Misi Kaum Muda Di Era Milenial Menurut Christus Vivit Dalam Konteks
Gereja Indonesia
Paskalis Ronaldo
STFT Widya Sasana Malang, Jl. Terusan Rajabasa 2, Malang 65146, Indonesia,
paskalisronaldo6@gmail.com
Abstrak: Kaum muda adalah bagian integral dari Gereja Katolik, mereka bukan
hanya sekadar objek pastoral semata. Sebagai bagian dari Gereja Katolik maka kaum
muda juga memiliki misi perutusan yang harus mereka lakukan sebagai wujud
kesatuan dengan Gereja. Misi kaum muda yang pertama dan utama adalah menjadi
garam dan terang bagi sesamanya terutama kaum muda yang hidupnya jauh dari
Allah. Gereja Katolik perlu untuk memberikan wadah dan dukungan yang tepat bagi
misi kaum muda ini. Dukungan dari Gereja sangat berarti bagi kaum muda dalam
menjalankan misinya, sebab pada dasarnya panggilan Gereja adalah panggilan
misioner. Keterlibatan kaum muda dalam kehidupan Gereja dapat menjadi cara
Allah untuk terus menumbuhkan iman Katolik di dalam lingkup Gereja maupun
masyarakat luas, sebab panggilan misioner Gereja adalah panggilan untuk keluar
mewartakan Injil Kristus.
Paskalis Ronaldo 54
Prosiding Seminar Nasional Rohani Katolik, 2022
Paskalis Ronaldo 55
Prosiding Seminar Nasional Rohani Katolik, 2022
tugas Gereja yaitu pewartaan (Kerygma), Vivit dituliskan bahwa “Tuhan memanggil kita
pengudusan (Leitourgia), pelayanan (Diakonia), untuk menyalakan bintang-bintang di malam
kesaksian (Martyria), dan persekutuan (Koinoia). orang muda lainnya.” Dalam konteks ini, kaum
Keberadaan kaum muda semakin diakui oleh muda memiliki misi untuk menjadi alat bagi Allah
Gereja Katolik ketika nama Mudika diganti untuk menunjukkan cahaya pengharapan yaitu
menjadi OMK dalam Pertemuan Nasional Kristus sendiri kepada orang lain terutama sesama
(PERNAS) pada tahun 2005. kaum muda.
Dalam Gereja dewasa ini, perkembangan Kata “muda” sendiri bukan hanya
kaum muda semakin pesat, sehingga di setiap merujuk pada usia tetapi lebih pada keadaan hati
paroki memiliki kelompok kaum muda atau yang selalu memiliki semangat dan mimpi-mimpi
disebut OMK. Di dalam lingkup yang lebih luas yang ingin diraih selayaknya anak muda. Jika
yaitu keuskupan memiliki Komisi Kepemudaan hanya dilihat dari usia saja, Gereja Katolik
yang merangkul dan menyusun program-program bukanlah sebuah institusi agama yang muda tetapi
pengembangan dan kaderisasi kaum muda di Gereja Katolik selalu memiliki semangat muda
keuskupan. Dalam konteks Gereja Katolik yaitu dengan adanya pembaruan melalui Konsili
Indonesia pada tahun 2012 diadakan Indonesian Vatikan II. Proses pembaruan diri ini tidak terjadi
Youth Day pertama kalinya di Sanggau, begitu saja tetapi berkat bimbingan dan dorongan
Kalimantan Barat. Kegiatan yang menghimpun Roh Kudus yang membuat Allah mampu berkarya
semua kaum muda Katolik di seluruh Indonesia dalam diri Gereja. Kaum muda pun memiliki misi
ini kemudian diadakan lima tahun sekali, dengan yang sama dengan Gereja yaitu senantiasa
tujuan untuk memberikan ruang bagi kaum muda memiliki semangat pembaruan diri dalam
Katolik berbagi pengalaman dalam keberagaman, bimbingan Roh Kudus. Kehadiran kaum muda
menjadi sarana bagi Gereja Katolik untuk dapat menampilkan semangat misioner Gereja
menyampaikan pesan Yesus pada kaum muda, yang senantiasa bertumbuh dan menghadirkan diri
memberikan ruang bai kaum muda untuk di tengah-tengah dunia.
menemukan tantangan dan panggilan di tengah Dalam dunia dewasa ini, Gereja
Gereja dan bangsa Indonesia, sarana menunjukkan dirinya yang muda melalui orang-
memperkenalkan kemajemukkan Gereja Katolik orang kudus muda. Teladan hidup orang-orang
Indonesia, membangun kekuatan bersama sebagai kudus muda menjadi kehidupan konkret Gereja
kaum muda Katolik Indonesia dalam membangun Katolik yang menghadirkan diri sebagai garam
Gereja Katolik dan bangsa Indonesia. dan terang di tengah-tengah dunia. Kekudusan
hidup mereka dalam menghidupi dan menghayati
Misi Kaum Muda Menurut Christus Vivit Injil Yesus Kristus diwujudnyatakan secara
Kaum muda dalam dokumen Christus mendalam dan dengan penuh sukacita. Sebagai
Vivit secara jelas dinyatakan sebagai Allah masa representasi Allah di masa kini, kaum muda tentu
kini. Kaum muda sebagai Allah masa kini artinya memiliki misi atau tugas yang lebih menantang.
bahwa mereka bukan hanya berperan sebagai Hal ini juga telah dikatakan Yesus ketika
masa depan Gereja tetapi juga Gereja itu sendiri di mengutus murid-murid-Nya “Lihat, Aku
masa kini. Keterlibatan kaum muda dalam mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah
kehidupan Gereja menunjukkan bahwa mereka serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti
telah mulai untuk memikul tanggung jawab dan ular dan tulus seperti merpati.” (Mat 10:16).
berpartisipasi sebagai anggota Gereja. Hal ini Dalam menghadapi tantangan zaman,
menunjukkan bahwa kaum muda memiliki kaum muda haruslah memiliki semangat dan
semangat dan harapan untuk mengembangkan keberanian seperti Rasul Paulus yang
Gereja dan iman Katolik. mengatakan, “Celakalah aku, jika tidak
Kaum muda bukan sekadar sebagai objek memberitakan Injil.” (1 Kor 9: 16). Semangat
pastoral atau sebagai partisipan pasif dalam Rasul Paulus dalam mewartakan Injil Kristus
Gereja Katolik, tetapi mereka juga adalah anggota dapat menjadi pendorong bagi kaum muda
Gereja yang telah menerima baptisan. Baptisan Katolik untuk memiliki semangat yang sama
yang diterima itu membuat Roh Kudus tinggal dalam mewartakan Injil dan iman Katolik. Kaum
dalam diri setiap pribadi kaum muda yang muda perlu memulai semangat ini dari dalam
akhirnya menggerakkan Allah untuk berkarya dirinya dengan cara tekun membaca Kitab Suci
melalui kaum muda. Semangat kaum muda Yesus dan mengikuti perayaan Ekaristi dimana kaum
dapat menjadi teladan dalam berkarya di tengah- muda dapat merasakan kehadiran Yesus yang
tengah masyarakat luas. Dalam dokumen Christus nyata. Dalam konteks ini kaum muda perlu
Paskalis Ronaldo 56
Prosiding Seminar Nasional Rohani Katolik, 2022
dilibatkan secara aktif karena kaum muda juga bagi setiap karya yang dilakukan oleh kaum muda
menjadi bagian anggota tubuh Gereja yang satu, sebagai perwujudan karya misioner kaum muda.
kudus, katolik, dan apostolik dengan segala misi
dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Kesimpulan
Santo Irenius dalam karyanya yang Kaum muda adalah masa depan Gereja
berjudul Contro le eresie menuliskan “Seorang yang perlu dilibatkan secara aktif dalam segala
muda di tengah orang-orang muda, dengan gerak hidup Gereja, terutama Gereja lokal.
menjadi teladan bagi orang-orang muda dan Perjalanan sejarah menunjukkan bahwa kaum
menguduskan mereka bagi Tuhan.” Inilah ciri muda memiliki peranan yang cukup besar dan
masa muda Yesus yang hadir menjadi garam dan berarti bagi perkembangan iman Gereja Katolik.
terang di tengah masyarakatnya. Teladan Kaum muda tidak dapat dipandang hanya
kekudusan Yesus dapat menjadikan kaum muda sebelah mata saja oleh mereka yang merasa diri
menjadi bercahaya di tengah-tengah sesamanya, sudah senior, sebab masih kaum mudalah yang
bahkan kaum muda yang difabel pun memiliki akan melanjutkan misi dan mewujudkan mimpi-
kesempatan yang sama untuk untuk menjadi mimpi yang belum dapat dicapai oleh generasi
cahaya di tengah sesama kaum muda. Dalam senior. Gereja Katolik sendiri memberikan
dokumen Evangelii Gaudium yang diterbitkan kesempatan bagi kaum muda untuk berkarya
oleh Paus Fransiskus juga dikatakan bahwa melalui berbagai kegiatan dan kelompok
Mengasihi sesama adalah kekuatan rohani yang kategorial.
mempermudah perjumpaan penuh dengan Allah, Paus Fransiskus sebagai pemimpin
sebab dalam 1 Yoh 2:11 dituliskan Gereja Katolik universal memberikan perhatian
“Sesungguhnya orang yang tidak mengasihi yang penuh kepada kaum muda. Melalui
sesamanya berada di dalam kegelapan.” dokumen Gereja yang berjudul Christus Vivit,
Paus Fransiskus juga menuliskan “Saya Paus Fransiskus ingin menegaskan eksistensi
adalah perutusan di atas bumi ini; itulah alasan kaum muda dengan adanya misi yang diberikan
mengapa saya berada di dunia ini.” Misi perutusan kepada kaum muda. Hal ini menunjukkan bahwa
ini tentu tidak hanya berlaku bagi Paus Fransiskus kaum muda adalah bagian integral dari Gereja
tetapi juga bagi kaum muda yang tentu memiliki Katolik dan bukan hanya sebagai objek pastoral
cita-cita dan mimpi-mimpi yang lebih visioner semata. Keterlibatan kaum muda dalam
dan jauh ke depan bagi Gereja. Semangat misi ini kehidupan Gereja dapat menjadi cara bagi
dapat menjadi penunjuk arah bagi kaum muda Tuhan untuk terus menumbuhkan iman Katolik.
dalam bertindak dan hadir di tengah Gereja dan Kaum muda sebagai perwujudan Allah masa
masyarakat. Panggilan misi kaum muda bukanlah kini harus mampu menghadirkan diri sebagai
panggilan yang memberi tekanan atau membatasi garam dan terang bagi sesamanya dalam
kebebasan dalam mengimani Kristus tetapi justru kehidupan Gereja dan masyarakat. Kehadiran
menjadi pedoman atau arah dalam perjalanan kaum muda bukan hanya sekadar membawa
menghidupkan iman akan Kristus seperti kompas kabar sukacita bagi Gereja tetapi juga bagi
yang selalu menjadi penuntun dalam suatu masyarakat luas, bahkan yang belum mengenal
perjalanan iman. Kristus. Oleh karena itu, dalam menjalankan
Kaum muda Indonesia sebagai bagian panggilan misi sebagai kaum muda, Gereja tidak
dari Gereja Katolik Indonesia perlu memahami bisa melepaskannya begitu saja namun tetap
tantangan dan peluang misioner dalam Gereja memberikan pendampingan dan dukungan
Katolik Indonesia. Dalam sebuah artikel yang sebagai bentuk perhatian Gereja.
ditulis oleh Romo Raymundus I Made Sudhiarsa,
SVD, Ph.D disebutkan ada tiga persoalan yang Daftar Pustaka
menjadi tantangan bagi misi kaum muda yaitu Sumber Buku:
pertama pemahaman arti misi itu sendiri, kedua An, Petrus Go Twan. “Katekese Moral Dalam
kurangnya dukungan dari gembala umat dalam hal Rangka Pembaruan Gereja.” Seri Filsafat
ini adalah para imam dan uskup, dan ketiga Teologi Widya Sasana 28, no. 27 (2018):
kurangnya wadah dan cara untuk memfasilitasi 14-20.
kegiatan kaum muda. Sedangkan peluang dalam Benedict XVI. “The Evangelisation of Young
misi kaum muda adalah adanya semangat dan People Today.” Lebreria Editrice Vaticana.
mimpi-mimpi dalam diri kaum muda yang perlu Vatican: Pontifical Council for the Laity,
diwujudkan dalam kegiatan konkret, selain itu 2012.
Paus Fransiskus memberi dukungan yang besar Canales, Arthur D. “Special Issue on Catholic
Paskalis Ronaldo 57
Prosiding Seminar Nasional Rohani Katolik, 2022
Youth & Young Adult Ministry.” Religions Tri Prasati. Seri Dokumen Gerejawi No.
12, no. 403 (2021): 1-4. 107. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan
Natania, Terj. Agatha Lydia. Seruan Apostolik Penerangan Konferensi Waligereja
Pascasinode Paus Fransiskus: Christus Indonesia, 2013.
Vivit (Kristus Hidup). Ed. Andreas Utomo, Kuriawan Dwi Madyo. "Identitas Diri
Suparman dan Bernadeta Harini Tri dan Spiritualitas Pada Masa Remaja." Seri
Prasasti. Seri Dokumen Gerejawi No. 109. Filsafat Teologi Widya Sasana 28, no. 27
Jakarta: Departemen Dokumentasi dan (2018): 1-13.
Penerangan Konferensi Waligereja Zebua, Kazieli. "Etika Pelayanan Pastoral bagi
Indonesia, 2019. Kaum Muda di Tengah Kemajemukan
Paus Fransiskus. Evangelii Gaudium (Sukacita Dalam Gereja." Jurnal Biblika-
Injil). Ed. Martin Harun dan T. Komprehensif-Profesional 3, no. 1 (2018):
Kristipurwana Cahyadi. Jakarta: 3-25.
Departemen Dokumentasi dan Penerangan
Konferensi Waligereja Indonesia, 2013. Sumber Internet:
Sudhiarsa, Raymundus. “Murid-Murid Yang “Apa Perbedaan Mudika Dan OMK? –
Diutus, Sukacita Gereja Indonesia.” Seri Katolisitas.Org.” Diakses pada 7 Mei, 2022.
Filsafat Teologi Widya Sasana 25, no. 24 https://katolisitas.org/apa-perbadaan-
(2015): 417–432. mudika-dan-omk/.
Supriyadi, Agustinus. “Kaum Muda Katolik, “Penjelasan Indonesian Youth Day (IYD) |
Evangelisasi Dan Kitab Suci.” Jurnal Departemen Dokumentasi Dan Penerangan
Pendidikan Agama Katolik 8, no. 4 (2012): KWI.” Diakses pada 7 Mei, 2022.
4–13. https://www.dokpenkwi.org/2016/06/08/pe
Terj. Sr. Caroline Nugroho MC. Orang Muda, njelasan-indonesian-youth-day-iyd/.
Iman, Dan Penegasan Panggilan. Edited by
Andreas Suparman and Bernadeta Harini
Paskalis Ronaldo 58