NIM : D09191015
Telah diperiksa dan disetujui oleh asisten dan pengampu mata kuliah sebagai salah satu persyaratan untuk lulus
pada mata kuliah tersebut di atas.
Mengetahui,
LEMBAR PENILAIAN
NIM : D091191015
Dengan nilai :
A A- B+ B B- C+ C D E
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat kita panjatkan kepada Tuhan Yanag Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan mata kuliah “Propulsi Kapal” yaitu Desain
Propeller dan Engine Matching yang berjudul “Desain Fixed Pitch Propeller Metode Wagenigen B-Screw Series”.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah “Propulsi Kapal” yang telah
membantu penyusun baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga penyusun ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung penyusun sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Penyusun menyadari, bahwa laporan yang penyusun buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penyusun bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Transportasi laut menjadi penghubung kebutuhan dan perekonomian antar pulau di Indonesia.
Perkembangan teknologi maritim di Indonesia mulai menemui titik kemajuan, tak terkecuali untuk bidang
transportasi laut yaitu perkapalan. Oleh sebab itu, saat ini banyak kajian-kajian yang dilakukan di dunia
perkapalan. Pengembangan yang dikaji, dilakukan banyak bidang di kapal salah satunya yaitu pada teknologi
penggerak, Salah satu komponen penggerak kapal yang dikenal selama ini adalah propeller. Perkembangan desain
dari propeller tentunya ditujukan untuk membuat laju suatu kapal menjadi lebih optimal dan efektif. Optimalisasi
suatu design propeller dapat dilakukan melalui proses perhitungan. Pada propeller terdapat sudut-sudut daun yang
dibuat sedemikian rupa seperti gayung yang memanfaatkan aliran air yang melewati lambung kapal atau biasa
dikenal dengan pitch propeller.
Kapal harus memiliki propulsi untuk menahan seluruh hambatan yang mungkin terjadi pada lambung
kapal tersebut. Bila ada ombak atau hambatan gelombang yang terjadi di laut ketika kapal beroperasi maka akan
menimbulkan gesekan terhadap lambung kapal. Penggolongan jenis baling-baling terdapat 2 tipe yakni tipe fixed
pitch dan controllable pitch. Untuk jenis baling-baling yang tetap (fixed) umumnya digunakan untuk kapal dengan
kemampuan kecepatan operasionalnya yang tetap atau stabil, cocok untuk kapal-kapal barang dengan ukuran yang
relatif besar dan kecepatan yang cukup stabil. Sedangkan untuk tipe control pitch adalah dengan kemampuan
mengatur pitch baling-baling sehingga dapat sangat efektif untuk kapal dengan kecepatan tinggi dan kemampuan
operasionalnya yang dituntut untuk segera barubah. Pada laporan kali ini, akan menggunakan jenis baling-baling
yakni tipe fixed pitch karena sesuai dengan kapal yang digunakan yaitu kapal cargo.
Saat ini yang paling umum adalah menggunakan propeller jenis screw propeller. Propeller ini mengubah
torsi dari mesin menjadi thrust power yang akan menggerakkan fluida di sekitarnya. Propeller tipe konvensional,
pada umumnya dipasang pada suatu poros dan terletak di bagian buritan kapal. Di Indonesia sendiri, bidang
keilmuan yang diterapkan masih kebanyakan menggunakan metode design blade propeller dengan menggunakan
metode design blade Waganingen B-Screw Series. Oleh karena itu pada laporan kali ini, dilakukan suatu
pembelajaran terhadap penerapan metode Waganigen B-Screw Series untuk desain fixed pitch propeller.
I.2 Rumusan Masalah
Dalam penyunan laporan ini, penyusun merasa perlu mengedepankan Batasan masalah yang telah
disepakati bersama agar dapat dengan mudah disajikan. Oleh karena itu, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas, yaitu :
1. Bagaimana langkah-langkah perhitungan dan penggambaran baling-baling tipe Fixed Pitch Propeller ?
2. Bagaimana cara menggambarkan baling-baling tipe Fixed Pitch Propeller dari data kapal yang telah
dirancang ?
I.3 Tujuan
Dalam penyusunan laporan ini, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun yaitu :
1. Mahasiswa mengetahui langkah-langkah perhitungan dan penggambaran baling-baling tipe Fixed Pitch
Propeller.
2. Mahasiswa mampu menggambarkan baling-baling tipe Fixed Pitch Propeller dari data kapal yang telah
dirancang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dimana :
Rt = Tahanan total
EHP (Effective Horse Power ) adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari
badan kapal, agar kapal dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan kecepatan sebesar V S. EHP
ini merupakan fungsi dari besarnya gaya hambat total dan kecepatan kapal. Untuk mendapatkan besarnya EHP
kapal, dapat digunakan persamaan sebagai berikut.
EHP=RT ×V s
Dimana :
THP (Thrust Horse Power) adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh propeller untuk mendorong badan
kapal. THP merupakan fungsi dari gaya dorong dan laju aliran fluida yang terjadi saat alat gerak bekerja. Adapun
persaam THP dapat dituliskan sebagai berikut.
THP=EHP × ηH
Dimana :
EHP = Effective Horse Power(HP)
ηH = hull effisiency (%)
( DP ) O=0,79
f. Menentukan nilai diameter behind ship (DB)
Nilai DB dapat diperoleh dengan rumusan:
𝐷𝐵 = 0,95 𝑥 𝐷𝑂
𝐷𝐵 = 0,97 𝑥 𝐷𝑂
g. Menentukan nilai δB
Nilai δB dapat diperoleh dengan rumusan:
D B× N¿
δB=
Va
PENYAJIAN DATA
Estimasi perhitungan daya mesin diperoleh dari perhitungan sebelumnya dari mata kuliah “Tahanan
Kapal” yang menggunakan metode Holtrop, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Menghitung Froude Number ( Fn )
F n=
V ( ms )
√(
g
m
s)
2
× LWL(m)
5.144 m/s
F n=
√ 9.81m/s 2 × 68.64 m
F n=0.198 3
11.50
0.72 + (-0.2862 x 0.985 – 0.003467 + 0.3696 x
4.31
0.811) + 2.38 x 0/0.72
S = 1068.7589 m2
=0N
=0N
Menghitung Tahanan Angin ( RA )
RA = 1/2ρV2SCA
= ½ (1,3)(5.144)2(107.492)(0.00112)
= 1.9225 N
Menghitung Tahanan Total ( RT )
Rtotal = RF(1 + k1) + RAPP + RW + RB + RTR + RA
= 28558.309 (1.172) + 5105.879 + 7723.015 + 0 + 0 + 1.9225
= 46.314 KN
Menghitung Daya Efektif ( EHP )
EHP = RT × VS
= 46.314 x 5.140
= 238.239 kW (dimana 1 KW = 1,341 HP )
= 319.48403 HP
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada perhitungan propulsi kapal ini yang dihitung adalah jenis general cargo dengan single screw
propeller dan mesin berada di belakang.
= 65%
= 0.65
Dipilih ηrr = 1.019 (kirasan ini diambil untuk kapal dengan propeller type single screw)
ηb = ηo x ηrr
= 0.66235
= 0.31
Nilai k yaitu koefisien yang besarnya terggantung dari bentuk buritan, tinggi kemudi dan kemudi kapal
yaitu :
0.5 – 0.7 untuk kemudi yang stream line dan mempunyai konstruksi belahan pada tepat segaris dengan
sumbu baling-baling.
0.9 – 1.05 untuk kapal-kapal kuno yang terdiri dari satu lembar pelat lempeng.
Dari penjelasan diatas dipilih nilai k = 0.6919
= 0.6919 x 0.31
= 0.214489
ηH = (1 - t) / (1 - w)
= (1-0.214489) / (1-0.31)
= 1.13842174
Kisaran untuk kapal dengan mesin yang berada ditengah yaitu 0.97
Sedangkan kisaran untuk kapal dengan mesin yang berada dibelakang yaitu 0.98
ηs = 0.97 – 0.98
= 0.98
ηp = ηH x ηrr x ηo x ηs
= 0.73895297
QPC = ηH x ηrr x ηo
= 0.754034
IV.2 Perhitungan Daya Mesin
Untuk perhitungan ini akan diperoleh daya mesin sehingga didapat dijadikan acuan untuk mendapat data
mesin yang cocok dan yang akan dipergunakan untuk kedepannya.
= 319.48403 HP / 0.754034
= 315.9530671 KW
= 423.6999693 HP
2. Menghitung Nilai SHP
SHP = DHP/ ηtransmisi
= 315.9530671 / 0,98
= 322.4010889 KW
= 432.3469075 HP
3. Menghitung Nilai BHPscr
BHPscr = SHP / ηtransmisi
= 322.4010889 HP / 0.98
= 441.1703137 HP
= 322.4010889 KW
BHPmcr = BHPscr / 0,85
= 441.1703137 / 0,85
= 519.0238985 HP dikonversi ke KW dikalikan dengan 0.7457
= 387.0361211 KW
Dari perhitungan daya mesin, dilihat dari BHPmcr yang diperoleh maka dapat kita dapat menentukan mesin
yang akan digunakan pada kapal yang telah dirancang, Adapun data mesin yang sesuai dengan penentuan daya
diatas yaitu :
Merek Mesin = Caterpillar
type = C18 ACERT
Daya Mesin = 448 kW
Bore = 145 mm
Stroke = 183 mm
RPM = 1800 rpm
Berat Mesin = 1673 kg
Lenght = 1504.8 mm
Width = 1077.2 mm
Height = 1143.9 mm
Setelah beberapa data yang diperoleh dari penentuan mesin, salah satunya yaitu kecepatan mesin sebesar
1800 rpm dari data tersebut diperoleh ratio gearbox dari product selection guide 2020 diambil ratio sebesar 7.409
sehingga :
= 242.9477662 rpm
DP = 2/3 T
= 2/3 x 4.31
= 2.873333 m
2. Jarak Sumbu Poros ke Lumas (E)
E = 0,045 x T + 0,5 x Dp
= 1.630616667 m
Va = 6.9 knot
BP1 =
= 40.3145447
KQ1/4 × J-5/4 =
= 0,9474
T = Rt/ (1-t)
= 179,3032 kN
.1.2 menhitung tekanan pada poros propeller
= 55,6173 kN/m2
Yaitu rasio luas bentang daun propeller, dari buku “principal of naval
architecture” hal.183
= 0,44652735
a. Langkah-langkah perhitungan :
1. Kecepatan dinas kapal
Vs = 10 Knot
= 5.144 m/s
2. Effective horse power ( EHP ) dari perhitungan tahanan kapal
EHP = 319.48403 HP
3. Diameter max propeller
E = 0,045 × T + 0,5 × Dp
= 0,045 x 7,01 + 0,5 x 3,436
= 2,034 m
Dimana :
T = Sarat Kapal
Dp <= 4,673 (diambil diameter propeller sebesar
3,436)
5. Tinggi air diatas propeller
Dalam buku "Tahanan dan Propulsi Kapal" hal.199 :
h = h` + 0,0075 x Lbp
h = ( T - E ) + 0,0075 x Lbp
= (7,01 x 2,034) + 0,0075 x 87,5
= 5,633 m
6. Arus ikut / Wake fraction ( w )
Untuk kapal dengan sistem single screw, dalam buku "Basic Ship
Design “ hal 23 memberikan rumus :
w = 0,5 Cb - 0,05
= 0,5 (0,69) -0,05
= 0,295
7. Fraksi pengurangan gaya dorong/thrust deduction fraction ( t )
t =kxw
dimana:
=1
9. Efisiensi lambung (ηH)
Dalam buku “Principal of Naval Architecture” hal.152
ηH = (1 - t)/(1 - w)
= (1 - 0,174)/(1 - 0,295)
= 1,172
10. Efisiensi Open water (ƞ0)
ƞ0 = 0,57
11. Shafting Efficiency (ƞs)
Untuk kapal dengan mesin berada di bagian belakang nilai
efisiensinya yaitu : ( basic ship theory vol. II" hal. 403)
ƞs = 0,97~0,98
= 0,98
12. Kecepatan air masuk/speed of advance (VA)
Dalam buku "Principal of Naval Architecture, hal 146"
VA = VS x (1 - w)
= 13 x (1 – 0,295)
= 9,165 knot
= 4,714 m/s
−5
= 174,256 x √2464,825 x 9,165 2
= 34,021
14. Nilai K x Q1/4 x J-5/4 = 0,1739 x √ Bp1
= 0,1739 x √34,021
= 1,014
15. Gaya dorong (thrust)
Dalam buku "Principal of Naval Architecture, hal 152"
Rt
T =
1−t
180,015
=
1−0,174
= 217,949 kN
16. Quasi Propulsive Coefficient (QPC)
QPC = ηo x ηR x ηH
= 0,57 x 1 x 1,172
= 0,668
17. Koreksi QPC terhadap ƞasumsi
Koreksi = {(ƞasumsi - QPC)/ηasumsi} x 100%
= 0,463 % memenuhi (<<1 % )
18. Trust Horse Power (THP)
Dalam buku "Harvald Resistance and Propulsion of Ships” hal 133
THP = EHP / ηH
= 1613,065 / 1,172
= 1376,852 HP
19. Delivery Horse Power( DHP ) (Principal Of Naval Architecture
Vol. II Hal. 202)
DHP = EHP/QPC
= 1613,065 / 0,668
= 2415,529 HP
20. Shaft Horse Power (SHP)
Dalam buku "Basic Ship Theory" Vol. II hal 403 diberikan formula:
SHP = DHP / ηs
Dimana :