Dosen Pengampu:
Eny Latifah, SE.Sy., M.Ak
NIDN: 2122028702
Kelompok 1:
1. Fazar Abid Ridwan(NIM:23602020196)
2. Siti Wiana Arti(NIM: 23602020210)
KATA PENGANTAR
Lamongan, 07 September
2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui metode berpikir
yang digunakan dalam ekonomi Islam secara kritis. Ekonomi Islam lahir
bukanlah sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri, melainkan berbagai integral
dari agama Islam sebagai ajaran hidup yang lengkap. Islam memberikan
petunjuk terhadap semua aktivitas manusia, termasuk ekonomi.
Metodologi ekonomi Islam menjelaskan kriteria ilmiah untuk melahirkan
teori ekonomi Islam yang sesuai dengan sumber pengetahuan yang diakui
dalam epistemologi Islam seperti wahyu, logika, dan pengalaman nyata. Saat
ini, teori ekonomi konvensional tidak mampu menyelesaikan berbagai
masalah yang semakin kompleks, seperti pengangguran yang terus bertambah
seiring dengan tingkat inflasi yang tinggi, depresi ekonomi lokal, krisis
keuangan regional, bahkan global. Menghadapi berbagai problem ini
membuat para ilmuwan mulai mencari solusi alternatif dari perspektif Islam.
Kajian ekonomi menurut al-Quran, sunnah, dan para ulama sejak zaman
klasik mulai dilakukan. Persoalan muncul kemudian adalah bagaimana
metodologinya? Tanpa metodologi ilmiah yang teratur dan sistematis, maka
teori ekonomi islam sebagai disiplin ilmu yang utuh dan mapan tidak akan
terwujud.
Tidak hanya menjaga perekonomian suatu wilayah, tujuan ekonomi
syariah juga untuk menegakkan keadilan dan persaudaraan. Tujuan ekonomi
syariah yang terakhir adalah untuk mencapai kesetaraan atau keseimbangan
distribusi pendapatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Filosofi Ilmu Pengetahuan?
2. Bagaimana Definisi dan Konsep Metodologi?
3. Bagaimana Ruang lingkup Metodologi Ilmu Ekonomi Islam?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan filosofi ilmu pengetahuan
2. Untuk mengetahui definisi dan konsep metodologi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup metodologi ilmu ekonomi islam
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (Bogor: PT Penerbit IPB Press, 2016).
4
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang metodologi ekonomi Islam, sebaiknya
kita melihat lebih rinci erti dari metodologi itu sendiri.
Metodologi sesuatu subjek bertujuan untuk menyelidiki kebenaran konsep, teori dan
asas-asas prinsip subjek berkenaan.4 Dalam pengajian konvensional, terdapat berbagai
pendapat yang berbeza berkenaan dengan metodologi.
1. Andaian asas menyatakan manusia itu secara semulajadi mementingkan diri sendiri
dan bertindak secara rasional.
Metodologi yaitu cara bagaimana suatu ilmu disusun, merupakan suatu yang amat
penting bagi ilmu pengetahuan, sebab hal inilah yang membedakan pengetahuan yang
disebut ilmu dan yang bukan ilmu.
3
Wikipedia, Ensiklopedia Bebas, http://ms.wikipedia.org/wiki/-logi, October 06, 2009.
4
Mark Blaug (1980), The Methodology of Economics. Cambridge: Cambridge University Press., dalam Joni
Tamkin Bin Borhan (2002), “Metodologi Ekonomi Islam: Suatu Analisis Perbandingan”, Jurnal Ushuluddin,
Bil 15 (2002).
5
Muhammad Akram Khan (1989), “Methodology of Islamic Economics,” dalam Aidit Ghazali dan Syed Omar
bin Syed Agil (eds.), Reading in the Concept and Methodology of Islamic Economics, Petaling Jaya: Pelanduk
Publications.
7
Munculnya metodologi ekonomi konvensional atau bermula atau berawal dari metode
ilmiah. Sedangkan metodologi Ekonomi Islam berawal dari metode ushul fiqh, tapi
kemudian digabungkan dengan metode ilmiah dengan skema sebagai berikut:
Penjelasan:
6
Seyyed Hossein Nasr, Islamic Studies: Essays on Law and Security, the Sciences, and Philosophy and Sufism,
(Beirut: Librairie Du Liban, 1967)
7
Fritz Machlup, Methodology of Economics and Other Social Sciences, (New York: Academic PressInc, 1978).
8
Glen Fox, Reason and Reality in the Methodologies of Economics.
9
Hafas Furqani & Mohamed Aslam Haneef, “Theory Appraisal in Islamic Economic Methodology: Purposes
and Criteria.”Humanomics, Journal of System and Ethics, Vol. 28, No. 4 (2012).
8
1. Sebuah set kriteria ilmiah, prinsip dan standar, atau rasionalis, argumentasi dan
justifikiasi untuk melahirkan sebuah teori dan membuktikan kebenarannya mana
yang valid dan tidak valid, benar dan salah
2. Serangkaian metode, teknik, prosedur ilmiah yang perlu ditempuh dalam
melahirkan teori dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Biasanya ini
dihasilkan setelah jelas kriteria ilmiah dan kebenaran.
C. Ruang Lingkup Metodologi Ilmu Ekonomi Islam
Ruang lingkup metodologi ilmu ekonomi Islam meliputi cara pandang manusia
terhadapp kehidupan dunia, sumber rujukan, objek yang dianalisis, metode yang
digunakan, dan terakhir adalah prosedur yang menggambarkan tahapan dalam proses
membangun konsep ekonomi Islam. Ruang lungkup tersebut diturunkan dari dua unsur
metodologi yang pada dasarnya merupakan sebuah standarisasi pada cara manusia dalam
membentuk ilmu pengetahuan. Unsur pertama terkait dengan kriteria-kriteria yang
diperlukan dalam justifikasi teori, dan unsur yang kedua berhubungan dengan bagaimana
metode dan apa saja teknis prosedural yang diperlukan dalam emmbangun konsep
pengetahuan.
Dua unsur tersebut dapat dirutunkan menjadi sebuah ruang lingkup yang menjelaskan
tentang proses yang dilakukan dalam metodologi ekonomi Islam. Metodologi tersebut
meliputi:
1. Menghasilkan teori ekonomi yang bisa "menghubungkan" kondisi ideal dan realitas
10
Azharsyah I.,Erika A., Nashr A.,Nur K.,Suci A.U, Nofrianto.(2021). Pengantar Ekonomi Islam, Jakarta:
Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah – Bank Indonesia
9
Ekonomi Islam yang digagas sebagai sebuah disiplin ilmu baru ditantang untuk
mampu membangun bangunan keilmuannya dengan lengkap. Ekonomi Islam diharapkan
mempunyai fondasi dan basis keilmuan yang kokoh dari tradisi ilmiahnya sendiri.
Sebagai sebuah ilmu, ekonomi Islam diharapkan bukan sekedar berbeda dengan ekonomi
konvensional, tetapi juga mampu menjawab berbagai kelemahan yang ada dalam
ilmu/sistem ekonomi tersebut dengan sumber ilmiahnya sendiri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, ilmuwan ekonomi Islam menawarkan
berbagai pendekatan yang mungkin ditempuh dalam membangun ekonomi Islam.
Pendekatan yang diambil sangat beragam karena memang stakeholder yang terlibat
dalam pengembangan ekonomi Islam juga beragam dengan latar belakang keilmuwan
yang berbeda-beda. Dalam bab ini kami akan merangkai berbagai pendekatan yang
digunakan oleh para ilmuwan dan karakteristik pendekatan tersebut dengan beberapa
catatan tertentu terhadap pendekatan yang diambil tersebut.11
Sebelumnya telah dipaparkan mengenai penjelasan dari metodologi ekonomi islam,
maka ke depan harus dilakukan langkah-langkah atau strategi pengembangan untuk
pengimplementasian Setelah sistem Ekonomi Islam secara lebih optimal, diantaranya
yaitu:
a. Harus ada wakil yang menyuarakan sistem ekonomi Islam, khususnya di bidang
politik.
b. Mengadakan seminar, diskusi, sarasehan, dan forum-forum ilmiah baik secara
regional, nasional maupun internasional dengan intensif.
c. Penyusunan ketentuan-ketentuan sistem ekonomi Islam.
d. Mendorong terbentuknya Forum Komuniasi Syariah.
e. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan fokus padagerakan
edukasi dan sosialisasi yang dilakukan secara optimal dan tepat.
f. Penelitian preferensi dan perilaku konsumer terhadap lembaga-lembaga syariah.
g. Mempersiapkan teknologi informasi yang handal.
h. Mempersiapkan lembaga penjamin pembiayaan Syariah.
11
Hafas Furqani, Metodologi Ekonomi Islam.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut W.J.S Poerwadarminto Filsafat merupakan pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas hukum dan sebagainya
daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengetahui kebenaran dan arti
"adanya" sesuatu.
Cabang-cabang filsafat ilmu ada 7: Metafisika, Epistemologi, Metodologi, Logika,
Estetika, Sejarah filsafat.
Filsafat Ilmu Pengetahuan memiliki tiga landasan pembahasan terhadap ilmu
pengetahuan, yaitu: ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Ekonomi Islam diharapkan mempunyai fondasi dan basis keilmuan yang kokoh dari
tradisi ilmiahnya sendiri. Sebagai sebuah ilmu, ekonomi Islam diharapkan bukan sekedar
berbeda dengan ekonomi konvensional, tetapi juga mampu menjawab berbagai
kelemahan yang ada dalam ilmu/sistem ekonomi tersebut dengan sumber ilmiahnya
sendiri.
11
B. Saran
Setitik harapan dari kami sebagai penyusun kepada semua pihak baik pengoreksi
maupun pembaca untuk memberikan kritik dan saran kepada kami. Karena makalah yang
kami susun ini masih terlihat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami butuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aslam Haneef Mohamed & Furqani Hafas, “Theory Appraisal in Islamic Economic
Methodology: Purposes and Criteria.”Humanomics, Journal of System and Ethics, Vol. 28,
No. 4 (2012)
Nasr Hossein Seyyed, Islamic Studies: Essays on Law and Security, the Sciences, and
Philosophy and Sufism, (1967, Beirut: Librairie Du Liban)
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (2016, Bogor: PT Penerbit IPB Press)
12