Anda di halaman 1dari 18

Laporan Pelayanan Kesehatan Haji Kloter LOP 11

Tahun 2023 M/1444 H

Tanggal 20 Juni 2023 – 1 Agustus 2023

Disusun Oleh :

dr. AD Irma Ramdani

Ns.Andi Riswadi, S.Kep., M.Ph

Ns. Zulfi Wirman Hadi, S.Kep


KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan


Kesehatan Haji, mengamanahkan bahwa Penyelenggaraan Kesehatan Haji dilaksanakan dalam
bentuk pembinaan kesehatan haji, pelayanan kesehatan haji, dan perlindungan kesehatan haji
yang dilaksanakan selama di Indonesia dan di Arab Saudi.

Pelayanan yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji Kloter adalah dalam rangka
pelaksanaan Permenkes 62 Tahun 2016 dalam hal pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
kesehatan bagi jamaah haji di Arab Saudi.

Penyusunan laporan kegiatan pelayanan kesehatan haji ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan oleh TKHK LOP 11 yang nantinya dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan layanan haji dan perbaikan pada tahun-tahun
mendatang sekaligus bahan usulan perbaikan kepada Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji).

Kami mengucapkan terimakasih atas kontribusi semua pihak dalam penyusunan


laporan ini. Semoga laporan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam
penyelenggaraan kesehatan haji Indonesia.

TKHK LOP 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaran Ibadah Haji dan
Umroh, mengamanatkan bahwa Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk
memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem
dan manajemen penyelenggaraan yang baik, agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan
dengan aman, tertib, lancar, dan nyaman.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa upaya kesehatan
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif, tim gerak cepat serta tenaga lainnya yang mendukung upaya tersebut.
Tingginya aktivitas fisik ibadah haji dan kondisi lingkungan di Arab Saudi, misalnya
suhu udara yang tinggi dan kelembaban udara yang rendah, perbedaan lingkungan social
budaya dan kepadatan populasi jamaah haji pada saat jamaah melakukan ritual ibadah haji,
dapat berdampak terhadap status kesehatan jamaah haji Indonesia. Hal ini menjadi salah
satu faktor risiko tingginya angka kesakitan dan/ atau kematian jamaah haji Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Haji, disebutkan bahwa tujuan Penyelenggaraan Kesehatan
Haji adalah :
1. Mencapai kondisi Istithaah Kesehatan Jamaah Haji;
2. Mengendalikan faktor risiko kesehatan haji;
3. Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia, selama
perjalanan, dan Arab Saudi;
4. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar
dan/atau masuk oleh jemaah haji;
5. Memaksimalkan peran serta masyarakat dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, maka perlu peran serta dari berbagai
pihak termasuk Tenaga Kesehatan Haji Kloter dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada jemaah haji dalam bentuk pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative
sehingga jemaah dapat menjalankan rangkaian ibadah haji dengan baik.
B. Tujuan Laporan
1. Memberikan gambaran mengenai operasional pemberangkatan dan kepulangan kloter
LOP 11, angka kesakitan, angka rujukan serta angka kejadian wafat di kloter LOP 11.
2. Sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Operasional Pemberangkatan dan Kepulangan


a. Berangkat
Kloter : LOP 11
Gelombang : II
Nomer Flight : GIA5111
Berangkat dari BIZAM ke Jeddah : Senin, 20 Juni 2023, Jam 02.10 WITA
Tiba di Bandara Jeddah : Senin, 20 Juni 2023, Jam 07.45 WAS
b. Pemulangan
Kloter : LOP 11
Gelombang : II
Nomer Flight : GIA5211
Berangkat dari Madinah ke BIZAM : Senin, 31 Juli 2023, Jam 21.10 WAS
Tiba di Bandara BIZAM : Selasa, 1 Agustus 2023, Jam 15.10 WITA

2.2 Susunan petugas Kloter LOP 10


1. TKHK Dokter : dr. AD Irma Ramdani
2. TKHK Perawat : Ns. Andi Riswadi, S.Kep., M.Ph
3. TKHK Perawat : Ns. Zulfi Wirman Hadi, S.Kep
4. Ketua Kloter : Ali Sahbana, S.Ag, M.Sy
5. TPIHI : DRS. H. Abdul Gani
6. TPHD Layanan Umum : Andi Bahtiar
7. TPHD Layanan Kesehatan : dr. Dewi Nurlita
8. TPHD Bimbad :-

2.3 Jumlah Jemaah Haji dan Petugas Kloter


1. Jumlah Jemaah Haji dan Petugas Kloter LOP 11 Berangkat
Jumlah jemaah haji dan petugas kloter LOP 11 pada saat keberangkatan adalah
389 orang yang terdiri dari 186 orang laki-laki dan 203 perempuan.
No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 186 orang

2 Perempuan 203 orang

Pria
Wanita 47%
53%

Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah jemaah haji perempuan
di kloter LOP 11 lebih besar (53%) daripada jumlah jemaah haji perempuan.

2. Jumlah Jemaah Haji dan Petugas Kloter LOP dengan Status Risiko Tinggi
(Risti)
Berikut adalah tabel jumlah jemaah haji kloter LOP 11 dengan status Risiko
Tinggi (Risti) :

No Status Risti Jumlah

1 Risti 323 orang

2 Non Risti 66 orang

26%

Risti
Non Risti

74%

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah jemaah haji dengan
status risiko tinggi (Risti) lebih besar (74%) daripada jemaah haji non risti.
3. Jumlah Jemaah Haji dan Petugas Kloter 11 Kembali (Pulang)
Jumlah jemaah haji dan petugas kloter LOP 11 yang kembali (pulang) adalah
389 orang dengan rincian sebagai sebagai berikut :

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 187 orang

2 Perempuan 202 orang

Jemaah haji yang tanazul masuk ke kloter LOP 11 :

Umur (Tahun)
No Nama Asal Kloter
Laki-Laki Perempuan

1 0 0

Jemaah haji yang tanazul keluar dari kloter LOP 11 :

Umur (Tahun)
No Nama Ke Kloter
Laki-Laki Perempuan

1 Muhammad bin Made 73 LOP 13


Runto

Jemaah haji kloter LOP 10 yang meninggal :

Umur (Tahun)
No Nama
Laki-Laki Perempuan

1 Nurhasanah 41

2.4 Lokasi Maktab di Mekkah dan Madinah


1. Mekkah
Maktab : 59
Sektor : 10
Nama Hotel
a. Jawharat Al Tawheed : 389 Jemaah

2. Madinah
Maktab : 59
Sektor :1
Nama Hotel : Madina Concorede
Safwat Almadinah

2.5 Penyakit Terbanyak di Kloter LOP 11


1. Angka Kesakitan Terbanyak di Kloter
Berikut adalah beberapa penyakit terbanyak pada pelayanan kesehatan jemaah haji
kloter LOP 11 :
1. ISPA
2. Myalgia
3. Hipertensi
4. Dehidrasi
5. Malaise dan Fatigue
6. Dispepsia
7. Pneumonia
8. Cefalgia
9. Diabetes Melitus
10. Hiperlipidemia

2. Angka Rujukan ke KKHI dan rujukan RSAS


Selama melaksanakan pelayanan kesehatan haji di Mekkah dan Madinah, Kloter
LOP 11 melaksanakan 4 kali rujukan, dengan rincian sebagai berikut :

No Nama Jemaah No. Porsi Diagnosis Lokasi Rujukan

1 Siti Amnah 1500196275 Observasi febris ec KKHI Madinah


susp Pneumonia

2 Enam Binti 150074586 DM + TB on OAT Fase KKHI Madinah


A.Indrah Lanjutan

3 Enam Binti 150074586 DM + TB on OAT Fase KKHI Makkah


A.Indrah Lanjutan

4 Suyadi Bin 1500070396 Obs Dispneu ec KKHI Makkah


Sumadi Pneumonia dd Acute
lung edema

3. Angka Kejadian Wafat

No Nama Jemaah No. Porsi Sebab Wafat Lokasi Wafat

1 Nurhasanah binti Heart Attack Jawharat At


A. Sahnun Tawheed
2.6 Pelayanan, masalah/tantangan, usul perbaikan sesuai tahapan

No Tahapan/Area Standar Masalah/ Usul


. Pelayanan Tantangan Perbaikan

1. Pembinaan tanah air Jemaah para calon


haji tidak dapat
maksimal dalam
menyerap materi
pembinaan, baik dari
kesehatan maupun
dai pihak kemenag

2. Embarkasi Banyak Jemaah yang


sudah tidak sabaran
ingin segera
berangkat sehingga
para Jemaah tidak
bisa tidur atau pun
istirahat

3. Penerbangan/ di pesawat Masih banyak


Jemaah yang tidak
mengetahui cara
penggunaan toilet
pesawat sehingga
menyebabkan toilet
pesawat sangat kotor
dan mampet

4. Turun pesawat Para Jemaah tidak


sabaran untuk segera
turun pesawat dan
mencari barang-
barangn bawaanya

5. Bandara di Banyak jemaah yang


Jeddah/Madinah tidak mengerti
pemeriksaan ke
imigrasian di
bandara atau proses
biometric sehingga
menyebabkan
crowded akibat
antrian yang panjang

6. Bus ke Mekkah/Madinah Jemaah masih


bingung dan di
repotkan dengan
barang bawaan
sehingga
menyebabkan
crowded dan antrian
panjang

7. Hotel Banyak ketidak


cocokan antar
anggota kamar
sehingga banyak
Jemaah yang
bertukar kamar
dengan Jemaah lain
nya sehingga
menyebabkan data
kamar Jemaah tidak
sesuai dengan
manifest yang telah
di berikan

8. Klinik Satelit Jumlah obat yang


jauh dari kata cukup
untuk melayani
Jemaah dengan
jumlah yang sangat
banyak

9. Haram Padatnya Jemaah


yang berkunjung
mengakibatkan
desakan setiap kali
melakukan tawaf
sehingga
menyebabkan
beberapa Jemaah
lansia mengalami
sesak dan terdesak

10. Transportasi menuju -


Arofah

11. Arofah Jumlah Jemaah


melebihi kapasitas
tenda sehingga
beberapa Jemaah ada
yang tidur di luar

12. Musdalifah Penjemputan yang


sangat terlambat

13. Mina dan Jamarat Fasilitas akomodasi


yang sungguh sangat
tidak memadai

14. Transportasi Mina ke Kurangnya armada


hotel untuk pengangkutan
Jemaah sehingga
terjadi penumpukan
jumlah penumpang
dan berdesak
desakan

15. Hotel pasca Armuzna Tidak langsung


mendapatkan
konsumsi pada saat
tiba di hotel pasca
armuzna sehingga
para Jemaah
kebingungan
mencari konsumsi
dengan kondisi
Jemaah yang
kelelahan pasca
puncak haji yaitu
armuzna

16 Bus menuju Madinah Salah satu bus yang


mengangkut Jemaah
mengalami masalah
dan sempat
mengeluarkan asap
dari bawah bus

17. Hotel Madinah Pada saat


kedatangan,
pembagian kamar
masih belum jelas
sehingga petugas
terkesan tidak
melakukan persiapan
dengan baik
sehingga para
Jemaah banyak yang
ter cecer di lobi hotel

18. Arbain Madinah Ada beberapa


Jemaah lansia
dengan bantuan yang
harus mendapatkan
bantuan untuk
menuju ke masjid
sehingga petugas
harus bergilir atau
pun mencari bantuan
untuk mendorong
Jemaah ke masjid

19. Bus/transportasi ke Pembagian


bandara penumpang bus
Mekkah/Madinah tidak sesuai dengan
urutan rombongan
sehingga
menyebabkan para
Jemaah berebut
untuk naik bis

20. Bandara Jeddah/Madinah

21. Pesawat Jeddah/Madinah


tanah air

22. Debarkasi

23. Masa 21 hari pasca haji Banyak jemaah yang


tidak
memaksimalkan
pemeriksaan di
puskesmas pasca
kepulangan haji

4. Penutup
a. Kesimpulan
Secara umum, selama penugasan kami sebagai tenaga kesehatan kloter 11 yang
bertugas selama 42 hari berjalan baik dan lancer. Namun ada beberapa kendala
kendala yang di alami selama penugasan seperti keluhan rutin pada menu
makanan yang kurang bervariasi, kebiasaan merokok para Jemaah yang
mengganggu Jemaah lainnya,karu dan karom yang tidak maksimal dalam
menjalankan peran masimh-masing dan beberapa hal lain nya.

b. Saran Tindakan
Menjadi petugas haji memiliki tanggung jawab yang sangat besar, baik secara
moral, fisik dan mental sehingga sebaiknya pada saat pelatihan integritas maupun
kompetensi para calon tenaga kesehatan di berikan bekal kesiapan mental yang
cukup agar siap pada saat bertugas.
DOKUMENTASI
\

Anda mungkin juga menyukai