksanaan monitoring
dan evaluasi oleh Kemendikbudristek dan/atau BBGP/BGP terkait.

12 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


● Laporan hasil pendampingan kelompok dan satuan pendidikan melalui
SIMPKB sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang sudah ditetapkan.

Sasaran Program Sekolah Penggerak

Sasaran pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak tahun 2023-2024


adalah sebanyak 14.222 sekolah yang terdiri dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan
SLB dengan rincian sebagai berikut:

Nomor Jenjang Jumlah*

1 PAUD 3.644

2 SD 6.029

3 SMP 2.968

4 SMA 1.321

5 SLB 260

Total 14.222

*) data per Juli 2023

Pemangku Kepentingan dalam Pendampingan PSP

1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK)


Ditjen GTK berperan dalam menyiapkan dan melakukan penguatan
Fasilitator Sekolah Penggerak yang akan ditugaskan ke setiap
kota/kabupaten sasaran Program Sekolah Penggerak. Dalam
pelaksanaannya, Ditjen GTK melalui UPT Ditjen GTK yakni BBGP/BGP
bertanggung jawab dalam mendampingi dan mengelola Program Sekolah
Penggerak di setiap provinsi. Ditjen GTK melalui Direktorat Kepala Sekolah,
Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan merilis surat keterangan
pendampingan untuk FSP setelah melaksanakan 1 tahun pendampingan.

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan


Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen)

13 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Ditjen PAUD Dikdasmen berperan dalam memberikan pendampingan
kepada pemda dalam menyusun kebijakan, anggaran, dan implementasi
rapor pendidikan. Dalam pendampingan Program Sekolah Penggerak, Ditjen
PAUD Dikdasmen menyelenggarakan Rapat Pokja Manajemen Operasional
Program Sekolah Penggerak di tingkat daerah (kabupaten/kota/provinsi dan
provinsi) serta forum pemangku kepentingan.

3. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan di setiap kota/kabupaten/provinsi wilayah sasaran Program
Sekolah Penggerak akan terlibat dalam Forum Pemangku Kepentingan dan
Rapat Pokja Manajemen Operasional Sekolah Penggerak tingkat daerah
(kota/kabupaten dan provinsi) yang akan dilaksanakan secara berkala di
bawah koordinasi BBPMP/BPMP provinsi setempat.

4. Balai Besar Guru Penggerak/Balai Guru Penggerak (BBGP/BGP)


BBGP/BGP sebagai unit pelaksana teknis Ditjen GTK dalam pelaksanaan
Program Sekolah Penggerak bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pembiayaan kegiatan pendampingan dan pengelolaan Fasilitator Sekolah
Penggerak di provinsi setempat. BBGP/BGP menetapkan sejumlah pihak
untuk ditugaskan sebagai KFSP dan FSP. Fasilitator Sekolah Penggerak yang
ditugaskan adalah yang telah mengikuti bimtek yang diselenggarakan oleh
Direktorat KSPSTK.

5. Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak


Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak adalah perwakilan dari
BBGP/BGP yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan
memantau proses implementasi Program Sekolah Penggerak di setiap
kota/kabupaten. Setiap Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak akan
mengkoordinasikan maksimal 10 orang Fasilitator Sekolah Penggerak.
Rincian tugas Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak adalah sebagai
berikut:
1. Mengkoordinasikan dan memantau proses implementasi Program
Sekolah Penggerak di setiap kota/kabupaten/provinsi.
2. Menghadiri PMO Level Sekolah secara sampling di 1 sekolah per FSP
selama 1 JP setiap 2 bulan dan mengunggah laporan aktivitas PMO level
sekolah ke SIMPKB khusus PSP angkatan 3.
3. Memfasilitasi Forum Koordinasi dan Komunikasi (FKK) PSP selama 3 JP
untuk PSP angkatan 3 atau 4 JP untuk PSP angkatan 1 dan 2 yang

14 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


dilaksanakan rutin setiap bulannya kemudian mengunggah laporan
aktivitas FKK PSP ke SIMPKB.
4. Menyusun laporan perkembangan PSP baik dari sisi satuan pendidikan
maupun kinerja Fasilitator Sekolah Penggerak.
5. Memverifikasi laporan bulanan atau laporan kegiatan pendampingan
FSP.
6. Berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di daerah dalam persiapan
pelaksanaan pendampingan PSP (daring/luring).
7. Mempersiapkan, menganalisis, dan memaparkan laporan perkembangan
PSP yang akan disampaikan pada rapat PMO Daerah serta mengunggah
laporan aktivitas PMO Daerah ke SIMPKB.
8. Melakukan monitoring dan penilaian kinerja pendampingan Fasilitator
Sekolah Penggerak.

Monitoring Kinerja Fasilitator

Untuk menjaga berjalannya Program Sekolah Penggerak, perlu dilakukan


monitoring terhadap kinerja FSP melalui Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak
(KFSP) dengan memperhatikan aspek di bawah ini:

Aspek Indikator

Keaktifan dalam FSP hadir dan berpartisipasi aktif dalam Forum Koordinasi
Forum Koordinasi Komunikasi. Maksimal 2 kali tidak hadir dalam FKK PSP baik secara
Komunikasi PSP berturut-turut maupun akumulasi.

Pelaksanaan PMO FSP melaksanakan PMO level sekolah sesuai dengan jadwal
level sekolah pendampingan. Maksimal tidak melaksanakan PMO level sekolah
khusus angkatan 3 selama 1 kali.

Fasilitasi lokakarya FSP dapat memfasilitasi kegiatan lokakarya sesuai dengan jadwal
pendampingan. Maksimal 2 kali berhalangan tidak memfasilitasi
lokakarya.

Kedisiplinan dalam FSP menyelesaikan laporan maksimal tanggal 10 di bulan


pelaporan berikutnya kecuali pelaporan bulan Desember maksimal pada
pendampingan tanggal 20.

Mekanisme dalam peneguran FSP adalah:


● KFSP dapat memberikan teguran secara lisan jika tidak memenuhi salah satu

15 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


indikator yang sudah ditentukan.
● KFSP melakukan koordinasi lebih lanjut dengan BBGP/BGP setelah
dilakukan pendampingan dan pendekatan personal namun tidak ada
perubahan.
● BBGP/BGP berhak untuk memberikan surat teguran kepada FSP yang
bersangkutan jika tidak dapat memenuhi keempat aspek (untuk FSP yang
mendampingi Sekolah Penggerak angkatan 3) atau ketiga aspek (untuk FSP
yang mendampingi Sekolah Penggerak angkatan 1 dan 2) tersebut setelah
diberikan pendampingan dan pendekatan personal oleh KFSP.
● BBGP/BGP berhak meninjau ulang sampai pemutusan kerja sama dengan
FSP yang bersangkutan.

Aspek lain yang dilihat dalam kinerja Fasilitator Sekolah Penggerak dijabarkan pada
tabel di bawah ini.

Pihak yang Koordinator Fasilitator Sekolah Kepala Sekolah Dampingan


menilai Penggerak

Aspek 1. Kemampuan merencanakan 1. Kecakapan fasilitasi


pendampingan 2. Pendampingan dan tindak
2. Kemampuan melaksanakan lanjut
pendampingan 3. Komunikasi dan sikap FSP
3. Kecakapan berkomunikasi 4. Komitmen pelaksanaan
dalam pendampingan pendampingan sesuai
4. Komitmen dalam dengan jadwal
melaksanakan
pendampingan
5. Laporan perkembangan
satuan pendidikan

Surat Keterangan Pendampingan

Surat keterangan diberikan setelah FSP melaksanakan 1 tahun pendampingan oleh


BBGP/BGP dengan melihat hasil penilaian kinerja FSP tersebut. Lingkup penilaian
kinerja FSP meliputi:
● Kedisiplinan dan keaktifan dalam pelaksanaan pendampingan.
● Kedisiplinan dalam pelaporan pendampingan.

16 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


JENIS DAN STRATEGI PENDAMPINGAN

Persiapan Perencanaan Pendampingan FSP

Sebelum pelaksanaan pendampingan, Fasilitator Sekolah Penggerak perlu


melakukan persiapan perencanaan pendampingan sebagai dasar informasi agar
proses pendampingan dapat berjalan efektif dan efisien. Beberapa hal yang perlu
dipastikan dalam persiapan perencanaan pendampingan sebagai berikut:
● Informasi profil sekolah dampingan.
● Informasi kondisi pembelajaran sekolah dampingan.
● Peta perkembangan sekolah dampingan (menggunakan Rapor Pendidikan).
● Hasil dari in house training khusus PSP angkatan 3.

Jenis Pendampingan FSP

Pendampingan yang dilakukan oleh FSP adalah pendampingan kelompok yang


dilaksanakan dalam lingkup satuan pendidikan dan lingkup kota/kabupaten/provinsi.

● Pendampingan kelompok dalam lingkup satuan pendidikan


Pendampingan kelompok yang melibatkan kepala sekolah, guru yang
tergabung dalam komite pembelajaran, dan pengawas sekolah. Kegiatan
kelompok dapat dilaksanakan secara daring dengan menggunakan Zoom,
Google Meet, dan aplikasi lainnya kecuali kunjungan lapangan. Untuk
kegiatan yang dilaksanakan secara luring maka fasilitator dan peserta dapat
berkumpul di tempat yang sudah disepakati dengan mematuhi protokol
kesehatan.

Berikut ini kegiatan pendampingan kelompok yang dilakukan di tingkat


satuan pendidikan.
Kegiatan Moda Peserta

Kunjungan Lapangan Luring ● Kepala sekolah


● Guru
● Pengawas sekolah
● Murid

Forum Pokja Manajemen Daring ● Kepala sekolah


Operasional (PMO) level ● Perwakilan guru

17 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


sekolah ● Pengawas sekolah
(khusus PSP angkatan 3)

● Pendampingan kelompok dalam lingkup kota/kabupaten/provinsi


Pendampingan kelompok dalam lingkup kota/kabupaten melibatkan kepala
sekolah, pengawas sekolah, dan guru serta dilakukan secara berkelompok.
Saat kegiatan pendampingan, FSP mendampingi sesuai dengan skema
pengelompokkan yang diberlakukan pada FSP tersebut.

Kegiatan kelompok dapat dilaksanakan secara daring dengan menggunakan


Zoom, Google Meet, dan aplikasi lainnya. Untuk kegiatan yang dilaksanakan
secara luring maka fasilitator dan peserta dapat berkumpul di tempat yang
sudah disepakati dengan mematuhi protokol kesehatan.

Mekanisme Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak

Fasilitator Sekolah Penggerak dikelompokkan dengan sekolah dampingan dengan


mengikuti mekanisme:
1. Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi 1 jenjang satuan pendidikan
yang sama.
2. Fasilitator Sekolah Penggerak dikelompokkan dengan menggunakan salah
satu dari tiga skema pengelompokkan dengan mempertimbangan jarak
lokasi FSP dan sekolah penugasan serta ketersediaan FSP di provinsi
tersebut.
3. Fasilitator Sekolah Penggerak dapat mendampingi masing-masing sekolah
dampingan untuk kegiatan pendampingan yang dilaksanakan secara
daring/luring sesuai kesepakatan dengan BBGP/BGP.

Skema Pengelompokkan Fasilitator Sekolah Penggerak

Skema pengelompokkan reguler


● Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi 1 jenjang satuan pendidikan
yang sama.
● Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi 3-6 sekolah dampingan.
● Pada saat pendampingan kelompok, 2 fasilitator dikelompokan menjadi 1
kelompok dalam 1 kelas.
● Fasilitator bertugas secara bergantian sehingga dapat memfasilitasi sekolah
dampingan dan sekolah dampingan FSP pasangannya.

18 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


● Fasilitator dapat bertugas lintas angkatan.

Skema pengelompokkan kondisi khusus 1


● Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi 1 jenjang satuan pendidikan
yang sama.
● Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi 7-12 sekolah dampingan.
● Pada saat pendampingan kelompok, fasilitator hanya memfasilitasi sekolah
yang didampingi

Skema pengelompokkan kondisi khusus 2


● Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi 1 jenjang satuan pendidikan
yang sama.
● Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi 1-6 sekolah dampingan.
● Pada saat pendampingan kelompok, FSP tersebut hanya memfasilitasi
sekolah yang didampingi.
● Jenjang SLB potensi lebih besar untuk pengelompokan skema ini namun
tidak menutup kemungkinan jenjang satpen lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pengelompokkan adalah
efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan fasilitator di masing-masing BBGP/BGP.

Strategi Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak

Strategi yang dilakukan untuk mendukung kegiatan pendampingan adalah sebagai


berikut:
● Strategi pendampingan kelompok dalam lingkup kota/kabupaten
FSP melakukan fasilitasi di dalam kelas misalnya kegiatan lokakarya sesuai
dengan skema pengelompokkan yang diterapkan kepada yang
bersangkutan.
● Strategi pendampingan kelompok dalam lingkup satuan pendidikan
FSP melakukan fasilitasi pada kegiatan kunjungan lapangan dan forum PMO
level sekolah (khusus untuk PSP angkatan 3) di setiap satuan pendidikan.
FSP mendiskusikan jadwal dengan masing-masing satuan pendidikan
dengan memperhatikan panduan jadwal dari BBGP/BGP.
● Strategi moda dalam pelaksanaan pendampingan
FSP melakukan pendampingan kelompok menggunakan moda yang
disepakati sudah disepakati bersama BBGP/BGP. Jika ada perubahan moda,
FSP perlu berkoordinasi dengan BBGP/BGP.

19 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Strategi Penugasan Kegiatan Pendampingan

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pendampingan, berikut


ini strategi penugasan yang bisa dilakukan dalam setiap kegiatan:

Angkatan Kegiatan (JP) Moda Skema Penugasan FSP di


Pengelompokkan Kelas Pendampingan

1, 2, 3 ● Lokakarya (8 JP) Daring/Luring Reguler Berpasangan


● Refleksi Akhir Tahun
(8 JP) (khusus Kondisi khusus 1 dan 2 Mandiri
angkatan 3)

1, 2, 3 Refleksi Coaching (3 JP) Daring Reguler Mandiri

Luring Reguler Parkir/mandiri

Daring/Luring Kondisi khusus 1 dan 2 Mandiri

1, 2, 3 Refleksi Lokakarya (4 JP) Daring Reguler Mandiri

Luring Reguler Parkir/berpasangan

Daring/Luring Kondisi khusus 1 dan 2 Mandiri

Untuk lokakarya yang difasilitasi secara berpasangan maka hal yang perlu dilakukan
oleh FSP adalah:
● FSP sesi pertama bersama FSP sesi kedua melakukan diskusi dan
penyamaan persepsi secara mandiri sebelum hari H lokakarya.
● FSP sesi pertama bisa meninggalkan lokasi jika FSP sesi kedua sudah
datang.
● FSP sesi kedua datang 40-60 menit sebelum sesi yang bersangkutan dimulai
untuk melihat progres terakhir sebelum pergantian sesi. Hal ini bertujuan
untuk keselarasan materi yang disampaikan dalam lokakarya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi penugasan kelas


pendampingan adalah efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan fasilitator di
masing-masing BBGP/BGP.

20 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Strategi Penggabungan Kelas Pendampingan

Sebaran sekolah yang berbeda-beda di setiap provinsi bisa membuat komposisi


kelas kurang dari 6 sekolah untuk difasilitasi 1 FSP. Perlu strategi penggabungan
kelas dengan memperhatikan tema lokakarya. Urutan prioritas penggabungan
dimulai dari kondisi kelas ideal, cara penggabungan 1, kemudian cara
penggabungan 2.

Tema Lokakarya Kondisi ideal Cara Penggabungan 1 Cara Penggabungan 2

Kurikulum Per jenjang ● PAUD


● Dasmen (SD, SMP, SMA)
● SLB

Disiplin Positif Per jenjang ● PAUD ● PAUD


● SD-SMP-SMA ● Dasmen (SD, SMP, SMA)
● SLB dan SLB

Kepemimpinan Sekolah Per jenjang ● PAUD ● PAUD


● SD-SMP-SMA ● Dasmen (SD, SMP, SMA)
● SLB dan SLB

Komunitas Belajar Per jenjang ● PAUD ● PAUD


● SD-SMP-SMA ● Dasmen (SD, SMP, SMA)
● SLB dan SLB

Perencanaan Berbasis Data Per jenjang ● PAUD


● Dasmen (SD, SMP, SMA)
● SLB

Penguatan Literasi Per jenjang ● PAUD


● Dasmen (SD, SMP, SMA)
● SLB

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi penggabungan kelas


pendampingan adalah efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan kelas
pendampingan di masing-masing BBGP/BGP.

Strategi Pemilihan Moda

BBGP/BGP memiliki peran untuk menentukan moda yang akan digunakan dalam
kegiatan pendampingan. Jika FSP membutuhkan perubahan moda pendampingan
baik luring maupun daring, perlu dikonsultasikan dan disetujui oleh BBGP/BGP yang
menaungi.

21 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


SISTEM PELAPORAN PENDAMPINGAN

Sistem Pelaporan Pendampingan Fasilitator Sekolah Penggerak

Kegiatan evaluasi dan pelaporan dari pelaksanaan pendampingan yang dilakukan


oleh Fasilitator Sekolah Penggerak memiliki beberapa tujuan yakni sebagai berikut:
1. Mengetahui kemajuan penyelenggaraan kegiatan pendampingan yang
dilakukan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak.
2. Mengetahui umpan balik dari penyelenggaraan kegiatan pendampingan dan
kualitas pendampingan Fasilitator Sekolah Penggerak.
3. Mengetahui kemajuan pelaksanaan Program Sekolah Penggerak.

Instrumen evaluasi dan format pelaporan kegiatan pendampingan Fasilitator


Sekolah Penggerak disusun menggunakan kerangka yang meliputi variabel standar
sumber daya manusia dan variabel standar pengelolaan.

Pelaporan pendampingan Fasilitator Sekolah Penggerak terdapat dalam SIMPKB.

22 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Berikut gambaran jenis laporan pendampingan Fasilitator Sekolah Penggerak:

23 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Dalam tabel berikut merupakan penjelasan jenis pelaporan Fasilitator Sekolah Penggerak.

Pelaksana Instrumen Deskripsi

Fasilitator Laporan Pendampingan Laporan kegiatan pendampingan kelompok yang dilaksanakan dalam tingkat
Sekolah Kelompok Tingkat kabupaten/kota/provinsi. Laporan berisi kegiatan lokakarya dan refleksi akhir tahun ajaran.
Penggerak Kabupaten/Kota/Provinsi

Laporan Refleksi Laporan kegiatan pendampingan kelompok yang dilaksanakan untuk menindaklanjuti rencana
Lokakarya aksi lokakarya.

Laporan Refleksi Coaching Laporan kegiatan pendampingan yang dilaksanakan untuk melakukan monitoring perkembangan
coaching yang dilakukan oleh pengawas sekolah ke kepala sekolah.

Laporan Kunjungan Laporan kegiatan pendampingan yang dilaksanakan secara luring dengan mengunjungi sekolah
Lapangan dampingan.

Laporan Forum Pemangku Laporan kegiatan pendampingan yang dilaksanakan setelah melakukan fasilitasi Forum
Kepentingan Pemangku Kepentingan.

Laporan PMO Level Laporan yang diisi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak merupakan rangkuman dari proses kegiatan
Sekolah khusus angkatan pendampingan per sekolah yang sudah dilaksanakan di seluruh sekolah dampingannya.
3

24 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Berikut ini adalah periode pelaporan untuk masing-masing angkatan.

PSP angkatan 1

Nama Kegiatan JP Waktu Pelaporan Jumlah Batas Waktu


Kegiatan

Lokakarya Komunitas Belajar 1 8 Agustus 1 Tanggal 10 bulan


berikutnya.
Lokakarya Komunitas Belajar 2 8 September 1

Lokakarya Perencanaan Berbasis 8 November 1


Data

Lokakarya Penguatan Literasi 8 Januari 1

Lokakarya Disiplin Positif 8 Februari 1


Khusus Desember di
Lokakarya Wawasan Kebinekaan 8 Maret 1 tanggal 20.
Global

Forum Pemangku Kepentingan 8 Juli 1

Refleksi Lokakarya 4 Oktober, April 2

Refleksi Coaching 3 November, Januari, Mei 3

Kunjungan Lapangan 3 September sampai 1


November

PSP angkatan 2

Nama Kegiatan JP Waktu Pelaporan Jumlah Batas Waktu


Kegiatan

Lokakarya Pembelajaran dan 8 Agustus 1 Tanggal 10 bulan


Asesmen berikutnya.

Lokakarya Projek Penguatan Profil 8 September 1


Pelajar Pancasila

Lokakarya Perencanaan Berbasis 8 November 1


Data

Lokakarya Disiplin Positif 8 Desember 1 Khusus Desember di


tanggal 20.
Lokakarya Komunitas Belajar 1 8 Februari 1

Lokakarya Komunitas Belajar 2 8 Maret 1

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1 8 Mei 1

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 2 8 Juni 1

Forum Pemangku Kepentingan 8 Juni 1

Refleksi Lokakarya 4 Oktober, Januari, April, Juli 4

Refleksi Coaching 3 November, Januari, Mei 3

Kunjungan Lapangan 3 September sampai 1


November

25 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


PSP angkatan 3

Nama Kegiatan JP Waktu Pelaporan Jumlah Batas Waktu


Kegiatan

Lokakarya Perencanaan 8 Agustus 1 Tanggal 10 bulan


Pembelajaran 1 berikutnya.

Lokakarya Perencanaan 8 September 1


Pembelajaran 2

Lokakarya Perencanaan Berbasis 8 November 1


Data

Lokakarya Disiplin Positif 8 Desember 1 Khusus Desember di


tanggal 20.
Lokakarya Komunitas Belajar 1 8 Februari 1

Lokakarya Komunitas Belajar 2 8 Maret 1

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1 8 Mei 1

Refleksi Akhir Tahun 8 Juni 1

Forum Pemangku Kepentingan 8 Juni 1

Refleksi Lokakarya 4 Oktober, Januari, April 3

Refleksi Coaching 3 November, Januari, Mei 3

Kunjungan Lapangan 3 September sampai 1


November

PMO Level Sekolah 2 Agustus, Oktober, 6


Desember, Februari, April,
Juni

26 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Laporan Pendampingan Lokakarya/Forum Pemangku
Kepentingan Angkatan 1 dan 2

Hal yang perlu disiapkan


Membuat folder rencana aksi nyata KS, PS, guru di Google Drive di setiap kegiatan
lokakarya.

Gambaran Umum Kegiatan

Nama kegiatan (otomatis)

Nama fasilitator

Nama fasilitator di dalam (tersedia 2 kolom untuk menulis nama)


kelas

Tanggal pelaksanaan

Tempat pelaksanaan

Moda kegiatan 1. Daring


2. Luring

Durasi (dalam JP)

Jumlah peserta Jumlah kepala sekolah ...


Jumlah pengawas sekolah ...
Jumlah guru ...

Strategi pengelolaan kelas 1. 1 FSP memfasilitasi 1 kelas


2. 2 FSP memfasilitasi 1 kelas

Pelaksanaan Kegiatan

Kesesuaian modul (bisa 1. Konten sesuai dengan kebutuhan sekolah


memilih lebih dari 1) 2. Bahan ajar sesuai dengan kebutuhan sekolah
3. Penugasan sesuai dengan kebutuhan sekolah

Deskripsi kesesuaian (minimal 50 karakter)


modul

Efektivitas kelas 1. Peserta hadir minimal 90%


(bisa memilih lebih dari 1) 2. Alokasi waktu mencukupi
3. Peserta aktif berdiskusi dalam kegiatan lokakarya
4. FSP dapat memfasilitasi kelas dengan optimal
5. Koneksi internet stabil dan lancar
6. Sarana pendukung tersedia (misalnya proyektor)
7. Modul pendampingan mudah dipahami
8. Bahan ajar tersedia dan sesuai dengan tema
9. Lainnya (deskripsi)

27 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Hambatan dalam 1. Mayoritas peserta tidak hadir
pelaksanaan lokakarya 2. Alokasi waktu kurang
(bisa memilih lebih dari 1) 3. Peserta cenderung pasif
4. FSP kurang memahami substansi lokakarya
5. Koneksi internet kurang mendukung
6. Tidak tersedia sarana pendukung lokakarya (misalnya proyektor)
7. Modul pendampingan kurang jelas
8. Bahan ajar tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tema
9. Lainnya (deskripsi)

Rencana aksi nyata peserta (lampiran 1 tautan folder rencana aksi nyata KS, PS, guru)
lokakarya

Lampiran

Daftar hadir peserta (minimal 1 dokumen)

Daftar hadir fasilitator (minimal 1 dokumen)

Bukti fisik dokumen yang


relevan

Foto kegiatan (minimal 2 dokumen)

Rekaman vicon (daring) (minimal 1 tautan)

Monitoring PMO Level Sekolah

Termin monitoring 1. Agustus 2023


pengisian PMO level 2. Oktober 2023
sekolah 3. Desember 2023
4. Februari 2024
5. April 2024
6. Juni 2024

Perkembangan PMO level Jumlah kepala sekolah belum mempersiapkan PMO level sekolah = ...
sekolah Jumlah kepala sekolah yang sudah melaksanakan PMO level sekolah =
...
Jumlah kepala sekolah yang sudah menyelesaikan instrumen PMO level
sekolah = ...

Perkembangan fasilitasi 1. Kepala sekolah belum percaya diri dalam memfasilitasi PMO level
PMO level sekolah oleh sekolah
kepala sekolah 2. Kepala sekolah membutuhkan penguatan oleh FSP terkait PMO level
(bisa lebih dari 1) sekolah
3. Kepala sekolah sudah percaya diri dalam memfasilitasi PMO level
sekolah
4. Kepala sekolah mulai terbiasa dalam memfasilitasi PMO level sekolah

Hambatan dalam PMO 1. Kepala sekolah belum menjadwalkan PMO level sekolah
level sekolah 2. Kepala sekolah belum memiliki akses ke instrumen PMO level sekolah
(bisa memilih lebih dari 1) 3. Kepala sekolah belum percaya diri memfasilitasi PMO level sekolah
4. Kepala sekolah belum paham dalam memfasilitasi PMO level sekolah
5. Kesulitan dengan penjadwalan PMO dengan guru dan pengawas
sekolah

28 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


6. Lainnya (deskripsi)

Rencana tindak lanjut (deskripsi, minimal 50 kata)


fasilitasi PMO level sekolah
oleh kepala sekolah

29 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Laporan Pendampingan Lokakarya/Forum Pemangku
Kepentingan/Refleksi Akhir Tahun Angkatan 3

Hal yang perlu disiapkan


Membuat folder rencana aksi nyata KS, PS, guru di Google Drive di setiap kegiatan
lokakarya.

Gambaran Umum Kegiatan

Nama kegiatan (otomatis)

Nama fasilitator

Nama fasilitator di dalam (tersedia 2 kolom untuk menulis nama)


kelas

Tanggal pelaksanaan

Tempat pelaksanaan

Moda kegiatan 1. Daring


2. Luring

Durasi (dalam JP)

Jumlah peserta Jumlah kepala sekolah ...


Jumlah pengawas sekolah ...
Jumlah guru ...

Strategi pengelolaan kelas 1. 1 FSP memfasilitasi 1 kelas


2. 2 FSP memfasilitasi 1 kelas

Pelaksanaan Kegiatan

Kesesuaian modul (bisa 1. Konten sesuai dengan kebutuhan sekolah


memilih lebih dari 1) 2. Bahan ajar sesuai dengan kebutuhan sekolah
3. Penugasan sesuai dengan kebutuhan sekolah

Deskripsi kesesuaian (minimal 50 karakter)


modul

Efektivitas kelas 1. Peserta hadir minimal 90%


(bisa memilih lebih dari 1) 2. Alokasi waktu mencukupi
3. Peserta aktif berdiskusi dalam kegiatan lokakarya
4. FSP dapat memfasilitasi kelas dengan optimal
5. Koneksi internet stabil dan lancar
6. Sarana pendukung tersedia (misalnya proyektor)
7. Modul pendampingan mudah dipahami
8. Bahan ajar tersedia dan sesuai dengan tema
9. Lainnya (deskripsi)

30 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Hambatan dalam 1. Mayoritas peserta tidak hadir
pelaksanaan lokakarya 2. Alokasi waktu kurang
(bisa memilih lebih dari 1) 3. Peserta cenderung pasif
4. FSP kurang memahami substansi lokakarya
5. Koneksi internet kurang mendukung
6. Tidak tersedia sarana pendukung lokakarya (misalnya proyektor)
7. Modul pendampingan kurang jelas
8. Bahan ajar tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tema
9. Lainnya (deskripsi)

Rencana aksi nyata peserta (lampiran 1 tautan folder rencana aksi nyata KS, PS, guru)
lokakarya

Lampiran

Daftar hadir peserta (minimal 1 dokumen)

Daftar hadir fasilitator (minimal 1 dokumen)

Bukti fisik dokumen yang


relevan

Foto kegiatan (minimal 2 dokumen)

Rekaman vicon (daring) (minimal 1 tautan)

31 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Laporan Pendampingan Refleksi Lokakarya

Hal yang perlu disiapkan


Membuat folder dokumentasi aksi nyata KS, PS, guru di Google Drive di setiap
kegiatan refleksi lokakarya.

Gambaran Umum Kegiatan

Nama kegiatan

Nama fasilitator (mandatory) otomatis sistem

Nama fasilitator di dalam kelas (tersedia 2 kolom untuk menulis nama)

Tanggal pelaksanaan

Tempat pelaksanaan

Moda kegiatan 1. Daring


2. Luring

Durasi (dalam JP)

Jumlah peserta Jumlah kepala sekolah ...


Jumlah pengawas sekolah ...
Jumlah guru ...

Strategi pengelolaan kelas 1. 1 FSP memfasilitasi 1 kelas


2. 2 FSP memfasilitasi 1 kelas

Pelaksanaan Kegiatan

Pengimbasan materi lokakarya ke guru di 1. Belum dilakukan (menuliskan deskripsi alasan)


sekolah 2. Sudah dilakukan dalam komunitas belajar

Keterlaksanaan rencana aksi nyata Jumlah satuan pendidikan yang sudah melaksanakan aksi
(dalam satuan pendidikan) nyata = ...
Jumlah satuan pendidikan yang belum melaksanakan aksi
nyata = ...

Hambatan dalam melaksanakan rencana 1. Rencana aksi tidak sesuai dengan kondisi satuan
aksi nyata pendidikan.
(bisa memilih lebih dari 1) 2. Kesibukan kepala sekolah/pengawas sekolah/guru.
3. Guru yang hadir saat lokakarya berbeda dengan saat
refleksi lokakarya.
4. Pemahaman kepala sekolah/pengawas sekolah/guru
terhadap materi kurang memadai.
5. Lainnya (deskripsi)

Dokumentasi aksi nyata sekolah (menautkan 1 tautan folder Google Drive)


dampingan

Catatan fasilitator terhadap aksi nyata (Deskripsi minimal 50 kata)


yang dilaksanakan oleh peserta

32 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Lampiran

Daftar hadir peserta

Daftar hadir fasilitator

Bukti fisik dokumen yang relevan

Foto kegiatan

Rekaman vicon (jika ada)

33 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Laporan Pendampingan Refleksi Coaching

Hal yang perlu disiapkan


Membuat folder berisi rencana tindak lanjut di setiap kegiatan refleksi coaching.

Gambaran Umum Kegiatan

Nama kegiatan

Nama fasilitator (mandatory) otomatis sistem

Tanggal pelaksanaan

Tempat pelaksanaan

Moda kegiatan 1. Daring


2. Luring

Durasi (dalam JP) 3 JP

Jumlah peserta
pengawas/penilik

Pelaksanaan Kegiatan

Perkembangan pengawas 1. 3 kali atau lebih muncul judgment, asumsi, dan atau asosiasi
sekolah dalam kemampuan 2. 1-2 kali muncul judgment, asumsi, dan atau asosiasi
mendengar aktif 3. Bebas dari judgement
4. Bebas dari judgement, asumsi, dan asosiasi, serta dapat menangkap emosi
coachee

Perkembangan pengawas 1. Sama sekali tidak menggunakan pertanyaan terbuka


sekolah dalam kemampuan 2. 1-2 kali menggunakan pertanyaan terbuka, tanpa kata kunci
mengajukan pertanyaan 3. 1-2 kali menggunakan pertanyaan terbuka dan mengandung kata kunci
berbobot 4. Selalu mengajukan pertanyaan terbuka dan berasal dari proses mendengarkan

Perkembangan pengawas 1. Masih memberikan pertanyaan yang mengarahkan


sekolah dalam kemampuan 2. 1-2 kali masih memberi saran/solusi
memberdayakan coachee 3. Tidak memberikan saran/solusi
4. Membantu membuat rencana aksi spesifik, mendorong ide dari coachee, pada
saat diminta saran berbagi pengalaman

Hambatan dalam coaching 1. Pengawas sekolah tidak mengetahui jika harus melakukan coaching
dari sisi pengawas sekolah 2. Pengawas sekolah tidak mengetahui jika ada panduan untuk coaching
(bisa memilih lebih dari 1) 3. Jadwal pengawas sekolah yang padat
4. Jumlah sekolah dampingan yang banyak
5. Pengawas sekolah kurang percaya diri dalam coaching
6. Pengawas sekolah tidak mengikuti PKP
7. Pengawas sekolah tidak memahami materi coaching
8. Pengawas sekolah tidak mendokumentasikan kegiatan coaching
9. Pengawas Sekolah Penggerak bukan pengawas sekolah binaan (sesuai
penugasan Dinas Pendidikan)
10. Pengawas sekolah tidak berkomunikasi dengan kepala sekolah
11. Pengawas sekolah kurang menguasai teknologi (melaksanakan coaching
secara daring)
12. Pengawas sekolah menjelang masa purna bakti

34 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Hambatan dalam coaching 1. Kepala sekolah tidak berkomunikasi dengan pengawas
dari sisi kepala sekolah 2. Jadwal kepala sekolah yang padat
(bisa memilih lebih dari 1) 3. Kepala sekolah tidak merasa membutuhkan coaching

Hambatan lain 1. Pergantian pengawas sekolah


(bisa memilih lebih dari 1) 2. Lainnya (deskripsi)

Rencana tindak lanjut refleksi tautkan 1 folder rencana tindak lanjut


coaching oleh pengawas
sekolah

Lampiran

Daftar hadir peserta

Daftar hadir fasilitator

Bukti fisik dokumen yang


relevan

Foto kegiatan

Rekaman vicon (jika ada)

Tambahan terkait IHT Hanya muncul di bulan November dan di angkatan 3


Pengawas

Apakah Pengawas Sekolah 1. Melaksanakan (lanjut ke tanggal pelaksanaan)


melakukan IHT Pengawas 2. Tidak melaksanakan (masuk ke alasan pengawas tidak melaksanakan IHT)
Sekolah? 3. Tidak tahu (instrumen selesai)

Alasan Pengawas Sekolah 1. Semua pengawas sudah ikut PKP


tidak melaksanakan IHT 2. Tidak ada dana untuk PKP
Pengawas Sekolah 3. Tidak ada waktu untuk PKP
4. Alasan lain (deskripsi)

Bulan pelaksanaan

Bentuk penyelenggaraan IHT 1. Membuat kegiatan IHT pengawas sekolah


2. Difasilitasi dalam kegiatan MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah)
3. Diikutkan kegiatan lainnya (deskripsi)

35 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Laporan Kunjungan Lapangan

Hal yang perlu disiapkan


● Membuat folder dokumentasi praktik baik:
○ Dokumentasi praktik baik dalam implementasi kurikulum Merdeka
○ Dokumentasi praktik baik dalam komunitas belajar dalam sekolah
○ Dokumentasi pengimbasan yang dilakukan ke sekolah lain (bahan
materi pengimbasan)
○ Dokumentasi praktik baik dalam perencanaan berbasis data
○ Dokumentasi praktik baik dalam digitalisasi sekolah
● Membuat folder bukti perjalanan dan laporan perjalanan dinas.

Gambaran Umum Kegiatan

Nama Fasilitator Sekolah Penggerak (mandatory) otomatis sistem

Nama sekolah (mandatory) otomatis sistem

Pelaksanaan kunjungan lapangan 1. Dilakukan kunjungan lapangan


2. Diskusi secara daring

Tanggal pelaksanaan

JP kegiatan 3 JP

Pelaksanaan Kegiatan

Penerapan kurikulum Merdeka di sekolah Kelas yang sudah implementasi ...

Catatan penerapan kurikulum Merdeka (deskripsi minimal 30 kata)

Pengamatan proses pembelajaran di satuan 1. Dilakukan (isikan deskripsi minimal 50 kata)


pendidikan 2. Tidak dapat dilakukan (berikan alasan kemudian skip ke hal terkait
kurikulum)

Hal terkait kurikulum yang didiskusikan 1. Kurikulum operasional satuan pendidikan


dengan sekolah 2. Alur tujuan pembelajaran
(memilih minimal 1) 3. Pembelajaran dan asesmen
4. Perangkat ajar
5. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
6. Penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
7. Keterpaduan penilaian dalam pembelajaran
8. Pembelajaran sesuai tahap belajar peserta didik
9. Kolaborasi antar guru untuk keperluan kurikulum dan
pembelajaran
10. Kolaborasi dengan orang tua/keluarga dalam pembelajaran

Komunitas belajar dalam sekolah 1. Belum terbentuk


2. Sudah terbentuk namun belum melakukan diskusi secara rutin
3. Sudah terbentuk dan melakukan diskusi secara rutin
4. Sudah terbentuk, melakukan diskusi secara rutin, dan melakukan
pengimbasan ke sekolah lain

Pihak yang berperan dalam komunitas 1. Kepala sekolah


belajar dalam sekolah 2. Guru komite pembelajaran
(bisa lebih dari 1) 3. Guru non komite pembelajaran

36 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


4. Pengawas sekolah

Deskripsi perkembangan komunitas belajar (Deskripsi minimal 30 kata)


dalam sekolah (misalnya agenda belajar,
struktur pengorganisasian komunitas
belajar, catatan diskusi)

Pengimbasan ke sekolah lain 1. Belum melakukan pengimbasan


(bisa lebih dari 1) 2. Pengimbasan dengan berbagi praktik baik secara langsung ke
sekolah lainnya secara daring maupun luring
3. Pengimbasan dengan menjadi mentor untuk mendampingi
sekolah lainnya secara daring maupun luring
4. Pengimbasan dengan menjadi kontributor di PMM
5. Pengimbasan dengan menjadi narasumber berbagi praktik baik

Deskripsi perkembangan pengimbasan yang (Deskripsi minimal 30 kata)


sudah dilakukan ke sekolah lain (detail
siapa, tanggal, tempat, sasaran, cakupan,
dan tema dari pengimbasan)

Dokumentasi praktik baik dalam (opsional, berisi tautan folder)


implementasi kurikulum Merdeka

Dokumentasi praktik baik dalam komunitas (opsional, berisi tautan folder)


belajar dalam sekolah

Dokumentasi pengimbasan yang dilakukan (opsional, berisi tautan folder)


ke sekolah lain (bahan materi pengimbasan)

Dokumentasi praktik baik dalam (opsional, berisi tautan folder)


perencanaan berbasis data

Dokumentasi praktik baik dalam digitalisasi (opsional, berisi tautan folder)


sekolah

Hambatan dalam kunjungan lapangan 1. Kehadiran pengawas sekolah


(bisa lebih dari 1) 2. Keadaan geografis sekolah
3. Kesulitan transportasi menuju sekolah
4. Lainnya (deskripsi)

Lampiran

Daftar hadir

Dokumentasi kegiatan (video dan foto)

Surat tugas fasilitator (lampirkan file pdf atau jpg)

Tautan folder bukti perjalanan dan laporan (masukkan 1 tautan folder)


perjalanan dinas

37 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Laporan PMO Level Sekolah

Informasi Dasar

NPSN : (mandatory, otomatis sistem)

Kota/kab Sekolah : (mandatory, otomatis sistem)

Provinsi : (mandatory, otomatis sistem)

Nama Kepala Sekolah : (mandatory, otomatis sistem)

Nama Sekolah : (mandatory, otomatis sistem)

Jenjang : (mandatory, otomatis sistem)

Nama Fasilitator Sekolah Penggerak : (mandatory, otomatis sistem)

Periode laporan : (mandatory, otomatis sistem)

Tanggal Pelaksanaan : (mandatory, otomatis sistem)

Jumlah Peserta yang Hadir : (mandatory, isian)

Pelaksanaan

Tautan rekaman pertemuan PMO Sekolah : (mandatory, sematkan rekaman untuk FSP)

Dokumentasi pelaksanaan PMO Sekolah : (mandatory, sematkan 2 dokumentasi untuk KS)

Tahap Awal (wajib diisi pada PMO ke-1 dan ke-4)

Hasil refleksi pembelajaran dan karakter berbasis


peserta didik : (maksimal 50 kata)

Akar masalah dari hasil refleksi pembelajaran dan


karakter yang telah dilakukan : (maksimal 50 kata)

Tahap Lanjutan

Manajemen dan Pengembangan Sekolah

Perencanaan

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen KOSP maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen program sekolah maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen anggaran maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen kemitraan maksimal 50 kata)

Penyusunan dokumen projek penguatan profil pelajar (jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata
pancasila maksimal 50 kata)

Strategi Implementasi

Strategi kebijakan dan program pengayaan siswa (jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata
(penguatan literasi, penghijauan dll) maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Strategi pengelolaan SDM maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Strategi pengelolaan anggaran maksimal 50 kata)

38 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Optimalisasi platform digital untuk manajemen (jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata
sekolah maksimal 50 kata)

Implementasi Pembelajaran di Kelas

Perencanaan

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan modul ajar maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan ATP maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen projek based learning maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen projek profil pelajar pancasila maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan prosedur penilaian maksimal 50 kata)

Strategi Implementasi

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Pembelajaran berdiferensiasi maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Metode mengajar yang beragam maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Metode asesmen yang beragam maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Pembelajaran berbasis projek maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Digitalisasi pembelajaran maksimal 50 kata)

Iklim Keamanan dan Inklusivitas

Perencanaan

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Dokumen asesmen bullying maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen asesmen kekerasan seksual maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen asesmen narkoba maksimal 50 kata)

Strategi Implementasi

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Program penanggulangan kekerasan seksual maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Program penanggulangan bullying maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Program penanggulangan narkoba maksimal 50 kata)

Peningkatan kapasitas guru

39 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Perencanaan

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penyusunan dokumen peningkatan kapasitas guru maksimal 50 kata)

Strategi Implementasi

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


IHT berkelanjutan maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Forum diskusi dan berbagi antar guru maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Pelatihan mandiri melalui PMM maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Studi tiru maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Komunitas belajar antar sekolah maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Guru membaca literatur maksimal 50 kata)

(jika dipilih, deskripsikan akar masalah minimal 3 kata


Penguasaan digital untuk pembelajaran maksimal 50 kata)

Tindak Lanjut (wajib diisi saat PMO ke-1 dan ke-4)

No Isu/Masalah Rencana Kegiatan Penanggung Tenggat Waktu Status (bisa


Jawab (maksimal 6 bulan diubah setiap
dari PMO ke-1) PMO)

1 Kolaborasi guru dalam Fasilitasi Ibu Mawar 1. Selesai


pembelajaran belum pembentukan (Anggota Komite 2. Dalam
terjadi (dalam komunitas belajar Pembelajaran) Proses
mapel/lintas mapel) dalam sekolah 3. Tertunda
4. Dibatalkan

2 …

Refleksi (diisi setiap PMO ke-2 dan ke-3; ke-5 dan ke-6)

Refleksi dari hal yang sudah berjalan dengan baik (maksimal 50 kata)

Refleksi dari hal yang belum berjalan dengan baik (maksimal 50 kata)

Kendala yang dihadapi (maksimal 50 kata)

Solusi terhadap kendala (maksimal 50 kata)

40 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


POKJA MANAJEMEN OPERASIONAL

PMO Program Sekolah Penggerak

Untuk Program Sekolah Penggerak dapat berkembang optimal dibutuhkan


kolaborasi tinggi dari pemerintah daerah. Bentuk komitmen yang diharapkan dari
pemda yaitu menganggarkan kegiatan, menerbitkan Perda PSP, dan mematuhi
kesepakatan terkait PSP.

Program Sekolah Penggerak memerlukan mekanisme yang efektif dan efisien untuk
mengelola kompleksitas implementasi Program Sekolah Penggerak.

41 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Pokja Manajemen Operasional (PMO) membantu mengelola kompleksitas
implementasi sehingga efektif dan efisien bagi pemerintah daerah dan satuan
pendidikan. PMO melakukan standarisasi proses suatu program dan melakukan
koordinasi dalam penggunaan bersama sumber daya, metodologi, tools, dan
technique.

PMO dibuat berjenjang mulai dari level sekolah hingga level nasional dengan tujuan
agar efektif.

Tim PMO memiliki peran penting dalam kesuksesan dari setiap intervensi Program
Sekolah Penggerak.

42 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


PMO Level Daerah

Hal-hal terkait PMO level daerah:


● PMO level daerah merupakan pertemuan antara UPT Kemendikbudristek
(BBPMP/BPMP, BBGP/BGP dan BBPMPV) dengan pemerintah daerah.
● PMO level daerah dilakukan dalam rangka pengawalan implementasi
program prioritas.
● PMO level daerah dilaksanakan minimal 2 bulan sekali.

Kegiatan yang dilakukan selama PMO level daerah adalah:


1. Membahas isu yang dilakukan eskalasi oleh sekolah.
2. Mendampingi pemda dalam mendukung program prioritas.
3. Memastikan terlaksananya tindak lanjut penyelesaian isu.
4. Membahas isu-isu terkini seputar implementasi kebijakan Merdeka Belajar.

43 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


PMO Level Sekolah

Gambaran Umum PMO Level Sekolah

PMO level sekolah berproses melalui empat tahap yaitu:


1. Refleksi pembelajaran berbasis peserta didik
Refleksi pembelajaran berbasis peserta didik sehingga di awal pertemuan
sekolah hanya fokus pada sejumlah permasalahan.
2. Sekolah (dan FSP yang mendampingi angkatan 3) menemukan akar masalah
Sekolah (dan FSP yang mendampingi angkatan 3) menyepakati akar masalah
yang dianggap prioritas untuk diselesaikan di akhir diskusi.
3. Sekolah menyepakati solusi
Sekolah (dan FSP yang mendampingi angkatan 3) menyepakati solusi
bersama terkait topik yang akan didiskusikan minggu depan.
4. Sekolah melakukan implementasi
Sekolah melakukan implementasi secara mandiri.

1 2 3 4
Refleksi Sekolah (dan FSP Sekolah Sekolah melakukan
pembelajaran yang mendampingi menyepakati solusi implementasi
berbasis peserta angkatan 3)
didik menemukan akar
masalah

Pra PMO level PMO level sekolah Pasca PMO level


sekolah sekolah

Keempat tahapan tersebut merupakan proses yang terus berulang seperti pada
gambar di bawah ini.

44 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator PMO Level Sekolah

Pada tahun 2023, dimulai proses transisi PMO level sekolah dari Fasilitator Sekolah
Penggerak ke kepala sekolah sehingga untuk:
● PSP angkatan 1 dan 2: PMO level sekolah difasilitasi oleh kepala sekolah
masing-masing.
● PSP angkatan 3: PMO level sekolah masih difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah
Penggerak.

45 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Detail Kegiatan PMO Level Sekolah

Untuk PSP angkatan 1 dan 2 yang difasilitasi oleh kepala sekolah.

Pihak Pra PMO level Sekolah Saat PMO level sekolah Pasca PMO level sekolah

Kepala sekolah ● Menyepakati jadwal pelaksanaan ● Memfasilitasi untuk mencari akar ● Melakukan implementasi dari solusi
PMO level sekolah. masalah dan menyepakati solusi yang sudah disepakati bersama
● Melakukan refleksi pembelajaran bersama pengawas sekolah dan guru.
berbasis peserta didik bersama guru. ● Melakukan refleksi dari hasil PMO
pengawas sekolah dan guru. ● Melakukan refleksi dari tindak level sekolah di bulan sebelumnya
lanjut yang sudah disepakati. bersama pengawas sekolah dan
guru.

Pengawas sekolah Melakukan refleksi pembelajaran berbasis ● Berdiskusi untuk mencari akar Melakukan refleksi dari hasil PMO level
peserta didik bersama kepala sekolah dan masalah dan menyepakati solusi sekolah di bulan sebelumnya bersama guru
guru. bersama FSP, pengawas kepala dan kepala sekolah.
sekolah, dan guru.
● Melakukan refleksi dari tindak
lanjut yang sudah disepakati.

Fasilitator Sekolah ● Mengingatkan kepala sekolah Tidak ada Memfasilitasi refleksi pra/pasca pelaksanaan
Penggerak untuk melaksanakan PMO level PMO level sekolah di dalam lokakarya.
sekolah.
● Memfasilitasi refleksi persiapan
PMO level sekolah di dalam
lokakarya.

Koordinator Tidak ada Tidak ada ● Memfasilitasi refleksi pra/pasca


Fasilitator Sekolah pelaksanaan PMO level sekolah di
Penggerak Forum Komunikasi dan Koordinasi

46 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Pihak Pra PMO level Sekolah Saat PMO level sekolah Pasca PMO level sekolah

PSP.
● Melakukan analisis hasil PMO level
sekolah.

47 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Untuk PSP angkatan 3 yang difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak.

Pihak Pra PMO level Sekolah Saat PMO level sekolah Pasca PMO level sekolah

Kepala sekolah Melakukan refleksi pembelajaran berbasis ● Berdiskusi untuk mencari akar ● Melakukan implementasi dari
peserta didik bersama pengawas sekolah dan masalah dan menyepakati solusi solusi yang sudah disepakati
guru. bersama FSP, pengawas sekolah, bersama guru.
dan guru. ● Melakukan refleksi dari hasil
● Melakukan refleksi dari tindak lanjut PMO level sekolah di bulan
yang sudah disepakati. sebelumnya bersama guru dan
pengawas sekolah.

Pengawas Melakukan refleksi pembelajaran berbasis ● Berdiskusi untuk mencari akar Melakukan refleksi dari hasil PMO level
sekolah peserta didik bersama kepala sekolah dan masalah dan menyepakati solusi sekolah di bulan sebelumnya bersama
guru. bersama kepala sekolah dan guru. guru dan kepala sekolah.
● Melakukan refleksi dari tindak lanjut
yang sudah disepakati.

Fasilitator ● Menyepakati jadwal pelaksanaan ● Memfasilitasi diskusi untuk mencari Melakukan refleksi dari hasil PMO level
Sekolah PMO level sekolah. akar masalah dan menyepakati sekolah di bulan sebelumnya.
Penggerak ● Mengingatkan sekolah untuk solusi.
melakukan refleksi pembelajaran ● Melakukan refleksi dari tindak lanjut
berbasis peserta didik. yang sudah disepakati.

Koordinator Tidak ada Melakukan observasi secara sampling saat ● Memfasilitasi refleksi pra/pasca
Fasilitator kegiatan PMO level sekolah. pelaksanaan PMO level sekolah
Sekolah di Forum Komunikasi dan
Penggerak Koordinasi PSP.
● Melakukan analisis hasil PMO
level sekolah.

48 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Topik PMO Level Sekolah

Hal-hal yang dapat dijadikan bahan diskusi dalam PMO level sekolah adalah:

Topik Subtopik

1. Manajemen dan Subtopik: Perencanaan Subtopik: Strategi Implementasi


Pengembangan Sekolah A. Penyusunan dokumen KOSP F. Strategi kebijakan dan program pengayaan
B. Penyusunan dokumen program sekolah siswa (penguatan literasi, penghijauan, dll)
C. Penyusunan dokumen anggaran G. Strategi pengelolaan SDM
D. Penyusunan dokumen kemitraan H. Strategi Pengelolaan Anggaran
E. Penyusunan dokumen P5 I. Optimalisasi platform digital untuk
manajemen sekolah

2. Implementasi Subtopik: Perencanaan Subtopik: Strategi Implementasi


Pembelajaran di Kelas A. Penyusunan modul ajar F. Pembelajaran berdiferensiasi
B. Penyusunan ATP G. Metode mengajar yang beragam
C. Penyusunan dokumen project based H. Metode asesmen yang beragam
learning I. Pembelajaran berbasis projek
D. Penyusunan dokumen P5 J. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
E. Penyusunan prosedur penilaian K. Digitalisasi pembelajaran

3. Iklim Keamanan dan Subtopik: Perencanaan Subtopik: Strategi Implementasi


Inklusivitas A. Penyusunan dokumen asesmen bullying D. Program penanggulangan kekerasan seksual
B. Penyusunan dokumen asesmen E. Program penanggulangan bullying
kekerasan seksual F. Program penanggulangan narkoba
C. Penyusunan dokumen asesmen narkoba

4. Peningkatan Kapasitas Subtopik: Perencanaan Subtopik: Strategi Implementasi

49 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Topik Subtopik

Guru A. Penyusunan dokumen peningkatan B. IHT berkelanjutan


kapasitas guru C. Forum diskusi dan berbagi antar guru
D. Pelatihan mandiri melalui PMM
E. Studi tiru
F. Komunitas belajar antar sekolah
G. Guru membaca literatur
H. Penguasaan digital untuk pembelajaran

Pemilihan Subtopik
● Sekolah (dan FSP yang mendampingi angkatan 3) dapat memilih 1 sampai 2 subtopik. Bisa dari topik yang berbeda. Untuk
dijadikan prioritas dalam jangka waktu 6 bulan ke depan.
● Topik dan subtopik lain yang dianggap kurang relevan atau bukan prioritas kebutuhan sekolah maka tidak perlu didiskusikan
lebih lanjut. Cukup fokus pada subtopik yang telah dipilih.

50 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Pertanyaan Pemandu Tahapan PMO Level Sekolah

1. Refleksi Pembelajaran Berbasis Peserta Didik

Kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru berdiskusi terkait hasil belajar peserta
didik dengan menggunakan berbagai data. Sumber data yang bisa digunakan
misalnya:
● Hasil asesmen peserta didik,
● Hasil penilaian pembelajaran,
● Rapor Pendidikan,
● dan data lain yang relevan.

Kepala sekolah dan guru menentukan tujuan dan target sekolah yang dikaitkan
dengan peningkatan hasil pembelajaran peserta didik.

Contoh pertanyaan pemandu sesi refleksi adalah:


● Bagaimana karakteristik sekolah, termasuk peserta didik, tenaga pendidik,
tenaga kependidikan, dan sosial budayanya?
● Apa yang kita harapkan peserta didik pelajari di sekolah?
● Apa visi, misi, dan tujuan sekolah? Apakah sudah sesuai dengan karakteristik
sekolah dan harapan kita terhadap pembelajaran peserta didik?

2. Sekolah (dan FSP yang mendampingi angkatan 3) Menemukan Akar


Masalah

Langkah dalam menemukan akar masalah dari subtopik yang akan diintervensi
adalah:
● Melihat semua sumber data yang dimiliki oleh sekolah.
● Melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik.
● Memilih masalah yang dianggap prioritas bagi sekolah.
● Jika melihat pada data Rapor Pendidikan maka sekolah dapat melihat 4 kartu
akar masalah dari indikator level 1 dan level 2 yang menyertai.

Contoh pertanyaan pemandu untuk menemukan akar masalah.


● Apa hal yang menghambat peserta didik belajar di sekolah?
● Apa hal yang menghambat visi, misi, dan tujuan sekolah?
● Bagaimana hal tersebut menghambat visi, misi, dan tujuan sekolah?
● Apa saja akar masalah yang terlihat dalam Rapor Pendidikan sekolah?

3. Sekolah Menyepakati Solusi

Ketika menentukan prioritas solusi, sekolah perlu mempertimbangkan hal-hal


sebagai berikut:
● Apakah solusi dari topik tersebut sangat penting untuk dilakukan dalam
waktu dekat?

51 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


● Apakah langkah tersebut dapat dilakukan oleh guru dan kepala sekolah
dalam 6 bulan ke depan?
○ Sekolah dapat mempertimbangkan ketersedian SDM, anggaran, dan
hal lain yang relevan.
● Apakah langkah tersebut mendukung ketercapaian tujuan dan target sekolah
dikaitkan dengan peningkatan pembelajaran peserta didik?

Setelah sekolah bersepakat dengan mempertimbangkan 3 hal di atas, sekolah perlu


membuat solusi dan tindak lanjut jangka pendek selama 6 bulan yang terukur.
Tindak lanjut tersebut harus dapat menjawab:
● Apa tujuan yang diharapkan dari tindak lanjut?
● Apa aktivitas yang akan dilakukan?
● Apa indikator keberhasilan dari tindak lanjut?
● Kapan tindak lanjut tersebut akan dilakukan?
● Siapa saja yang terlibat dan apa peran masing-masing pihak?
● Siapa saja pihak yang akan dilibatkan?

4. Sekolah Melakukan Implementasi

Sekolah melaksanakan tindak lanjut yang sudah disusun dalam PMO ke-1 atau
ke-4. Setiap tindak lanjut perlu dilakukan dokumentasi terkait:
● Apa tindak lanjut yang sudah berjalan dengan baik?
● Apa tindak lanjut yang belum berjalan dengan baik?
● Apa kendala yang dihadapi?
● Bagaimana solusi untuk menghadapi kendala yang muncul?

52 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Alur Pengisian Instrumen

Berikut ini adalah alur pengisian instrumen dari PMO level sekolah yang difasilitasi
oleh Fasilitator Sekolah Penggerak.

PMO ke- Bulan Detail

1 Agustus sampai 20 ● Mengisi bagian informasi dasar, tahap awal,


September tahap lanjutan, tindak lanjut.
● Mengunggah rekaman kegiatan.

2 Oktober sampai 10 ● Mengisi bagian refleksi dari implementasi


November tindak lanjut.
● Mengubah status tindak lanjut jika terdapat
3 Desember perubahan.
● Mengunggah rekaman kegiatan.

4 Februari sampai 10 ● Mengisi bagian informasi dasar, tahap awal,


Maret tahap lanjutan, tindak lanjut.
● Mengunggah rekaman kegiatan.

5 April sampai 10 Mei ● Mengisi bagian refleksi dari implementasi


tindak lanjut.
6 Juni sampai 10 Juli ● Mengubah status tindak lanjut jika terdapat
perubahan.
● Mengunggah rekaman kegiatan.

53 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


54 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak
AKTIVITAS PENDAMPINGAN PSP 1
Program Sekolah Penggerak melakukan pendampingan kelompok dan
pengembangan kompetensi kepada kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru
untuk mendukung implementasi kurikulum Merdeka yang difasilitasi oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak (FSP).

Terdapat tiga sasaran pendampingan kelompok dalam program Sekolah Penggerak


yaitu guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Berikut ini pendampingan kelompok yang akan dilakukan oleh Fasilitator Sekolah
Penggerak.

Sasaran

Aktivitas Pendampingan Kelompok


Guru Kepala Pengawas
Sekolah Sekolah

Lokakarya Komunitas Belajar 1 ✅ ✅ ✅


Lokakarya Komunitas Belajar 2 ✅ ✅ ✅
Lokakarya Penguatan Literasi ✅ ✅ ✅
Lokakarya Disiplin Positif ✅ ✅ ✅
Lokakarya Wawasan Kebinekaan Global ✅ ✅ ✅
Lokakarya Perencanaan Berbasis Data ✅ ✅ ✅
Refleksi Lokakarya ✅ ✅ ✅
Refleksi Coaching ✅
Kunjungan Lapangan ✅ ✅ ✅
Forum Pemangku Kepentingan ✅ ✅ ✅
Pendampingan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

Kepala sekolah dan guru akan menerima pendampingan kelompok oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak. Berikut ini kegiatan pendampingan yang akan dilakukan.

Aktivitas Pendampingan Moda Durasi

Lokakarya Daring/Luring/Kombinasi 8 JP/kegiatan

Refleksi Lokakarya Daring/Luring/Kombinasi 4 JP/kegiatan

Kunjungan Lapangan Luring 3 JP/satuan pendidikan

Forum Pemangku Kepentingan Luring 8 JP

Kehadiran saat kegiatan pendampingan

Kondisi Penjelasan

Kepala sekolah yang berhalangan hadir. Kehadiran kepala sekolah tidak bisa
digantikan.

Guru berhalangan hadir. Guru lain yang tergabung dalam komite


pembelajaran bisa menggantikan.

Pengawas sekolah berhalangan hadir. Kehadiran pengawas sekolah tidak bisa


digantikan.

Pendampingan Pengawas Sekolah


Pengawas sekolah akan menerima pendampingan kelompok oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak. Berikut ini kegiatan pendampingan yang akan dilakukan.

Aktivitas Pendampingan Moda Durasi

Refleksi Coaching Daring/Luring/Kombinasi 3 JP/kegiatan

Kehadiran saat kegiatan pendampingan

Kondisi Penjelasan

Pengawas sekolah berhalangan hadir. Kehadiran pengawas sekolah tidak bisa


digantikan.
PSP Angkatan 1

Linimasa Pendampingan

Aktivitas Pendampingan Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

Lokakarya Komunitas Belajar 1 8 JP

Lokakarya Komunitas Belajar 2 8 JP

Refleksi Lokakarya 4 JP 4 JP

Kunjungan Lapangan 3 JP/satuan pendidikan

Refleksi Coaching 3 JP 3 JP 3 JP

Lokakarya Perencanaan 8 JP
Berbasis Data

Lokakarya Penguatan Literasi 8 JP

Lokakarya Disiplin Positif 8 JP

Lokakarya Wawasan
Kebinekaan Global 8 JP

Forum Pemangku Kepentingan 8 JP

57 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Rangkaian Aktivitas Pendampingan Kelompok

Kunjungan Lapangan

Tujuan
Kunjungan lapangan bertujuan untuk membangun hubungan (building rapport),
melakukan konfirmasi dari hasil forum PMO level sekolah, dan melakukan
pengamatan proses pembelajaran di satuan pendidikan jika memungkinkan.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Guru
● Pengawas sekolah
● Murid

Pelaksanaan
● Kunjungan lapangan dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun pada rentang
bulan September sampai November dengan moda luring.
● Durasi setiap kunjungan lapangan selama 3 JP/satuan pendidikan untuk
setiap sekolah dampingan.
● Fasilitator Sekolah Penggerak bisa menyepakati jadwal pelaksanaan
kunjungan lapangan dengan BBGP/BGP dan sekolah yang didampingi.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan
serta berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru terkait implementasi kurikulum
Merdeka.

Panduan Pelaksanaan
● Kunjungan lapangan difokuskan untuk melakukan konfirmasi keadaan
sekolah yang salah satu landasannya tercermin dalam hasil PMO level
sekolah.
● Kunjungan lapangan diusahakan untuk dilakukan pada saat hari dan jam
aktif kegiatan sekolah dan di lingkungan sekolah.
● Fokus kunjungan lapangan meliputi:
○ mengamati proses pembelajaran

58 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


○ membangun hubungan dengan kepala sekolah, guru, dan pengawas
sekolah dampingan,
○ mengamati kondisi sekolah terkait:
■ efektivitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin
pembelajaran di sekolah,
■ perkembangan komunitas belajar dalam sekolah,
■ praktik pengimbasan yang sudah dilakukan oleh sekolah,
■ praktik baik yang terdapat di sekolah,
■ tantangan yang terjadi di sekolah.
○ Diskusi dan penguatan pada kepala sekolah, guru dan pengawas
sekolah dampingan.
● Fasilitator Sekolah Penggerak menentukan detail poin-poin yang akan
diamati dengan menggunakan laporan PMO level sekolah sebagai baseline.
○ Fasilitator dapat membuat dan mengembangkan catatan sendiri
berkaitan hal-hal yang akan diamati.
○ Fasilitator bisa mengambil data melalui observasi, wawancara, atau
diskusi dengan guru dan kepala sekolah.
○ Fasilitator mengusahakan agar dapat mengamati sekolah seperti
kondisi sehari-hari.

59 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Lokakarya

Lokakarya adalah pertemuan antara guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
yang difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak dalam lingkup
kota/kabupaten/provinsi untuk mendiskusikan bagaimana kepala sekolah, guru, dan
pengawas sekolah dapat melakukan implementasi kurikulum Merdeka dan
mengembangkan kompetensi.

Tujuan
Lokakarya memiliki tujuan untuk memperkuat kepala sekolah, guru, dan pengawas
sekolah dapat melakukan implementasi kurikulum Merdeka dan mengembangkan
kompetensi.

Pihak yang Terlibat

Kegiatan Peserta

Lokakarya Komunitas Belajar 1 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Komunitas Belajar 2 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Perencanaan Berbasis Data ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Penguatan Literasi ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Disiplin Positif ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)

60 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Kegiatan Peserta

● Pengawas sekolah

Lokakarya Wawasan Kebinekaan Global ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Pelaksanaan
Lokakarya
● Lokakarya dilakukan sebanyak 6 kali dalam 1 tahun pendampingan dengan
moda daring/luring/kombinasi.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 8 JP.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Peta Tema Lokakarya


Lokakarya Topik Capaian Pembelajaran Bulan
ke-

1 Lokakarya Komunitas Peserta mampu merancang pengembangan Agustus


Belajar 1 komunitas belajar untuk mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran yang berdampak pada hasil
belajar peserta didik.

2 Lokakarya Komunitas Peserta mampu menyusun visi, misi, nilai, dan tujuan September
Belajar 2 komunitas belajar untuk mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran yang berdampak pada hasil
belajar peserta didik.

3 Lokakarya Perencanaan Peserta mampu melaksanakan perencanaan berbasis November


Berbasis Data data berdasarkan hasil rapor pendidikan untuk
pendidikan dasar dan menengah serta hasil evaluasi
diri untuk PAUD.

4 Lokakarya Penguatan Peserta menemukenali miskonsepsi literasi Januari


Literasi dan merancang strategi untuk mewujudkan
lingkungan belajar yang kaya literasi.

5 Lokakarya Disiplin Positif Peserta merancang dan menciptakan lingkungan Februari


yang aman dan nyaman berbasis disiplin positif pada
Sekolah Penggerak.

6 Lokakarya Wawasan Peserta meningkatkan pemahaman Maret


Kebinekaan Global toleransi dan menumbuhkan sikap toleran pada guru

61 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Lokakarya Topik Capaian Pembelajaran Bulan
ke-

dan tenaga kependidikan serta menjadikan guru dan


tenaga kependidikan sebagai agen promosi toleransi
kebhinekaan.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dalam
kegiatan lokakarya.

Panduan Pelaksanaan
Modul lokakarya akan disusun terpisah.

Monitoring Pelaksanaan PMO Level Sekolah


Pada beberapa kegiatan lokakarya, alokasi 1 JP dari 8 JP digunakan untuk
melakukan monitoring proses PMO level sekolah.

Selama 1 JP, fasilitator dapat berfokus pada hal di bawah ini.


Bulan Pelaksanaan Lokakarya Fokus

Agustus Februari ● Persiapan pra PMO level sekolah dengan melakukan


refleksi pembelajaran berbasis peserta didik.
September Maret ● Persiapan kepala sekolah dalam memfasilitasi PMO
level sekolah.
● Perkembangan pelaksanaan PMO level sekolah dari
menemukan akar masalah dan menyepakati solusi.

Oktober April ● Refleksi dari pelaksanaan PMO level sekolah di bulan


sebelumnya
November Mei ● Persiapan kepala sekolah dalam memfasilitasi PMO
level sekolah.
Desember Juni ● Perkembangan implementasi tindak lanjut dari solusi
yang sudah disepakati.
Januari Juli

62 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Lokakarya

Tujuan
Refleksi lokakarya bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari rencana aksi nyata
yang sudah disusun ketika lokakarya.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Pengawas sekolah
● Perwakilan 2 guru (yang tergabung dalam komite pembelajaran dan
mengikuti lokakarya)

Pelaksanaan
● Refleksi lokakarya dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun pendampingan
dengan moda daring/luring/kombinasi sesuai kesepakatan dengan
BBGP/BGP.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 4 JP/kegiatan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Refleksi ke- Bulan

1 Oktober

2 April

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru dalam
kegiatan refleksi lokakarya.

Panduan Pelaksanaan
Modul refleksi lokakarya akan disusun terpisah.

63 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Coaching

Tujuan
Refleksi coaching bertujuan untuk melakukan refleksi atas proses coaching yang
dilakukan Pengawas Sekolah dengan fokus pada keterampilan pengawas sekolah.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Pengawas sekolah

Pelaksanaan
● Refleksi coaching dilakukan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun pendampingan
dengan moda daring/luring/kombinasi sesuai kesepakatan dengan
BBGP/BGP.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 3 JP/kegiatan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Refleksi ke- Bulan

1 November

2 Januari

3 Mei

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi pengawas sekolah dalam kegiatan refleksi coaching.

Panduan Pelaksanaan
Modul refleksi coaching akan disusun terpisah.

64 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Forum Pemangku Kepentingan

Tujuan
Forum Pemangku Kepentingan adalah kegiatan diskusi berkaitan dengan berbagai
upaya peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilakukan oleh
pemangku kepentingan di masing-masing satuan pendidikan.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● BBPMP/BPMP
● Dinas Pendidikan provinsi/kab/kota (kepala dinas/sekretaris dinas/kepala
bidang/kepala seksi)
● BBGP/BGP
● Komite Pembelajaran (kepala sekolah, 1 guru, dan pengawas sekolah)
● Mitra Pembangunan
● Pihak lain yang perlu berkontribusi dalam kegiatan.

Pelaksanaan
● Forum pemangku kepentingan dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun
pendampingan pada bulan Juli dengan moda luring.
● Durasi kegiatan selama 8 JP.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.
● Pelaksana Forum Pemangku Kepentingan adalah Balai Besar/Balai
Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP/BPMP) di masing-masing provinsi.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi melakukan fasilitasi diskusi dalam kegiatan forum
pemangku kepentingan sesuai dengan panduan.

Panduan Pelaksanaan
Panduan forum pemangku kepentingan akan disusun terpisah.

65 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Forum Koordinasi dan Komunikasi Program Sekolah Penggerak

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai perkembangan, tantangan
dan isu lainnya dalam proses pendampingan di program Sekolah Penggerak.

Pihak yang Terlibat


● Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak
● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Perwakilan 2 kepala sekolah dari masing-masing FSP

Pelaksanaan
● Forum koordinasi dan komunikasi program Sekolah Penggerak difasilitasi
oleh Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak.
● Durasi kegiatan selama 4 JP setiap bulan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kelompok dampingan di masing-masing KFSP.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator berperan sebagai:
● peserta kegiatan dan
● memberikan rekomendasi perwakilan 2 kepala sekolah di kelompok
dampingan untuk hadir di forum.

Kriteria Kepala Sekolah


Fasilitator dapat memberikan rekomendasi 2 kepala sekolah dengan kriteria sebagai
berikut:
● memiliki kendala dalam pelaksanaan PMO level sekolah atau
● memiliki praktik baik dalam pelaksanaan PMO level sekolah.
Semua kepala sekolah di kelompok dampingan diusahakan pernah ikut terlibat di
dalam forum koordinasi dan komunikasi program Sekolah Penggerak.

66 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada Fasilitator Sekolah
Penggerak dalam mendukung optimalisasi proses pendampingan yang sedang
berjalan. Materi yang diberikan pada kegiatan ini akan mempertimbangkan
kebutuhan belajar, kegiatan pendampingan, perkembangan kebijakan, dan informasi
terkini.

Pihak yang Terlibat


● Narasumber
● Fasilitator Sekolah Penggerak

Pelaksanaan
● Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak dilakukan sesuai dengan
kebutuhan materi yang diperlukan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak.
● Durasi kegiatan selama 6 JP atau sesuai dengan kebutuhan.
● Cakupan kegiatan ini adalah nasional atau per region sesuai dengan
naungan masing-masing BBGP/BGP.
● Jadwal penguatan akan diinformasikan oleh masing-masing BBGP/BGP.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator berperan sebagai peserta dalam kegiatan penguatan.

67 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


AKTIVITAS PENDAMPINGAN PSP 2
Program Sekolah Penggerak melakukan pendampingan kelompok dan
pengembangan kompetensi kepada kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru
untuk mendukung implementasi kurikulum Merdeka yang difasilitasi oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak (FSP).

Terdapat tiga sasaran pendampingan kelompok dalam program Sekolah Penggerak


yaitu guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Berikut ini pendampingan kelompok yang akan dilakukan oleh Fasilitator Sekolah
Penggerak.

Sasaran

Aktivitas Pendampingan Kelompok


Guru Kepala Pengawas
Sekolah Sekolah

Lokakarya Pembelajaran dan Asesmen ✅ ✅ ✅


Lokakarya Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
✅ ✅ ✅
Refleksi Lokakarya ✅ ✅ ✅
Kunjungan Lapangan ✅ ✅ ✅
Refleksi Coaching ✅
Lokakarya Perencanaan Berbasis Data ✅ ✅ ✅
Lokakarya Disiplin Positif ✅ ✅ ✅
Lokakarya Komunitas Belajar 1 ✅ ✅ ✅
Lokakarya Komunitas Belajar 2 ✅ ✅ ✅
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1 ✅ ✅ ✅
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 2 ✅ ✅ ✅
Forum Pemangku Kepentingan ✅ ✅ ✅

69 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Pendampingan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

Kepala sekolah dan guru akan menerima pendampingan kelompok oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak. Berikut ini kegiatan pendampingan yang akan dilakukan.

Aktivitas Pendampingan Moda Durasi

Lokakarya Daring/Luring/Kombinasi 8 JP/kegiatan

Refleksi Lokakarya Daring/Luring/Kombinasi 4 JP/kegiatan

Kunjungan Lapangan Luring 3 JP/satuan pendidikan

Forum Pemangku Kepentingan Luring 8 JP

Kehadiran saat kegiatan pendampingan

Kondisi Penjelasan

Kepala sekolah yang berhalangan hadir. Kehadiran kepala sekolah tidak bisa
digantikan.

Guru berhalangan hadir. Guru lain yang tergabung dalam komite


pembelajaran bisa menggantikan.

Pengawas sekolah berhalangan hadir. Kehadiran pengawas sekolah tidak bisa


digantikan.

Pendampingan Pengawas Sekolah


Pengawas sekolah akan menerima pendampingan kelompok oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak. Berikut ini kegiatan pendampingan yang akan dilakukan.

Aktivitas Pendampingan Moda Durasi

Refleksi Coaching Daring/Luring/Kombinasi 3 JP/kegiatan

Kehadiran saat kegiatan pendampingan

Kondisi Penjelasan

Pengawas sekolah berhalangan hadir. Kehadiran pengawas sekolah tidak bisa


digantikan.

70 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


PSP Angkatan 2

Linimasa Pendampingan

Aktivitas Pendampingan Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Lokakarya Pembelajaran dan 8 JP
Asesmen

Lokakarya Projek Penguatan 8 JP


Profil Pelajar Pancasila

Refleksi Lokakarya 4 JP 4 JP 4 JP 4 JP

Kunjungan Lapangan 3 JP/satuan pendidikan

Refleksi Coaching 3 JP 3 JP 3 JP

Lokakarya Perencanaan 8 JP
Berbasis Data

Lokakarya Disiplin Positif 8 JP

Lokakarya Komunitas Belajar 1 8 JP

Lokakarya Komunitas Belajar 2 8 JP

Lokakarya Kepemimpinan
Sekolah 1 8 JP

Lokakarya Kepemimpinan
Sekolah 2 8 JP

Forum Pemangku Kepentingan 8 JP

71 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Rangkaian Aktivitas Pendampingan Kelompok

Kunjungan Lapangan

Tujuan
Kunjungan lapangan bertujuan untuk membangun hubungan (building rapport),
melakukan konfirmasi dari hasil forum PMO level sekolah, dan melakukan
pengamatan proses pembelajaran di satuan pendidikan jika memungkinkan.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Guru
● Pengawas sekolah
● Murid

Pelaksanaan
● Kunjungan lapangan dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun pada rentang
bulan September sampai November dengan moda luring.
● Durasi setiap kunjungan lapangan selama 3 JP/satuan pendidikan untuk
setiap sekolah dampingan.
● Fasilitator Sekolah Penggerak bisa menyepakati jadwal pelaksanaan
kunjungan lapangan dengan BBGP/BGP dan sekolah yang didampingi.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan
serta berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru terkait implementasi kurikulum
Merdeka.

Panduan Pelaksanaan
● Kunjungan lapangan difokuskan untuk melakukan konfirmasi keadaan
sekolah yang salah satu landasannya tercermin dalam hasil PMO level
sekolah.
● Kunjungan lapangan diusahakan untuk dilakukan pada saat hari dan jam
aktif kegiatan sekolah dan di lingkungan sekolah.
● Fokus kunjungan lapangan meliputi:
○ mengamati proses pembelajaran

72 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


○ membangun hubungan dengan kepala sekolah, guru, dan pengawas
sekolah dampingan,
○ mengamati kondisi sekolah terkait:
■ efektivitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin
pembelajaran di sekolah,
■ perkembangan komunitas belajar dalam sekolah,
■ praktik pengimbasan yang sudah dilakukan oleh sekolah,
■ praktik baik yang terdapat di sekolah,
■ hambatan yang terjadi di sekolah.
○ Diskusi dan penguatan pada kepala sekolah, guru dan pengawas
sekolah dampingan.
● Fasilitator Sekolah Penggerak menentukan detail poin-poin yang akan
diamati dengan menggunakan laporan PMO level sekolah sebagai baseline.
○ Fasilitator dapat membuat dan mengembangkan catatan sendiri
berkaitan hal-hal yang akan diamati.
○ Fasilitator bisa mengambil data melalui observasi, wawancara, atau
diskusi dengan guru dan kepala sekolah.
○ Fasilitator mengusahakan agar dapat mengamati sekolah seperti
kondisi sehari-hari.

73 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Lokakarya

Lokakarya adalah pertemuan antara guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
yang difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak dalam lingkup
kota/kabupaten/provinsi untuk mendiskusikan bagaimana kepala sekolah, guru, dan
pengawas sekolah dapat melakukan implementasi kurikulum Merdeka dan
mengembangkan kompetensi.

Tujuan
Lokakarya memiliki tujuan untuk memperkuat kepala sekolah, guru, dan pengawas
sekolah dapat melakukan implementasi kurikulum Merdeka dan mengembangkan
kompetensi.

Pihak yang Terlibat

Kegiatan Peserta

Lokakarya Pembelajaran dan Asesmen ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Projek Penguatan Profil ● Kepala sekolah


Pelajar Pancasila ● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Perencanaan Berbasis Data ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Disiplin Positif ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Komunitas Belajar 1 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

74 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Kegiatan Peserta

Lokakarya Komunitas Belajar 2 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 2 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Pelaksanaan
Lokakarya
● Lokakarya dilakukan sebanyak 8 kali dalam 1 tahun pendampingan dengan
moda daring/luring/kombinasi.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 8 JP.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Peta Tema Lokakarya


Lokakarya Topik Capaian Pembelajaran Bulan
ke-

1 Lokakarya Pembelajaran Peserta dapat menjelaskan tentang Agustus


dan Asesmen pentingnya asesmen awal dan pembelajaran
terdiferensiasi.

2 Lokakarya Projek Peserta dapat melakukan modifikasi September


Penguatan Profil Pelajar modul ajar projek sesuai dengan tujuan, kebutuhan,
Pancasila dan konteks sekolah.

3 Lokakarya Perencanaan Peserta mampu melaksanakan perencanaan berbasis November


Berbasis Data data berdasarkan hasil rapor pendidikan untuk
pendidikan dasar dan menengah serta hasil evaluasi
diri untuk PAUD.

4 Lokakarya Disiplin Positif Peserta merancang dan menciptakan lingkungan Desember


yang aman dan nyaman berbasis disiplin positif pada
Sekolah Penggerak

75 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Lokakarya Topik Capaian Pembelajaran Bulan
ke-

5 Lokakarya Komunitas Peserta mampu merancang pengembangan Februari


Belajar 1 komunitas belajar untuk mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran yang berdampak pada hasil
belajar peserta didik.

6 Lokakarya Komunitas Peserta mampu menyusun visi, misi, nilai, dan tujuan Maret
Belajar 2 komunitas belajar untuk mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran yang berdampak pada hasil
belajar peserta didik.

7 Lokakarya Peserta mampu menerapkan langkah- langkah Mei


Kepemimpinan Sekolah pengambilan keputusan berdampak.
1

8 Lokakarya Peserta mengembangkan keterampilan memimpin Juni


Kepemimpinan Sekolah dan mengelola program sekolah yang berdampak
2 pada murid.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dalam
kegiatan lokakarya.

Panduan Pelaksanaan
Modul lokakarya akan disusun terpisah.

Monitoring Pelaksanaan PMO Level Sekolah


Pada beberapa kegiatan lokakarya, alokasi 1 JP dari 8 JP digunakan untuk
melakukan monitoring proses PMO level sekolah.

Selama 1 JP, fasilitator dapat berfokus pada hal di bawah ini.


Bulan Pelaksanaan Lokakarya Fokus

Agustus Februari ● Persiapan pra PMO level sekolah dengan melakukan


refleksi pembelajaran berbasis peserta didik.
September Maret ● Persiapan kepala sekolah dalam memfasilitasi PMO
level sekolah.
● Perkembangan pelaksanaan PMO level sekolah dari
menemukan akar masalah dan menyepakati solusi.

Oktober April ● Refleksi dari pelaksanaan PMO level sekolah di bulan


sebelumnya
November Mei ● Persiapan kepala sekolah dalam memfasilitasi PMO
level sekolah.
Desember Juni ● Perkembangan implementasi tindak lanjut dari solusi

76 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Bulan Pelaksanaan Lokakarya Fokus

Januari Juli yang sudah disepakati.

77 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Lokakarya

Tujuan
Refleksi lokakarya bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari rencana aksi nyata
yang sudah disusun ketika lokakarya.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Pengawas sekolah
● Perwakilan 2 guru (yang tergabung dalam komite pembelajaran dan
mengikuti lokakarya)

Pelaksanaan
● Refleksi lokakarya dilakukan sebanyak 4 kali dalam 1 tahun pendampingan
dengan moda daring/luring/kombinasi sesuai kesepakatan dengan
BBGP/BGP.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 4 JP/kegiatan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Refleksi ke- Bulan

1 Oktober

2 Januari

3 April

4 Juli

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru dalam
kegiatan refleksi lokakarya.

Panduan Pelaksanaan
Modul refleksi lokakarya akan disusun terpisah.

78 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Coaching

Tujuan
Refleksi coaching bertujuan untuk melakukan refleksi atas proses coaching yang
dilakukan Pengawas Sekolah dengan fokus pada keterampilan pengawas sekolah.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Pengawas sekolah

Pelaksanaan
● Refleksi coaching dilakukan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun pendampingan
dengan moda daring/luring/kombinasi sesuai kesepakatan dengan
BBGP/BGP.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 3 JP/kegiatan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Refleksi ke- Bulan

1 November

2 Januari

3 Mei

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi pengawas sekolah dalam kegiatan refleksi coaching.

Panduan Pelaksanaan
Modul refleksi coaching akan disusun terpisah.

79 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Forum Pemangku Kepentingan

Tujuan
Forum Pemangku Kepentingan adalah kegiatan diskusi berkaitan dengan berbagai
upaya peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilakukan oleh
pemangku kepentingan di masing-masing satuan pendidikan.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● BBPMP/BPMP
● Dinas Pendidikan provinsi/kab/kota (kepala dinas/sekretaris dinas/kepala
bidang/kepala seksi)
● BBGP/BGP
● Komite Pembelajaran (kepala sekolah, 1 guru, dan pengawas sekolah)
● Mitra Pembangunan
● Pihak lain yang perlu berkontribusi dalam kegiatan.

Pelaksanaan
● Forum pemangku kepentingan dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun
pendampingan pada bulan Juni dengan moda luring.
● Durasi kegiatan selama 8 JP.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.
● Pelaksana Forum Pemangku Kepentingan adalah Balai Besar/Balai
Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP/BPMP) di masing-masing provinsi.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi melakukan fasilitasi diskusi dalam kegiatan forum
pemangku kepentingan sesuai dengan panduan.

Panduan Pelaksanaan
Panduan forum pemangku kepentingan akan disusun terpisah.

80 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Forum Koordinasi dan Komunikasi Program Sekolah Penggerak

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai perkembangan, tantangan
dan isu lainnya dalam proses pendampingan di program Sekolah Penggerak.

Pihak yang Terlibat


● Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak
● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Perwakilan 2 kepala sekolah dari masing-masing FSP

Pelaksanaan
● Forum koordinasi dan komunikasi program Sekolah Penggerak difasilitasi
oleh Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak.
● Durasi kegiatan selama 4 JP setiap bulan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kelompok dampingan di masing-masing KFSP.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator berperan sebagai:
● peserta kegiatan dan
● memberikan rekomendasi perwakilan 2 kepala sekolah di kelompok
dampingan untuk hadir di forum.

Kriteria Kepala Sekolah


Fasilitator dapat memberikan rekomendasi 2 kepala sekolah dengan kriteria sebagai
berikut:
● memiliki kendala dalam pelaksanaan PMO level sekolah atau
● memiliki praktik baik dalam pelaksanaan PMO level sekolah.
Semua kepala sekolah di kelompok dampingan diusahakan pernah ikut terlibat di
dalam forum koordinasi dan komunikasi program Sekolah Penggerak.

81 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada Fasilitator Sekolah
Penggerak dalam mendukung optimalisasi proses pendampingan yang sedang
berjalan. Materi yang diberikan pada kegiatan ini akan mempertimbangkan
kebutuhan belajar, kegiatan pendampingan, perkembangan kebijakan, dan informasi
terkini.

Pihak yang Terlibat


● Narasumber
● Fasilitator Sekolah Penggerak

Pelaksanaan
● Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak dilakukan sesuai dengan
kebutuhan materi yang diperlukan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak.
● Durasi kegiatan selama 6 JP atau sesuai dengan kebutuhan.
● Cakupan kegiatan ini adalah nasional atau per region sesuai dengan
naungan masing-masing BBGP/BGP.
● Jadwal penguatan akan diinformasikan oleh masing-masing BBGP/BGP.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator berperan sebagai peserta dalam kegiatan penguatan.

82 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


83 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak
AKTIVITAS PENDAMPINGAN PSP 3
Program Sekolah Penggerak melakukan pendampingan kelompok dan
pengembangan kompetensi kepada kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru
untuk mendukung implementasi kurikulum Merdeka yang difasilitasi oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak (FSP).

Terdapat tiga sasaran pendampingan kelompok dalam program Sekolah Penggerak


yaitu guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Berikut ini pendampingan kelompok yang akan dilakukan oleh Fasilitator Sekolah
Penggerak.

Sasaran

Aktivitas Pendampingan Kelompok


Guru Kepala Pengawas
Sekolah Sekolah

Lokakarya Pembelajaran Pembelajaran 1 ✅ ✅ ✅


Lokakarya Pembelajaran Pembelajaran 2 ✅ ✅ ✅
Refleksi Lokakarya ✅ ✅ ✅
Kunjungan Lapangan ✅ ✅ ✅
Refleksi Coaching ✅
Lokakarya Perencanaan Berbasis Data ✅ ✅ ✅
Lokakarya Disiplin Positif ✅ ✅ ✅
Lokakarya Komunitas Belajar 1 ✅ ✅ ✅
Lokakarya Komunitas Belajar 2 ✅ ✅ ✅
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1 ✅ ✅ ✅
Refleksi Akhir Tahun Ajaran ✅ ✅ ✅
Forum Pemangku Kepentingan ✅ ✅ ✅
PMO level sekolah ✅ ✅ ✅

84 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Pendampingan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

Kepala sekolah dan guru akan menerima pendampingan kelompok oleh Fasilitator
Sekolah Penggerak. Berikut ini kegiatan pendampingan yang akan dilakukan.

Aktivitas Pendampingan Moda Durasi

Lokakarya Daring/Luring/Kombinasi 8 JP/kegiatan

Refleksi Lokakarya Daring/Luring/Kombinasi 4 JP/kegiatan

Refleksi Akhir Tahun Ajaran Daring/Luring/Kombinasi 8 JP

Kunjungan Lapangan Luring 3 JP/satuan pendidikan

Forum Pemangku Kepentingan Luring 8 JP

PMO level sekolah Daring 2 JP/satuan pendidikan

Kehadiran saat kegiatan pendampingan

Kondisi Penjelasan

Kepala sekolah yang berhalangan hadir. Kehadiran kepala sekolah tidak bisa
digantikan.

Guru berhalangan hadir. Guru lain yang tergabung dalam komite


pembelajaran bisa menggantikan.

Pengawas sekolah berhalangan hadir. Kehadiran pengawas sekolah tidak bisa


digantikan.

Pendampingan Pengawas Sekolah

Pengawas sekolah akan menerima pendampingan kelompok oleh Fasilitator


Sekolah Penggerak. Berikut ini kegiatan pendampingan yang akan dilakukan.

Aktivitas Pendampingan Moda Durasi

Refleksi Coaching Daring/Luring/Kombinasi 3 JP/kegiatan

Kehadiran saat kegiatan pendampingan

85 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Kondisi Penjelasan

Pengawas sekolah berhalangan hadir. Kehadiran pengawas sekolah tidak bisa


digantikan.

86 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


PSP Angkatan 3

Linimasa Pendampingan

Aktivitas Pendampingan Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Lokakarya Perencanaan 8 JP
Pembelajaran 1

Lokakarya Perencanaan 8 JP
Pembelajaran 2

Refleksi Lokakarya 4 JP 4 JP 4 JP

Kunjungan Lapangan 3 JP/satuan pendidikan

Refleksi Coaching 3 JP 3 JP 3 JP

Lokakarya Perencanaan 8 JP
Berbasis Data

Lokakarya Disiplin Positif 8 JP

Lokakarya Komunitas Belajar 1 8 JP

Lokakarya Komunitas Belajar 2 8 JP

Lokakarya Kepemimpinan
Sekolah 1 8 JP

Refleksi Akhir Tahun Ajaran 8 JP

Forum Pemangku Kepentingan 8 JP


2 JP/satuan 2 JP/satuan 2 JP/satuan 2 JP/satuan 2 JP/satuan 2 JP/satuan
PMO level sekolah pendidikan pendidikan pendidikan pendidikan pendidikan pendidikan

87 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Rangkaian Aktivitas Pendampingan Kelompok

Kunjungan Lapangan

Tujuan
Kunjungan lapangan bertujuan untuk membangun hubungan (building rapport),
melakukan konfirmasi dari hasil forum PMO level sekolah, dan melakukan
pengamatan proses pembelajaran di satuan pendidikan jika memungkinkan.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Guru
● Pengawas sekolah
● Murid

Pelaksanaan
● Kunjungan lapangan dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun pada rentang
bulan September sampai November dengan moda luring.
● Durasi setiap kunjungan lapangan selama 3 JP/satuan pendidikan untuk
setiap sekolah dampingan.
● Fasilitator Sekolah Penggerak bisa menyepakati jadwal pelaksanaan
kunjungan lapangan dengan BBGP/BGP dan sekolah yang didampingi.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan
serta berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru terkait implementasi kurikulum
Merdeka.

Panduan Pelaksanaan
● Kunjungan lapangan difokuskan untuk melakukan konfirmasi keadaan
sekolah yang salah satu landasannya tercermin dalam hasil PMO level
sekolah.
● Kunjungan lapangan diusahakan untuk dilakukan pada saat hari dan jam
aktif kegiatan sekolah dan di lingkungan sekolah.
● Fokus kunjungan lapangan meliputi:
○ mengamati proses pembelajaran

88 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


○ membangun hubungan dengan kepala sekolah, guru, dan pengawas
sekolah dampingan,
○ mengamati kondisi sekolah terkait:
■ efektivitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin
pembelajaran di sekolah,
■ perkembangan komunitas belajar dalam sekolah,
■ praktik pengimbasan yang sudah dilakukan oleh sekolah,
■ praktik baik yang terdapat di sekolah,
■ tantangan yang terjadi di sekolah.
○ Diskusi dan penguatan pada kepala sekolah, guru dan pengawas
sekolah dampingan.
● Fasilitator Sekolah Penggerak menentukan detail poin-poin yang akan
diamati dengan menggunakan laporan PMO level sekolah sebagai baseline.
○ Fasilitator dapat membuat dan mengembangkan catatan sendiri
berkaitan hal-hal yang akan diamati.
○ Fasilitator bisa mengambil data melalui observasi, wawancara, atau
diskusi dengan guru dan kepala sekolah.
○ Fasilitator mengusahakan agar dapat mengamati sekolah seperti
kondisi sehari-hari.

89 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Lokakarya

Lokakarya adalah pertemuan antara guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
yang difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak dalam lingkup
kota/kabupaten/provinsi untuk mendiskusikan bagaimana kepala sekolah, guru, dan
pengawas sekolah dapat melakukan implementasi kurikulum Merdeka dan
mengembangkan kompetensi.

Tujuan
Lokakarya memiliki tujuan untuk memperkuat kepala sekolah, guru, dan pengawas
sekolah dapat melakukan implementasi kurikulum Merdeka dan mengembangkan
kompetensi.

Pihak yang Terlibat

Kegiatan Peserta

Lokakarya Perencanaan Pembelajaran 1 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Perencanaan Pembelajaran 2 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Perencanaan Berbasis Data ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Disiplin Positif ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Komunitas Belajar 1 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

90 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Kegiatan Peserta

Lokakarya Komunitas Belajar 2 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1 ● Kepala sekolah


● Perwakilan 2 guru (yang tergabung
dalam komite pembelajaran)
● Pengawas sekolah

Pelaksanaan
Lokakarya
● Lokakarya dilakukan sebanyak 7 kali dalam 1 tahun pendampingan dengan
moda daring/luring/kombinasi.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 8 JP.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Peta Tema Lokakarya


Lokakarya Topik Capaian Pembelajaran Bulan
ke-

1 Lokakarya Peserta memahami konsep keberagaman dan Agustus


Pembelajaran kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran 1

2 Lokakarya Peserta dapat melakukan fasilitasi September


Pembelajaran pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid
Pembelajaran 2 di satuan pendidikan.

3 Lokakarya Perencanaan Peserta mampu melaksanakan perencanaan berbasis November


Berbasis Data data berdasarkan hasil rapor pendidikan untuk
pendidikan dasar dan menengah serta hasil evaluasi
diri untuk PAUD.

4 Lokakarya Disiplin Peserta merancang dan menciptakan lingkungan Desember


Positif yang aman dan nyaman berbasis disiplin positif pada
Sekolah Penggerak

5 Lokakarya Komunitas Peserta mampu merancang pengembangan Februari


Belajar 1 komunitas belajar untuk mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran yang berdampak pada hasil
belajar peserta didik.

91 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Lokakarya Topik Capaian Pembelajaran Bulan
ke-

6 Lokakarya Komunitas Peserta mampu menyusun visi, misi, nilai, dan tujuan Maret
Belajar 2 komunitas belajar untuk mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran yang berdampak pada hasil
belajar peserta didik.

7 Lokakarya Peserta mampu menerapkan langkah- langkah Mei


Kepemimpinan Sekolah pengambilan keputusan berdampak.
1

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dalam
kegiatan lokakarya.

Panduan Pelaksanaan
Modul lokakarya akan disusun terpisah.

92 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Lokakarya

Tujuan
Refleksi lokakarya bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari rencana aksi nyata
yang sudah disusun ketika lokakarya.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Pengawas sekolah
● Perwakilan 2 guru (yang tergabung dalam komite pembelajaran dan
mengikuti lokakarya)

Pelaksanaan
● Refleksi lokakarya dilakukan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun pendampingan
dengan moda daring/luring/kombinasi sesuai kesepakatan dengan
BBGP/BGP.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 4 JP/kegiatan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Refleksi ke- Bulan

1 Oktober

2 Januari

3 April

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru dalam
kegiatan refleksi lokakarya.

Panduan Pelaksanaan
Modul refleksi lokakarya akan disusun terpisah.

93 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Coaching

Tujuan
Refleksi coaching bertujuan untuk melakukan refleksi atas proses coaching yang
dilakukan Pengawas Sekolah dengan fokus pada keterampilan pengawas sekolah.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Pengawas sekolah

Pelaksanaan
● Refleksi coaching dilakukan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun pendampingan
dengan moda daring/luring/kombinasi sesuai kesepakatan dengan
BBGP/BGP.
● Durasi setiap pelaksanaan selama 3 JP/kegiatan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.

Refleksi ke- Bulan

1 November

2 Januari

3 Mei

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi pengawas sekolah dalam kegiatan refleksi coaching.

Panduan Pelaksanaan
Modul refleksi coaching akan disusun terpisah.

94 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Refleksi Akhir Tahun Ajaran

Tujuan
Refleksi akhir tahun ajaran bertujuan untuk mendampingi guru, kepala sekolah, dan
pengawas sekolah melakukan refleksi dan perumusan rencana kerja dalam
melakukan implementasi kurikulum Merdeka di tahun ajaran selanjutnya.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Pengawas sekolah
● Guru

Pelaksanaan
● Refleksi akhir tahun ajaran dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun
pendampingan dengan moda daring/luring/kombinasi.
● Durasi kegiatan selama 8 JP.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi melakukan fasilitasi dalam kegiatan refleksi akhir
tahun ajaran.

Panduan Pelaksanaan
Modul refleksi akhir tahun ajaran akan disusun terpisah.

95 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Forum Pokja Manajemen Operasional (PMO) Level Sekolah

Tujuan
Forum PMO level sekolah bertujuan untuk mendiskusikan dan menyepakati akar
masalah berkaitan dengan hasil belajar murid yang dianggap prioritas untuk
diselesaikan oleh satuan pendidikan dalam implementasi Program Sekolah
Penggerak. Pembahasan pada kegiatan ini mengacu pada poin-poin yang dalam
instrumen laporan PMO di SIMPKB.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Perwakilan 2 guru
● Pengawas sekolah

Pelaksanaan
● Forum dilaksanakan dalam durasi 2 JP setiap 2 bulan per satuan pendidikan.
● Forum dilaksanakan menggunakan moda daring. Perubahan moda perlu
didiskusikan lebih lanjut dengan BBGP/BGP yang menaungi.
● Fasilitator dapat menyepakati jadwal pelaksanaan forum PMO level sekolah
dengan setiap komite pembelajaran.

PMO ke- Bulan

1 Agustus 2023

2 Oktober 2023

3 Desember 2023

4 Februari 2024

5 April 2024

6 Juni 2024

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator Sekolah Penggerak berperan sebagai fasilitator, mengatur jadwal
pertemuan dengan kepala sekolah dan guru, serta melaporkan hasil pertemuan
menggunakan instrumen laporan PMO yang ada di SIMPKB.

96 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Forum Pemangku Kepentingan

Tujuan
Forum Pemangku Kepentingan adalah kegiatan diskusi berkaitan dengan berbagai
upaya peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilakukan oleh
pemangku kepentingan di masing-masing satuan pendidikan.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● BBPMP/BPMP
● Dinas Pendidikan provinsi/kab/kota (kepala dinas/sekretaris dinas/kepala
bidang/kepala seksi)
● BBGP/BGP
● Komite Pembelajaran (kepala sekolah, 1 guru, dan pengawas sekolah)
● Mitra Pembangunan
● Pihak lain yang perlu berkontribusi dalam kegiatan.

Pelaksanaan
● Forum pemangku kepentingan dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun
pendampingan pada bulan Juni dengan moda luring.
● Durasi kegiatan selama 8 JP.
● Cakupan kegiatan ini adalah kabupaten/kota/provinsi.
● Pelaksana Forum Pemangku Kepentingan adalah Balai Besar/Balai
Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP/BPMP) di masing-masing provinsi.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator melakukan fasilitasi melakukan fasilitasi diskusi dalam kegiatan forum
pemangku kepentingan sesuai dengan panduan.

Panduan Pelaksanaan
Panduan forum pemangku kepentingan akan disusun terpisah.

97 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Forum Koordinasi dan Komunikasi Program Sekolah Penggerak

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai perkembangan, tantangan
dan isu lainnya dalam proses pendampingan di program Sekolah Penggerak.

Pihak yang Terlibat


● Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak
● Fasilitator Sekolah Penggerak

Pelaksanaan
● Forum koordinasi dan komunikasi program Sekolah Penggerak difasilitasi
oleh Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak.
● Durasi kegiatan selama 3 JP setiap bulan.
● Cakupan kegiatan ini adalah kelompok dampingan di masing-masing KFSP.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator berperan sebagai peserta dalam kegiatan.

98 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak


Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada Fasilitator Sekolah
Penggerak dalam mendukung optimalisasi proses pendampingan yang sedang
berjalan. Materi yang diberikan pada kegiatan ini akan mempertimbangkan
kebutuhan belajar, kegiatan pendampingan, perkembangan kebijakan, dan informasi
terkini.

Pihak yang Terlibat


● Narasumber
● Fasilitator Sekolah Penggerak

Pelaksanaan
● Penguatan Fasilitator Sekolah Penggerak dilakukan sesuai dengan
kebutuhan materi yang diperlukan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak.
● Durasi kegiatan selama 6 JP atau sesuai dengan kebutuhan.
● Cakupan kegiatan ini adalah nasional atau per region sesuai dengan
naungan masing-masing BBGP/BGP.
● Jadwal penguatan akan diinformasikan oleh masing-masing BBGP/BGP.

Peran Fasilitator Sekolah Penggerak


Fasilitator berperan sebagai peserta dalam kegiatan penguatan

99 | Panduan Pelaksanaan Pendampingan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak

Anda mungkin juga menyukai