Anda di halaman 1dari 6

10 Penyakit Aneh dan Langka di Dunia, Salah Satunya Bikin Seseorang Jadi

Ahli Bahasa

1. Delusi Cotard - Manusia Zombie

Ilustrasi zombie (Foto: The Morning Bulletin)

Sebagian besar orang percaya bahwa zombie itu adalah fiksi belaka, tetapi tidak bagi mereka
yang menderita delusi Cotard.

Delusi Cotard atau sindrom mayat berjalan adalah gangguan mental langka, yang mana
seseorang meyakini sepenuh hati bahwa dirinya adalah zombie.

Lebih parahnya, mereka bahkan sering menolak untuk makan dan mandi karena khawatir akan
merusak tubuhnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, biasanya penderita delusi Cotard cenderung memilih hidup
menyendiri dan membatasi diri untuk tidak berinteraksi dengan banyak orang.

Itu karena pengidap penyakit ini sangat yakin bahwa mereka sudah mati tapi setengah hidup
dengan alasan yang tidak masuk di akal.

Dalam beberapa kasus, pengidap delusi Cotard mengklaim dirinya dapat mencium dagingnya
sendiri yang telah membusuk atau dapat merasakan belatung sedang merayap di kulitnya.

Untuk kasus yang lebih parah, penderita sindrom zombie ini terkadang mencoba untuk menyakiti
diri sendiri.

2. Alien Hand - Tangan yang Memiliki Pikiran Sendiri

Alien Hand (Foto: Getty Images)

Alien Hand merupakan sindrom yang membuat tangan seseorang bergerak dengan sendirinya
tanpa terkendali, seolah-olah tangannya memiliki pikiran sendiri.
Meski bergerak sendiri, alien hand syndrome berbeda dengan tremor (tangan bergetar). Artinya,
tangan sering kali bergerak melakukan suatu kegiatan tertentu tanpa mendapat perintah dari otak.

Para peneliti percaya bahwa penyakit ini muncul karena efek samping dari pemisahan area lobus
otak, di mana otak kiri dan kanan pengidapnya mampu bergerak sendiri-sendiri. Selain itu,
sindrom aneh ini juga bisa disebabkan karena cedera pada otak.

Sebuah Jurnal yang diterbitkan oleh Baylor University Medical Center Proceedings,
menyebutkan bahwa tidak ada pengobatan khusus dari penyakit aneh ini.

Para ahli masih bekerja keras mempelajari kondisi tersebut serta mengembangkan pengobatan
untuk sindrom ini, salah satunya adalah dengan terapi kontrol otot berupa suntikan toksin
botulinum (Botox) dan agen penghambat neuromukular.

Adapun cara mencegah tangan alien yang bergerak tidak terkendali yaitu dengan memberikan
sesuatu untuk digenggam, agar tangan bisa berhenti bergerak untuk sementara waktu.

3. Progeria - Bayi Tua

Anak-anak yang mengidap Progeria (Foto: Tech2.org)

Kulit keriput, rambut beruban dan rontok, punya masalah penglihatan atau pendengaran, hingga
rentan terhadap penyakit merupakan tanda penuaan yang umum dialami oleh lansia atau usia
lanjut.

Namun, hal ini bisa juga terjadi pada anak-anak atau bahkan bayi yang mengidap penyakit
Progeria. Ya, penyakit ini akan membuat anak-anak yang mengidapnya terlihat seperti nenek-
nenek.

Dilansir dari Healthline, progeria adalah kelainan genetik langka yang membuat anak mengalami
penuaan dini. Kata progeria sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menua sebelum
waktunya”.

Meskipun begitu, kondisi seperti ini biasanya tidak menggangu perkembangan motorik dan
kecerdasan anak.

Penyakit langka ini tergolong berbahaya karena hanya sedikit anak yang mampu tumbuh dewasa
dengan kondisi seperti itu, sementara sebagiannya lagi tidak mampu bertahan hidup.

Hingga kini belum ada ditemukan obat untuk menyembuhkan progeria, tetapi ada beberapa
metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperlambat konplikasi
penderitanya seperti terapi fisik, terapi okupasi, peemeriksaan mata rutin, pemantuan jantung,
dan pengawasan kesehatan tulang.
4. Hipertrikosis - Sindrom Manusia Serigala

The Wolf Boy dari Mexico (Foto: Pinterest/maridareaper)

Hipertrikosis menyebabkan pertumbuhan bulu atau rambut berlebihan yang dapat menutupi
bagian tubuh tertentu, wajah misalnya. Hal ini menjadikan penderita hipertrikosis terlihat seperti
manusia serigala.

Tidak hanya pria, wanita juga bisa menderita hipertrikosis, yang membuat penderitanya terlihat
seperti manusia serigala yang ada di film horor.

Penyebab munculnya hipertrikosis belum diketahui secara pasti hingga saat ini, namun para ahli
menduga kondisi ini terjadi akibat adanya mutasi genetik yang merangsang pertumbuhan rambut
menjadi berlebihan.

Penyakit aneh ini tidak bisa diobati, namun ada beberapa metode perawatan yang dapat
digunakan untuk mengatasinya seperti mencukur atau waxing agar terlihat normal, namun hal ini
tentu tidak akan bertahan lama.

5. Riley Day Syndrome - Manusia Kebal

Ketika mendengar kata “kebal” hal pertama yang terlintas di pikiran kita adalah kemampuan
supranatural yang membuat seseorang menjadi kebal terhadap benda tajam dan rasa sakit.
Hal ini juga bisa terjadi pada seseorang tanpa harus mempunyai kemampuan tersebut, melainkan
karena mutasi genetik langka yang mempengaruhi sistem saraf otonom yang dikenal sebagai
Sindrom Riley-Day.

Melansir Harvard Health Publishing, sindrom Riley-Day adalah penyakit autosomal resesif yang
terjadi karena mutasi gen bernama IKBKAP (gen penghasil protein kunci untuk saraf) yang
dialami hampir “eksklusif” pada kelompok etnis Yahudi Ashkenazi.

Meskipun terdengar mengesankan karena tidak bisa merasakan rasa sakit, namun penyakit ini
sangat menyiksa. Sindrom ini menyerang sistem saraf manusia yang menyebabkan gangguan
pada semua sistem tubuh yang menggunakan saraf.

Penderita sindrom Riley-Dat biasanya tidak akan merasakan sakit dan tekanan pada kulit, tidak
merasakan panas, tidak ada air mata saat menangis, kesulitan berbicara, sulit menelan, memiliki
ingatan yang buruk, hingga sering pingsan ketika sedang tidur.

6. Stone Man’s Disease

Ilustrasi penyakit Stone Man's Disease (Foto: Behance/dominikraskin)

Stone Man’s Disease atau yang dikenal sebagai Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP)
adalah kondisi genetik yang paling aneh, langka, menyakitkan, dan paling melumpuhkan.

Fibrodysplasia Ossificans Progressiva disebabkan oleh mutasi genetik pada sistem imun untuk
memperbaiki cedera. Usai cedera, tulang-tulang baru akan berkembang di seluruh sendi,
membuat tulang tumbuh dan membentuk tengkorak kedua yang menyelimuti seluruh tubuh,
membuat penderitanya perlahan kehilangan kemampuan geraknya.

Hal inilah yang menyebabkan munculnya pertumbuhan tulang baru menggantikan otot, ligamen,
tendon, dan jaringan ikat lainnya yang seharusnya tidak ditumbuhi tulang.

Sehingga, trauma dan cedera sekecill apapun, atau bahkan bekas suntikan sekalipun bisa
menyebabkan tulang tumbuh.

Kondisi ini umumnya terlihat pada anak usia dini, dimulai dari leher dan bahu, kemudian ke
bawah tubuh dan masuk ke dalam tungkai.

Sayangnya, tidak ada tindakan medis yang dapat menghilangkan atau menghentikan
pertumbuhan tulang pada kasus penyakit aneh ini. Bahkan, operasi pengangkatan tulang pun
tidak bisa dilakukan karena justru akan memperparah kondisi ini, yaitu memicu pembentukan
tulang baru lainnya.
7. Foreign Accent Syndrome: Mendadak Jadi Ahli Bahasa

Foreign Accent Syndrome (Foto: Healthjade.net)

Bisa berbicara selain bahasa ibu tentunya menjadi kelebihan dan bisa membuat seseorang jadi
terlihat keren.

Namun bagaimana jika suatu hari kamu terbangun dari tidurmu dan tiba-tiba saja bisa berbahasa
dengan aksen asing, padahal tidak pernah mempelajari aksen tersebut sebelumnya?

Kamu perlu berhati-hati, karena mungkin saja itu adalah pertanda sebuah penyakit langka langka
bernama Foreign Accent Syndrome (FAS).

Foreign Accent Syndrome atau sindrom berbahasa asing adalah penyakit aneh dan langka yang
muncul sebagai efek samping setelah stroke, migran parah, atau cedera otak lainnya.

Mungkin banyak dari kita berpikir jika sindrom ini menyenangkan, membayangkan bagaimana
kita bisa mendadak fasih berbicara dalam bahasa Prancis, membuat kita bisa jadi penerjemah dan
membawa kita ngopi di depan menara Eiffel.

Pada kenyataannya, penyakit ini tidak se-menyenangkan itu. Sindrom ini sangat tidak terkendali,
bahkan sering kali beberapa jenis aksen yang berbeda dapat keluar di waktu yang berbeda, atau
dapat tercampur aduk di waktu yang bersamaan. Sehingga membuat pengidapnya menjadi
kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, penderita sindrom aksen asing ini bisa
menderita epilepsi, Alzheimer, parkinson, dan beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh otak
traumatis.

Tidak ada pengobatan yang benar-benar bisa menyembuhkan penyakit ini, tetapi masih bisa
dikontrol lewat terapi perilaku, terapi wicara dan mengonsumsi obat anti-kecemasan.

8. Xeroderma Pigmentosum – Vampir Versi Dunia Nyata

Pakaian yang digunakan para penderita Xeroderma Pigmentosum untuk menghindari paparan
sinar UV (Foto: dxline.info)
Mayoritas film fiksi yang berkisah tentang vampir selalu memperlihatkan bahwa kaum
penghisap darah itu sensitif atau bahkan takut dengan sinar matahari. Jika mereka terkena
matahari, kulit mereka akan terbakar.

Nah, ternyata hal itu mempunyai kemiripan dengan penderita Xeroderma Pigmentosum, kondisi
mutase enzim langka yang menyebabkan kulit tidak bisa memulihkan dirinya sendiri ketika
rusak akibat terpapar radiasi sinar UV.

Di kala orang normal membutuhkan sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D, para pasien
penderita XP justru sebisa mungkin akan menghindari sinar matahari demi menghindari
kerusakan kulit parah.

Gejala penyakit aneh ini pertama kali muncil pada anak usia dini, ditandai dengan kulit yang
melepuh terbakar setelah terkena paparan sinar matahari walau hanya sebentar. Selain itu, mata
juga menjadi merah, kabur, dan teriritasi akibat paparan UV.

Jika tidak ditangani dengan baik, para pengidap Xeroderma Pigmentosum akan rentan terkena
kanker kulit dan kanker mata.

Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit langka ini, berbagai obat yang
diberikan dokter biasanya hanya bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah terjadinya
komplikasi.

Pencegahan terbaik dari kerusakan kulit parah hanyalah tinggal di kegelapan dan menjauhi sinar
matahari layaknya seorang Vampir.

9. Sindrom Alice In Wonderland – Tidak Seindah Namanya

Sindrom Alice In Wonderland (Foto: oddee.com)

Mungkin kamu pernah mendengar dongeng legendaris Alice In Wonderland. Dalam dongeng
tersebut, tubuh Alice berubah menjadi sangat kecil, lalu menjadi sangat besar. Nah, ternyata
fenomena tersebut juga terjadi di dunia nyata, lho.

Kondisi tersebut disebut sindrom Alice In Wonderland, merupakan kondisi neurologis yang
menyebabkan perubahan persepsi dan disorientasi.

Penderita sindrom ini secara tiba-tiba bisa merasa individu atau objek di sekitarnya tidak tampak
seperti yang seharusnya. Misalnya, lebih kecil, lebih besar, lebih jauh, lebih dekat, dan lain
sebagainya.

Penderita sindrom ini dapat mengalami beberapa tanda dan gejala, di mana mereka merasa
seperti melihat benda-benda bergerak, garis lurus menjadi bergelombang, warna-warna tampak
lebih terang, melihat benda tiga dimensi tampak menjadi datar, hingga melihat perubahan bentuk
pada benda dan orang lain yang ada di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai