Anda di halaman 1dari 16

BELAJAR MENGENAL ZAMAN MASA KENOZOIKUM

MELALUI

MUSEUM GEOLOGI

Karya Tulis ini diajukan untuk memenuhi tugas

Mata pelajaran bahasa Indonesia tahun pelajaran 2022/2023

Disusun oleh

Nama :Gilang ARDANA


NIS :

KELA S:VIi

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KUDUS

PRAMBATAN KIDUL KALIWUNGU TELEPON 0291 43177


PENGESAHAN

BELAJAR MENGENAL ZAMAN MASA KENOZOIKUM

MELALUI

MUSEUM GEOLOGI

susD
uno
eh:i l

Nam aJA
:BRANATHAZ AKI

S
NI :

Kel XK
asI:

Mengetahui

Kepala MTs Negeri 1 Kudus PEMBIMBING

H.M. Taufiq Hidayat, S.Ag.,M.Pd. NURUL NITASARI

NIP 19630128 198603 1 004


PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:

1.Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang kepada kami sehingga

tumbuh dan berkembang sampai sekarang ini

2. Bapak dan ibu guru yang telah mendidik dan membimbing kami dengan

kesabarannya semoga berkah dan manfaat untuk masa depan kami

3. Teman teman senasib seperjuangan yang selalu mensupport kami dalam belaja dan berkarya
MOTTO

- Keberuntungan berpihak kepada dia yang berani

- Dengan kadar apa kesungguhanmu, maka dengan itu kau meraih keinginanmu

- Puncak kelelahan terhadap adalah dengan tidak lagi mengajak berbicara, sepatah apapun

- Orang sukses mengerti pentingnya proses, orang gagal lebih banyak protes

- Janganlah engkau bersedih, seungguhnya Allah bersama kita

- 1 orang yang lebih baik dari 1000 orang yang menyelamatimu saat sukses
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan lancar.Shalawat dan salam tak lupa penulis
sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.

Selesainya penulisan karya tulis ini tak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

Kepada:

1.Bapak H.M. Taufiq Hidayat, S.Ag., M.Pd. selaku kepala MTsN 1 Kudus yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk melakukan observasi.

2. Ibu Retna D.Y. selaku pembimbing dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia, atas

bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan karya tulis ini.

3. Bapak Ibu guru pendamping yang turut mendampingi dalam melakukan observasi/kunjungan.

4. Teman-teman yang selalu memberi dukungan dan semangat tak pernah henti.

5. Kedua orangtua yang telah memberikan doa tulusnya.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis.

Penulis menyadari bahwa karya tulis masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Semoga karya tulis dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kudus, 11 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................

Halaman pengesahan......................................................................................

Halaman persembahan....................................................................................

Halaman motto.................................................................................................

Kata pengantar..................................................................................................

Daftar isi.........................................................,...................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................

1.2 Ruang Lingkup..................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................

1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Museum Geologi

2.2 Masa Kenozoikum

2.3 Macam Macam Zaman Kenozoikum

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman Kenozoikum adalah zaman bumi baru yaitu bumi telah terbentuk
sepenuhnya, Zaman Kenozoikum dibagi menjadi zaman tersier dan zaman
kuarter

1.2 RUANG LINGKUP

- Bagaimana sejarah Museum Geologi ?

- Apa pengertian Zaman Kenozoikum ?

- Macam Zaman Kenozoikum ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

- Untuk mengenal sejarah tentang Museum Geologi

- Untuk mengetahui Zaman kenozoikum

- Untuk mengetahui macam macam Zaman Kenozoikum

1.4 MANFAAT PENULISAN

Sebagai sarana untuk menambah wawasan yang lebih luas, sebagai sarana

untuk belajar membuat skripsi dari karya tulis.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH MUSEUM GEOLOGI

Museum Geologi (Musieum Géologi Bandung) didirikan pada 16 Mei 1929[1]. Museum ini
direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency).[2]
Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil
Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada 23 Agustus 2000.[2] Sebagai monumen
bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan
peninggalan nasional. Di museum ini, tersimpan dan mengelola banyak materi geologi,
seperti fosil, batuan, dan mineral. Semua materi tersebut dikumpulkan selama kerja
lapangan di Indonesia sejak tahun 1850.

Pembagian Lantai :

1. Lantai 1

Terbagi menjadi 3 ruang utama: ruang orientasi di bagian tengah, ruang sayap barat
dan ruang sayap timur.

a.Ruang Orientasi

berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan
geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik
pelayanan pendidikan dan penelitian

b. Ruang sayap barat


dikenal sebagai ruang geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan
informasi tentang hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya. Tatanan tektonik
regional yang membentuk geologi Indonesia diwujudkan dalam bentuk maket model
gerakan lempeng kerak bumi aktif. Keadaan geologi Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku,
Nusa Tenggara, dan Irian Jaya serta fosil-fosil serta sejarah manusia menurut evolusi
Darwin juga terdapat disini.

Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga
memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral
yang ada di setiap daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya,
yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral, dan susunan kristalografi

Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia
termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan, dan penelitian
serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi,
seismotektonik, dan segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data
dan informasi geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian,
yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunung api aktif di Indonesia seperti:
Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi
ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunung Api Bromo-Kelud-Semeru.
Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.

C. Ruang Sayap Timur

Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup,


dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah
kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi
tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup
yang paling primitif pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, di saat bumi
sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan
bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil reptilia bertulang-belakang
berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65
juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis
kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m, dan berat 8 ton.

Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang
dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5
-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam
baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang
ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.[3]

Kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P.
VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Begitu
pula dengan artefak yang dipergunakan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba
dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa
Tengah), Trinil, dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah
dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.

Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel
di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau
Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari
beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu
danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan
sisa - sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah
Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil,
termasuk batu bara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.

2. Lantai 2

Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah, dan ruang timur. Ruang
barat (dipakai oleh staf museum), sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II
yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.

a. Ruang Tengah

Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan


Tengah Irian Jaya. Tambang terbuka Grasberg yang mempunyai cadangan sekitar
1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3
gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawah tanah aktif di
sekitarnya memberikan cadangan biji besi sebanyak 2,5 miliar ton.

Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup
pada 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta
dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal
Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur
menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.

b. Ruang Timur

Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang


aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di
Indonesia.

- Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu
bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumber daya mineral di Indonesia.

- Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya


mineral

- Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari,


baik secara tradisional maupun modern.

- Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditas mineral dan


energi

- Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek


negatif) seperti tanah longsor, letusan gunung api, dan sebagainya

- Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan


dengan gejala kegunung apian.

- Ruang 7 menjelaskan tentang sumber daya air dan pemanfaatannya juga pengaruh
lingkungan terhadap kelestarian sumber daya tersebut.
2.2. Masa kenozoikum

Zaman kenozoikum atau disebut neozoikum adalah zaman yang berlangsung sekitar 60
juta tahun yang lalu. Neozoikum diambil dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu "Kainos" artinya
baru dan "Zoe" artinya kehidupan.

kenozoikum menandakan lahirnya kehidupan baru dan berakhirnya 3 masa klasik, yaitu
arkaekum, paleozoikum, dan mesozoikum. Pada zaman ini, dinosaurus telah punah dan mulai
muncul binatang menyusui.

Ciri-ciri zaman kenozoikum:

1. Munculnya hewan mamalia

2. Hewan reptil besar telah punah

3. Iklim bumi sudah mulai stabil

4. Terbagi menjadi dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kuarter

5. Berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu

2.3 Dikutip dari Buku Modul Geografi kelas X oleh Kemendikbud, zaman neozoikum dibagi
menjadi dua zaman besar, yaitu Zaman Tersier dan Zaman kuarter.

A. Penjelasan Zaman Tersier

Zaman Tersier adalah zaman dimana perkembangan mamalia dibelahan dunia lain, tetapi
berbeda dengan di Indonesia. Karena pada zaman ini sebagian kepulauan yang ada di Indonesia
baru terbentuk, karena itulah fosil-fosil yang dijumpai di Indonesia sebagian besarnya adalah
fosil hewan laut. Kebanyakan merupakan fosil dari Moluska dan Foraminifera.

Zaman Tersier Dibagi Sebagai Berikut:

1. Kala Palosen

Kala Palosen ini diperkirakan terjadi 65 – 56,5 juta tahun lalu, yaitu awal kemunculan hewan
mamalia pemakan rumput, primata, burung dan dicoaster.
Kala itu ditandai dengan adanya magma yang sangat intensif, susut laut yang besar hingga
hujan meteorit.

2. Kala Eosen

Masa ini diperkirakan terjadi 56,5 juta – 35,5 juta tahun lalu yang saat itu mamalia mulai
berkembang dengan baik. Seperti kuda, binatang pengerat (Rodent) dan nenek moyang hewan
modern seperti unta, hiu raksasa hingga badak.

Pecahnya benua Pangea ditandai dengan adanya pergerakan oleh lempeng benua afrika yang
menabrak benua eropa sehingga membentuk alpen, India menabrak Asia sehingga terbentuklah
Himalaya.l

3. Kala Oligosen

Masa ini terjadi antara 35,5 tahun – 23,5 tahun lalu, kala itu mamalia semakin tumbuh besar
ukurannya. Mamalia modern seperti halnya gajah pertama kali muncul, nenek moyang kucing,
anjung hingga beruang mulai berkembang masa itu.

Kehidupan laut sendiri ditandai dengan adanya hewan jenis baru seperti kerang, siput hingga
kepiting. Iklim nya mendingin, hutan mulai berkurang, tetapi padang rumput nya meluas dan
disertai dengan perkembangan hewan pemakan rumput yang sangat pesat.

4. Kala Miosen

Masa Miosen terjadi antara 23,5 tahun – 5,2 tahun yang lalu, saat itu dicirikan oleh padang
rumput yang meluas, karena itu mamalia pemakan rumputnya juga berkembang pesat. Kala ini
dicirikan dengan munculnya Homonoid (proconsul), domba, lembu hingga monyet.

5. Kala Pliosen

Kala pliosen ini terjadi sekitar 5,2 juta – 1,7 juta tahun lalu, dimana munculnya hominid yang
pertama. Fosil-fosil penciri kala itu ditemukan di Indonesia yang terdiri dari kelompok Moluska
dan Foraminifera.

B. Zaman Kuarter

Pada jaman Kuarter ini merupakan perkembangan manusia pada belahan dunia lain, sedangkan
di Indonesia sedang berkembang mamalia. Zaman ini dibagi menjadi 2 kala, yaitu sebagai
berikut:
1.kala plistosen

Kala plistosen ini diperkirakan terjadi 1,7 juta tahun – 10 ribu tahun lalu, dimana mamalia
berkembang biak saat itu. Mamalia punya ragam bentuk yang spektakuler, misalnya saja
harimau bergigi pedang hinga beruang. Saat itu juga merupakan zaman es terbesar karena ada
5 periwtiwa glasiasi saat itu.

2. Kala Holosen

Kala holosen terjadi sekitar 10 ribu - sekarang dimana pada masa ini manusia modern mulai
berkembang
BAB 3

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Zaman kenozoikum atau disebut neozoikum adalah zaman yang berlangsung sekitar 60
juta tahun yang lalu. Neozoikum diambil dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu "Kainos"
artinya baru dan "Zoe" artinya kehidupan

zaman neozoikum dibagi menjadi dua zaman besar, yaitu Zaman Tersier dan Zaman
kuarter.

A. Zaman Tersier

Zaman Tersier adalah zaman dimana perkembangan mamalia dibelahan dunia lain,
tetapi berbeda dengan di Indonesia. Karena pada zaman ini sebagian kepulauan yang
ada di Indonesia baru terbentuk, karena itulah fosil-fosil yang dijumpai di Indonesia
sebagian besarnya adalah fosil hewan laut. Kebanyakan merupakan fosil dari Moluska
dan Foraminifera.

B. Zaman Kuarter

Pada jaman Kuarter ini merupakan perkembangan manusia pada belahan dunia lain,
sedangkan di Indonesia sedang berkembang mamalia. Zaman ini dibagi menjadi 2 kala,
yaitu sebagai berikut:

3.2. SARAN

3.2.1. Bagi Diri Sendiri

- Lebih mampu untuk menggali lebih dalam tentang sejarah dan ilmu

pengetahuan lainnya.

- Lebih mampu berpikir di luar kotak permasalahan dan menyelesaikannya

dengan solusi terbaik

3.2.2. Bagi Museum Geologi Bandung

- Diharapkan fungsi Museum Geologi Bandung dapat maksimal

- Diharapkan pada SDM pada Musem Geologi dapat memberikan

pelajaran yang maksimal kepada pengunjung

,
Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Geologi_Bandung

https://idsejarah.net/2019/02/pengertian-dan-ciri-zaman-kenozoiku.html

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6000460/zaman-neozoikum-pengertian-
pembagian-hingga-ciri-cirinya

Anda mungkin juga menyukai