Anda di halaman 1dari 8

KASUS PELANGGARAN HAM

PERISTIWA PEMBUNUHAN MUNIR

Dibuat oleh:
1. Angga Mustika (3)
2. Aril Nur Richim (5)
3. Dhini Aliya Syaharani (13)
4. Erica Angelina Azahra (14)
5. Indah Permatasari (20)

SMK MUHAMMADIYAH SEMIN


2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas Rahmat dan karunianya sehingga
Dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PERISTIWA PRMBUNUHAN
MUNIR". Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran sejarah.
Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna serta masih
banyak kekurangan.kami mohon kritik dan saran dari rekan rekan semua kesempurnaan
makalah ini.penyusun mengucapkan terimakasih kepada guru ibu Ana Triyana SPD atas
bimbingannya,dan juga kepada rekan-rekan yang terlibat di dalamnya, sehingga makalah ini
bisa tersusun.kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun semua
pihak yang memerlukan.

Gunungkidul, 5 September 2023


XI Multimedia 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii


DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................1
C. TUJUAN. ..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Pengertian Kemanusiaan.......................................................................................2
B. Penjelasan Kasus Munir.........................................................................................2
C. Tanggapan Dari Kasus Munir ...............................................................................3
BAB III PENUTUP................................................................................................................4
KESIMPULAN..........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia (selanjutnya disebut HAM), merupakan suatu hasil
perjuangan yang sejak dahulu sampai sekarang terus diperjuangkan agar mendapat
tempat sebagaimana mestinya. Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai istilah hakhak
dasar manusia atau hak dan kewajiban dasar manusia, sedangkan dalam bahasa asing
dikenal dengan berbagai istilah, misalnya human rights (bahasa Inggris), droit de
I’homme (bahasa Perancis), dan menselijkerechten atau grondrechten (bahasa Belanda).
Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimiliki manusia dari lahir dan Negara mempunyai
tanggung jawab untuk melindungi hak asasi setiap individu tersebut. Belajar dari
peristiwa di masa lalu, Indonesia mempunyai sejarah kelam mengenai HAM yang
sampai saat ini belum terselesaikan, sejak beralihnya rezim pada tahun 1998, serangan
terhadap para Pembela HAM tidak mengalami penurunan. Salah satunya adalah kasus
pembunuhan terhadap aktivis HAM dan juga salah satu tokoh pejuang HAM di
Indonesia, yaitu Munir Said Thalib (selanjutnya disebut Munir). Sosok pejuang yang
terkenal dengan kegigihannya dalam memperjuangkan HAM ini pada tanggal 7
September 2004 dinyatakan tewas diracun didalam pesawat Garuda saat sedang
melakukan perjalanan ke Singapura-Amsterdam untuk melanjutkan studi S2 bidang
hukum humaniter di Universitas Utrecht, Belanda.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Kemanusiaan?
2. Bagaimana Penjelasan Kasus Munir?
3. Apa Tanggapan Dari Kasus Munir?

C. TUJUAN
1. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia
2. Bahwa hak warga negara belum sepenuhnya dipenuhi pemerintah
3. Membela hak hak kaum tertindas yang belum terpenuhi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemanusiaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) manusia adalah makhluk yang
berakal budi. Hakikat manusia adalah berakal dan berbudi. Kata manusia selalu
disandingkan dengan perkataan kemanusiaan karena tidak hanya sekedar pandai tetapi
dia memiliki budi pekerti yang bermaksud kepandaiannya bisa untuk
mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemanusiaan merupakan
cerminan bahwa manusia menjalankan layaknya seorang manusia.
Didalam pembukaan UUD 1945, Negara kita dengan tegas menolak penjajahan,
karena tidak sesuai dengan kemanusiaan.Kemanusiaan merupakan sifat manusia yang
perlu dijaga, karena kembali lagi pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang
berbudi pekerti, memiliki perangai yang baik, dan itulah sifat manusia yang disebut
dengan kemanusiaan. Kemanusiaan tidak hanya sebatas memiliki akal budi, akan tetapi
manusia adalah ikut memanusiakan manusia yang lain. Dan apabila dia ditempatkan di
posisi atau keadaan yang tidak nyaman maka dia akan merasa resah dan dia tidak
mungkin membuat manusia yang merasakan hal yang ia rasakan.

B. Penjelasan Kasus Munir


Munir Said Thalib, beliau merupakan salah satu aktivis HAM di Indonesia.
Sebagai aktivis HAM, Munir banyak mengangani kasus, khususnya pada bidang
Kemanusiaan dan HAM. Keberaniannya dalam menentang ketidak adilan yang terjadi
pada pemerintahan Orde Baru membuat Munir tak disukai oleh para pejabat dan
petinggi negara. Munir dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah. Munir kerap
diancam oleh beberapa pihak, namun ia tetap tidak gentar. Saat perjalanannya ke
Belanda untuk melanjutkan studinya, Munir dinyatakan tewas di pesawat. Tewasnya
Munir diduga karena Munir meminum Jus Jeruk yang diduga terdapat racun
didalamnya.
Sudah hampir 15 tahun, dan hingga saat ini Kasus Munir belum menemui titik
terang. Pengadilan memang sudah memvonis Pollycarpus Budihari Priyanto yang
disebut sebagai pelaku pembunuhan. Sejumlah fakta menyebutkan bahwa terdapat BIN
(Badan Intelejen Negara) yang terlibat dalam kasus ini. Namun pada Desember 2008,
2
Deputi V BIN, Mayjen Purn Muchdi Purwoprandjono, yang sebelumnya menjadi
terdakwa, divonis bebas dari segala dakwaan.
Istri Munir , Suciwati dan aktivis HAM lainnya tetap meminta pemerintah untuk
mengusut tuntas kasus ini. Namun Suciwati merasa pemerintah hanya saling melempar
tanggung jawab. Suciwati terus menerus mengajukan banding. Tetapi saat mengajukan
Kasasi di MA, MA memutuskan untuk menolak kasasi tersebut.Hingga saat ini belum
diketahui alasan Munir dibunuh. Sejauh ini, dugaan yang muncul adalah, Munir
dibunuh karena menuntut pertanggungjawaban atas sejumlah pelanggaran HAM di
masa lalu.

C. Tanggapan dari Kasus Munir


Kasus Munir hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus pelanggaran HAM
yang belum menemui titik terang. Menurut saya, hukum di Indonesia harus diperkuat
khususnya tentang HAM karena bagi saya, jaman sekarang hukum hanya berlaku pada
orang-orang lemah. Orang-orang dengan kedudukan yang lebih tinggi, lebih mudah
lepas dari jeratan hukum. Kita bisa lihat dari negara-negara lain, beberapa negara di luar
sana dengan tegas menegakkan hukum tanpa memandang pangkat dan kedudukan dari
seseorang. Sedangkan di Indonesia, banyak pejabat menyogok beberapa Lembaga
negara untuk melepaskan dirinya dari jeratan hukum. Kenapa saya mengatakan hal
seperti ini? Hal ini terbukti karena banyaknya kasus kasus kemanusiaan yang tak
kunjung usai dan tak kunjung menemui titik terang. Jika hal ini terus menerus dibiarkan
dan tidak ditindak lanjuti, bukan tidak.mungkin rakyat akan bergerak untuk melawan
pemerintah. Dan bisa jadi, lama kelamaan Indonesia akan hancur dengan Sendirinya.

3
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kasus ini, saya menyimpulkan bahwa hukum di Indonesia perlu diperkuat
lagi. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan menuntaskan segala kasus
yang belum selesai hingga saat ini. Pemerintah sebaiknya membuat undang-undang
yang lebih kuat lagi dan lebih tegas lagi untuk membuat para pelaku pelanggaran HAM
jera. Dan juga memberikan ketentraman bagi rakyat Indonesia.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/19993/1/T1_312015175_BAB%20I.pdf
https://www.coursehero.com/file/45674069/MAKALAHdocx/
https://samberan-bjn.desa.id/artikel/2023/6/1/nilai-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-
hari#:~:text=Nilai%20Kemanusiaan&text=a)%20Mengakui%20adanya%20harkat
%20dan,semena%2Dmena%20terhadap%20orang%20lain
https://brainly.co.id/tugas/226642#:~:text=Kesimpulan%20yang%20bisa%20diambil
%20dari,mendapatkan%20kebenaran%20belum%20dipenuhi%20Pemerintah
https://www.suara.com/news/2022/09/12/123532/profil-munir-aktivis-ham-dan-pendiri-
kontras-yang-kasusnya-disinggung-bjorka#:~:text=Membela%20hak%2Dhak%20kaum
%20tertindas,berkasus%20dengan%20aparat%20keamanan%20setempat

Anda mungkin juga menyukai