SISTEM REM
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi dan prinsip kerja Rem.
Alat bantu :
1. Transparant
2. Wallchart
3. Video
4. Alat peraga
Kepustakaan :
- Step I, Toyota
- Step II, Toyota
- Basic I, Isuzu
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 2 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Struktur Materi
Sistem Rem
Uraian
Prinsip rem
Tipe rem
Rem kaki
Rem tromol
Rem cakram
Rem parkir
Booster rem
Katup penyeimbang
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 3 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Instructor Guidance
Tahap Pengajaran Metode Alat Bantu Waktu
1. Membangun Mentality (Bersih, disiplin, jujur Cer menit
dll).
3. Elaborasi
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 4 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Test Kompetensi
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 5 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
SISTEM REM
URAIAN
PRINSIP REM
Prinsip rem adalah merubah energi panas menjadi energi gerak. Umumnya, rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek
pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek /
benda.
TIPE REM
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe
tergantung pada penggunaannya.
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan meng-hentikan kendaraan
Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan.
Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan
besar
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 6 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Rem hidraulis
Rem kaki Rem roda
Rem pneumatis
Center brake
Rem Rem parkir Rem mekanik
Rem roda belakang
REM KAKI
I. URAIAN
Rem kaki (foot brake) dikelompokkan menjadi dua tipe : rem hidraulis (hydraulic brake) dan rem
pneumatis (pneumatis brake).
Rem hidraulis mempunyai keuntungan lebih respon (lebih cepat) dan konstruksi lebih sederhana,
sedangkan rem pneumatis menggunakan kompre-sor yang menghasilkan udara bertekanan untuk
menambah daya pengereman.
Sistem
rem
Master Silinder
Uraian
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 7 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Bila pedal ditekan, master silinder akan menghasilkan tekanan hidraulis
F2 = F1 x A
B
Pada sistem penggerak roda belakang, piston no.1 untuk roda depan dan piston no.2 untuk
roda belakang. Pada kendaraan penggerak roda depan, terdapat beban tambahan pada roda
depan, untuk mengatasi hal ini digu-nakan diagonal split hydraulic system
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 8 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Cara Kerja
- Saat pedal rem tidak diinjak
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 9 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
REM TROMOL (DRUM BRAKE)
I. URAIAN
II. KOMPONEN
Komponen rem tromol terdiri dari : backing plate, silinder roda (wheel cylinder), sepatu rem dan
kanvas (brake shoe & lining), tromol rem (brake drum).
Backing Plate
Silinder Roda
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 10 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Ada dua tipe silinder roda (wheel silinder): double piston dan single piston. Bila timbul
tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerak-kan piston cup, piston akan
menekan ke arah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem.
Apabila rem tidak bekerja, piston akan kembali ke posisi semula karena kekuatan pegas
pembalik sepatu rem.
Bleeder plug berfungsi sebagai baut pembuangan udara yang terdapat pada sistem rem
Tromol Rem
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 11 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
III. TIPE REM TROMOL
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas
dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe
Keuntungan :
Saat kendaraan maju kedua sepatu rem
menjadi leading shoe sehingga daya penge-
reman baik
Kerugian :
Saat kendaraan mundur ke-dua sepatu rem
menjadi trailing shoe sehingga daya
pengereman kurang baik
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 12 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Tipe Uni-Servo
Keuntungan :
Saat kendaraan maju kedua sepatu rem
menjadi leading shoe sehingga daya penge-
reman baik
Kerugian :
Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem
menjadi trailing shoe sehingga daya
pengereman kurang baik
Tipe Duo-Servo
Celah sepatu rem terlalu besar akan menyebabkan kelambatan pada pe-ngereman.
Celah sepatu rem terlalu kecil, rem akan terseret dan menyebabkan keausan pada tromol dan
kanvas
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 13 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Celah sepatu rem tidak sama akan menyebabkan kendaraan tertarik ke satu arah
Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme penyetel otomatis celah sepatu rem.
Cara Kerja
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 14 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Keuntungan :
Radiasi panas baik
Bila terkena air lebih cepat kering
Konstruksi sederhana
Mudah dalam perawatan serta penggantian pad
Kerugian :
Self energizing effect kecil
Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar
Pad lebih cepat aus
II. KOMPONEN-KOMPONEN
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 15 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Disc rotor terbuat dari besi tuang dalam bentuk solid (biasa) dan berlubang-lubang untuk
ventilasi
Tipe ventilasi digunakan untuk menjamin pendinginan yang baik untuk mencegah fading
(koefisien gesek berkurang).
Pad Rem
Pad (disc pad) terbuat dari campuran metallic fiber dan serbuk besi, yang disebut semi-
metallic disc pad
Pada pad diberi celah untuk menunjukkan tebal batas pad yang diijinkan (mempermudah
pemeriksaan)
Pada beberapa pad terdapat anti-squel shim yang berfungsi untuk mence-gah bunyi saat
pengereman, dan pad wear indicator untuk menginformasi-kan keausan pad yang sudah tipis.
Pada tipe ini daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi
disc
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 16 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Tipe Floating Caliper
Cara Kerja
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong
piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi
pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah
pengereman
Uraian
Bila pad menjadi aus, maka celah antara rotor dan pad bertambah dan memerlukan langkah
yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mekanisme penyetelan celah otomatis
yaitu piston seal type adjusting mechanism
Cara Kerja
Bila rem dioperasikan ,maka piston seal membentuk elastis seperti pada gambar. Bila pedal
rem dilepas, piston seal akan kembali ke bentuk semula, dan menarik piston kembali.
Besarnya deformasi (amount of deformation) seal adalah celah pad.
Saat pad aus, bila rem dioperasikan maka gerakan piston akan lebih jauh, tetapi besarnya
deformasi seal tetap. Bila pedal rem dilepaskan, maka piston kembali dengan jarak yang sama
besar dengan deformasi seal, dan celah sepatu rem telah distel.
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 17 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Saat piston ditekan keluar
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 18 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
REM PARKIR
I. URAIAN
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 19 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
II. CARA KERJA
Mekanisme kerja (operating mechanism) pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir roda belakang
dan tipe center brake. Tuas rem parkir ditempatkan ber-dekatan dengan tempat duduk pengemudi.
Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui parking brake cable, intermediate
lever, pull rod, equalizer, parking brake cable kiri dan kanan. Di bawah ini beberapa tipe tuas yang
digunakan tergantung pada design tempat duduk pengemudi dan sistem kerja yang dikehendaki
Tuas rem parkir dilengkapi dengan rachet untuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan
Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelannya dekat dengan tuas rem un-tuk memudahkan
penyetelan. Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol rem sub-assembly. Pada rem
parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerja pada
roda kiri dan kanan
Tuas intermediate (intermediate lever) dipasang untuk menambah daya pengoperasian
Bodi rem parkir dikelompokan menjadi dua tipe struktural bergantung pa-da pada andilnya
tromol rem atau piringan rem (menjadi satu) atau kom-ponen rem yang terpisah
Tipe rem parkir sharing
Klasifikasi struktural
Tipe rem parkir devoted
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 20 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Tipe Rem Parkir Sharing
Tipe rem ini digabungkan dengan rem kaki Hubungannya dilakukan secara mekanik dengan
sepatu rem atau pad rem
I. URAIAN
Booster berfungsi untuk melipat gandakan (2 sampai 4 kali) daya penekanan pedal, sehingga daya
pengereman yang lebih besar dapat diperoleh
Contoh :
Bila pedal rem ditekan dengan gaya 40 kg, gaya ini diperbesar oleh tuas pedal menjadi 200 kg
untuk menekan booster. Misalkan besarnya vakum pada booster adalah 500 mm.Hg, gaya output
yang dihasilkan adalah 410 kg
Bila vakum bekerja pada kedua sisi piston, maka piston akan terdorong ke ka-nan oleh pegas. Bila
tekanan atmosfir masuk ke ruang A, maka piston bergerak ke kiri menekan pegas karena adanya
perbedaan tekanan, menyebabkan batang piston menekan piston master silinder.
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 22 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
III. KONSTRUKSI
Bagian dalam booster dihubungkan dengan pompa vakum (diesel) atau intake manifold (bensin)
melalui check valve
Check valve berfungsi sebagai katup satu arah yang hanya memungkinkan udara mengalir dari
booster ke mesin
Ruang booster terbagi menjadi dua bagian oleh diapragm yaitu constant pressure chamber dan
variable pressure chamber
Pada control valve mechanism terdapat air valve dan vacum valve
Valve operating rod dihubungkan ke pedal rem
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 23 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Ketika Pedal Rem Ditekan
KATUP PENYEIMBANG
I. URAIAN
Kendaraan yang mesinnya terle-tak di depan,
bagian depannya lebih berat dibandingkan
dengan bagian belakangnya. Bila kenda-raan
direm, akan menyebabkan beban ban depan
bertambah dan beban ban belakang berku-
rang
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 24 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
BPV
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 25 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Tekanan Master Cylinder Rendah
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 26 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
Tekanan Master Silinder Tinggi
Cara kerja saat tekanan master cylinder rendah pada blend proportioning valve sama dengan
cara kerja saat tekanan master cylinder rendah pada proportioning valve
Cara kerja saat tekanan master cylinder sedang pada blend proportioning valve sama dengan
cara kerja saat tekanan master cylinder tinggi pada proportioning valve
I. URAIAN
Rem anti-lock ini berfungsi untuk mengerem kendaraan dengan cara tidak langsung mengunci
(rem-tidak-rem-tidak-dan seterusnya)
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 28 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009
II. KOMPONEN-KOMPONEN DAN FUNGSI
Speed Sensor Depan : mendeteksi kecepatan roda pada masing-masing roda depan.
Speed Sensor Belakang : mendeteksi kecepatan roda pada masing-masing roda depan.
Switch Lampu Rem : mendeteksi tanda pengereman dan mengirimkan signal ke ABS computer.
Anti-Lock Warning Light : lampu menyala sebagai peringatan bahwa pada ABS ada yang tidak
berfungsi.
ABS Actuator : mengontrol tekanan minyak rem pada masing-masing wheel cylinder dengan
signal dari ABS computer.
ABS Computer : dengan signal-signal dari masing-masing speed sensor komputer menghitung
jumlah akselerasi dan deselerasi, dan mengirim signal ke ABS actuator.
OPKR 40 01
SMK NEGERI 1 SISTEM REM Penyusun : Tanggal : Hal 29 dari 29
CIREBON
Adhari, S.Pd 21 Agustus 2009