Anda di halaman 1dari 18

PENYUTRADARAAN NASKAH DRAMA

LAUTAN BERNYANYI KARYA PUTU WIJAYA

Jurnal Publikasi Naskah Ilmiah


Untuk memenuhi salah satu syarat
mencapai drajat Sarjana S-1
Program Studi Teater
Jurusan Teater

Oleh:
Deva Rizki Listianto
1510822014

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN


INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


PENYUTRADARAAN NASKAH DRAMA
LAUTAN BERNYANYI KARYA PUTU WIJAYA

Deva Rizki Listianto


Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Devarizki051@gmail.com

Abstrak : Sutradara memilih naskah drama “Lautan Bernyanyi” karena naskah drama tersebut memiliki
gagasan dan kritik yang kuat terhadap fenomena pemaknaan tentang keyakinan yang terjadi melalui
simbol mistis. Pertunjukan akan menggunakan media luar ruang atau terbuka karena sutradara ingin
memberikan kebebasan pada penonton dalam melakukan pengamatan melalui sudut pandang yang lebih
bervariasi. Sutradara menggunakan konsep penyutradaraan dengan metode yang dikemukakan oleh Lloyd
Anton Frefer yang membaginya menjadi beberapa tahap yaitu sutradara memilih drama tersebut dan
menganalisis naskah, mengatur casting audisi, dan memberikan peran, memandu permainan melalui
serangkaian latihan, dan terakhir, melihat dan mengevaluasi hasilnya.

Kata kunci: Lautan Bernyanyi, Kritik, Luar Ruangan, metode, pemaknaan.

Abstract : The director chose the drama script "Sea Singing" because the drama script has
strong ideas and criticisms of the phenomenon of meaning about belief that occurs through mystical
symbols. The show will use outdoor or open media because the director wants to give the audience the
freedom to make observations through a more varied point of view. The director uses the concept of
directing with the method proposed by Lloyd Anton Frefer which divides it into several stages, namely the
director selects the play and analyzes the script, arranges audition casting, and assigns roles, guides the
game through a series of exercises, and finally, sees and evaluates the results.

keywords : Sea Singing, Criticism, Outdoors, method, meaning.

Pendahuluan Putu Wijaya juga mementaskan naskah ini


pada tanggal 20-21 November 1968 di
Gedung BNI unit V Yogyakarta bersama
Naskah Lautan Bernyanyi ditulis
Sanggar Bambu (Wijaya, 2001). Pementasan
oleh Putu Wijaya pada tahun 1967 ketika ia
tersebut membuktikan bahwa secara kualitas
berusia 23 tahun. Naskah drama Lautan
naskah drama Lautan Bernyanyi merupakan
Bernyanyi menjadi pemenang ketiga
naskah yang patut dipertimbangkan.
Sayembara Penulisan Lakon yang
diselenggarakan oleh Badan Pembina Teater Putu Wijaya memiliki ikatan
Nasional Indonesia. Kemudian dipentaskan spiritual yang sangat kuat dengan tradisi dan
di Jakarta pada tanggal 14 November 1968. adat-istiadat lokal Bali (Hatoyo, 1995) .

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


3

Meskipun sebagian besar proses kreativitas Naskah drama Lautan Bernyanyi


teaternya, dihasilkan di Jakarta sebuah mengisahkan permasalahan yang hampir
lanskap sekular, di mana nilai-nilai religius serupa, yaitu tentang tragedi yang
menjadi formal, sekaligus marjinal. Namun, diceritakan oleh tokoh Kapten bersama
kebijakan tradisional Bali, tetap mewarnai seluruh awak kapal harimau laut yang
kontemplasi artistik Putu Wijaya. Esensi terdampar di sebuah pantai di Bali. Tokoh
kebijakan Tradisional Bali itu, terangkum Kapten, dalam penantian menunggu kapal
dalam ungkapan ‘Desa-Kala-Patra’ atau penarik yang tak kunjung tiba, terguncang
Ruang-Waktu-Nilai. (Kleden, 2004) batin dan kepercayaan yang dia pegang
Putu Wijaya sebagai penulis naskah teguh selama ini ketika mulai mendengar
Lautan Bernyanyi menyisipkan pesan suara aneh dan cerita seram dari pantai yang
terhadap fenomena persoalan keyakinan, dibawa anak buahnya. Menghadapi
yang merubah keteguhan seseorang dalam ketakutan yang mulai tumbuh di dalam
menghadapi suatu masalah (Yohannes, dirinya atas apa yang disebut mistis, ia
2013) . Putu Wijaya mencoba memahami berusaha tetap berpegangan pada
alam dan kehidupan dengan menghindari rasionalitas yang dia percaya lebih memiliki
segala hal yang berbau mistis. Kita bisa kebenaran.
ambil contoh kasus soal wabah cacar yang Penolakan Putu Wijaya digambarkan
melanda Bali pada tahun 1871. Sebaran dalam naskah dengan adegan Kapten dan
wabah cacar meluas di Ternate, Ambon, dan Comol yang membahas tentang mistis yang
Bali jadi wilayah yang terdampak paling ternyata dibuat dan dihasut oleh Dayu Sanur.
parah. Di Bali, misalnya, di mana 15-18 ribu Dalam naskah ini terlihat bahwa terkadang
orang dilaporkan meninggal akibat cacar. orang terpaksa menipu diri sendiri, berpura
Catatan tersebut jadi modal penting bagi pura tidak percaya, hanya untuk
penanganan cacar kala itu, sebelum akhirnya menunjukkan kepribadiannya. Naskah
Belanda membawa vaksin untuk disebar ke drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya
pelosok negeri. Namun pada prosesnya ini adalah bentuk kritik sinisme terhadap
pihak Belanda mengalami hambatan dan Bali mengenai fenomena tentang pemaknaan
penolakan dari warga Bali sendiri karena dalam keyakinan yang dilakukan masyarakat
dianggap melangkahi urusan dengan Tuhan. Bali yang mengalami perubahan dibalut
Untuk itu akhirnya pihak Belanda mencoba dengan Tragedi.
menggunakan anak-anak pribumi Bali dalam Apabila melihat fenomena yang
menyebarkan vaksin untuk menangani cacar terjadi, sudah menjadi suatu kenyataan yang
tersebut (Pardi, 2018) . Kasus wabah cacar terjadi mengenai pemaknaan tentang
tersebut membuktikan keteguhan warga di kepercayaan. Pergantian yang berkembang
Bali tentang keyakinan dan kepercayaan di dalam masyarakat Bali, berkait erat
mereka. Dalam kasus pandemi yang terjadi dengan reflektivitas sebagai ciri dinamis dari
saat ini, kemudian menjadi tolak ukur modernitas (Atmadja, 2010) . Cita-cita
sutradara dalam kontekstual kasus yang modernisasi bermaksud mengembangkan
terjadi di dalam naskah dan kejadian nyata. institusi-institusi dengan cara melakukan
Kasus pandemi Covid 19 yang terjadi transformasi kultural guna mewujudkan
sekarang menjadi sebuah pandemi yang nilai-nilai efisiensi, ekonomis, efektif, tepat
menciptakan banyak cara dan sudut pandang, waktu, dan rasional dalam menentukan
dari yang menganggap sebagai yang nihil keputusan yang terbebas dari tradisi, adat,
dan ada yang mempercayainya. dan ikatan komunalisme. Hal ini menuntut
manusia modern selalu melakukan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


4

reflektivitas terhadap tradisi yang mereka Mewujudkan tujuan sutradara


miliki. Reflektivitas berarti praktik sosial memberikan sebuah pesan melalui
terus-menerus, diuji dan diubah berdasarkan pertunjukan teater, sutradara merasa harus
informasi yang baru masuk, yang paling menambahkan makna dalam setiap adegan
praktis. Apapun bisa direfleksi entah yang dalam naskah ini. Oleh karena itu sutradara
modern entah yang tradisional, untuk akan menciptakan Pertunjukan Drama
digantikan dengan yang baru agar nilai dengan konsep teater yang dekat dengan
praktiknya semakin meningkat. Tidak masyarakat dan mengutamakan simbol yang
mengherankan jika banyak pengetahuan dihadirkan dalam setiap laku tokoh. karena
rakyat pedesaaan pada masyarakat Bali kebenaran tidak hanya didapat melalui
terserang reflektivitas, lalu digantikan panca indera saja tetapi juga melalui intuisi
dengan sesuatu yang lebih praktis agar (Yudiaryani, 2002) . Kebenaran mutlak tak
kenikmatan hidup meningkat secara optimal. dapat diterima hanya oleh akal dan
Akibatnya masyarakat Bali kehilangan terungkap melalui kata-kata tetapi kebenaran
modal kultural dan sosial yang sangat dapat diterima melalui objek atau aksi yang
berharga. Kondisi ini tentu bisa mampu membangkitkan perasaan atau
menimbulkan masalah, karena tidak semua ingatan penonton. Objek atau aksi mampu
modal kultural dan sosial menghambat mengarahkan pada intuisi dramatik dari
pembangunan. Sebaliknya, tidak sedikit kenyataan itu sendiri.
yang relevan bagi pembangunan. Pertunjukan naskah drama Lautan
Bernyanyi karya Putu Wijaya bertujuan
Berangkat dari fenomena tersebut, untuk memberikan pemahaman pada
maka sutradara memilih naskah drama masyarakat umum tentang masalah
Lautan Bernyanyi karena naskah drama keyakinan. Semua yang dapat menyebabkan
tersebut memiliki gagasan dan kritik yang seseorang mempercayai orang lain yaitu
kuat terhadap fenomena pemaknaan tentang berkembangnya sistem kepercayaan melalui
keyakinan yang terjadi melalui simbol mistis. pengalaman hidup, aturan dan norma yang
Simbol mistis adalah sebuah pengalaman ada pada lembaga atau masyarakat
untuk sikap dan pikiran, sebuah (Ismawati, 2002) . Dengan adanya masalah
kecenderungan jiwa manusia menelaah kepercayaan ini, sutradara akan membuat
tentang makna (Barthes, 2007). Oleh karena pertunjukan di tengah perkampungan
itu semestinya manusia memiliki hak untuk masyarakat karena ingin mendekatkan
percaya maupun menolak tentang gagasan masalah yang diangkat pada naskah,
kepercayaan, namun tantangan hari ini yang karena menurut sutradara masyarakat yang
terjadi adalah manusia harus menghadapi sekarang mengalami pandemi akan menjadi
realitas sosial yang terjadi dari persoalan objek yang tepat dalam menyampaikan
keyakinan. Sutradara memilih naskah maksud dan pesan yang akan disampaikan.
Lautan Bernyanyi karena naskah tersebut Pertunjukan juga akan dilakukan di tempat
merupakan naskah Tragedi, karena tokoh- terbuka, di mana Aksi dan interaksi secara
tokoh digambarkan sebagai tokoh yang langsung antara penonton dan permainan
hanya memiliki satu keinginan yang mengajak peran serta aktif penonton untuk
akhirnya membawanya kepada malapetaka merasakan langsung teks-teks yang
atau tindakan jahat lainnya (Yudiaryani, disampaikan pemain (Nurcahyono, 2012) .
2002) . Dalam naskah ini setiap tokoh juga Sutradara ingin memberikan kebebasan pada
memiliki kepentingan masing-masing yang penonton dalam melakukan pengamatan
akhirnya menyerang Kapten. melalui sudut pandang yang lebih bervariasi.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


5

Dengan begitu penonton akan lebih yang akan diciptakan secara visual dan
memiliki pilihan dalam memahami audio (Yudiaryani, 2019) . Melalui analisis
pertunjukannya. mendekatkan penonton struktur dan tekstur George R Kernodle
dengan hakikat pertunjukan teater akrab memungkinkan sutradara untuk bisa
yang menurut (Yusril, 2020) adalah menganalisis teks pada naskah drama
memanfaatkan ruang publik yang luas sehingga lebih detail dan akurat.
menjadi ruang teater. Pada aplikasi penyutradaraan di
Berdasarkan uraian latar belakang di lapangan, teori yang ada digunakan sebagai
atas, maka rumusan masalah penciptaan acuan dan bisa saja terjadi pengembangan
adalah: teori. Begitulah yang diharapkan sutradara
1. Bagaimana menciptakan pertunjukan dalam penyikapan teori dan praktek.
drama dengan naskah Lautan Bernyanyi Sutradara dan proses pengembangan adegan
karya Putu Wijaya dengan media luar dalam naskah yang dipilih, tidak menutup
ruang (Outdoor) ? kemungkinan menambahkan adanya teori
2. Bagaimana cara menyampaikan pesan yang lain demi mendukung pementasan.
dalam naskah Lautan Bernyanyi karya
Putu Wijaya ke dalam pertunjukan
Metode dan Data
Agar proses penciptaan berjalan
teater ?
dengan lebih efisien, sutradara sebagai
LandasanTeori kreator wajib memiliki metode yang bisa ia
Proses kerja penyutradaraan pergunakan untuk membantu proses
membutuhkan acuan, pedoman dan sumber penciptaan karya. Metode dalam kamus
tertulis sebagai salah satu pemandu kerja besar bahasa Indonesia adalah cara teratur
dan sebagai bentuk keilmiahan dari karya yang digunakan untuk melaksanakan suatu
yang akan diangkat oleh sutradara. Buku- pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
buku sebagai salah satu panduan dalam dikehendaki.
perancangan pemeranan tersebut dibutuhkan Dalam penciptaan drama dengan
untuk memberikan arahan dalam proses judul naskah Lautan Bernyanyi, sutradara
kreatif sehingga setiap tahapan kerja mampu menggunakan metode Directing for the
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan Stage dalam buku milik Lloyd Anton Frerer.
konseptual (Prasmadji, 1984).
Teori yang digunakan adalah : what then, is the director's
position in the theatre? The director
Analisis Struktur dan Tekstur Naskah 1s the person who provides inspiration
Drama and artistic unity for the play, the
Setiap naskah memiliki 6 person responsible for making sure
kemungkinan nilai dramatik, dan that the whole production happens in
keseluruhan 6 kemungkinan ini akan a timely and successful fashion. Aside
membantu di jalan yang berbeda-beda untuk from being caught up in peripheral
membuat pertunjukan terorganisir dan production tasks, what are the central
menjadi satu kesatuan. Terdapat analisis plot, artistic jobs of the director?
karakter, tema, dialog, musik, dan spektakel. Specifically, the director chooses the
Plot, karakter dan tema adalah struktur play, analyzes the script, sets up the
naskah. Sedangkan dialog, musik, dan auditions and casts the roles, guides
spektakel adalah tekstur. Struktur adalah the play through a series of rehearsals,
analisis melalui naskah, sedangkan tekstur and, finally, views and evaluates the
adalah apa yang akan dipertunjukan, apa results (Frerer, 1996).

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


6

lalu apa posisi sutradara di Tahapan selanjutnya setelah ia


teater? Sutradara adalah orang yang selesai dalam perancangan pertunjukan,
memberikan inspirasi dan kesatuan kemudian ia akan memulai proses
artistik untuk drama tersebut, orang mewujudkannya ke dalam panggung
yang bertanggung jawab untuk pertunjukan teater. dalam prosesnya,
memastikan bahwa seluruh produksi sutradara membutuhkan suatu metode
terjadi secara tepat waktu dan sukses. penyutradaraan yang mampu menunjang
Selain terjebak dalam tugas produksi perjalanannya menuju pertunjukan tersebut.
apa pekerjaan utama sutradara? Secara Sutradara menggunakan konsep
khusus, sutradara memilih drama, penyutradaraan dengan metode yang
menganalisis naskah, menyiapkan dikemukakan oleh Lloyd Anton Frefer yang
audisi dan memberikan peran, membaginya menjadi beberapa tahap
memandu drama melalui serangkaian sebagai berikut :
latihan, dan, akhirnya, melihat dan
mengevaluasi hasilnya (Frerer, 1996). 1. Script analysis.
Sutradara adalah orang yang Having chosen the piece, the
memberikan inspirasi dan kesatuan artistik director must now determine the
untuk sebuah drama. Orang yang effect of the play and how to put the
bertanggung jawab memastikan bahwa play together in order to achieve that
seluruh produksi terjadi tepat waktu dan effect. This is a complex process.
sukses. Secara khusus, sutradara memilih Ultimately, the director will arrive at
drama tersebut dan menganalisis naskah, a plan for his or her production,
mengatur casting audisi, dan memberikan often caled the director's vision or
peran, memandu permainan melalui concept of the play (Frerer, 1996).
serangkaian latihan, dan terakhir, melihat
dan mengevaluasi hasilnya. Analisis naskah.
Setelah memilih karya
4. Hasil dan Pembahasan tersebut, sutradara sekarang harus
Hakikat sebuah pertunjukan teater menentukan efek dari drama tersebut
ditangan seorang sutradara adalah mencoba dan bagaimana menyatukan drama
merealisasikan gagasan, ide dan hasratnya tersebut untuk mencapai efek
ke hadapan penonton (Purba, 2012) . tersebut. Ini adalah proses yang
Sutradara adalah seorang pemimpi yang kompleks. Pada akhirnya, sutradara
memiliki dunia kecil berupa ide dan gagasan akan sampai pada rencana
yang kemudian di hadirkan ke dalam produksinya, yang sering disebut visi
panggung kosong. Pada dasarnya, sutradara sutradara atau konsep drama (Frerer,
membutuhkan banyak elemen pertunjukan 1996).
untuk membantu impiannya menjadi suatu
kenyataan teater. Sutradara ibarat pemimpin Menganalisis naskah merupakan
yang mengarahkan semua elemen upaya sutradara dalam menyampaikan
pertunjukan agar sampai pada tujuan. Oleh konsep pertunjukan beserta sumber-
karena itu, apabila pertunjukan teater tidak sumbernya secara ilmiah. Pada tahapan ini
memiliki sutradara maka pertunjukan teater seluruh tim mendapatkan pembekalan
akan kacau karena tidak memiliki satu wawasan dan pemahaman mengenai hal-hal
kesatuan yang utuh. yang berkaitan dengan karya yang
diciptakan. Dalam proses ini sutradara

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


7

pertama-tama memberikan gambaran unusually difficult requirements,


konsep kepada seluruh tim sesuai dengan such as great acting skill (necessary
hasil analisis yang telah dilakukan sutradara for a role such as Hamlet) or specific
sebelumnya. Kemudian mengajak seluruh musical talent for a major musical
tim duduk dengan masing-masing comedy role, so that such
memegang naskah drama Lautan Bernyanyi preplanning is not only wise, but
yang akan dipentaskan. Mereka necessary. The point is: At an
membacakan dialog secara bergiliran tanpa audition that is open to ll, the
mempedulikan isian karakter yang director should keep an open mind
terkandung di dalamnya. Pada tahapan (Frerer, 1996).
membaca naskah tersebut, sutradara
membiarkan suluruh tim membaca dan Audisi dan Casting.
membangun imajinasinya masing-masing.
Setelah seluruh tim selesai membaca naskah, Banyak metode yang
kemudian sutradara menjelaskan kembali digunakan untuk mengaudisi aktor
secara singkat bagaimana cerita dan hasil untuk sebuah drama. Secara
analisis dari naskah Lautan Bernyanyi, lalu tradisional, para aktor ditugaskan
meminta seluruh tim untuk mengungkapkan adegan dari drama untuk dibacakan.
bagaimana pandangan mereka mengenai Sutradara mendengar bagaimana
naskah Lautan Bernyanyi. Hasil dari diskusi mereka terdengar, melihat
tersebut adalah memupuk rasa kritis bagaimana mereka terlihat, membuat
terhadap seluruh tim untuk menyikapi catatan, dan mencoba memasukkan
proses kreatif teater dan dari beragam tafsir orang ke dalam peran. Jika sutradara
tersebut akan menjadi bahan telah berkeliling teater tertentu untuk
pembendaharaan sutradara sehingga tafsir beberapa waktu dan telah mengenal
pada naskah menjadi lebih sempurna. beberapa pemain, sulit untuk tidak
menggambarkan orang-orang
2. Auditions and Casting. tertentu dalam peran tertentu, untuk
merasakan bahwa aktor ini dan itu
Numerous methods are used mungkin memainkan peran tertentu
to audition actors for a play. dengan baik. . Secara umum, adalah
Traditionally, the actors are kesalahan untuk memikirkan peran
assigned scenes from the play to sebelum audisi, kecuali peran itu
read aloud. The director hears how memiliki persyaratan yang sangat
they sound, sees how they look, takes sulit, seperti keterampilan akting
notes, and tries to fit people into the yang hebat (diperlukan untuk peran
roles. If the director has bcen around seperti Hamlet) atau bakat musik
a certain theatre for some time and tertentu untuk peran komedi musikal
has come to know some of the utama, jadi bahwa perencanaan awal
performers, it is difficult not to seperti itu tidak hanya bijaksana,
picture certain people in certain tetapi juga perlu. Intinya adalah:
roles, to sense that such-and-such an Pada audisi yang terbuka untuk
actor might play a particular role semua, sutradara harus tetap
well. In general, it is a mistake to berpikiran terbuka (Frerer, 1996).
precast a role in mind before
auditions, unless that role has a. Pertama

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


8

Sutradara memilih sistem casting dirasa sangat cukup untuk membuat peran
berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan itu hidup.
kecakapan bermain dan kecocokan fisik.
Berikut ini adalah perencanaan penokohan 5). Ruby
yang telah dipilih dari hasil seleksi
Ruby adalah seorang pemain
sutradara :
keroncong dan akan diperankan oleh
1). Kapten Leo
Lukman karena kemiripan pada fisiknya,
Tokoh ini diperankan oleh Rinaldo dan kebutuhan akan jam terbang untuk aktor
Adriansyah karena sangat pas dengan jadi pertimbangan juga.
kecocokan fisik dan kecakapan dalam
6). Dayu Sanur
bermain teater. Tokoh Kapten dalam
bayangan sutradara berambut panjang, dan Sutradara memilih Merinda Yola
aktor juga memiliki rambut panjang. Secara sebagai aktris yang memerankan tokoh
kekuatan tokoh Kapten sangat kuat dalam Dayu Sanur berdasarkan kecakapan dalam
hal ke dalaman rasa yang ingin dimunculkan. bermain. Dayu Sanur merupakan tokoh
penting yang memegang dramatik dalam
2). Comol
naskah drama Lautan Bernyanyi oleh karena
Tokoh ini diperankan oleh itu tokoh Dayu Sanur harus diperankan oleh
Muhammad Ramdan karena memiliki aktris yang memiliki kecakapan bermain
kesamaan dalam segi fisik. Comol di dalam yang bagus karena pertimbangan penciptaan
naskah digambarkan seorang yang bongkok tokoh yang rumit.
dan urakan. Sedangkan aktor mampu 7). Dayu Badung
membuat itu menjadi realistis. Kekuatan Tokoh ini diperankan oleh Binti
permainan akan sangat berat dirasa karena Wasingatul S, karena kecakapan dalam
tokoh Comol merupakan point of view bermain. Sutradara ingin menonjolkan kesan
dalam naskah ini. latar tempat pada naskah ini dengan logat
yang akan dibuat oleh Binti, sehingga
3). Panieka memang butuh aktor yang cakap dan mampu
menyesuaikan.
Sutradara memilih Jurais Taftazani 8). Dukun
sebagai aktor yang memerankan tokoh Tokoh ini akan diperankan oleh
Panieka berdasarkan kecocokan fisik. muchlis muarif karena kesamaan dan
Kebutuhan tokoh Panieka adalah memiliki kecocokan fisik dan warna kulit.
badan yang lebih tinggi dibandingkan Setelah melakukan casting tersebut
dengan Kapten dan Comol. Jurais memenuhi kemudian sutradara mengumpulkan seluruh
kedua persyaratan tersebut karena Jurais pendukung pementasannya. Pendukung
memiliki tubuh yang lebih tinggi tersebut mencangkup para pemeran dan para
dibandingkan dengan Rinaldo dan Ramdan. staf yang nantinya akan berproses secara
4). Adenan kreatif dalam pertunjukan drama Lautan
bernyanyi. Setelah seluruh pendukung telah
Tokoh ini diperankan oleh Ihsan
berkumpul sesuai dengan perjanjian yang
Kurniawan karena adanya kemiripan pada
telah disepakati, kemudian sutradara
watak dan sikap. Dalam naskah Adenan
meminta untuk seluruh pendukung duduk
digambarkan memiliki watak yang supel dan
lesehan dan melingkar agar sutradara dan
gampang bergaul. Oleh karena itu Ihsan
seluruh pendukung dapat melihat seluruh
pendukung yang akan berproses kreatif.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


9

b. Kedua Momen penutupan termasuk hal yang sangat


Tahap kedua adalah ketika sutradara penting bagi sutradara, karena bagian
akan memulai untuk membuka pembahasan penutuplah yang membuktikan apakah kesan
utama, yaitu mengenai proses kreatif drama terhadap proses mampu ditangkap oleh
Lautan bernyanyi. Kemudian sutradara pendukung pertunjukan.
menanyakan satu persatu bagaimana Sutradara merasa perlu melakukan
perasaan mereka tentang proses ini. Pada brainstorming kepada seluruh tim agar
tahapan ini sutradara meminta untuk seluruh terciptanya rasa ingin memiliki dalam proses
pendukung mendengarkan perasaan mereka yang dikerjakan secara kolektif sehingga
satu persatu dan seluruh pendukung proses berjalan tidak hanya untuk kebutuhan
mendengarkan. pementasan atau kepentingan sutradara saja,
c. Ketiga namun ada suatu proses kreatif yang
Pada tahap ini sutradara harus terbangun secara kolektif agar tercipta nya
memberitahukan visi misi pertunjukan yang pemikiran yang kritis terhadap menyikapi
akan dibuat dengan cakap dalam suatu proses dan menjadi pengalaman yang
mengucapkan seluruh kata dan kalimat agar tak ternilai bagi seluruh pendukung. Jika
seluruh pendukung dapat mendengarkan keterlibatan seluruh tim didasari oleh rasa
dengan fokus. Sutradara menjelaskan ketertarikan maka sutradara akan lebih
kepada seluruh pendukung pertunjukan mudah dalam proses penciptaan karya teater
bahwa mereka berada di tempat tersebut atas karena sudah sejalan dan satu frekuensi
hasil dari seleksi yang telah dilakukan dengan seluruh tim.
sutradara. Dari hasil pemaparan tersebut,
diharapkan para pendukung akan merasa 3. Rehearsals.
bahwa diri mereka adalah peran yang
penting dalam proses tersebut. Sutradara once the director has cast the
merasa bahwa ketika seseorang merasa play, the rehearsals begin. the
dibutuhkan maka itu adalah bentuk rehearsal period consumes the most
penghargaan bagi masing-masing personal time in directing and is divided into
yang mendengarnya. Pada tahap ini a series of different kinds of
sutradara telah berhasil memasuki pikiran rehearsals (Frerer, 1996).
pendukung untuk bersemangat dalam proses
kreatif teater. Latihan.
d. Keempat
Tahap keempat adalah memberikan setelah sutradara memainkan
tanggapan atas apa yang telah di ucapkan drama, latihan dimulai. periode
oleh sutradara. Pada tahap ini, sutradara latihan memakan waktu paling
akan memberikan keleluasaan bagi seluruh banyak dalam mengarahkan dan
pendukung untuk menyampaikan kesan nya dibagi menjadi serangkaian jenis
ketika sutradara membuka pembahasan. latihan yang berbeda (Frerer, 1996).
Pada tahapan ini, sutradara berharap ingin
membangun diskusi yang bersifat kritis agar Latihan dibutuhkan untuk
penyikapan terhadap proses juga sejalan pembekalan tentang teknik atau dasar-dasar
dengan rasa kritis mereka. teater di mana setelah seluruh pendukung
e. Kelima memiliki minat dan konsep yang sama,
Tahapan kelima adalah sutradara mereka diajak untuk mengalami dan
menutup perkumpulan perdana tersebut. merasakan pengkayaan elemen-elemen

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


10

dasar dari suatu bentuk pertunjukan teater. bagian (artistik dan non artistik) tujuan dari
Bakat yang dimaksud pada tahapan suatu pementasan tersebut, serta bagaimana
kemampuan atau keahlian khusus yang mencapai tujuan sesuai tugas dan tanggung
dibutuhkan dalam pertunjukan. Latihan jawab masing-masing bagian. Yang paling
perlu dilakukan sutradara atas pertimbangan penting agar semua semakin yakin terhadap
bahwa tidak semua pemeran memiliki tujuan dari kegiatan teater secara umum dan
kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan, khusus pada kegiatan pementasan saat ini.
sehingga dibutuhkan suatu pelatihan khusus a) Blocking rehearsals.
agar sesuai dengan tuntutan sutradara.
Bentuk pertunjukan yang telah We come to what are called
ditentukan oleh sutradara adalah bentuk blocking rehearsals. It is during
pertunjukan drama yang memiliki tuntutan these rehearsals that the director and
pemeran wajib memiliki kemampuan akting, the actors create the major
dan penguasaan terhadap situasi dimana movement of the play. Onstage,
pementasan akan dilakukan dengan going through the lines of the script,
membuat panggung kapal di luar ruangan the director moves the actors around,
(outdoor). Kebutuhan untuk energi dan or they move themselves under the
proyeksi lebih ditekankan dan harus director’s guidance, and once
mempertimbakan hal-hal teknis. particular movements are
Hal itu dapat dilakukan setelah determined, the actors write their
sutradara melakukan observasi menyeluruh characters’ movements in the
terhadap seluruh pemeran, sehingga ia margins of their scripts. A number of
memperoleh gambaran yang lengkap tentang days are spent on this process, going
latar belakang, keterbatasan dan potensi through the play scene by scene. A
yang masih bisa dikembangkan. Dengan few more days will be spent running
gambaran tersebut, sutradara dapat through the play act by act,
menentukan metode pelatihan yang tepat practicing, polishing, and correcting
sehingga kerangka pelatihan menjadi lebih any problems that might be noticed
lengkap dan dapat diwujudkan. in the blocking. Blocking rehearsals
Agar terciptanya proses dan hasil constitute a major portion of the art
yang seusai dengan keinginan dibutuhkan of directing and will be discussed in
upaya sutradara dalam merangkai elemen- greater detail later in the text (Frerer,
elemen pertunjukan menjadi sajian yang 1996).
kolaboratif. Maksudnya adalah dari
pemilihan beberapa elemen seperti pemeran Latihan pemblokingan.
melalui casting dan telah melakukan
beberapa Latihan, maka tahapan selanjutnya Kita sampai pada apa yang
adalah merangkai keseluruhan elemen- disebut latihan pemblokingan.
elemen tersebut menjadi bentuk pertunjukan Selama latihan inilah sutradara dan
drama. Pada tahap ini sutradara melakukan aktor menciptakan gerakan utama
latihan-latihan dalam mewujudkan ide yang dari drama tersebut. Di atas
sudah menjadi dasar bentuk pada tahapan panggung, melalui garis-garis naskah,
sebelumnya. Menurut (Riantiarno, 2011) , sutradara menggerakkan para aktor
tujuan latihan adalah untuk memperlancar di sekitar, atau mereka bergerak
dialog yang ada dalam naskah, dan sendiri di bawah bimbingan
mengarahkan atau meyakinkan semua sutradara, dan begitu gerakan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


11

tertentu ditentukan, para aktor beberapa kelemahan yang dimiliki oleh


menulis gerakan karakter mereka di seluruh pemeran, yaitu mereka memiliki
margin naskah mereka. Beberapa stamina yang kurang. Dalam tahap ini,
hari dihabiskan untuk proses ini, sutradara memberikan materi pemanasan
melalui adegan demi adegan. tubuh berupa kelenturan dan kekuatan fisik.
Beberapa hari lagi akan dihabiskan Metode gerakan yoga dan fitness menjadi
untuk menjalankan permainan salah satu bentuk pelatihan yang diberikan
tindakan demi tindakan, berlatih, sutradara kepada pemeran. Melatih
memoles, dan memperbaiki masalah kemampuan fisik dilakukan sutradara
apa pun yang mungkin diperhatikan kepada pemeran dengan tujuan agar
dalam pemblokingan. Latihan ketubuhan pemeran siap untuk ditempa
pemblokingan merupakan bagian sesuai dengan tuntutan yang diinginkan
utama dari seni penyutradaraan dan sutradara.
akan dibahas secara lebih rinci nanti Selain melatih kemampuan fisik
dalam teks (Frerer, 1996). pemeran, sutradara juga meminta pemeran
untuk menggali lebih detail beberapa sikap
Latihan Blocking ini adalah tubuh yang biasa dilakukan oleh seorang
pembekalan tentang teknik atau dasar-dasar pelaut. Metode yang diberikan sutradara
teater di mana setelah seluruh pendukung adalah pertama-tama sutradara akan
memahami minat dan konsepnya, mereka memberikan referensi dari seorang pelaut
diajak untuk mengalami dan merasakan berupa foto maupun video, setelah pemeran
pengkayaan elemen-elemen dasar dari suatu sudah meresapi dan bisa membangun
bentuk pertunjukan teater. Blocking yang imajinasinya masing-masing kemudian
dimaksud pada tahapan latihan Blocking ini sutradara meminta pemeran untuk
adalah suatu kemampuan atau keahlian mempresentasikan hasil dari apa yang telah
khusus yang dibutuhkan dalam pertunjukan. mereka tangkap dari sikap tubuh seorang
Latihan ini perlu dilakukan sutradara atas pelaut dengan cara berdiri di atas panggung
pertimbangan bahwa tidak semua pemeran dan melakukan aktifitas apapun. Terakhir,
memiliki kemampuan dan keahlian yang sutradara meminta pemeran duduk bersama-
dibutuhkan, sehingga dibutuhkan suatu sama dan mulai mengevaluasi dari hasil
pelatihan khusus agar sesuai dengan presentasi yang telah dilakukan. Alasan
tuntutan sutradara. sutradara memberikan pelatihan khusus
Latihan blocking ini dilakukan terhadap sikap tubuh seorang pelaut karena
setelah sutradara melakukan observasi naskah Lautan Bernyanyi ini memiliki
menyeluruh terhadap seluruh pemeran, informasi yang menunjukan kalau semua
sehingga ia memperoleh gambaran yang tokoh merupakan pelaut dan menghabiskan
lengkap tentang latar belakang, keterbatasan hidupnya diatas kapal.
dan potensi yang masih bisa dikembangkan. b) Line rehearsals.
Dengan gambaran tersebut, sutradara dapat
menentukan metode pelatihan yang tepat Once the action of the play is
sehingga kerangka pelatihan menjadi lebih arranged on the stage, it is during
lengkap dan dapat diwujudkan. these rehearsals ( called line
Dalam latihan blocking ini proses rehearsals) usually is devoted to the
ketahanan fisik adalah suatu yang memorization of lines. How much of
diutamakan. Pelatihan fisik perlu dilakukan the rehearsals period is devoted to
atas pertimbangan sutradara melihat each segment? For our example,

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


12

play it again, sam will have a five- proses membaca naskah sebelumnya.
week rehearsals, opening in the Sutradara memberikan cue “masuk” sebagai
middle of the fifth week. Two or three intruksi kepada pemeran untuk keluar dari
days will be spent in reading and dunianya sendiri dan masuk ke dalam dunia
analysis, followed by ten days of yang diciptakan dari hasil analisis naskah
blocking. Therefore, reading and dan untuk menjadi bagian dari dunia yang
blocking will take the first two weeks. bisa membuat penonton percaya. Pada tahap
Then, we will spend a week learning ini, pemeran harus berhenti menjadi dirinya
lines, weaning the actors from sendiri dan menganggap karakter, fisik. Dan
dependence on their scripts until they mentalnya sebagai orang yang
know both the dialogue and the direpresentasikan. Kemudian pemeran
movement by heart. Ideally, everyone melakukan visualisasi dalam gerakan sesuai
will have the show memorized by the interpretasi mereka masing-masing.
end of this week (Frerer, 1996). Pada awal pertemuan sutradara
mencoba menjabarkan tentang panggung
Latihan garis. yang akan dibentuk menjadi sebuah kapal
kepada para aktor. Kemudian mereka
Setelah aksi lakon diatur di dengan intepretasi masing-masing mencoba
atas panggung, maka selama latihan membuat bentuk garis yang akan ditawarkan
ini (disebut latihan garis) biasanya kepada sutradara. Dari tahap ini sutradara
dikhususkan untuk menghafal garis. mencoba melihat bagaimana kecakapan
Berapa banyak periode latihan yang aktor dalam membaca ruang yang akan
dikhususkan untuk setiap segmen? dikuasainya. Tahap ini juga membantu
Sebagai contoh kita, mainkan lagi, sutradara untuk menentukan letak properti
sam akan melakukan latihan selama yang akan digunakan.
lima minggu, pembukaannya di Setelah garis ditentukan dan
pertengahan minggu kelima. Dua disepakati aktor mencoba menghidupkan
atau tiga hari akan dihabiskan untuk pola permainan dari penguasaan panggung
membaca dan menganalisis, diikuti tersebut. Aktor memberikan tawaran dengan
dengan sepuluh hari pemblokingan. berbagai improvisasi yang dilakukan agar
Oleh karena itu, membaca dan pertunjukan juga tetap berjalan dengan baik
membloking akan memakan waktu dan menarik. Tapi keputusan tetap pada
dua minggu pertama. Kemudian, kita sutradara dan memilahnya dengan
akan menghabiskan waktu seminggu kebutuhan adegannya tanpa menambahkan
untuk mempelajari garis-garis, atau mengurangi sesuai porsi tafsir
menyapih para aktor dari naskahnya. Untuk selanjutnya tinggal aktor
ketergantungan pada naskah mereka menjalankan dan mengembangkan pola
sampai mereka hafal baik dialog garis yang sudah terbentuk.
maupun gerakannya. Idealnya, setiap
orang akan mengingat acara tersebut c) Final rehearsals.
pada akhir minggu ini (Frerer, 1996).
Now that the overall action is
Pada tahapan latihan garis, sutradara set and the lines are memorized, the
akan mengawasi keseluruhan pemeran final rehearsals begin. The fourth
mengenai interpretasi karakter apa yang week is devoted to polishing
telah keseluruhan pemeran ciptakan dari rehearsals. Polishing involves

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


13

development of the crucial details, pemain telah bekerja tanpa kostum,


such as levels of intensity, emotion, menggunakan alat peraga darurat,
and timing. The fifth and the final dan mengandalkan kursi meja kartu
week will begin with a technical untuk perabotan yang tepat. Pada
rehearsals, followed by a series of latihan teknis, semua detail
dress rehersals, leading to the ditambahkan. Tiba-tiba, para aktor
opening night of the play. Up to this harus menyesuaikan diri dengan
point, the cast has been working pemandangan, kostum, rias wajah,
without costumes, using makeshift dan pencahayaan setelah berlatih
props, and relying on card-table selama berminggu-minggu hanya
chairs for the proper furniture. At the dengan membayangkan semua ini.
technical rehearsals, all the details Dalam latihan berikut, drama akan
are added. Suddenly, the actors have dilakukan persis seperti yang harus
to adjust to scenery, costumes, dilakukan dalam pertunjukan
makeup, and lighting after sebenarnya sehingga baik aktor dan
rehearsing for weeks just imagining teknisi panggung dapat
all these things. In the following mempraktikkan pekerjaan mereka:
rehearsals, the play will be done pertunjukan akhir yang dipoles dari
exactly as it is to be done in the drama ini adalah gladi resik. Jadi,
actual performance so that both the untuk memainkannya lagi, sam,
actors and the stage technicians can minggu terakhir akan terdiri dari
practice their jobs: these final, latihan teknis pada hari Minggu,
polished run throughs of the play are diikuti dengan tiga gladi resik
the dress rehearsals. Thus, for play it sebelum pertunjukan dibuka untuk
again, sam, the final week will penonton malam pertama pada hari
consist of a technical rehearsal on Kamis (Frerer, 1996).
Sunday, followed by three dress
rehearsals before the play opens to Latihan Terakhir adalah salah satu
its first-night audience on Thursday agenda yang wajib dilaksanakan ketika
(Frerer, 1996). sedang melakukan proses teater. Seluruh
pendukung pertunjukan melakukan
Latihan terakhir. semacam simulasi ketika pementasan
berjalan, namun dalam jalannya pementasan
Sekarang setelah keseluruhan masih bisa dihentikan oleh sutradara dalam
aksi diatur dan garis-garisnya sudah rangka untuk memberikan koreksi atau
diingat, latihan terakhir dimulai. melakukan pengulangan sampai dianggap
Minggu keempat dikhususkan untuk memuaskan.
latihan pemolesan. Pemolesan Berikut ini adalah rangkaian dari
melibatkan pengembangan detail Latihan Terakhir:
penting, seperti tingkat intensitas, 1) Briefing
emosi, dan waktu. Minggu kelima Briefing dilakukan untuk melihat
dan terakhir akan dimulai dengan kesiapan dari seluruh tim untuk menghadapi
latihan teknis, diikuti dengan pertunjukan. pada tahap gladi kotor, seluruh
serangkaian latihan berpakaian, yang pemeran sudah melakukan make up dan
mengarah ke malam pembukaan menggunakan kostum property. Set
pertunjukan. Sampai saat ini, para pertunjukan dan lighting yang wajib hadir di

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


14

atas panggung adalah 80% agar sutradara members in a long-run hit-but


mampu melihat secara keseluruhan jalannya otherwise the director's job is over.
pertunjukan dan pemeran mampu During the performances, the show
membangun imajinasi permainannya. Dalam is controlled by the stage manager.
briefing tersebut, sutradara dan stage the director may be sitting in the
manager menjelaskan sirkulasi dari Latihan audience, waiting for the opening
terakhir ini. night reviews: regardless, he or she
2) Orientasi panggung is looking for a new directing
Orientasi panggung dilakukan agar assignment the moment the last show
pemeran dapat menyesuaikan dengan opens (Frerer, 1996).
keadaan panggung yang telah hadir berkat
kerja keras dari tim artistik. Pentas.
3) Cut to cut
Setelah orientasi panggung, Tidak ada yang dikatakan
kemudian sutradara meminta cut to cut tentang pertunjukan sampai saat ini,
sesaat agar tidak terjadi kecelakaan maupun Karena pekerjaan sutradara secara
kesalahan di atas panggung ketika resmi berakhir ketika pertunjukan
melakukan run. dibuka dan pertunjukan dimulai. Di
4) Run New York, misalnya, kontrak
Run dilakukan setelah sutradara direktur profesional berakhir pada
merasa garapan sudah tidak terjadi lagi malam pembukaan. Kondisi tertentu
kendala teknis, namun apabila di tengah memerlukan komitmen berkelanjutan
jalannya pertunjukan terjadi kesalahan dan untuk pertunjukan-misalnya,
membuat sutradara tidak puas, maka ia penggantian anggota pemeran dalam
masih memiliki wewenang untuk cut di hit jangka panjang-tetapi sebaliknya
tengah jalannya pertunjukan. pekerjaan sutradara berakhir.
5) Evaluasi selama pertunjukan, pertunjukan
Evaluasi dilakukan setelah dikendalikan oleh manajer panggung.
serangkaian acara gladi kotor selesai sutradara mungkin duduk di antara
dilakukan. Dalam evaluasi, sutradara akan penonton, menunggu ulasan malam
lebih intens memberikan kepada pemeran pembukaan: bagaimanapun, dia
dan tim artistik. Selebihnya dalam perihal sedang mencari tugas penyutradaraan
teknis penjadwalan, sutradara percayakan baru saat pertunjukan terakhir dibuka
pada stage manager. (Frerer, 1996).
3. Performances.
Pentas merupakan pesta kemenangan
Nothing has been said about bagi seluruh personil yang terlibat dalam
pertormances up to to this point, kerja kolektivitas sebuah pertunjukan.
Because the director's job is Kemenangan yang dimaksud adalah seluruh
officially over when the play opens personil telah melewati tahapan penting dari
and the performances begin. In New sebuah pertunjukan seni, yaitu proses.
York, for instance, the professional Dalam pentas ini, hasil latihan selama sekian
directors contract ends on opening bulan akan diuji dalam pertunjukan teater.
night. Certain conditions require a pementasan bisa disebut sebagai hari raya
continued commitment to the show- orang-orang yang terlibat dan ujian akhir
for example, replacement of cast bagi sutradara. Apakah ia berhasil atau gagal

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


15

dalam menyampaikan pesan teaternya penting bagi direksi. Apa yang dapat
kepada penonton. mereka pelajari dari pengalaman ini
4. Evaluations. yang akan membuat mereka menjadi
Finally, after the production direktur yang lebih baik di lain
has closed, the director should waktu? Bagaimana mereka bisa
attempt to objectively evaluate his or menghindari membuat kesalahan
her work. During the production, yang sama? Mungkin sutradara
everyone's ego is heavily involved- memiliki hubungan yang buruk
who needs criticism at this point?, dengan seorang aktor selama latihan.
Better to wait a week or two for Apa yang salah? Jika sutradara
thisself-evaluation. Such evaluation, pernah bekerja dengan orang seperti
however, is important for directors. itu lagi, bagaimana dia bisa
What can they learn from this memperbaiki hubungan? Mungkin
experience that will make them better satu aktor tidak berhasil dalam
directors next time? How can they kinerja mereka; penonton
avoid making the same mistakes? mengatakan aktor itu mengerikan.
Perhaps the director had a bad Apa yang bisa dilakukan sutradara
relationship with an actor untuk membuat pemain itu lebih
throughout the rehearsal. What was sukses? Apakah ada sesuatu yang
wrong? If the director ever works bisa dilakukan yang terlewatkan?
with somebody like that again, how Kita berbicara tentang evaluasi
can he or she improvethe pekerjaan mengarahkan kita untuk
relationship? Perhaps one actor did pertumbuhan pribadi kita sendiri.
not succeed in their performance; Sedikit objektivitas yang jujur
audience members said the actor was ​ ​ dapat menghasilkan banyak
terrible. What could the director perbaikan dalam pertunjukan
have done to make that performer sutradara berikutnya (Frerer, 1996).
more successful? Is there anything
that could have been done that was Selama proses latihan berlangsung
missed? We are talking about the tidak selamanya akan terbangun dengan baik
evaluation of our directing work to seperti pertemuan pertama. Apabila pada
our own personal growth. A little awal pertemuan sutradara mampu
honest objectivity may lead to a membangkitkan semangat proses kepada
great deal of improvement in the seluruh pemeran untuk berlatih, maka
director's next show (Frerer, 1996). beberapa minggu kemudian semangat
tersebut perlahan semakin menurun.
Evaluasi. Permasalahan menurunnya semangat
bukanlah hal yang sepele, karena menurut
Akhirnya, setelah produksi sutradara, semangat berlatih sangat penting
ditutup, sutradara harus berusaha agar perkembangan pada keaktoran setiap
mengevaluasi pekerjaannya secara pemeran dapat mudah berkembang.
objektif. Selama produksi, ego setiap Permasalahan menyusutnya
orang sangat terlibat - siapa yang semangat untuk berlatih tersebut telah
membutuhkan kritik pada saat ini?, disadari sutradara akan sifat teman-teman
Lebih baik menunggu satu atau dua yang mudah merasa bosan terhadap rutinitas.
minggu untuk evaluasi diri ini. Sering pula ketika salah satu aktor memiliki
Evaluasi seperti itu, bagaimanapun,

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


16

permasalahan di luar proses latihan, ia akan Dalam mendengarkan, seseorang akan


membawa permasalahan tersebut sepanjang merasa dihargai sehingga ia mampu untuk
latihan. Walaupun aktor tersebut tidak menghadapi permasalahan tersebut dan tidak
menceritakannya pada lingkaran besar atau membawanya ketika berlatih. Pada dasarnya,
kepada sutradara sekalipun, tetap saja bisa sutradara adalah seorang pemimpin yang
tampak jelas dari mood yang terbangun harus peka terhadap perasaan orang lain.
ketika latihan. Lebih parahnya lagi ketika Sutradara tidak hanya menaruh perhatian
mood salah satu pemeran jelek, sifatnya pada pemeran saja, namun juga kepada
akan seperti virus yang mudah menyebar ke seluruh pendukung pertunjukan agar proses
sekeliling lingkungan latihan sehingga kolektif dapat terbangun.
pemeran yang lain akan sedikit merasakan Sebagai seorang pemimpin dalam
mood jelek tersebut. Perasaan seluruh pertunjukan teater, sutradara tidak
pemeran yang selalu berubah-ubah ternyata selamanya harus menjadi lunak untuk
pula menyangkut perkembangan permainan. menghadapi setiap pemeran maupun
oleh karena itu, untuk mengatasi pendukung pertunjukan, karena jika pada
permasalahan tersebut berbagai metode yang saat proses latihan terkesan tidak ada
bisa membuat pemeran memiliki semangat permasalahan maka hal tersebut juga bisa
untuk latihan sangat penting untuk di menjadi masalah di kemudian hari nanti.
terapkan sutradara sepanjang proses latihan. Sutradara masih meyakini bahwa sifat alami
Sepanjang proses penyutradaraan manusia adalah mudah merasa bosan apabila
teater, sutradara mengevaluasi diri nya aktifitas tersebut dilakukan berulang-ulang.
setelah proses latihan selesai. Hal yang Oleh karena itu, sutradara juga merancang
dilakukan oleh sutradara adalah konflik kepada seluruh pendukung agar
menganalisis secara bertahap mengenai proses latihan menjadi semakin menantang.
kecendrungan sifat dari setiap pemeran yang Salah satu masalah yang bisa
mengikuti proses latihan. Dari sekumpulan menjadi bahan untuk memicu konflik adalah
data tersebut yang telah dirangkum melalui ketika mendapati salah satu pemeran yang
evaluasi secara terus menerus, akhirnya telat datang latihan. Sutradara telah jauh
sutradara menemukan cara untuk mengatasi meramalkan pastinya permasalahan waktu
menurunnya semangat proses, yaitu dengan akan menjadi permasalahan yang terlihat
cara memulai latihan dengan mendengarkan sepele namun dampaknya sangat buruk
curhatan permasalahan dari setiap pemeran sekali. Permasalahan telat datang adalah
sebelum latihan formal dimulai. Sutradara salah satu kebiasaan buruk yang tidak
sebagai pemimpin akan mendengarkan disukai oleh sutradara karena hal tersebut
curhatan permasalahan dari setiap pemeran ternyata mempengaruhi mood latihan. Oleh
apabila memiliki permasalahan di luar karena itu, sutradara telah merancang
proses. Sekalipun permasalahan mereka metode untuk menghadapi pemeran yang
tidak bisa diatasi oleh sutradara, setidaknya bandel dari sebelum proses latihan agar
mereka merasa sedikit lega ketika sudah seluruh pendukung menjadi jauh lebih
mencurahkan perasaan mereka mengenai disiplin.
permasalahan yang mungkin sedikit Sutradara merasa bahwa memarahi
mengganggu gairah pada proses latihan. pemeran yang telat datang latihan bukanlah
Ilmu yang didapatkan oleh sutradara cara yang efektif lagi karena mengingat telat
adalah mendengarkan permasalahan setiap adalah suatu kebiasaan dan kemarahan
pemeran merupakan salah satu kunci yang sutradara hari ini dapat mudah dilupakan di
sangat penting dalam proses penciptaan. keesokan harinya. Oleh karena itu, sutradara

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


17

menggantinya dengan cara memberikan audisi, memberikan peran, memandu


latihan yang lebih keras dan lebih lama permainan melalui serangkaian Latihan, dan
sehingga waktu untuk mereka pulang lebih melihat dan mengevaluasi hasilnya. Dalam
lama daripada kesepakatan waktu yang telah tahap ini sutradara harus mampu
disepakati sebelumnya. Dalam metode ini, mentrasferkan ide dan juga gagasanya
sutradara ingin memberikan renungan kepada seluruh tim yang terlibat. Agar
kepada pemeran atas kesalahannya karena nantinya pada saat proses latihan seluruh tim
mengakibatkan mereka pulang lebih lama. sudah memahami tugas dan fungsinya di
Metode tersebut terbilang efektif karena dalam sebuah tim.
setelah menjalani metode tersebut, pemeran
lebih disiplin untuk datang tepat waktu dan Pertunjukan drama Lautan Bernyanyi
bahkan lebih awal daripada kesepakatan karya Putu Wijaya ini merupakan tugas
sebelumnya. akhir kompentensi penyutradaraan. Seorang
sutradara mempunyai tugas untuk
5. Simpulan mewujudkan dan menata suatu pertunjukan
yang di susun bersama tim kreatif yang lain.
Proses penciptaan pertunjukan drama
Sutradara juga harus mempersiapkan
dalam naskah Lautan Bernyanyi karya Putu
konsep-konsep pertunjukan yang nantinya
Wijaya telah dilakukan dalam proses yang
akan menjadi acuan dalam proses
cukup panjang dari mulai analisis teks,
penciptaan. Konsep yang telah disusun dan
konsep penciptaan dan juga dipentaskan. Di
di rencanakan oleh sutradara bukanlah
dalam proses penciptaan tersebut telah
sesuatu yang bersifat kaku, melainkan suatu
menjawab bagaimana proses penciptaan
perancangan yang akan terus berkembang
pertunjukan drama dan juga unsur-unsur
mengikuti proses penciptaan bersama.
yang membangun terciptanya teater tersebut.
Sehingga dapat terjadi suatu pertunjukan Terjadinya suatu proses penciptaan
yang dapat di jadikan suatu tontonan yang teater bukanlah hanya berujung pada suatu
dapat dinikmati dan juga dirasakan oleh pertunjukan saja, namun juga sebuah proses
penonton. pembelajaran bersama secara kolektif dan
terbuka. Sebuah pertunjukan adalah
Pada langkah awal proses analisis
representasi dari sebuah proses penciptaanya.
naskah Lautan Bernyanyi adalah mencoba
Berhasil dan tidak berhasilnya sebuah
mengetahui biografi penulis yaitu adalah
pertunjukan bukan hanya dinilai dari
Putu Wijaya. Pemahaman tentang biografi
pertunjukannya saja namun juga dari proses
ini sangat penting diketahui karna untuk
pencarian, eksplorasi, kolektifitas dan
dapat memahami perjalanan proses dan juga
kesadaran bersama.
pola berfikir penulis. Tentang hal-hal apa
saja yang mempengaruhi penulis dalam Daftar Pustaka
membuat karya-karyanya. Kemudian masuk Atmadja, N. B. (2010). AJEG BALI Gerakan,
pada langkah selanjutnya adalah membaca Identitas Kultural, dan Globalisasi.
karya-karya penulis. Yogyakarta: LKIS .
Metode yang di gunakan oleh Barthes, R. (2007). Membedah Mitos-Mitos
sutradara konsep penyutradaraan dengan Budaya Massa. Yogyakarta: JalaSutra.
metode yang dikemukakan oleh Lloyd
Anton Prefer yang membaginya menjadi Frerer, L. A. (1996). Directing For The Stage.
beberapa tahap. Lima tahap itu adalah Illinois : NTC Publishing Group.
menganalisis naskah, mengatur casting

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


18

Hatoyo, B. S. (1995). Wawancara dengan Putu


Wijaya. dalam majalah Berita Buku.
Mengarang itu Berjuang., 54(54), 18.

Ismawati. (2002). Budaya dan Kepercayaan


Jawa. Yogyakarta: Gama Media.

Kleden, I. (2004). Sastra Indonesia dalam 6


pertanyaan. Jakarta: Grafiti Press.

Nurcahyono, W. (2012). Resital: Jurnal Seni


Pertunjukan. Pementasan Teater
Lingkungan “Sirna Ilang Kertaning
Bumi” Refleksi Konflik Horizontal di
Indonesia, 13.

Pardi, I. W. (2018). Jurnal Ilmiah.


PERDAGANGAN BUDAK DI BALI PADA
ABAD KE XVII-XIX, 20(65-71), 65-71.

Prasmadji. (1984). Teknik Menyutradarai Drama


Konvensional. Jakarta: Balai Pustaka.

Purba, S. A. (2012). "Pertunjukan Hip-Hop


Kontemporer KAI". Seni Pertunjukan
( Journal Of Performing Arts), 139.

Riantiarno, N. (2011). kitab teater. Jakarta: PT.


Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wijaya, P. (2001). Mengenal Lebih Dekat Putu


Wijaya Sang Teroris Mental Dan
Pertanggungjawaban Proses Kreatifnya .
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Yohannes, B. (2013). Teater Piktografik.


Bandung: Ultimus.

Yudiaryani. (2002). Panggung Teater Dunia.


Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.

Yudiaryani. (2019). Melacak Jejak Pertunjukan


Teater, Sejarah, Fungsi, dan
Produksinya. Yogyakarta: BP ISI
Yogyakarta.

Yusril. (2020). Ekspresi Memanfaatkan Ruang


Publik Yang Lebih, Berada Dalam Ruang
Yang Sama. Journal ISI Padang Panjang,
5.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai