MELALUI
MUSEUM GEOLOGI
Disusun oleh
KELA S:VIi
KEMENTERIAN AGAMA
MELALUI
MUSEUM GEOLOGI
susD
uno
eh:i l
Nam aJA
:BRANATHAZ AKI
S
NI :
Kel XK
asI:
Mengetahui
1.Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang kepada kami sehingga
2. Bapak dan ibu guru yang telah mendidik dan membimbing kami dengan
3. Teman teman senasib seperjuangan yang selalu mensupport kami dalam belaja dan berkarya
MOTTO
- Dengan kadar apa kesungguhanmu, maka dengan itu kau meraih keinginanmu
- Puncak kelelahan terhadap adalah dengan tidak lagi mengajak berbicara, sepatah apapun
- Orang sukses mengerti pentingnya proses, orang gagal lebih banyak protes
- 1 orang yang lebih baik dari 1000 orang yang menyelamatimu saat sukses
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan lancar.Shalawat dan salam tak lupa penulis
sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
Selesainya penulisan karya tulis ini tak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
Kepada:
1.Bapak H.M. Taufiq Hidayat, S.Ag., M.Pd. selaku kepala MTsN 1 Kudus yang telah memberikan
2. Ibu Retna D.Y. selaku pembimbing dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia, atas
3. Bapak Ibu guru pendamping yang turut mendampingi dalam melakukan observasi/kunjungan.
4. Teman-teman yang selalu memberi dukungan dan semangat tak pernah henti.
Penulis menyadari bahwa karya tulis masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................
Halaman pengesahan......................................................................................
Halaman persembahan....................................................................................
Halaman motto.................................................................................................
Kata pengantar..................................................................................................
Daftar isi.........................................................,...................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Zaman Kenozoikum adalah zaman bumi baru yaitu bumi telah terbentuk
sepenuhnya, Zaman Kenozoikum dibagi menjadi zaman tersier dan zaman
kuarter
Sebagai sarana untuk menambah wawasan yang lebih luas, sebagai sarana
PEMBAHASAN
Museum Geologi (Musieum Géologi Bandung) didirikan pada 16 Mei 1929[1]. Museum ini
direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency).[2]
Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil
Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada 23 Agustus 2000.[2] Sebagai monumen
bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan
peninggalan nasional. Di museum ini, tersimpan dan mengelola banyak materi geologi,
seperti fosil, batuan, dan mineral. Semua materi tersebut dikumpulkan selama kerja
lapangan di Indonesia sejak tahun 1850.
Pembagian Lantai :
1. Lantai 1
Terbagi menjadi 3 ruang utama: ruang orientasi di bagian tengah, ruang sayap barat
dan ruang sayap timur.
a.Ruang Orientasi
berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan
geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik
pelayanan pendidikan dan penelitian
Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga
memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral
yang ada di setiap daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya,
yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral, dan susunan kristalografi
Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia
termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan, dan penelitian
serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi,
seismotektonik, dan segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data
dan informasi geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian,
yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunung api aktif di Indonesia seperti:
Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi
ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunung Api Bromo-Kelud-Semeru.
Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.
Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang
dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5
-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam
baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang
ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.[3]
Kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P.
VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Begitu
pula dengan artefak yang dipergunakan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba
dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa
Tengah), Trinil, dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah
dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel
di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau
Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari
beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu
danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan
sisa - sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah
Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil,
termasuk batu bara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.
2. Lantai 2
Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah, dan ruang timur. Ruang
barat (dipakai oleh staf museum), sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II
yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
a. Ruang Tengah
Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup
pada 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta
dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal
Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur
menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.
b. Ruang Timur
- Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu
bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumber daya mineral di Indonesia.
- Ruang 7 menjelaskan tentang sumber daya air dan pemanfaatannya juga pengaruh
lingkungan terhadap kelestarian sumber daya tersebut.
2.2. Masa kenozoikum
Zaman kenozoikum atau disebut neozoikum adalah zaman yang berlangsung sekitar 60
juta tahun yang lalu. Neozoikum diambil dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu "Kainos" artinya
baru dan "Zoe" artinya kehidupan.
kenozoikum menandakan lahirnya kehidupan baru dan berakhirnya 3 masa klasik, yaitu
arkaekum, paleozoikum, dan mesozoikum. Pada zaman ini, dinosaurus telah punah dan mulai
muncul binatang menyusui.
4. Terbagi menjadi dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kuarter
2.3 Dikutip dari Buku Modul Geografi kelas X oleh Kemendikbud, zaman neozoikum dibagi
menjadi dua zaman besar, yaitu Zaman Tersier dan Zaman kuarter.
Zaman Tersier adalah zaman dimana perkembangan mamalia dibelahan dunia lain, tetapi
berbeda dengan di Indonesia. Karena pada zaman ini sebagian kepulauan yang ada di Indonesia
baru terbentuk, karena itulah fosil-fosil yang dijumpai di Indonesia sebagian besarnya adalah
fosil hewan laut. Kebanyakan merupakan fosil dari Moluska dan Foraminifera.
1. Kala Palosen
Kala Palosen ini diperkirakan terjadi 65 – 56,5 juta tahun lalu, yaitu awal kemunculan hewan
mamalia pemakan rumput, primata, burung dan dicoaster.
Kala itu ditandai dengan adanya magma yang sangat intensif, susut laut yang besar hingga
hujan meteorit.
2. Kala Eosen
Masa ini diperkirakan terjadi 56,5 juta – 35,5 juta tahun lalu yang saat itu mamalia mulai
berkembang dengan baik. Seperti kuda, binatang pengerat (Rodent) dan nenek moyang hewan
modern seperti unta, hiu raksasa hingga badak.
Pecahnya benua Pangea ditandai dengan adanya pergerakan oleh lempeng benua afrika yang
menabrak benua eropa sehingga membentuk alpen, India menabrak Asia sehingga terbentuklah
Himalaya.l
3. Kala Oligosen
Masa ini terjadi antara 35,5 tahun – 23,5 tahun lalu, kala itu mamalia semakin tumbuh besar
ukurannya. Mamalia modern seperti halnya gajah pertama kali muncul, nenek moyang kucing,
anjung hingga beruang mulai berkembang masa itu.
Kehidupan laut sendiri ditandai dengan adanya hewan jenis baru seperti kerang, siput hingga
kepiting. Iklim nya mendingin, hutan mulai berkurang, tetapi padang rumput nya meluas dan
disertai dengan perkembangan hewan pemakan rumput yang sangat pesat.
4. Kala Miosen
Masa Miosen terjadi antara 23,5 tahun – 5,2 tahun yang lalu, saat itu dicirikan oleh padang
rumput yang meluas, karena itu mamalia pemakan rumputnya juga berkembang pesat. Kala ini
dicirikan dengan munculnya Homonoid (proconsul), domba, lembu hingga monyet.
5. Kala Pliosen
Kala pliosen ini terjadi sekitar 5,2 juta – 1,7 juta tahun lalu, dimana munculnya hominid yang
pertama. Fosil-fosil penciri kala itu ditemukan di Indonesia yang terdiri dari kelompok Moluska
dan Foraminifera.
B. Zaman Kuarter
Pada jaman Kuarter ini merupakan perkembangan manusia pada belahan dunia lain, sedangkan
di Indonesia sedang berkembang mamalia. Zaman ini dibagi menjadi 2 kala, yaitu sebagai
berikut:
1.kala plistosen
Kala plistosen ini diperkirakan terjadi 1,7 juta tahun – 10 ribu tahun lalu, dimana mamalia
berkembang biak saat itu. Mamalia punya ragam bentuk yang spektakuler, misalnya saja
harimau bergigi pedang hinga beruang. Saat itu juga merupakan zaman es terbesar karena ada
5 periwtiwa glasiasi saat itu.
2. Kala Holosen
Kala holosen terjadi sekitar 10 ribu - sekarang dimana pada masa ini manusia modern mulai
berkembang
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Zaman kenozoikum atau disebut neozoikum adalah zaman yang berlangsung sekitar 60
juta tahun yang lalu. Neozoikum diambil dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu "Kainos"
artinya baru dan "Zoe" artinya kehidupan
zaman neozoikum dibagi menjadi dua zaman besar, yaitu Zaman Tersier dan Zaman
kuarter.
A. Zaman Tersier
Zaman Tersier adalah zaman dimana perkembangan mamalia dibelahan dunia lain,
tetapi berbeda dengan di Indonesia. Karena pada zaman ini sebagian kepulauan yang
ada di Indonesia baru terbentuk, karena itulah fosil-fosil yang dijumpai di Indonesia
sebagian besarnya adalah fosil hewan laut. Kebanyakan merupakan fosil dari Moluska
dan Foraminifera.
B. Zaman Kuarter
Pada jaman Kuarter ini merupakan perkembangan manusia pada belahan dunia lain,
sedangkan di Indonesia sedang berkembang mamalia. Zaman ini dibagi menjadi 2 kala,
yaitu sebagai berikut:
3.2. SARAN
- Lebih mampu untuk menggali lebih dalam tentang sejarah dan ilmu
pengetahuan lainnya.
,
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Geologi_Bandung
https://idsejarah.net/2019/02/pengertian-dan-ciri-zaman-kenozoiku.html
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6000460/zaman-neozoikum-pengertian-
pembagian-hingga-ciri-cirinya