BAB III Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu
pencatatan berupa bentuk Notasi Laban sebagai sarana pemahaman gerak tari Seudati di
Komunitas Saleum. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang menghasilkan data
deskriptif yang berupa kata-kata atau pernyataan lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati (Sugiono, 2007). Pada penelitian ini saya selaku peneliti ingin mendapatkan data atau
informasi yang nyata tentang gerak tari Seudati di Komunitas Saleum.metode kualitatif juga
merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman gerak tari Seudati.
Adapun jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang
data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk istilah-istilah serta gambar, kata-kata
disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut perspektif
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu program, peristiwa pada masa
Penelitian ini dilakukan di Komunitas Saleum. Saya memilih komunitas ini dikarenakan
komunitas ini sangat aktif dibidang seni, mempertahankan seni budaya Aceh dan berkonsentrasi
pada jenis-jenis tari tradisional, tentunya tari Seudati itu sendiri. Komunitas Saleum ini berada di
Subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada
subjek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti
(Arikunto, 2005). Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pelatih dan penari
Objek ialah perilaku-perilaku dan peristiwa di dunia nyata yang diamati oleh panca indra
(Muryana, 2001). Adapun yang menjadi objek penelitian yaitu Tari Seudati di Komunitas
Saleum.
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling stategis pada penelitian, sebab
tujuan utama dari penelitian ialah memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah
ditetapkan. Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa "pengumpulan data dapat dilihat pada
berbagai setting , berbagai sumber dan berbagai cara". Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini sangat mempengaruhi hasil penelitian yang akan dilakukan. Oleh sebab itu pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-
Observasi ialah teknik pengumpulan data yang sangat diperlukan dan dilakukan
untuk memperoleh data melalui pengamatan. Observasi non partisipatif adalah peneliti
tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independent (Sugiyono, 2010). Sedangkan
metode observasi nonpartisipan atau observasi pasif yaitu dalam observasi peneliti datang
di tempat kegiatan yang diamati namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut (
Sugiyono, 2010). Jadi, dalam hal ini hanya dilihat apa yang terjadi di lapangan dan tidak
3.4.2 Wawancara
data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga jika peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
yang nyata, hal ini dilakukan supaya memperoleh data yang akurat. Adapun instrument
yang digunakan saat wawancara yaitu pedoman wawancara kepada pelatih yang melatih
tari Seudati di Komunitas Saleum. Di samping itu, teknik wawancara yang digunakan
yang benar -benar wajar dan asli. Tentunya wawancara dilakukan dengan lebih terkontrol
yang selalu berpedoman pada rumusan permasalahan yang telah dilakukan. Agar
wawancara dapat direkam dengan baik dan peneliti mempunyai bukti telah wawancara,
maka peneliti
mempunyai alat bantu berupa handphone untuk merekam suara. Data yang terkumpul
dari wawancara akan digunakan untuk menyempurnakan data yang telah ada dalam
3.4.3 Dokumentasi
dengan penelitian yang berupa dokumen foto maupun video. Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2013). Dokumentasi bisa berbentu
tulisan, gamabr, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, Sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi,
peraturan dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup,
sketsa, dan lain-lain. Sedangkan dokumentasi yang berbentuk karya misalnya karya seni,
Studi dokumen merupakan hal utama yang diperlukan dalam pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif. Melalui teknik dokumentasi peneliti dapat mempelajari bahan
atau informasi yang berhubungan dengan bentuk tari Seudati di Komunitas Saleum
Analisis data merupakan salah satu Langkah yang sangat penting dalam kegiatan
analisis data yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan
Mereduksi data berarti merangkum, memilikii hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya, serta membuang yang tidak perlu (Sugiyono,
2011). Data yang diperoleh dari hasil observasi wawancara dan dokumentasi dengan pelatih
kemudian direduksi guna memperoleh data yang lebih akurat. Dengan begitu data yang yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudahkan peneliti untuk
Setelah data direduksi, maka Langkah selanjutnya ialah penyajian data dalam penelitian
kualitatif. Dalam hal ini Miles and Huberman (Sugiyono, 2011) menyatakan “yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif”.
Adapun bentuk penyajian dalam penelitian ini ialah dengan teks dan gambar yang
mendeskripsikan gerak tari Seudati dalam bentuk notasi laban tari Seudati.
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif ialah penarikan kesimpulan dan
verifikasi data, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal dalam penelitian bentuk notasi laban tari Seudati.
Penarikan kesimpulan ini diambil dari informasi-informasi yang telah diperoleh pada saat
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan orang yang berhubungan
dengan yang akan diteliti yaitu pelatih tari Seudati untuk mendapatkan data yang diperlukan
guna memperlancar penelitian yang akan dilaksanakan. Pada kegiatan ini peneliti melakukan
kesimpulan yang telah diambil dan dibandingkan dengan teori-teori yang relevan serta petunjuk
yang kegiatan pembinaan dan penetapan, penguji kesimpulan dihubungkan dengan data awal
Arikunto, S. (2003). Metode Penelitian Kualitatif dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Emzir. (2010). Metodelogi Penelitian Pendidikan : Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajawali
Pers.
Essi Hermaliza, d. (2014). Seudati Di Aceh. Banda Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda
Aceh.
Kusnadi. (2009). Penunjang Pembelajaran Seni Tari untuk SMP dan MTS. Solo: PT. Tiga
Suryanigrat, S. (1986). Karya Ki Hajar Dewantara. yogyakarta: Madjelis Luhur Persatuan Taman
Siswa.
Lampiran I
PEDOMAN OBSEVASI
yang disusun dengan tujuan untuk memudahkan saat melakukan penelitian. Pedoman
berikut :
Ada Tidak
1. Pelatih
2. Penari
3. Gerak
a. Perubahan Gerak
b. Pengulangan Gerak
sama
c. Gerak serentak
(Rampak)
d. Gerak dilakukan
secara bergantian
4. Proses Pelaksanaan
5. Syair
Lampiran II
PEDOMAN WAWANCARA
3. Adakah tari lain yang dikembangkan selain tari Seudati di Komunitas ini?
6. Apakah sejak awal didirikan Komunitas ini tari Seudati ini pernah berubah?
7. Apakah sebelumnya ada pencatatan pola gerak tari Seudati di Komunitas Saleum?
8. Apakah terdapat kendala dalam mengajarkan tari Seudati bila tidak ada pencatatan?