Anda di halaman 1dari 1

VI.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan urobilin pada urin dengan
metode Schlesinger dalam pemeriksaan urobilin dilakukan secaraa kualitatif
dimana dalam pengamatannya hanya untuk mengetahui ada ataau tidaknya
kandungan urobilin tanpa mengetahui kadar yang terdapat dalam urin.
Pemeriksaan ini mempunyai prinsip dimana terjadi reaksi antara urobilin dan
reagen Schlesinger akan membentuk flouresensi berwarna hijau terang. Dimana
penambahan lugol pada pemeriksaan ini adalah untuk mengoksidasi adaanya
urobilinogen karena dalam urin segar tidak ada urobilin.

Pada praktikum ini digunakan metode Schlesinger. Mula-mula di pipet 5


ml sampel urin kedalam tabung reaksi. Jika tidak ada flouresensi tambahkan 4
tetes lugol di campur dan dibiarkan selam 5 menit ataau lebih lalu tuangkan 5 ml
reagen Schlesinger lalu dicampur dan di saring, pembacaan hasil periksa adanya
flouresensi dalam filtrate, di uji dengan cahaayaa pantul dan degan lataar
belakang hitam. Adanyaa flouresensi menandakan adanyaa urobilin. Dari hasil
pemeriksaan urobilin yang telah dilaaukaan padaa sampel urin di dapatkan hasil
negatif karena tidak adanyaa flouresensi dalaam sampel urin.

Dalam urin segar tidak aadaa urobilin zat itu baru muncul kemudian
muncul oksidasi urobilinogen. Pada pemeriksaan terhadap urobilin sengaja di
tambahkan sedikit iodium sebagai larutan lugol untuk menjalankaan oksidasi itu,
yang dipakai untuk menyatakan urobilin ialah pereaksi Schlesinger yaitu larutan
zink asetat atau zink klorida yang jenuh dalam aalkohol 96 % jika ada bilirubin
dalam zat itu harus dibuang terlebih dahulu dengan menambah kalsium
hidroxida padat.

Anda mungkin juga menyukai