KELAINAN KROMOSOM
DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh:
AYU NENGSIH
NIM 202322115
FAKULTAS KESEHATAN
Gambar 1. Penderita Sindrom Jacobs Dan Karyotype Kromosom Penderita Sindrom Jacobs
2. Sindrom Down
Penderita mengalaim kelebihan satu autosom pada kromosom nomor 21, dapat terjadi pada
pria maupun wanita. Kelainan ini memiliki ciri ciri wajah yang khas, di mana wajah lebar,
mata sipit miring ke samping, gigi kecil dan jarang, bibir tebal, lidah besar dan cenderung
menjulur, liur selalu menetes, kemudian jari pendek dan gemuk terutama kelingking,
telapak tangan tebal, IQ rendah dan umumnya infertile.
Sindrom Klinefelter atau dikenal sebagai XXY syndrome disebabkan oleh kelebihan
kromosom X pada pria. Akibat dari sindrom ini, bayi akan tumbuh dengan otot lemah, tubuh
yang tinggi, rambut tubuh tumbuh tipis dan ukuran organ vital yang kecil. Sindrom
Klinefelter juga menyebabkan disfungsi seksual dan kemandulan saat bayi dewasa.
4. Sindrom Edward
Sindrom Edward atau disebut juga Trisomi 18 adalah kelainan jumlah kromosom
yang menyebabkan kelainan pada banyak organ tubuh bayi. Pada sindrom Edward, terjadi
kelebihan jumlah kromosom ke-18 yang seharusnya berjumlah sepasang (2 kromosom),
menjadi 3 kromosom pada janin yang berkembang dalam rahim.
Gambar 7. Penderita Sindrom Cri du chat dan kelainan kromosom yang terjadi
8. Sindrom Fragile X (FXS)
Sindrom Fragile X (FXS) atau yang dikenal juga dengan Sindrom Martin-Bell
adalah kelainan genetik yang dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan pada
anak, termasuk gangguan perkembangan kecerdasan, perilaku, mental, maupun fisik.
Bahkan, Sinfrom Fragile X merupakan kondisi disabilitas intelektual dan perkembangan
(IDD) yang paling umum terjadi.
Sindrom Fragile X disebabkan oleh kelainan pada gen FMR1 yang terletak pada
kromosom X. Kromosom X merupakan satu dari dua kromosom seks pada manusia, yaitu
kromosom X dan kromosom Y. Kelainan atau mutasi yang muncul pada gen FMR1
menghalangi gen tersebut untuk memproduksi suatu protein yaitu fragile X mental
retardation 1 protein (FMRP). Protein ini memainkan peran penting dalam memastikan
sistem saraf berfungsi dengan baik. Ketidakhadiran atau kekurangan protein ini lah yang
menyebabkan kemunculan beberapa gejala dari Sindrom Fragile X.
Sindrom Fragile X dapat dialami baik oleh anak-laki-laki maupun perempuan. Namun
berdasarkan sebuah studi, umumnya gejala Sindrom Fragile X yang dialami oleh perempuan
akan lebih ringan dibandingkan gejala pada laki-laki. Seperti yang telah disinggung
sebelumnya, Sindrom Fragile X dapat memengaruhi beberapa aspek mulai dari kecerdasan,
kesehatan mental, fisik, maupun perilaku
Freeman, Scott (2011). Biological Science (6th ed.). Hoboken, NY: Pearson. p. 210.
LODÉ T (2011). "Sex is not a solution for reproduction: the libertine bubble theory".
BioEssays. 33 (6): 419– 422. doi:10.1002/bies.201000125. PMID 21472739.
Hassold, Terry; Hunt, Patricia (1 April 2001). "To err (meiotically) is human: the genesis of
human aneuploidy". Nature Reviews Genetics. 2 (4): 280– 291. doi:10.1038/35066065.
PMID 11283700.
J.B. Farmer and J.E.S. Moore, Quarterly Journal of Microscopic Science 48:489 (1905) as
quoted in the Oxford English Dictionary, Third Edition, June 2001, s.v.
Battaglia E. (1985). Meiosis and mitosis: a terminological criticism. Ann Bot (Rome) 43:
101–140. link