Kalimat Ahlussunnah wal Jama’ah, terdiri dari dua kata inti yaitu : Ahlussunnah yang artinya : ahli mengamalkan sunnah, penganut sunnah,
Dalam kajian ilmu kalam, istilah Ahlussunnah wal Jama’ah ini sudah banyak dipakai sejak masa sahabat, sampai generasi-generasi
berikutnya. Sumber dari istilah tersebut oleh sebagian banyak para ahli diambil dari hadits Nabi SAW. Yang menerangkan akan terpecahnya
umat Islam menjadi 73 golongan, antara lain hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan At-Turmudzi,
“ Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 agama. Dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya akan binasa, kecuali
satu. Para sahabat Nabi bertanya : Siapakah yang satu itu wahai Rasulullah?, Rasulullah menjawab : Yaitu orang-orang yang berpegang
teguh pada i’tiqadku dan yang berpegang teguh pada i’tiqad yang dipegangi oleh sahabat-sahabatku”
Imam Abu Hasan al-Asy’ari (lahir di Bashrah, 260 H / 873 M, dan wafat di Baghdad, 324 H / 935 M) ialah seorang ahli fiqh terkenal, pemuka
teolog Islam pada masanya. Menurut catatan sejarah, Abu Hasan al-Asy’ari adalah murid dari ayah tirinya yakni Syaikh Abu Ali Muhammad
bin Abdil Wahab al-Juba’I (seorang ulama besar Mu’tazilah), kemudian Abu Hasan al-Asy’ari keluar dari paham gurunya itu karena
menurutnya banyak keyakinan yang tidak benar. Kemudian beliau membangun paham sendiri yaitu Ahlussunnah wal Jama’ah.
Paham Ahlussunnah wal Jama’ah juga sering disebut sebagai paham Asy’ariyah, karena dinishbatkan kepada Abu Hasan al-Asy’ari. Juga
sering disebut sebagai paham Ahlussunnah saja, juga sering disebut sunni dan pengikutnya disebut sunniyun.
Seluruh ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang disusun oleh Abu Hasan al-Asy’ari, dibukukan oleh beliau diantaranya terdapat dalam kitab
yang beliau susun seperti : Al-Ibanah fi Ushuliddiniyyah, Maqalatul Islamiyyin, Al-Mujaz, dan lain-lain.
Golongan Ahlussunnah wal Jama’ah berpendapat bahwa suatu golongan dapat dianggap atau diakui sebagai muslim apabila memenuhi
tiga syarat :
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisannya
2. Ucapan itu diikuti kepercayaan dengan hatinya
3. Dan dibuktikan dengan amal yang nyata
Adapun tentang dosa, Ahlussunnah wal Jama’ah berpendapat bahwa orang yang meninggalkan kewajiban dan mengerjakan dosa yang
sampai ia mati belum bertaubat, maka orang ini dihukum sama dengan orang mu’min yang mengerjakan maksiat. Orang ini apabila ia tidak
diampuni Allah ia masuk neraka, tetapi tidak abadi. Ia akan lepas dari siksa neraka setelah selesai menjalani hukuman neraka, tetapi ia juga
akan merasakan nikmat karena imannya[4].
Dari uraian tersebut dapat kita bandingkan bahwa menurut Ahlussunnah apa yang diperintahkan Tuhan itu baik dan apa yang dilarangnya
itu buruk. Menurut mereka tidak ada kebaikan dan tidak pula ada kejahatan yang mutlak, karena itu hak istimewa-Nya
Seluruh ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang disusun oleh Abu Hasan al-Asy’ari, dibukukan oleh beliau diantaranya terdapat dalam kitab yang
beliau susun seperti : Al-Ibanah fi Ushuliddiniyyah, Maqalatul Islamiyyin, Al-Mujaz, dan lain-lain.
ASWAJA adalah sebagai mazhab yang dalam berakidah mengikuti salah satu imam al-Asy'ari dan al-Maturidi; dalam ubudiyah mengikuti
salah satu imam empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali), dan dalam bidang tasawuf mengikuti salah satu imam al-Junaidi atau al-
Ghazali.
prinsip dasar yang menjadi ciri khas paham Aswaja adalah tawâsuth (sikap tengah2), tawâzun (seimbang), ta'adul(tegak lurus), dan
tasâmuh (toleran),ummmatan wasathon(masyarakat yg harmonis dan berkeseimbangan) moderat, dan netral.
ciri-ciri pengikut ajaran Ahlussunnah wal Jamaah adalah Dalam Aqidah/Tauhid menganut kepada Abul Hasan Al-Asy'ari dan Abu
Mansur Al-Maturidi. Dalam Syariah/Fiqih menganut 4 madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali). Dalam Tasawwuf/Akhlaq/Ihsan menganut
Imam Al Ghozali dan Imam Junaid Al Baghdadi.
Nahdlotul ulama adalah kebangiktan para alim ulama’didirikan oleh Hdratusshaikh KH. Hasyim Asy ari tebuireng dan KH Wahab Hasbulloh
tambakberas dll pada tanggal 16 rajab 1344 H 31 Januari 1926 M di Surabaya
Sebab berdirinya NU ;
1
Disampaikan pada acara LDK OSIM/S MAN 9 JOMBANG & SMK Darul Ulum Kepuhdoko Tembelang Jombang, tgl 16 September 2023
1. Sebab penjajahan belanda, , penyebaran krestenisasi oleh belanda dan politik adu domba belanda
2. Berkembangnya faham wahabi yang muncul sejak awal abad 19 yang didirikan oleh sekh muhammmad bin abdul wahab dari nejd
dan saat itu pemerintahan kerajaan arab Saudi ber faham wahabi yang sangat bertentangan dengan faham aswaja
3. Menghalau faham wahabi yang masuk ke indionesia yg dibawah oleh H. Miskin dari minangkabau sumatrera barat.