Jamroni-Qurdis Makalah Qalqalah Dan Waqof
Jamroni-Qurdis Makalah Qalqalah Dan Waqof
Jamroni-Qurdis Makalah Qalqalah Dan Waqof
Disusun oleh :
JAMRONI
NIM :2213077
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq
dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan
makalah tentang “Pusat – pusat Peradaban Islam” ini dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai
kehidupan ini.
Makalah ini berisi ulasan-ulasan yang membahas tentang Hukum-hukum bacaan
Qalqalah dan maca-macam Waqof.
Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Ahmad Labib, M.Pd.I selaku Dosen Al-Qur’an Hadits-MI yang telah
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan Makalah
ini
3. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu,
penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Batang, September 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I ( PENDAHULUAN )
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II (PEMBAHASAN)
2.1 Baghdad (Irak)
2.2 Cairo (Mesir)
2.3 Isfahan (Persia)
2.4 Istanbul (Turki)
2.5 Delhi (India)
2.6 Andalus (Spanyol)
2.7 Samarkand dan Bukhara (Transoxania)
BAB III ( PENUTUP )
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran dan Kritik
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam yang
didalamnya mengandung berbagai macam ilmu, hukum, teologi, soaial dan sebagainya.
Al-Quran dipelajari untuk memehami makna atau pesan dibalik teks. Maka untuk
mendapat makna yang sesuai dengan Al-Quran perlu memahami qiroat dan cara
membaca Al-Quran dengan baik dan benar bisa dipelajari dengan ilmu tajwid.
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu
yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmu qiroat Al-Quran. Ilmu
tajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf arab dan telah dapatmembaca Al-
Quran sekedarnya. Al-Quran sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. merupakan pedoman hidup bagi umat islam dan membacanya
termasuk ibadah. Dalam membaca Al-Quran harus baik dan benar. Oleh karena itu, kita
harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu cara membaca Al-Quran).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hukum bacaan Qalqalah itu?
2. Ada berapa pembagian dari Qalqalah?
3. Apa itu waqaf ?
4. Apa saja pembagian waqaf ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membaca Qalqalah
2. Mengetahui pembagian dari Qalqalah dan penjelasannya
3. Mengetahui dimana kita harus waqaf ketika membaca Al qur’an.
4. Mengetahui tanda-tanda waqaf dan bagaimana memahaminya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. QALQALAH
1. Hukum Bacaan Qalqalah
Secara lughawi (arti bahasa) qalqalah berarti goyangan atau gerakan. Sedang
secara istilahi (terminologis) qalqalah adalah pantulan suara tiba-tiba sehingga
terdengar suara memantul atau membalik. Huruf-huruf qalqalah ini ada lima, yaitu qaf
( )ق, tha’ ( )ط, ba’ ( )ب, jim ( )ج, dan dal ( )دyang biasa dikumpulkan dalam lafazh
. Cara membaca qalqalah ini harus terdengar suara pantulan pada setiap huruf dari
lima hurufnya, terutama ketika diwaqafkan (Marzuki, 2012).
2. Pembagian Hukum Bacaan Qalqalah
Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah shughra dan qalqalah kubra. Kedua
macam qalqalah ini akan diuraikan di bawah ini:
1) Qalqalah shughra
Shugra berarti kecil. Qalqalah shughra berarti qalqalah kecil, artinya
qalqalah yang pantulannya terlihat dengan tidak begitu jelas, karena berada di
tengah kata dan segera disambung dengan bacaan sesudahnya. Qalqalah shughra
ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah yang berharakat sukun/mati yang asli dan
berada di tengah kata.
Cara membacanya harus dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya.
Adapun contoh dari masing-masing huruf qalqalah dalam bacaan qalqalah
shughra dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Qalqalah Shugra terjadi pada dua kondisi, yaitu apabila huruf qalqalah :
1) Bersukun ashli
2) Bersukun ditengah kalimat.
Cara pengucapan qalqalah ialah dengan menekan kuat makhraj huruf dari
huruf qalqalah yang bersukun tersebut sehingga suaranya memantul dengan
pantulan yang kuat dan jelas. Untuk huruf Qaf dan tha’ pantulannya mendekati
suara “o” karena kedua huruf ini tersifati oleh isti’la, sedangkan untuk huruf
lainnya akan terdengar mendekati suara “e”. Bahkan, suara ini pun cenderung
berubah-ubah tergantung pada harokat dari huruf sebelum dan sesudahnya.
2) Qalqalah kubra
Kubra berarti besar. Dengan demikian, qalqalah kubra berarti qalqalah
besar, artinya qalqalah yang pantulannya terlihat dengan jelas, karena berada di
akhir bacaan (diwaqafkan). Qalqalah kubra ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah
yang berharakat sukun/mati yang tidak asli tetapi karena diwaqafkan. Cara
membacanya harus benar-benar dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya.
Adapun contoh
Qalqalah kubra dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
B. WAQOF
1. Pengertian Waqof
Waqaf menurut bahasa mempunyai arti berhenti atau menahan. Sedangkan
menurut istilah (ilmu tajwid) pengertian waqaf adalah berhenti sejenak ketika
membaca suatu lafadz atau kalimat yang terdapat tanda waqaf guna mengambil nafas
untuk melanjutkan kembali bacaan ayat selanjutnya
2. Macam-Macam Waqof
Ada 4 (empat) macam waqaf, yaitu :
ْ َ)وق
a. Waqaf Taamm (ف تام َ (Wakaf yang sempurna)
Yaitu mewaqafkan (memberhentikan) suatu bacaan secara sempurna, tidak
terputus di tengah – tengah ayat atau bacaan.
ْ َ) َوق. (Waqaf yang wajar atau memadai).
b. Waqaf Kaaf (ف ﻛاﻒ
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan suatu bacaan dengan sempurna. Tidak
terputus di tengah-tengah ayat atau bacaan, meskipun sebenarnya ayat tersebut
masih mempunyai kaitan dengan arti dan ayat sesudahnya .
ْ َ) َوق. (Waqaf yang baik)
c. Waqaf Hasan (ف حﺴﻦ
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan tanpa mempengaruhi dari arti dan
ayat sesudahnya. Namun, secara bacaan ayat tersebut masih berkaitan dengan ayat
sesudahnya.
ْ َ) َوق. (Waqaf yang buruk)
d. Waqaf Qabiih (ف قَﺒﻴْﺢ
Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan secara tidak sempurna. Atau
berhenti di tengah-tengah ayat.
3. Macam-macam Tanda Waqof
a. Waqaf La Washal tanda waqaf ( )الartinya "tidak boleh berhenti". Jika terdapat
tanda waqaf ini di tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi jika
tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka diperbolehkan berhenti.
b. Waqaf Lazim tanda baca ( )مberarti "harus berhenti". Waqaf lazim juga disebut
waqaf tamm (sempurna), karena tanda waqaf ini menandakan sempurnanya suatu
kalimat. Jadi kalimat sebelumnya tidak ada hubungannya dengan kalimat
setelahnya.
c. Waqaf Waqfu Aula tanda waqaf ( )قالberarti "diutamakan berhenti". Apabila pada
ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan berhenti pada kata yang
terdapat tanda tersebut.
e. Saktah ( )ساكتهtanda waqaf (" )سBerhenti sejenak tanpa bernafas". Jadi apabila
terdapat tanda waqaf tersebut, maka anda harus berhenti sejenak sehingga
memutus bacaan tetapi tidak diperbolehkan bernafas.
f. Waqaf Jaiz tanda waqaf ( )جartinya "boleh berhenti atau boleh melanjutan".
Contoh waqaf jaiz terdapat pada surat Az-Zukhruf ayat 35 :
g. Waqaf Waslu Ula tanda waqaf ( )صلىberarti "diutamakan untuk melanjutkan ".
Apabila menjumpai tanda waqaf, kita boleh berhenti atau melanjutkan. Tetapi
lebih diutamakan untuk melanjutkan. Contoh Waqaf Waslu Ula terdapat pada
surat Az-Zukhruf ayat 44 :
Tanda waqaf lainnya, namun jarang ditemui antara lain :
1. Waqaf Mutlaq tanda waqaf ( )طartinya "harus berhenti". Jadi apabila anda
menemukan tanda waqaf pada bacaan, maka anda harus berhenti.
2. Waqaf Mustahab tanda waqaf ( )قيفberarti "diutamakan berhenti". Apabila
tedapat tanda waqaf ini dianjurkan untuk berhenti daripada melanjutkan.
3. Waqaf Murakh-khas tanda waqaf ( )صberarti "tidak berhenti". Selama tidak
menemukan alasan untuk berhenti atau kita kehabisan napas karena panjangnya
suatu ayat, maka kita meneruskan bacaan.
4. Waqaf Qabih tanda waqaf ( )قartinya "diutamakan untuk melanjutkan". Apabila
pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan melanjutkan bacaan.
5. Waqaf Mujawaz tanda waqaf ( )زberarti "diutamakan untuk melanjutkan" Untuk
tanda waqaf mujawaz ini anda dianjurkan untuk melanjutkan membaca.
Wakaf Kadzalik tanda waqaf ( )ﻙberarti "sama dengan waqaf sebelumnya". Jadi
apabila anda menemukan tanda waqaf ini, maka anda harus menyamakan dengan
tanda waqaf sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam penulis maupun
penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca. Atas kritikan
dan saran dari pembaca penulis ucapkan terima kasih.