Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Teori Evolusi Darwin

Istilah evolusi mengarah pada proses perubahan pada makhluk hidup yang berlangsung sedikit demi
sedikit dan memerlukan waktu lama. Terjadinya evolusi diketahui dari berbagai bukti, baik bukti langsung
maupun tidak langsung. Menurut konsep evolusi biologi dinyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari
spesies sama yang hidup di masa lalu. Adanya pengaruh kondisi yang berbeda-beda mengakibatkan setiap
spesies dapat mengalami mutasi, migrasi gen, rekombinasi genetik, seleksi alam, atau isolasi reproduksi
sehingga terbentuk spesies-spesies baru. Oleh karena itu, para ahli berpendapat bahwa evolusi mengakibatkan
terjadinya keanekaragaman makhluk hidup.
Teori yang menjelaskan tentang evolusi telah banyak mengalami perkembangan. Pada awalnya, evolusi
mulai dipelajari setelah adanya tulisan bangsa Yunani pada awal Masehi. Penjelasan-penjelasan yang
dikemukakan pada awal kemunculan teori evolusi tersebut masih sangat sederhana. Beberapa filsuf yang
memengaruhi timbulnya teori tentang evolusi, yaitu Thales (640–540 SM), Anaximander (611–547 SM), dan
Empedocles (490–430 SM). Ilmuwan selanjutnya yang mengemukakan mengenai evolusi adalah Aristoteles
(384–323 SM). Aristoteles mengemukakan gagasan evolusinya berdasarkan metafisika, bahwa alam berubah
dari bentuk sederhana menjadi lebih kompleks dan sempurna.
Sejak abad ke-14 makin banyak ilmuwan yang mengemukakan teori mengenai konsep evolusi. Ilmuwan
yang paling memengaruhi perkembangan teori evolusi adalah Charles Robert Darwin (1809–1882) sehingga
dia dikenal sebagai Bapak Evolusi. Darwin memiliki data yang lengkap untuk menguatkan teori evolusi dan
menyertakan fakta-fakta yang logis serta sistematis dalam mengungkapkan teorinya. Beberapa faktor yang
memengaruhi teori evolusi yang dikemukakan Darwin sebagai berikut.
1. Pendapat Charles Lyell dalam bukunya Principles of Geology yang
menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami
perubahan. Menurut Darwin, peristiwa ini kemungkinan dapat
memengaruhi perubahan pada kehidupan makhluk hidup.
2. Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya An Essay on
the Principle of Population menyatakan kecenderungan kenaikan
jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan.
Keadaan tersebut menurut Darwin dapat menimbulkan terjadinya
suatu persaingan dalam kelangsungan hidup manusia.
3. Data persebaran flora dan fauna oleh Wallace.
4. Pengamatannya ke Kepulauan Galapagos. Dalam pengamatannya,
Darwin menemukan berbagai bentuk paruh burung finch. Menurut
Darwin, terjadinya variasi tersebut disebabkan perbedaan jenis
makanan. Selain itu, Darwin juga menemukan kura-kura yang
hidup di Kepulauan Galapagos berukuran besar dengan cangkang
seperti kubah. Menurut Darwin, kura-kura tersebut memiliki
cangkang yang besar karena hidup di tempat basah.
Teori evolusi yang dikemukakan Darwin menyatakan bahwa Gambar Charles Robert Darwin
terbentuknya spesies baru terjadi melalui seleksi alam. Seleksi alam Sumber: hweb/20210205005209/https://www.history.
ttp://web.archive.org/

merupakan suatu mekanisme pembentukan spesies baru melalui com/news/10-things-you-may-not-know-


about-charles-darwin, diunduh 11 April
interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman yang melekat 2021
antara organisme yang menyusun suatu populasi. Dalam bukunya
yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection, Darwin menyatakan bahwa seleksi
alam merupakan faktor pendorong terjadinya evolusi. Pernyataannya tersebut didasarkan pada pengamatan
populasi makhluk hidup di dunia. Berikut ini penjelasan Darwin mengenai seleksi alam sebagai salah satu
mekanisme evolusi.
1. Hasil perkawinan makhluk hidup yang berlebihan (over production) memungkinkan terjadinya variasi
baik warna, bentuk, maupun kemampuan beradaptasi. Hasil perkawinan itu disebut varian. Varian yang
adaptif akan tetap hidup dan berkembang, sedangkan varian yang tidak adaptif akan punah.
2. Adanya beberapa faktor pembatas di alam yang memengaruhi populasi di antaranya makanan, air, cahaya,
tempat hidup, predator, organisme penyebab penyakit, dan cuaca yang tidak menguntungkan.
3. Tingkat kesuksesan perkembangbiakan menentukan pertumbuhan populasi makhluk hidup. Makhluk
hidup yang paling adaptif adalah individu yang berhasil dalam perkembangbiakan.
4. Individu yang mampu beradaptasi akan mewariskan sifat-sifat unggul pada generasi berikutnya. Lama-
kelamaan sifat-sifat tersebut terakumulasi dan mengubah suatu kelompok individu menjadi spesies yang
sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya sehingga terbentuklah spesies baru.
Kasus-kasus seleksi alam yang menggambarkan perubahan variasi pada makhluk hidup dijelaskan dengan
tiga model berikut.

1. Seleksi Direksional
Seleksi direksional terjadi ketika kondisi menguntungkan salah satu individu yang memiliki fenotipe
ekstrem sehingga kurva frekuensi untuk karakter (fenotipe) bergeser ke salah satu arah. Pada gambar (a)
di bawah menunjukkan mencit dengan warna rambut lebih gelap diuntungkan karena mencit hidup di
antara bebatuan berwarna gelap. Warna rambut tersebut menyembunyikan mencit dari predator.

2. Seleksi Disruptif
Seleksi disruptif terjadi ketika kondisi menguntungkan individu pada kedua kisaran fenotipe ekstrem
daripada individu dengan fenotipe intermediat. Skema pada gambar (b) menunjukkan mencit-mencit
berwarna rambut terang dan gelap lebih diuntungkan daripada mencit dengan warna rambut intermediat.
Salah satu contoh di alam adalah populasi burung finch pemecah biji di Kamerun menunjukkan dua
ukuran paruh yang berbeda. Burung berparuh kecil memakan biji lunak, sedangkan burung berparuh
besar memakan biji keras. Sementara itu, burung berparuh sedang tidak efisien dalam memecahkan
kedua jenis biji tersebut.
Frekuensi individu

Populasi
awal

Fenotipe (warna rambut)


Populasi Populasi yang
awal berevolusi

(a) (b) (c)


Gambar Model seleksi alam
Sumber: Biology Twelfth Edition, Pearson Education

3. Seleksi Penstabilisasi
Seleksi penstabilisasi bekerja melawan kedua fenotipe ekstrem dan menguntungkan varian
intermediat. Skema pada gambar (c) menunjukkan hilangnya varian ekstrem dan mempertahankan varian
intermediat, contohnya jika lingkungan terdiri atas bebatuan berwarna abu maka mencit terang dan gelap
akan tersingkir dari populasi akibat seleksi.
Beberapa hal pokok tentang teori evolusi Darwin dituangkan dalam bukunya yang berjudul On The Origin
of Species by Means of Natural Selection sebagai berikut.
1. Di muka bumi ini tidak ada individu yang benar-benar sama. Hal ini terbukti dengan adanya variasi dalam
satu keturunan seayah dan seibu, meskipun keduanya kembar identik.
2. Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah banyak.
3. Suatu individu harus berjuang mempertahankan hidup agar mampu berkembang biak karena untuk
berkembang biak dibutuhkan makanan dan ruangan yang cukup.
4. Pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus karena terjadi seleksi alam sehingga hanya individu
yang mampu bertahan saja yang akan berkembang biak dan dapat melangsungkan kehidupannya.
Teori evolusi yang dikemukakan Darwin tidak begitu saja diterima oleh semua pihak. Beberapa teori
dikemukakan para ilmuwan untuk menentang teori Darwin tersebut. Salah satunya teori intelligent design
atau teori penciptaan cerdas. Teori intelligent design mengemukakan bahwa makhluk hidup berubah dari
masa ke masa karena memang sudah dirancang atau sudah didesain sebelum kemunculannya. Teori tersebut
berlawanan dengan teori Darwin yang berpendapat bahwa makhluk hidup terbentuk karena adanya proses
evolusi dari makhluk hidup sebelumnya.
Beberapa hal penting yang dapat disimpulkan dari teori intelligent design sebagai berikut.
1. Merupakan pemikiran baru yang berlawanan dengan teori evolusi Darwin.
2. Objek alam semesta termasuk makhluk hidup menunjukkan adanya tanda-tanda perancangan, bukan dari
hasil proses seleksi alam yang tak terbimbing. Dapat dikatakan bahwa makhluk hidup ada bukan karena
proses evolusi, tetapi karena adanya rancangan sebelumnya.
3. Teori ini menunjukkan tanda-tanda perancangan dengan analisis kuantitatif.
Teori intelligent design merupakan teori ilmiah yang terbentuk dari beberapa unsur teori ilmiah meliputi
biologi, matematika komputasi, teori informasi, teori filsafat, dan teori probabilitas. Dalam membuktikan
suatu teori diperlukan beberapa kriteria. Kriteria yang diperlukan untuk membuktikan teori intelligent design
sebagai berikut.
1. Pembuktian harus melalui pancaindra dan logika murni. Para penganut teori Darwinisme tidak mudah
diyakinkan bahwa fenomena alam yang terjadi memang sudah dirancang sebelumnya.
2. Diperlukan adanya pengetahuan mengenai penjelasan yang berupa deskriptif kualitatif.
3. Diperlukan penguatan berupa analisis kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai