Laporan Praktikum TBK Ii Kelompok 4
Laporan Praktikum TBK Ii Kelompok 4
DIKERJAKAN OLEH:
Kelompok 4
Muhammad Ziqri Alfansya NPM . 19640068
Anang Galip Mustopa NPM . 19640209
Rahmat Al Farej Ansari NPM . 2006020024
Hilda Nurhamna NPM . 2006020025
Fahriza Mahendra NPM . 2006020038
Mochammad Adrianoor NPM . 2006020072
M. Alpin NPM . 2006020073
Data Mahasiswa
No. Nama NPM
1 Muhammad Ziqri Alfansya 19640068
2 Anang Galip Mustopa 19640209
3 Rahmat Al Farej Ansari 2006020024
4 Hilda Nurhamna 2006020025
5 Fahriza Mahendra 2006020038
6 Mochammad Adrianoor 2006020072
7 M. Alpin 2006020073
Dosen Penggampu
Nama Lengkap : Muhammad Gunawan Perdana, S.T, M.T
NIP : 63710519 028500 0 5
Proses Pengerjaan
Tanggal Mulai : 18 Juli 2023
Tanggal Selesai : 25 Juli 2023
Banjarmasin, 18 Juli 2023
Disetujui Oleh,
Dosen Penggampu
Kelompok IV
PEMERIKSAAN
SEMEN
BAB I
BERAT JENIS SEMEN PORTLAND
A. Maksud
Maksud dari pemeriksaan ini untuk menentukan berat jenis semen
Portland. Berat jenis semen adalah perbandingan antara berat isi kering semen
pada suhu kamar dengan isi kering air suling pada 4°C yang isinya sama
dengan semen.
B. Bahan
Contoh semen Portland sebanyak 64 gram.
C. Peralatan
Botol Le Chatelier
Kerosin bebas air atau naphta dengan berat jenis 62-API (American
Petrolium Institute)
Corong
D. Langkah Kerja
1. Isi botol Le Chatelier dengan kerosin atau naphta sampai skala 0 dan 1
bagian dalam botol di atas permukaan cairan dikeringkan. Suhu awal botol
= 25 °C.
2. Masukkan botol ke dalam bak air dengan suhu konstan dalam waktu yang
cukup lama untuk menghindari variasi suhu botol lebih besar dari 0,2°C.
3. Setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol, baca skala dalam
botol (V1).
Suhu yang sama antara botol yang berisi minyak tanah dan loyang
yang berisi air pada suhu = 19°C.
Skala minyak tanah (V1) = 0,4ml.
4. Masukkan benda uji sedikit demi sedikit ke dalam botol. Jangan sampai
terjadi ada semen yang menempel pada dinding botol di atas cairan.
5. Setelah semua benda uji dimasukkan, putar botol dengan posisi miring
secara perlahan-lahan sampai gelembung udara tidak timbul lagi pada
permukaan cairan.
6. Ulangi lagi pekerjaan dua setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam
botol kaca skala pada botol (V2).
Suhu yang sama antara botol yang berisi minyak tanah dan loyang
yang bersisi air pada suhu 19°C.
Skala minyak tanah (V2) =21ml
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
PERCOBAAN I II
Berat Semen (Gr) 64 64
Suhu Awal Air 25° 25°
Suhu Awal Minyak 25° 25°
V1 0.10 0.20
Suhu Akhir Air 25° 25°
Suhu Akhir Minyak 25° 25°
V2 20.2 20.6
Berat Jenis Semen : Berat Semen (V2-V1) x D 3.184 3.137
Rata-Rata 3.161
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
BAB II
KEHALUSAN SEMEN PORTLAND
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melakukan percobaan kehalusan semen Portland,
2. Membuktikan bahwa semen Portland mempunyai kehalusan,
3. Melakukan pengujian kehalusan semen Portland.
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
BAB III
PENGUJIAN KONSISTENSI SEMEN PORTLAND
1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan mampu :
1. Melakukan pengujian tentang konsistensi semen Portland.
2. Membuktikan bahwa konsistensi normal dari semen Portland dapat
ditentukan.
2. DASAR TEORI
Pengertian ini dimaksudkan untuk menentukan konsistensi normal semen
Portland dengan alat vikat.
Konsistensi semen Portland adalah suatu kondisi standar yang menunjukan
kebasahan pasta semen.
Konsistensi = × 100%
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
BAB IV
PENGUJIAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN
1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mampu :
1) Melakukan pengujian waktu pengikatan permulaan dari semen Portland,
2) Membuktikan bahwa semen Portland mempunyai waktu pengikatan
permulaan.
2. DASAR TEORI
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan waktu pengikatan
permulaan semen Portland.Waktu permulaan adalah jangka waktu dari
mulainya pengukuran pasta konsistensi normal sampai pasta kehilangan
sebagian sifat plastik (menjadi beku).
4. LANGKAH PENGUJIAN
1) Masukkan air pencampur berupa air suling yang banyaknya seesuai
dengan jumlah air untuk mencapai konsistensi normal, kedalam
mangkok alat pengaduk.
2) Masukkan benda uji kedalam mangkok dan diamkan selama 30 detik.
3) Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan ( 140 ± 5 ) rpm, selama 30
detik.
4) Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik, sementara itu bersihkan pasta
yang menempel di pinggir mangkok.
5) Jalankan mesin pengaduk, dengan kecepatan (285 T 10) rpm selama 1
(satu) menit.
6) Buatlah pasta berbentuk seperti bola dengan tangan, kemudian
dilemparkan 6 (enam) kali dan satu tangan ke tangan yang lain dengan
jarak kira-kira 15 cm.
7) Pegang bola pasta dengan satu tangan, kemudian tekankan kedalam
cincin konik yang dipegang dengan tangan lain melalui lubang besar,
sehingga cincin konik penuh dengan pasta.
8) Kelebihan pasta pada lubang besardiratakan dengan sendok perata yang
digerakkan dalam posisi miring terhadap permukaan cincin.
9) Letakkan pelat kaca pada lubang besar cincin konik, balikkan, ratakan
dan licinkan kelebihan pasta pada lubang kecil cincin konik dengan
sendok perata.
10) Taruh thermometer beton di atas cincin dan simpan pada moist-cabinet
selama 30 menit kemudian baca thermometer udara dan thermometer
beton.
11) Keluarkan cincin konik dan moist-cabinet dan lepaskan thermometer
beton kemudian letakkan cincin konik dibawahjarum vikat, dan
kontakkan jarum dengan bagian pasta.
12) Jatuhkan jarum setiap 15 menit sampai mencapai penurunan dibawah 25
mm. setiap menjatuhkan jarum catatlah penurunan yang berlangsung
selama 30 detik. Jarak antara titik setiap menjatuhkan jarum adalah 1/2
cm, dan jarak titik dari pinggir cincin konik tidak boleh kurang dari 1
(satu) cm.
5. PELAPORAN
a. Grafik penurunan waktu.
b. Waktu pengikatan permulaan dapat pada penurunan 25 mm, sesuai
dengan standar.
Catatan
1. Selama pelaksanaan pemeriksaan tersebut, alat-alat di atas harus bebas
getaran dan jarum dijaga supaya tetap lurus dan bersih dari semen yang
menempel.
2. Waktu pengikatan permulaan paling cepat 45 menit, paling lambat 10
jam.
3. Pengaruh suhu udara, air pencampur, dan kelembaban ruangan di
abaikan
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
PEMERIKSAAN
AGREGAT
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM UJI BAHAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
Berangas Timur Kec. Alalak Kab. Barito Kuala 70582 Telp. 0813-4635-4133
Email. fakultasteknikuniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
BAB I
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS
b) Benda Uji
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm)
diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak kira–
kira 5 kg.
E. Cara Pengujian
Urutan pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
1) Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan–bahan lain yang
melekat pada permukaan ;
2) Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110o ± 5)oC sampai berat
tetap sebagai catatan, bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan
dalam pekerjaan beton dimana agregatnya digunakan pada keadaan
kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan pengeringan dengan oven
;
3) Diinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1 – 3 jam, kemudian
timbang dengan ketelitian 0,5 gram (Bk) ;
4) Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam ;
5) Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaan hilang, untuk butiran yang besar pengeringan
halus satu persatu ;
6) Timbang benda uji kering – permukaan jenuh (Bj) ;
7) Letakkan benda uji di dalam keranjang, goncangan batunya untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air
(Ba), dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu
standar (25oC) ;
8) Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir–butir
berat dan ringan ; bahan semacam ini memberikan harga–harga berat
jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan dilakukan dengan sangat
hati–hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan
untuk mendapatkan harga rata–rata yang memuaskan.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Catatan:
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
BAB II
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR
B. Ruang Lingkup
Pengujian ini dilakukan terhadap agregat kasar, yaitu yang tertahan oleh
saringan berdiameter 4,75 mm (saringan No. 4). Hasil pengujian ini dapat
digunakan dalam pekerjaan L
1) Penyelidikan quarry agregat ;
2) Perencanaan campuran dan pengendalian mutu beton ;
3) Perencanaan campuran dan pengendalian mutu perkerasan jalan.
C. Pengertian
Yang dimaksud dengan :
1) berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh pada suhu 25oC ;
2) berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25oC ;
3) berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu 25oC ;
4) penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap quarry
terhadap berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.
D .CARA PELAKSANAAN
a) Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
1) Keranjang kawat ukuran 3,35 mm (No. 6) atau 2,36 mm (No. 8)
dengan kapasitas kira–kira 5 kg ;
2) Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk
pemeriksaan. Tempat air ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga
permukaan air selalu tetap ;
3) Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1% dari berat
contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung
keranjang ;
4) Oven dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(100±5)oC ;
5) Alat pemisah contoh ;
6) Saringan No. 4 (4,75 mm)
b) Benda Uji
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm)
diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak kira–kira
5 kg.
c) Cara Pengujian
Urutan pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
1) Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan–bahan lain yang
melekat pada permukaan ;
2) Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110o ± 5)oC sampai berat
tetap sebagai catatan, bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan
dalam pekerjaan beton dimana agregatnya digunakan pada keadaan
kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan pengeringan dengan oven
;
3) Diinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1 – 3 jam, kemudian
timbang dengan ketelitian 0,5 gram (Bk) ;
4) Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam ;
5) Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaan hilang, untuk butiran yang besar pengeringan
halus satu persatu ;
6) Timbang benda uji kering – permukaan jenuh (Bj) ;
7) Letakkan benda uji di dalam keranjang, goncangan batunya untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air
(Ba), dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu
standar (25oC) ;
8) Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir–butir
berat dan ringan ; bahan semacam ini memberikan harga–harga berat
jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan dilakukan dengan sangat
hati–hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan
untuk mendapatkan harga rata–rata yang memuaskan.
d) Perhitungan
Perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat kasar diberikan sebagai
berikut :
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Catatan:
Pengajar,
( )
BAB V
METODE PENGUJIAN BERAT ISI AGREGAT
A. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Metoda ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan berat isi (unit weight) beton segar (fresh concrete) Berta
banyaknya semen per meter kubik beton.
2. Tujuan
Tujuan pengujian ini untuk memperoleh angka yang benar dari berat
isi agregat
B. Ruang Lingkup
Pengujian ini dilakukan terhadap antara beton segar yang mewakili suatu
campuran beton ; hasil pengujian dapat digunakan antara lain :
1) Banyaknya beton untuk campuran satu sak semen (40 kg) ;
2) Untuk perencanaan campuran beton ;
3) Untuk pengendalian mutu beton pada pelaksanaan.
C. Pengertian
Berat isi adalah berat segar per satuan isi.
D. CARA PELAKSANAAN
1. Peralatan
Untuk melaksanakan pengujian berat isi beton dipedukan peralatan
sebagai berikut :
a) Timbangan dengan ketelitian 0,3% dari beton contoh ;
b) Tongkat pemadat, dengan diameter 16 mm, panjang 600 mm, ujung
dibulatkan dibuat dari baja yang bersih dan bebas dari karat ;
c) Alat perata ;
d) Takaran bentuk silinder dengan kapasitas dan penggunaan sebagai
berikut:
Kapasitas 6 liter, ukuran maksimum agregat kasar 25 mm
Kapasitas 10 liter, ukuran maksimum agregat kasar 37,5 mm
Kapasitas 14 liter, ukuran maksimum agregat kasar 50 mm
Kapasitas 28 liter, ukuran maksimum agregat kasar 75 mm
2. Benda Uji
Pengambilan benda uji harus ada contoh segar yang mewakili campuran
beton.
3. Cara Pengujian
Untuk melaksanakan pengujian berat isi beton harus diikuti tahapan
sebagai berikut :
a) Isilah takaran benda uji dalam 3 lapis ;
b) Tiap–tiap lapis dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata. Pada
pemadatan lapis pertama, tongkat tidka boleh mengenai dasar takaran ;
pada pemadatan lapis kedua dan ketiga, tongkat boleh masuk sampai
kira–kira 25,4 mm di bawah lapisan sebelumnya, untuk takaran 20 liter
dilakukan penusukan 50 kali secara merata pada tiap–tiap permukaan
lapisan ;
c) Setelah selesai pemadatan, ketuklah sisi takaran perlahan–lahan sampai
tidak tampak gelembung–gelembung udara pada permukaan serta
rongga–rongga bekas tusukan ; kadar udara dari beton tidak ditentukan
;
d) Ratakan permukaan benda uji dan tentukan beratnya.
E. Laporan
Laporan harus mencantumkan :
1) Berat isi beton dalam satuan kg/liter ;
2) Banyaknya beton per sak semen dalam satuan M3/S2K ;
3) Banyaknya semen per m3 beton dalam satuan sak/m3.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Berat (Gram)
Uraian
Agregat Halus
Pasir Barito 1-2
I II I II
Berat Silinder Kosong (W1) 2100 2100 3400 3400
Berat Silinder + Air (W2) 5300 5300 1030 1040
Berat Air (W2-W1) 3200 3200 6900 6900
Agregat Lepas :
Berat Silinder + Agregat (W2) 6900 6800 13100 13000
Berat Agregat (W3=W2-W1) 4800 4700 9700 9600
Berat Isi Agregat = W3/V (kg/dm³) 1.500 1.469 1.406 1.391
Rata-Rata 1.484 1.399
Agregat Padat Dengan
Tusukan :
Berat Silinder + Agregat (W2) 7200 7100 14100 14000
Berat Agregat (W3=W2-W1) 5100 5000 10700 10600
Berat Isi Agregat = W3/V (kg/dm³) 1.594 1.563 1.551 1.536
Rata-Rata 1.578 1.543
Catatan:
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
3500 3500
Berat Sampel (A)
19,46 19,71
Aggregate Crushing Value = (B/A) × 100%
19,59
Rata-rata ACV
Catatan:
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
BAB VI
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN
MESIN ABRASI LOS ANGELES
D. Peralatan
Peralatan untuk pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :
1) Mesin Abrasi Los Angeles (lihat gambar);
Mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan
diameter 711 mm (28”) panjang dalam 508 mm (20”); silinder bertumpu
pada dua poros pendek yang tak menerus dan berputar pada poros
mendatar; silinder berlubang untuk memasukkan benda uji ;penutup
lubang terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak
terganggu; dibagian dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh
setinggi 89 mm (3,5”).
2) Saringan No. 12 (1,7 mm) dan saringan –saringan lainnya;
3) Timbangan dengan ketelitian 5 gram;
4) Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (1 7/8”) dan berat
masing-masing antara 400 gram sampai 440 gram;
5) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110±5)ºC.
E. Perhitungan
Keausan = x 100 %
Keterangan:
a = berat benda uj semula (gram)
b = berat benda uji tertahan saringan no. 12
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Sieve size
Weight and Graning of Test Sample (Gm)
(mm)
Passing Retained A B C D E F G
76.2 63.5
63.5 50.8
50.8 37.5
37.5 25.4
25.4 19
19 12.5
12.5 9.5 2500
9.5 6.3 2500
6.3 4.75
4.75 2.38
Total 5000
Diperiksa/Mengetahui
Catatan: Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Catatan:
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
PEMERIKSAAN
BETON
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
1 Ditetapkan
Kuat tekan yang disyaratkan (benda uji silinder/kubus) 250 pada umur 28 hari Bagian cacat 5 persen, k=1.64
2 Deviasi Standar Butir 4.3.2.1.1).(2) 7 x 1.16 = 8.12 Kg/tanpa data
Tabel 1 …….Kg
3 Nilai tambah (margin) Butir 4.2.3.1.2) 1.64 x 8.12 = 13.32 kg/cm2
4 Kekuatan rata-rata yang ditargetkan Butir 4.2.3.1.3) 250 + 13.32 = 263.32 kg/cm2
5 Jenis semen Ditetapkan Semen Tiga Roda(PPC Tipe V )
6 Jenis agregat : - kasar Batu Pecah (AWANG BANGKAL)
- halus Pasir Barito (Alami)
7 Faktor air-semen bebas Tabel 2 Grafik 1 atau 2 0.50 (ambil nilai yang terendah)
8 Faktor air-semen maksimum Butir 4.2.3.2.2) 0.60
9 Slump Ditetapkan 60 - 180 mm
Butir 4.2.3.3
10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 20 mm
Butir 4.2.3.4
11 Kadar air bebas Tabel 3 205 kg/m³
Butir 4.2.3.5
12 Jumlah semen 11 : 8 atau 7 205 : 0.5 = 410.0 kg/m³
13 Jumlah semen maksimum Ditetapkan 205 : 0.60 = 341.7 kg/m³
14 Jumlah semen minimum Ditetapkan 325 kg/m³ (pakai bila lebih besar dari 12, lalu hitung 15)
Butir 4.2.3.2
Tabel 4,5,6
15 Faktor air-semen yang disesuaikan 205 : 410 = 0.50 kg/m³
16 Susunan besar butir agregat halus Grafik 3 s/d 6 Daerah gradasi susunan butir 2
17 Susunan agregat kasar atau gabungan Grafik 7,8,9 atau Tabel 7
18 Persen agregat halus Grafik 13 s/d 15 atau perhitungan 40 persen
19 Berat jenis relatif, agregat (kering permukaan) Diketahui atau Dianggap 2.6
20 Berat isi beton Grafik 16 2330 kg/m³
21 Kadar agregat gabungan 20 - (12 + 11) 1715.0 kg/m³
22 Kadar agregat halus 18 x 21 686.0 kg/m³
24 Kadar agregat kasar 1-2 1029.0 kg/m³
Agregat kondisi jenuh kering permukaan (kg)
Proporsi campuran
Semen (kg) Air (kg/lt)
Halus Kasar
25 Pasir Barito 1-2
- tiap m³ 410.0 205 686.0 1029.0
- tiap campuran uji Kubus 15 X 15 9.69 4.92 16.46 24.70
- tiap campuran uji Kubus 20 X 20 9.84 4.92 16.46 24.70
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM UJI BAHAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
Berangas Timur Kec. Alalak Kab. Barito Kuala 70582 Telp. 0813-4635-4133
Email. fakultasteknikuniska@gmail.com
Catatan
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Agregat Lepas :
Berat Silinder + Agregat (W2) 6900 6800 13100 13000
Berat Agregat (W3=W2-W1) 4800 4700 9700 9600
Berat Isi Agregat = W3/V (kg/dm³) 1.500 1.469 1.406 1.391
Rata-Rata 1.484 1.399
Catatan: Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
PERCOBAAN I II
Berat Semen (Gr) 64 64
Suhu Awal Air 25° 25°
Suhu Awal Minyak 25° 25°
V1 0.10 0.20
Suhu Akhir Air 25° 25°
Suhu Akhir Minyak 25° 25°
V2 20.2 20.6
Berat Jenis Semen : Berat Semen (V2-V1) x D 3.184 3.137
Rata-Rata 3.161
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Komplek Agrabudi Jl. Handil Bakti, KAbupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatann70582
Email. laboratoriumsipiluniska@gmail.com
Diperiksa/Mengetahui
Pengajar,
( )