Nadhif Syam Haqqi - Efektivitas Konsumsi Madu Terhadap Peningkatan Durasi Tidur Siswa-Siswi Man Ic Paser Angkatan 7.
Nadhif Syam Haqqi - Efektivitas Konsumsi Madu Terhadap Peningkatan Durasi Tidur Siswa-Siswi Man Ic Paser Angkatan 7.
LAPORAN PENELITIAN
Untuk Kelulusan
Oleh :
KEMENTERIAN AGAMA RI
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN
NIS : 21.087
Kelas/Program : XI IPA
Menyetujui
Kepala Madrasah
ii
KATA PENGANTAR
Maka dari itu, Peneliti ingin meminta saran maupun kritik dengan tujuan
untuk mencapai kesempurnaan proposal baik isi maupun penulisan berikutnya.
Semoga proposal yang telah Peneliti buat ini dapat sangat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat dijadikan sumber ide atau pemikiran yang nantinya dapat
membuat perkembangan Pendidikan khususnya Pendidikan sains terapan.
Peneliti,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
C. Hipotesis ...........................................................................................................13
iv
F. Instrumen Penelitian ................................................................................... .....15
B. Pembahasan …………………………………………….…………….………22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………….…..….…...……………24
B. Saran …………………………………………………..….….……………….24
LAMPIRAN ………………………………………………...….……………….27
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kandungan Nutrisi Per 100 Gr (3,5 oz) Madu ……...…..............…….6
Tabel 4.1 : Jawaban Responden dari Pertanyaan Angket……..…………………17
Tabel 4.2 : Interpretasi Skor……………………………………….......................19
Tabel 4.3 : Jawaban Responden dari Hasil Wawancara………………………….20
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Madu (unair news, 2021) … …………………………….………..… 4
Gambar 2.2. Orang Sedang Tidur (bobo.grid.id, 2019) ………..…….…………...7
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madu tentunya sudah tidak asing lagi didengar oleh hampir semua
orang. Bahan makanan ini telah lama digunakan oleh seluruh masyarakat
dunia. Madu merupakan bahan makanan yang istimewa, karena bukan
sekedar sebagai pemanis makanan atau minuman, tetapi madu juga dapat
digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Khasiat madu
sudah tidak diragukan lagi. Semua orang dapat mengonsumsi madu, baik
anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Karena madu memiliki khasiat
yang tinggi, banyak bahan makanan atau minuman lain yang di campur
dengan madu untuk meningkatkan khasiat makanan atau minuman
tersebut.
1
menyebabkan kualitas tidur yang menjadi kurang efisien. Kualitas tidur
yang baik, tentunya akan berdampak baik bagi para pelajar.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
2
2. Bagaimana pengalaman siswa-siswi dalam konteks peningkatan
tidur setelah mengonsumsi madu?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Madu
4
sarang lebah. Madu biasanya terdapat dalam sarang lebah
berbentuk heksagon atau segi enam. Peternak biasanya
memperoleh madu dengan alat kondensor.
Sejarah madu menjadi komersial dari abad ke-19,
terutama karena hal-hal yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Kelebihan madu dalam dunia kedokteran pertama
kali diperkenalkan oleh Hippocrates (460 SM – 370 SM). Ia
juga tercatat sebagai ekspetoran dan menyatakan bahwa madu
bisa menyebabkan panas yang berguna untuk membersihkan
bisul dan luka (Aden,2010).
Madu merupakan substansi kompleks berupa zat cari yang
manis dan alami yang dihasilkan dari lebah madu dengan bahan
baku nektar tanaman, sekresi bagian tanaman, atau ekskresi
serangga yang dikumpulkan lebah dengan ditransformasi
menjadi madu dengan cara menambahkan senyawa spesifik
yang dihasilkan oleh lebah madu yang disimpan dan
dimatangkan dalam sisiran madu (Anonim, 2001). Menurut
Gebremariam, (2014) madu adalah cairan alami yang umumnya
mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari
sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain dari tanaman
(ekstra floral nektar) atau dapat juga dikatakan ekskresi
serangga.
5
invertase, diastase, katalase, glukosa oksidase, fosfatase, dan
protease (Gheldof, 2002).
6
Potassium 52 mg (1%)
Sodium 4 mg (0%)
Zinc 0,22 mg (2%
2. Tidur
7
Tidur menjadi sebagai hal yang membentuk sepertiga
kehidupan manusia. Dalam dunia kesehatan, tidur dianggap
menjadi rutinitas yang sangatlah penting untuk kesehatan
tubuh manusia. Penyebab dari kurangnya durasi tidur adalah
gangguan fisik parah yang diikuti oleh tanda-tanda kehilangan
kemampuan kognitif dan pada akhirnya bisa menyebabkan
kematian dini.
b. Manfaat Tidur
Manfaat tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi
diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga
keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres
pada paru, kardiovaskular, dan endokrin. Energi disimpan
selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi
selular penting nantinya. Secara umum terdapat dua efek
8
fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang
diperkirakan dapat untuk memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek
pada struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan
fungsi organ dalam tubuh, dikarenakan selama tidur telah
terjadi penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut
(Hidayat,2009).
Manfaat tidur yang harus kita ketahui yaitu menjaga
sistem imun, mengontrol suhu tubuh dan metabolisme tubuh
yaitu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta
mengendalikan kadar glukosa dalam darah, mengontrol otak
sehingga dapat berfungsi dengan baik serta mengembalikan
memori (ingatan). Dengan tidur, nafsu makan kita juga akan
teratur.
c. Pola Tidur
Setiap orang masing-masing memiliki siklus bangun tidur
yang sudah biasa dilakukan menentukan kapan waktu yang
tepat untuk tidur. Waktu tersebut dapat didukung oleh berbagai
macam faktor seperti cahaya lampu, kebiasaan waktu makan
dan aktivitas yang dilakukan setiap hari.
Pola tidur yang berubah-ubah dan apabila individu
beradaptasi dengan perubahan tersebut nantinya akan
mengakibatkan ganggaun pada pola tidur. Carpenito (2002)
mendefinisikan gangguan pola tidur sebagai kondisi dimana
ketika individu mengalami atau beresiko mengalami perubahan
pada kualitas dan kuantitas pola istirahat yang menimbulkan
ketidaknyamanan atau menganggu gaya hidup yang
diinginkan. Dengan demikian, pola tidur yang baik akan
berpengaruh pada durasi tidur yang baik dan sesuai pada
masin-masing individu
9
d. Kualitas Tidur
10
e. Gangguan Tidur
Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa, baik
secara langsung misalnya insomnia yg bersifat keturunan dan
fatal seperti apnea tidur obstrukstif maupun secara tidak
langsung misalnya kecelakaan akibat gangguan tidur. Setiap
tahun diperkirakan sekitar 20-50% orang dewasa yang
melaporkan adanya gangguan tidur yang serius. Pravelensi
gangguan tidur pada lansia juga cukup tinggi yaitu sekitaran
67%. Walaupun demikian, hanya satu dari delapan kasus yang
menyatakan bahwa ganggaun tidurnya telah didiagnosa oleh
dokter (Stuart dan Sundeen, 2003).
Ditinjau dari perorangan, terutama remaja hingga dewasa,
tentunya banyak alasan eksternal yang memaksa tubuh untuk
melaukan aktivitas atau hal lain sehingga dapat menyebabkan
gangguan pada durasi tidur mereka. Akibat dari kurangnya
durasi tidur tersebut yaitu terjadi gangguan pada tidurnya
dikarenakan perubahan pola tidur yang seharusnya diterapkan.
11
B. Kerangka Berpikir
12
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu konsumsi madu efektif dalam
peningkatan durasi tidur siswa-siswi MAN IC Paser Angkatan 7
dikarenakan madu mengandung asam amino tryptofan yang diduga
membantu dalam meningkatkan durasi tidur.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
C. Prosedur Penelitian
2. Prosedur Kerja
Minum 2 sendok makan madu sebelum tidur, maka akan
mudah untuk tidur pulas (Nurheri, 2014).
1. Populasi
Populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang akan
diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu
14
kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti (Handayani,
2020). Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah siswa-siswi
MAN IC PASER angkatan 7.
2. Sampel
Sampling yang digunakan oleh peneliti adalah Teknik
purposive sampling yaitu suatu Teknik penetapan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki oleh peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya
(Notoatmodjo, 2010). Jadi sampel yang peneliti uji adalah 6 siswa/i
yang diberikan perlakuan (konsumsi madu).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik atau memiliki arti yang lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga nantinya lebih memudahkan peneliti ketika akan
melakukan pengolahan data (Arikunto, 2016).
Pernyataan diatas menjadi acuan peneliti untuk menggunakan
instrumen penelitian berupa pengadministrasian angket yang nantinya
15
akan dijadikan sebagai data primer dan panduan wawancara mengenai
pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan untuk memperkuat data primer
tersebut.
16
BAB IV
A. Hasil Penelitian
17
kan efek positif dari konsumsi madu secara rutin
sebelum tidur
Madu berkontribusi dalam peningkatan kualitas
11. 6 4 36
tidur saya.
Madu membantu mengurangi gangguan tidur yang
12. 5 5 35
saya alami.
Saya merasa lebih puas dengan tidur saya setelah
13. 6 4 36
mengonsumsi madu sebelum tidur.
Konsumsi madu secara teratur membuat saya
14. 5 5 35
merasa lebih bugar di pagi hari.
Saya mengalami peningkatan energi dan fokus
15. 9 1 39
setelah mengonsumsi madu sebelum tidur.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju (Poin 5)
S = Setuju (Poin 4)
CS = Cukup Setuju (Poin 3)
TS = Tidak Setuju (Poin 2)
STS = Sangat Tidak Setuju (Poin 1)
T = Total Responden
Pn = Pilihan Angka Skor Linkert
18
Maka = 100/5 = 20
Hasil (I) = 20, merupakan interval jarak 0% sampai 100%
Jadi didapatkan kriteria interpretasi skor berdasarkan interval
tersebut yaitu :
0% - 19,99% : Sangat Tidak Efektif
20% - 39,99% : Tidak Efektif
40% - 59,99% : Cukup Efektif
60% - 79,99% : Efektif
80% - 100% : Sangat Efektif
19
2. Hasil Wawancara
Tabel 4.3 Jawaban Responden dari Hasil Wawancara
Jawaban Responden
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berapa lama
biasa-
nya Anda tidur
1. 3 jam 4 jam 3-5 jam 4 jam 4 jam 5 jam 5 jam 4 jam 6 jam 4 jam
sebelum
konsumsi
madu?
Apakah Anda
Tidak Iya Iya Lumayan Ya, saya Ya, saya Tidak Kadang- Ya, saya Ya, saya
me-
ngalami
2. Sulit. susah tidur Insomnia kadang Insomnia Insomnia
kesulitan
tidur sebelum /Insomnia
konsumsi madu?
Setelah
3. Tidak tahu Ya, tetapi Ya, lebih Ya, saya Ya, saya Ya, saya Saya Ya, saya Tidak, Ya,
seminggu
konsumsi madu,
pasti karena setelah cepat tidur merasakan merasa merasakan merasakan merasakan karena saya
apa-
kah Anda
kurangnya konsumsi karena perubahan mengantuk perubahan perubahan adanya jam tidur merasakan
merasakan
perubahan yang
aktivitas madu lebih yaitu yang ber- perubahan saya yang adanya
dalam cukup
durasi tidur yang
lebih mudah tambah lebih signifikan sama perubahan
Anda? dilaku-
kan rentan mengantuk mengantuk daripada seperti
20
mengantuk daripada tetapi biasanya sebelum
daripada sebelumnya durasi konsumsi
sebelum- tidur saya madu
nya tetap
seperti
biasa
Jika ada
4. Signifikan Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Signifikan Signifikan Kurang Cukup
perubahan,
seberapa
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
signifikan
perubahan
tersebut?
Apakah Anda
5. Efek Ya,yaitu Tidak ada Kalau Ya, badan Ada, Ya. nafsu Tidak ada Tidak ada Tidak ada
me-
terasa makan
rasakan efek sampingnya mengurang- perubahan setelah
lebih saya
samping pola
yaitu badan nya nafsu fresh dan konsumsi menurun
setetelah makan
nafsu
konsumsi madu, lebih lemas, makan tidak ada, madu terutama
makan
seperti tetapi
tetapi pola untuk meningkat badan di pagi
perubahan lebih
dalam pola makan terasa
sarapan bertenaga hari
makan tidak lebih
atau peningkatan berubah segar di
energi pagi hari
21
B. Pembahasan
22
sehingga didapatkan sebagian besar responden menyatakan bahwa
konsumsi madu cukup signifikan dalam peningkatan durasi tidur.
Kenyamanan yang didapat saat tidur dan tubuh yang terasa lebih segar
pada saat bangun tidur juga merupakan dua contoh pengaruh positif dari
konsumsi madu terhadap kualitas tidur.
Mengenai durasi tidur, sebenarnya kembali kepada individu
masing-masing dikarenakan madu hanya berperan sebagai variabel guna
membantu meningkatkan durasi tidur karena kandungannya, bukan
bahan utama yang menyebabkan orang yang mengonsumsi langsung
dapat tertidur. Kemauan seseorang untuk tidur menjadi faktor utama
berapa durasi tidur yang didapat dari orang tersebut untuk setiap harinya.
Hambatan eksternal seperti aktivitas yang dilakukan sehingga dapat
memotong jam tidur juga menjadi pengaruh dalam durasi tidur
seseorang.
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Woro Tri dan Sunarsih Yudawati. 2020. “Pengaruh Pemberian Madu
Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia”
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/biomed/article/view/2447. diakses pada
25 oktober, pukul 13.11
Fonna, Maulida Puteri. 2022. “ Manfaat Madu Sebagai Terapi Adjuvan pada
Pasien Covid-19 dengan Sakit
Tenggorokan”http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/arti
cle/view/947/665 diakses pada 25 oktober 2022, pukul 15.00
Fatma, Iffa Illiyya. dkk, 2017. “Uji Kualitas Madu Pada Beberapa Wilayah
Budidaya Lebah Madu di Kabupaten Pati”
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/19538 diakses
pada 25 oktober, pukul 13.42
Mahmudah, Luthfi. “Manfaat Tidur yang Benar Bagi Kesehatan Ditinjau dari
Kedokteran dan Islam” http://digilib.yarsi.ac.id/2411/1/S-3113-
25
FK%20NPM%201102003166%20th%202010.pdf diakses pada 15 juni,
pukul 10.00
26
DAFTAR LAMPIRAN
Pertanyaan-Pertanyaan Angket
27
28
29
30
31