Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Ulin Nuha

NIM : U20192017

Program Studi : Ilmu Hadits

Pendahuluan

Saat ini umat Islam menghadapi tantangan internal maupun eksternal. Secara
internal umat Islam masih berada dalam keterbelakangan pendidikan, ekonomi, dan,
politik. Sementara pada saat yang sama secara eksternal banyak tuduhan yang di
alamatkan kepada Islam mulai dari tuduhan terorisme, anti kemajuan, memusuhi wanita,
dan, sebagainya. Dari faktor internal yang dihadapi oleh umat Islam saat ini selain
keterbelakangan dalam berbagai sisi umat Islam juga terbagi menjadi beberapa golongan
yang berbeda dalam pemahaman keagamaan. Pertama, kecenderungan sebagai kalangan
umat Islam yang bersikap eksterm dan ketat dalam pemahaman keagamaan serta hukum-
hukumnya. Kedua, kecenderungan lain yang juga eksterm dengan bersikap longgar dalam
beragama dan tunduk pada perilaku serta pemikiran negatif yang berasal dari budaya dan
peradaban lain. Hal itu disebabkan karena sebagian dari umat Islam yang keliru untuk
memahami beberapa dari aspek ajaran Islam yang berakibat melahirkan tindakan-
tindakan yang bertentangan dengan Islam.
Dalam konteks inilah pengembangan pemahaman yang benar toleran dan moderat
menemukan momentumnya. Islam yang benar itu adalah Islam yang moderat dalam
pengertian di sini moderat yaitu pemahaman keagamaan dan keislaman. Sikap ekstrem
dalam beragama bukanlah fenomena baru lagi dalam sejarah Islam.
Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan kepada kita bahwasanya untuk
bersikap moderat atau tengah-tengah dalam menangani beberapa hal termasuk dalam
beragama. Di sini maksudnya yaitu tidak berlebih-lebihan dalam beribadah. Semua harus
dijalani secara seimbang dan proporsional.

Pembahasan
1. Kitab Shahih Bukhori
َ َ‫ ق‬،‫ض َي اللَّ ُه َع ْن ُه‬ ِ ‫ ع ْن َأِبي ُهر ْيرةَ ر‬،‫ي‬ ٍ ِ ‫ ع ْن‬،‫ ح َّدثََنا ْاب ُن َأِبي ِذْئ ٍب‬،‫آدم‬
‫سو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ال‬ َ َ َ َ ِّ ‫سعيد ا ْل َم ْق ُب ِر‬
َ َ َ ُ َ ‫َح َّدثََنا‬
‫َأن َيتَ َغ َّم َد ِني اللَّ ُه‬
ْ ‫ ِإاَّل‬،‫ " َواَل َأَنا‬:‫ال‬ َ َ‫سو َل اللَّ ِه؟ ق‬ ِ
ُ ‫ َواَل َأ ْن َت َيا َر‬:‫ قَالُوا‬،" ‫َأح ًدا م ْن ُك ْم َع َملُ ُه‬
ِ
َ ‫ " َل ْن ُي َن ِّج َي‬:‫اللَّه‬
ِ ُّ ‫شيء ِم َن‬ ٍ
‫ص َد تَْبلُ ُغوا‬ْ َ‫ص َد ا ْلق‬
ْ َ‫الد ْل َجة َوا ْلق‬ ٌ ْ َ ‫وحوا َو‬ ُ ‫ َو ُر‬،‫ار ُبوا َوا ْغ ُدوا‬ ِ َ‫ َوق‬،‫ِّدوا‬
ُ ‫سد‬ َ ‫" ِب َر ْح َمة‬
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Adam kepada kami Ibnu abu dzib dari said Ali
makburi Dari abu Hurairah RA. Dia berkata Rasulullah SAW bersabda salah seorang dari
kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, "maka para sahabat bertanya tidak
juga dengan engkau Rasulullah?", Beliau menjawab "tidak juga saya, hanya saja Allah
telah melimpahkan rahmatnya kepadaku, maka beramal lah kalian sesuai sunnah dan
berlakukanlah dengan IMBANG, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari
Dan lakukanlah sedikit waktu (untuk sholat) di malam hari, niat dan kalian akan sampai."

2. Jalur Periwayatan
Hadis tersebut diriwayatkan dari Yahya bin habib bin arobi, kalangan tabiut atba' ,
kalangan tua, kuniyah, Abu Zakariyyah hidup di Basrah atau Basri wafat 248 h,
Hammad bin Zaid bin dirha, kalangan tabiut tabiin kalangan pertengahan: abu Ismail,
hidup di Basrah: wafat 179 h. Athda bib As Said bin Malik, kalangan: tabiin,
kalangan biasa, kuniyah, Abu As Said hidup di: kuffah wafat 136 H .As Said,
kalangan: tabiin, kalangan tua kuniyah, Abu Yahya: hidup di Kuffah. Amar bin Yasir
bin Amir bin Malik Kinana bin Qays dari kalangan sahabat, kuniyah: abu al-yakzan,
hidup di: kuffah wafat 31 H

3. Syarah Hadits

‫(وغدواوروحواوشيءمنالدلجة‬berangkatlah di permulaan hari dan di akhir hari serta sedikit


pada malam hari). Dalan riwayat Ath Thayasili dari Ibnu Abu Dzib disebutkan
dengan redaksi ‫( وخطامن الدلجة‬dan sedikit pada malam hari) yang dimaksud dengan
‫دو‬OO‫ الغ‬adalah berjalan di permulaan hari, dan yang dimaksud dengan ‫ الروحو‬adalah
berjalan di permulaan separuh keduanya sedangkan yang dimaksud dengan ‫ الدلجة‬atau
‫ الدلجة‬adalah berjalan pada malam hari contohnya adalah ‫اردلجةمن ا لليل‬OO‫( س‬berjalan
sesaat pada malam hari) karena itulah beliau bersabda ‫( شيءمن اللدلجة‬serta sedikit pada
malam hari). Hal itu karena beratnya berjalan pada seluruh malam.
Hal ini seolah-olah mengisyaratkan pada puasa sepanjang siang hari dan shalat
malam pada sebagian malam serta ibadah-ibadah lainnya yang lebih umum dari itu.
Hadis ini mengisyaratkan anjuran untuk bersikap lembut dalam beribadah.
Maksudnya kata lembut disini adalah tidak berlebih-lebihan dalam melakukan
sesuatu terutama dalam hal beribadah. Dan ini sesuai dengan judulnya diungkapkan
"berjalan" karena seseorang hamba yang sedang berjalan menuju tempat tinggalnya
yaitu surga. Disini bisa ditarik kesimpulan bahwasanya dalam melakukan sesuatu
hendaknya bersifat imbang tidak condong kekanan maupun condong kekiri.
‫( والقصد القصد‬sederhanalah sederhanalh) maksudnya jalan tengah yang lurus. Contoh
menggunakan kata ini untuk makn tersebut sebagaimana dalam Sabda Beliau pada
Hadits Jabir bin Samurah yng diriwayatkan oleh Imam Muslim ‫دا‬OO‫ه قص‬OO‫انت جطبت‬OO‫ك‬
(khutbah beliau itu sederhana) maksudnya tidak panjang dan tidak pendek.

Kesimpulan
Moderasi beragama merupakan sebuah jalan tengah di tengah keberagaman
agama titik dalam konteks beragama yang baik adalah beragama yang moderat. Dalam
pengertian moderat di sini yaitu di tengah-tengah tidak condong ke kanan dan tidak
condong ke kiri jadi imbang.
Berdasarkan uraian di atas bahwasanya dalam kutub at-tis'ah tidak ditemukan kalimat
‫ وسطية‬yang berarti moderat, kalimat yang semakna dengan kata ‫ وسطية‬adalah ‫االعتدال القصد‬
dimana kata ‫ القصد‬terdapat dalam kitab Bukhari sebanyak satu kali yaitu hadis ke 5982.

DAFTAR PUSTAKA

Terjemahan Fathul Bari h. 224, 232,

Maktabah Syamela kitab shahih muslim juz 8 hlm 98 no hadits 6463

Anda mungkin juga menyukai