FASE E/ KELAS X
KONSEP MANAJEMEN PERKANTORAN dan
LAYANAN BISNIS
Penyusun :
Rosma Manurung, S.Pd.
SMKN 1 SAMARINDA
2023/2024
1. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama : Rosma Manurung, S.Pd
NIP : 197007212022212005
Jenjang : SMK
Fase/Kelas : E/X
Materi Pokok : Konsep Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5x
Tahun Pelajaran : 2023-2024
2. Kompetensi Awal
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini Peserta didik
Sudah memiliki kemampuan dasar tentang materi Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis.dalam kehidupan sehari-hari tentang Perkantoran
_
_
_
_
_
_
_
_
_
4. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
Pertemuan 1 : 12 JP x 45 Menit
Manajemen Perkantoran
Pendahuluan (30 Menit)
Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti, salam, berdoa,
mengecek kehadiran peserta didik, dan menyampaikan bahwa tujuan
1
belajar adalah belajar mengenai proses bisnis manajemen perkantoran
dan layanan bisnis
Peserta didik menyiapkan diri , kelas dilanjutkan dengan do’a di pimpin
2
oleh salah seorang peserta didik
3 Guru menyapa peserta didik dan absensi peserta didik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat dan asesmen yang
4
digunakan
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya keterampilan sofskill bagi seorang yang bekerja di bidang
5
manajemen dan layanan bisnis dengan melakukan apersepsi melalui
pengamatan gambar
Inti (480 Menit)
Peserta didik mengamati video Pembelajaran Manajemen Perkantoran
1 dan Layanan Bisnis sebagai dasar pemahaman masuk ke SMK Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis.
Guru meminta peserta didik mencari informasi mengenai proses bisnis
2
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Diskusi setelah menonton video, guru melontarkan pertanyaan : apa yang
kalian lihat dari tayangan video tersebut? Hal apa yang menarik dari
3
tayangan video tersebut?
Guru memberikan tugas untuk melakukan observasi dilingkungan belajar
Guru membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk dikerjakan
secara Kelompok dan diarahkan untuk mengerjakan LKPD Peserta didik
4
mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada LKPD
yang diberikan
5 Setiap peserta didik mengirim laporan hasil kerja kepada guru
6 Guru menampilkan hasil kerja melalui fitur presentasi
Secara bergantian peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
7
masing-masing
8 Guru menanyakan tentang pemahaman materi yang telah dipelajari
9 Guru memberikan evaluasi
Penutup (30 Menit)
Refleksi belajar: guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar
1
pengenalan diri
Guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
2
dipelajari dengan mengacu pada indicator pencapaian kompetensi.
Pengayaan: tugas menulis narasi singkat tentang pengertian
3
manajemen perkantoran dan layanan bisnis
Pertemuan 2 : 12 JP x 45 Menit
Proses Bisnis dalam Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Pendahuluan (30 Menit)
Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin seperti, salam, berdoa,
mengecek kehadiran peserta didik, dan menyampaikan bahwa tujuan
1
belajar adalah belajar mengenai proses bisnis manajemen perkantoran
dan layanan bisnis
Peserta didik menyiapkan diri , kelas dilanjutkan dengan do’a di pimpin
2
oleh salah seorang peserta didik
3 Guru menyapa peserta didik dan absensi peserta didik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat dan asesmen yang
4
digunakan
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya keterampilan sofskill bagi seorang yang bekerja di bidang
5
manajemen dan layanan bisnis dengan melakukan apersepsi melalui
pengamatan gambar
Inti (480 Menit)
Peserta didik mengamati video Pembelajaran Manajemen Perkantoran
1 dan Layanan Bisnis sebagai dasar pemahaman masuk ke SMK Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis.
Guru meminta peserta didik mencari informasi mengenai proses bisnis
2
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Diskusi setelah menonton video, guru melontarkan pertanyaan : apa yang
kalian lihat dari tayangan video tersebut? Hal apa yang menarik dari
3
tayangan video tersebut?
Guru memberikan tugas untuk melakukan observasi dilingkungan belajar
Guru membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk dikerjakan
secara Kelompok dan diarahkan untuk mengerjakan LKPD Peserta didik
4
mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada LKPD
yang diberikan
5 Setiap peserta didik mengirim laporan hasil kerja kepada guru
6 Guru menampilkan hasil kerja melalui fitur presentasi
Secara bergantian peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
7
masing-masing
8 Guru menanyakan tentang pemahaman materi yang telah dipelajari
9 Guru memberikan evaluasi
Penutup (30 Menit)
Refleksi belajar: guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar
1
pengenalan diri
Guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
2
dipelajari dengan mengacu pada indicator pencapaian kompetensi.
Pengayaan: tugas menulis narasi singkat tentang pengertian
3
manajemen perkantoran dan layanan bisnis
Pertemuan 3 : 12 JP x 45 Menit
Jenis Bisnis dan Layanan Bisnis
Pendahuluan (30 Menit)
Guru berkomunikasi dengan peserta didik, mengecek kehadiran peserta
1 didik, mengucapkan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai
pembelajaran.
Peserta didik menyiapkan diri, kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
2
oleh ketua kelas
Guru menanyakan kabar tentang kesehatan peserta didik,
3 mengingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat dan asesmen yang
4
digunakan
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
5 pentingnya layanan bisnis di bidang manajemen dan layanan bisnis
dengan melakukan apersepsi melalui pengamatan gambar
Inti (480 Menit)
Peserta didik mengamati video Pembelajaran Jenis Bisnis dan Layanan
1
Bisnis di youtube yang link atau tautannya dikirim oleh guru.
Guru meminta peserta didik mencari informasi mengenai Jenis Bisnis dan
2
Layanan Bisnis
Diskusi setelah menonton video, guru memberikan tugas untuk
3
melakukan observasi dilingkungan belajar
Peserta didik diberikan sebuah studi kasus tentang layanan bisnis, lalu
4 menganalisisnya dari berbagai sudut pandang ( jenis layanan bisnis,
prosedur layanan bisnis)
5 Guru membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk dikerjakan
secara Kelompok dan diarahkan untuk mengerjakan LKPD Peserta didik
mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada LKPD
yang diberikan
Peserta didik menyajikan hasil analisisnya didepan kelas untuk
6 didiskusikan secara bersama-sama dengan semua peserta didik lainnya
dengan dibimbing oleh guru
7 Guru menanyakan tentang pemahaman materi yang telah dipelajari
8 Guru memberikan evaluasi
Penutup (30 Menit)
Refleksi belajar: Guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar
1
pengenalan diri
Guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
dipelajari dengan mengacu pada indicator pencapaian kompetensi.
2 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
Guru menginformasikan pembelajaran berikutnya.
Pengayaan: tugas menulis narasi singkat tentang Jenis Bisnis dan Layanan
3
Bisnis
Pertemuan 4 : 6 JP x 45 Menit
Konsep K3 Perkantoran
Pendahuluan (30 Menit)
Guru berkomunikasi dengan peserta didik, mengecek kehadiran peserta
1 didik, mengucapkan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai
pembelajaran.
Peserta didik menyiapkan diri, kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
2
oleh ketua kelas
Guru menanyakan kabar tentang kesehatan peserta didik,
mengingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan.
3
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Guru berkomunikasi dengan peserta didik, mengecek kehadiran peserta
4 didik, mengucapkan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai
pembelajaran.
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
5 pentingnya K3 di bidang manajemen dan layanan bisnis dengan
melakukan apersepsi melalui pengamatan gambar
Inti (210 Menit)
1 Peserta didik mengamati video Pembelajaran Konsep K3 perkantoran
Guru meminta peserta didik mencari informasi mengenai Konsep K3
2
Perkantoran
Diskusi setelah menonton video, guru memberikan tugas untuk
3
melakukan observasi dilingkungan belajar
Guru membagikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk dikerjakan
secara Kelompok dan diarahkan untuk mengerjakan LKPD Peserta didik
4
mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada LKPD
yang diberikan
5 Setiap peserta didik mengirim laporan hasil kerja kepada guru.
6 Guru menampilkan hasil kerja melalui fitur presentasi
Secara bergantian peserta didik mempresentasikan hasil kerja yang telah
7
dibuat.
8 Guru menanyakan tentang pemahaman materi yang telah dipelajari
9 Guru memberikan evaluasi
Penutup (30 Menit)
Refleksi belajar: Guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar
1
pengenalan diri
Guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
2
dipelajari dengan mengacu pada indicator pencapaian kompetensi.
3 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Pertemuan 5 : 6 JP x 45 Menit
Konsep 5R di Tempat Kerja
Pendahuluan (30 Menit)
Guru berkomunikasi dengan peserta didik, mengecek kehadiran peserta
1 didik, mengucapkan salam pembuka dan berdo’a untuk memulai
pembelajaran.
Peserta didik menyiapkan diri, kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
2
oleh ketua kelas
Guru menanyakan kabar tentang kesehatan peserta didik,
mengingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan.
3
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat dan asesmen yang
4 digunakan dan menyampaikan bahwa tujuan belajar pada sesi ini
adalah belajar mengenai konsep 5R di Tempat Kerja
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami
pentingnya keterampilan sofskill bagi seorang yang bekerja di bidang
5
manajemen dan layanan bisnis dengan melakukan apersepsi melalui
pengamatan gambar
Inti (210 Menit)
Peserta didik mengamati video Pembelajaran tentang penerapan 5R di
1
Tempat Kerja
Guru meminta peserta didik diminta membuat pertanyaan untuk
2
mengemukakan simbol/ slogan 5R di Tempat Kerja
Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi merencanakan sebuah
3
project membuat poster simbol/ slogan 5R ditempat kerja
Guru memberikan penugasan berupa project Membuat poster simbol
4
/slogan 5R ditempat kerja
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang penerapan simbol
5
/slogan 5R ditempat kerja dari berbagai sumber
Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh, sehingga dapat
6 membuat rancangan project membuat simbol/slogan 5R ditempat kerja
secara kolaboratif
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang penerapan simbol /slogan
7
5R ditempat kerja dari berbagai sumber
Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh, sehingga dapat
8 membuat rancangan project membuat simbol/slogan 5R ditempat kerja
secara kolaboratif
9 Guru menyampaikan jadwal penyelesaian project
Penutup (30 Menit)
Refleksi belajar : Guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar
1
pengenalan diri
Guru membimbing peserta didik dalam merangkum materi yang telah
2
dipelajari dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
Pengayaan : tugas menulis narasi singkat tentang Konsep penerapan 5R di
3
Tempat Kerja
5. Asesmen
A. Assesmen Formatif
Setelah mempelajari materi diatas dan melakukan kegiatan observasi dilapangan maka
deskripsikan apa yang telah Kalian dapatkan dengan panduan pertaanyaan berikut:
1. Apakah yang Kalian ketahui tentang Manejemen Perkantoran dan Layanan Bisnis?
2. Jenis Bisnis apa yang telah Kalian amati dalam pembelajaran ini, dan klasifikasikan
menurut jenisnya!
3. Berikan contoh kegiatan yang telah Kalian lakukan dalam mengerjakan tugas
observasi mengenai sikap pada saat memasuki ruang kantor dan bagaimana sikap
petugas yang melayani kalian dikantor terebut.
4. Bagaimana perasaan kalian saat memasuki suatu lingkungan/kantor yang baru
belum pernak Kalian kunjungi?
5. Untuk dapat dikenal dan mengenal banyak orang kita dituntut untuk memiliki sikap
terbuka, menurut Kalian sikap terbuka itu sikap yang bagaimana dan upaya apa
yang dapat kalian lakukan untuk memiliki sikap terbuka
3) LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LEMBAR OBSERVASI
Kesimpulan
Bagian apa saja yang melaksanakan fungsi-fungsi kantor dan jenis asas manajemen
perkantoran apa yang diterapkan pada kantor tersebut !
Dokumentasi
Foto 1 Foto 2
Foto 3 Foto 4
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2
Observasi Layanan Bisnis
Tujuan Tugas 2 adalah memahami jenis bisnis dan layanan bisnis yang ada disekitar
sekolah/ tempat tinggal.
Langkah kerja:
1. Bentuk kelompok kerja terdiri dari 4 orang
2. Lakukan koordinasi untuk menentukan rencana dan pembagian tugas pelaksanaan project.
Hal yang dikoordinasikan meliputi:
1. Pembagian tugas menjadi ketua, sekretaris, dan 2 anggota.
2. Diskusikan rencana observasi dengan memilih tempat /kantor / unit kerja sebagai
object observasi .
3. Membuat daftar pertanyaan atau ceklis yang akan digunakan untuk observasi untuk
Mengetahui
1. Identitas keberadaan kantor/ unit kerja
2. Kerangka kepengurusan kantor (Struktur Organisasi)
3. Prosedur layanan bisnis
3. Lakukan observasi sesuai rencana kerja kelompok
4. Diskusikan hasil observasi.
Dari hasil diskusi akan dapat menyimpulkan jenis layanan apa yang diberikan
klasikasikan menurut jenisnya, bagaimana prosedurnya, tindakan apa yang menjadi
ukuran dari kepuasan pelanggan.
5. Presentasikan hasil observasi di depan kelas
Foto 3 Foto 4
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 3
Jelajah Internet
7 _
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
8 _
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
9 _
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
10 _
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Penjualan
Tujuan: Untuk menjual barang ke pelanggan dan mengumpulkan uang dari penjualan.
Peserta: Staf penjualan, pelanggan, staf penagihan, gudang. Input: Pesanan penjualan.
Output: Faktur, kwitansi, dokumen pengiriman.
Pembelian
Tujuan: Untuk mendapatkan barang dari pemasok dan mengelola stok untuk dijual ke pelanggan dan menghindari
kehabisan stok.
Peserta: Staf gudang, staf pembelian, staf penjualan, vendor. Input: Permintaan pembelian, pemesanan kembali.
Output: Pesanan pembelian
Menjadi solusi bagi supaya bisa membantu perusahaan melihat gambaran bisnis secara
menyeluruh (komprehensif) dan realtime.
Sediakan laporan yang menjelaskan mengenai perusahaan saat ini.
Memberi nilai kompetitif untuk persaingan bisnis yang semakin kompleks dalam
perkembangan pasar yang berubah dengan cepat.
Percepat respon perusahaan terhadap tantangan bisnis yang bisa muncul secara tidak
terduga.
Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melihat peluang bisnis baru serta
pergerakan pesaing.
Utamakan deteksi sedini mungkin supaya terhindar dari sifat reaktif dari umumnya
perusahaan yang jadi penyebab kontraproduktif.
1. Pengertian Kantor
Kantor menurut etimologi bahasa Inggris “Office” berarti tempat untuk memberikan
pelayanan, ruang tempat bekerja ataupun posisi. Dalam bahasa Belanda kantor
berasal dari kata “Kantoor” yang berarti ruangan tempat bekerja, tempat instansi
dan lain-lain. Dari pengertian tersebut kantor dapat diartikan secara dinamis dan
secara statis.
Pengertian kantor secara statis menurut Dr. Rasto, M.Pd merupakan tempat kerja,
ruang kerja, biro, markas, instansi, badan, perusahaan maupun tempat untuk
menyelenggarakan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan
serta pendistribusian data/informasi.
Dalam pengertian kantor secara dinamis inilah, maka manajemen merupakan hal
penting untuk mengarhkan, menggerakkan dan mengendalikan setiap unsur dalam
tujuan yang jelas dan membuat sebuah system untuk mencapai tujuan secara efisien
dan efektif.
Menurut Rao M.E.T (2000:77) Istilah system berasal dari konsep “systematic” yang
mengacu pada pendekatan yang terorganisasi dan teratur untuk memecahkan
masalah. Dalam konsep manajemen perkantoran, system dapat dianggap sebagai
pendekatan yang direncanakan untuk suatu kegiatan dalam upaya mencapai tujuan.
Dengan demikian system akan menjadikan sebuah layanan atau kegiatan pada suatu
organisasi, perusahaan atau kantor menjadi jelas. Sebagai contoh layanan bidang
jasa tranportasi online, untuk mendapatkan pelayanan calon konsumen harus
memiliki syarat aplikasi di smartphone miliknya. Melalui aplikasi tersebut akan
terlihat mekanisme atau prosedur layanan sampai pada umpan balik layanan itu
diterima oleh konsumen. Umpan balik ini merupakan hasil evaluasi bagaimana
sebuah system dalam pelayanan jasa transportasi itu diterima dan dirasakan oleh
konsumen.
sebuah kantor tersebut. Tugas manajemen adalah menetapkan tujuan organisasi dan
berupaya untuk mencapainya. Dengan demikian sebuah organisasi harus memahami
tujuan yang jelas dan membuat sebuah system untuk mencapai tujuan secara efisien
dan efektif.
Menurut Rao M.E.T (2000:77) Istilah system berasal dari konsep “systematic” yang
mengacu pada pendekatan yang terorganisasi dan teratur untuk memecahkan
masalah. Dalam konsep manajemen perkantoran, system dapat dianggap sebagai
pendekatan yang direncanakan untuk suatu kegiatan dalam upaya mencapai tujuan.
Dengan demikian system akan menjadikan sebuah layanan atau kegiatan pada suatu
organisasi, perusahaan atau kantor menjadi jelas. Sebagai contoh layanan bidang
jasa tranportasi online, untuk mendapatkan pelayanan calon konsumen harus
memiliki syarat aplikasi di smartphone miliknya. Melalui aplikasi tersebut akan
terlihat mekanisme atau prosedur layanan sampai pada umpan balik layanan itu
diterima oleh konsumen. Umpan balik ini merupakan hasil evaluasi bagaimana
sebuah system dalam pelayanan jasa transportasi itu diterima dan dirasakan oleh
konsumen.
2. Fungsi Kantor
Sebagai sebuah sistem dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan, kantor berperan penting dalam
pencapaian tujuan dalam suatu organisasi, instansi, atau perusahaan. Oleh karena itu peranan kantor
dalam layanan bisnis sangat penting guna mencapai tujuan untuk menyelenggarakan kegiatan setiap
harinya. Fungsi kantor menurut Sumathy V.et al (2011: 3) dibedakan menjadi fungsi rutin atau fungsi
pokok, dan fungsi penunjang atau fungsi administrative. Sedangkan Balachandran V (1009:2-4)
membedakan fungsi kantor kedalam fungsi pokok dan fungsi tambahan. Dari kedua pendapat tersebut,
maka fungsi kantor dapat dibedakan menjadi dua yaitu fungsi utama dan fungsi pendukung.
a. Fungsi utama kantor menurut Rao, Sumathy, V. et al (2011:2-3) terdiri dari:
1)Menerima Informasi
2)Informasi yang diterima berasal dari dua sumber yakni sumber internal dan eksternal. Sumber internal
diperoleh dari unit-unit kerja yang ada didalam organisasi (kantor), sedangkan sumber informasi eksternal
diterima dari luar organisasi seperti pelanggan, pemasok, pemerintah, investor dan perusahaan lain.
Informasi yang diterima dapat berupa dalam berbagai bentuk seperti surat, laporan, pesan telepon,
facsimile, e-mail, surat kabar, perundangan yang berlaku.
3)Merekam informasi.
Informasi dari berbagai sumber dan dalam berbagai bentuk diterima, maka fungsi selanjutnya
adalah merekam informasi. Langkah pertama merekam informasi adalah menyortir
informasikedalam kategori atau kelompok tertentu. Seperti informasi mengenai pesanan dicatat
secara manual maupun elektronik kedalam bagian pesanan atau informasi mengenai urusan
keuangan dicatat dalam bagian keuangan dan lain sebaginya.
Pencatatan dilakukan melalui system computer akan memudahkan pegawai dalam
mengidentifikasi dan mencari informasi dengan cepat. Rekaman informasi harus dijamin
ketersediaannya, sehingga akan memudahkan dalam pencarian untuk memenuhi data yang
dibutuhkan.
2) Mengolah informasi.
Untuk menjadi sebuah informasi yang siap digunakan, data/informasi harus dilakukan proses
pengolahan terlebih dahulu. Untuk itu perusahaan/kantor perlu melibatkan staf terlatih dan
terdidik dalam mengolah data tersebut secara sistematis. Hasil pengolahan informasi dapat
berupa laporan keuangan, laporan statistic, laporan biaya dan jenis laporan lain yang berkaitan
dengan jenis usaha yang dijalankan.
3) Mendistribusikan Informasi.
Informasi yang telah diolah dan telah menjadi informasi yang siap digunakan, selanjutnya
informasi tersebut didistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Pendistribusian
informasi tersebut dapat dilakukan menggunakan komunikasi.
a. Fungsi pendukung
Pada prinsipnya fungsi pendukung kantor merupakan aktivitas kantor yang memfasilitasi kinerja
fungsi utama kantor. Fungsi pendukung kantor menurut Rasto (2015:11) memaparkan sebagai
berikut.
1. Melaksanakan fungsi manajemen.
Setiap pekerjaan selalu dilakukan dengan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi. Hal
ini dilakukan agar pencapaian tujuan kegiatan tersebut akan berjalan dengan baik. Berhasil
tidaknya sebuah kegiatan akan selalu dilakukan evaluasi, sehingga pelaksananaan kegiatan
berikutnya akan menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Merancang system dan prosedur kantor.
Sebuah system merupakan kelompok bagian yang saling terkait bergantung satu dengan yang lain dalam
operasinya secara berurutan berdasarkan rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Prosedur adalah serangkaian langkah untuk melakukan tugas sesuai dengan system yang ditentukan. Setiap
system harus dipecah menjadi beberapa bagian untuk menentukan prosedur tertentu. Dalam setiap prosedur
yang dbuat selalu memeperhatikan sarana dan prasana yang dibutuhkan.
3. Mengendalikan Formulir kantor.
Formulir merupakan sarana penting dalam mencapai kinerja kantor lebih sistematis dan cepat.
Kantor modern menggunakan system formulir dengan menekan dokumen manual atau
menggunakan aplikasi formulir. Formulir merupakan catatan standar yang digunakan untuk
mengumpulkan data/informasi untuk tujuan referensi. Sebuah formulir dirancang dengan baik
atas dasar kebutuhan perusahaan/organisasi, agar data/informasi memberi manfaat yang
maksimal.
Karyawan kantor merupakan bagian dari proses manajemen secara umum, Namun dalam
mencapai efisiensi kantor karyawan harus dipilih, dilatih dan ditugaskan melalui penilaian yang
tepat. Oleh karena itu evaluasi terhadap karyawan harus selalu dilakukan setiap waktu untuk
mencapai kinerja puncak.
5. Menjamin ketersediaan Alat tulis kantor.
Alat tulis kantor merupakan sarana penting dalam pekerjaan kantor, untuk itu kantor harus
mampu mengendalikan ketersediaan alat tulis. Upaya yang dilakukan dalam pengendalian ATK
melalui prosedur pembelian, penggunaan, pengeluaran barang, dan penyimpanannya.
6. Menjamin ketersediaan peralatan, furniture dan mesin kantor.
Kantor memiliki tugas penunjang dalam menjamin ketersediaan peralatan, furniture dan mesin
kantor yang memadai. Hal ini berarti kebutuhan akan peralatan, furniture dan mesin kantor
merupakan kebutuhan yang benar-benar sesuai dengan pekerjaan kantor.
7. Menjamin keamanan asset.
Aset merupakan harta yang dimiliki oleh perusahaan/ organisasi. Aset dapat berupa asset
bergerak dan asset tidak bergerak. Kantor harus menjamin keamanan asset tersebut dari
kehilangan, kerusakan akibat pencurian, kebakaran, karena dapat berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
a. Asas Sentralisasi.
Dilihat dari sebutannya “Sentral” berarti terpusat, maka kantor/organisasi yang menggunakan asas
ini memiliki cirri sebagai berikut:
1. Semua pekerjaan dipusatkan pada satu bagian tersendiri.
2. Jenis pekerjaan kantor yang terpusat adalah jenis pekerjaan yang bersifat umum, seperti
pekerjaan tata persuratan, pengelolaan dokumen dan informasi serta jenis pekerjaan yang
bersifat mendukung operasional organisasi lainnya.
3. Karena pengelolaan informasi dilakukan secara terpusat, maka kerahasiaan informasi akan lebih
terjamin.
4. Asas ini cocok digunakan untuk jenis organisasi yang masih kecil dan sederhana.
5. Tempat atau bagian pelayanan dalam asas ini tidak terpisah dari gedung atau kantor utama,
sehingga pengawasan mudah dilaksanakan, prosedur kerja mudah diseragamkan.
6. Oleh karena lingkup pengguna asas ini masig kecil, maka beban kerja dapat dibagi secara merata,
dan penggunaan alat dan perabotnya lebih hemat.
b. Asas Desentralisasi.
Asas desentralisasi merupakan asas yang membagi jenis kegiatan kantor kedalam beberapa
bagian/unit kerja. Masing-masin bagian atau unit kerja menangani jenis pekerjaan yang berbeda.
Contohnya bagian pemasaran, bagian keuangan, bagian kepewaian, bagian gudang dalinnya. Oleh
karena itu asas ini memiliki ciri sebagai berikut:
1. Cocok digunakan untuk organisasi/kantor yang lebih besar.
2. Pelayanan lebih focus dan detil karena sudah terbagi sesuai bidang/bagiannya sendiri.
3. Dapat mengurangi penumpukan pekerjaan karena sifat layanan secara khusus.
4. Karena tidak terjadi penumpukan, maka akan berdampak pada semakin cepat pelayanan bagi
organisasi tersebut.
c. Asas Dekonsentralisasi.
Asas dekonsentralisasi merupakan gabungan dari asas sentralisasi dan dekonsentralisasi artinya
masing-masing asas digunakan untuk memperoleh efektifitas dan optimalitas dalam pelayanan.
Dalam praktiknya jarang dijumpai penggunaan asas sentralisasi atau desentralisasi digunakan secara
murni. Namun sekalipun kecil organisasi tetap saja masih menggunakan asas gabungan ini. Hal ini
terlihat pada urusan kantor dan kuangan tetap saja berbeda petugasnya.
Pelanggan merupakan factor utama dalam layanan bisnis, sehingga dalam bentuk apapun layanan
pelanggan merupakan hal yang sangat penting baik untuk skala kecil maupun besar. Pengertian
Layanan menurut Suparlan (200:35) adalah pemberian pertolongan atau bantuan pada orang lain, baik
berupa materi maupun non materi supaya orang tersebut dapat mengatasi masalahnya sendiri.
Menurut Barata (2003:9) menyebutkan bahwa pelayanan akan terbentuk karena ada suatu proses
pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayani.
Pengertian Pelayanan menurut Moenir (1992:16) merupakan suratu proses penenuhan kebutuhan yang
melalui aktivitas orang lain secara langsung. Pelayanan yang diberikan menyangkut segala usaha yang
dilakukan seseorang dalam rangka untuk mencapai tujuan guna memperoleh kepuasan didalam hal
pemenuhan kebutuhan.
Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Layanan bisnis merupakan proses pemberian
layanan kepada pelanggan/konsumen baik yang bersifat materi maupun non materi untuk pemenuhan
kepuasan pelanggan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen perkantoran dan layanan bisnis adalah penerapan fungsi
manajemen dalam proses pemberian layanan kepada pelanggan /kolega untuk mencapai kepuasan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
C. Jenis Bisnis dan layanan Bisnis
Customer service atau layanan pelanggan dalam perkembangannya mengalami perubahan yang signifikan. Departemen
customer service yang dulunya dilakukan melalui perjumpaan secara fisik sekarang sudah berubah menjadi layanan hot
line number dan layanan secara online.
1. Jenis layanan Bisnis.
Menurut Hendra Mahyudi dalam tulisannya di laman Weefer menyebutkan bahwa jenis layanan
pelanggan/customer service meliputi:
a. Layanan pelanggan berjalan.
Jenis layanan berjalan merupakan pelayanan terhadap pelanggan yang dilakukan bertemu langsung secara fisik
dengan pelanggan. Customer/pelanggan harus datang ke kantor customer service(CS) dan menyampaikan
keluhannya atau kebutuhannya. Kadang terjadi antrian panjang untuk mendapatkan layanan. Jenis layanan ini
cukup menyita waktu.
b. Layanan pelanggan melalui email dan telepon.
Perkembangan bisnis sekarang ini sudah masuk dalam era digitalisasi. Untuk menghemat biaya dan menerapkan
layanan pelanggan virtual, tren yang sekarang ini digunakan untuk layanan pelanggan adalah dengan
menggunakan layanan call service dan email untuk memudahkan penyampaian keluhan. Seperti contoh layanan
pelanggan PLN, Telkom dan layanan pembelian online.
c. Layanan pelanggan melalui livechat.
Livechat merupakan jenis layanan yang secara langsung dapat dilakukan berupa obrolan yang telah dipersonalisasi
antara customer dan departemen layanan (CS). Livechat bisa membuat percakapan dan keterlibatan secara
langsung atau real- time. Pelanggan dengan zona waktu berbeda tidak perlu menunggu jam kerja untuk
menyampaiakan keluhan, sebab livechat menwarkan aksesibilitas sepanjang waktu. Tools livechat cukup modern
dan lebih akurat karena memiliki kemampuan dalam memahami konteks pelanggan, baik melalui audio ataupun
visual.
Kemampuan livechat dalam bisnis adalah:
Bisnis akan selalu bergerak secara online.
1) Dapat menjaga kedekatan dengan pelanggan setiap saat
2) Biaya akan lebih hemat.
3) Tren layanan akan terlihat lebih berkelas.
d. Layanan self-service. Jasa layanan mandiri merupakan departemen customer service yang
memberikan pelayanan lebih instan, ramah dan akurat, pelanggan mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri. Keunggulan dari jenis layanan seperti ini dilihat dari pelanggan adalah
solusi terhadap masalah yang dihadapi dapat ditentukan oleh pelanggan itu sendiri.
Jenis layanan seperti ini dapat diperoleh pada kanal chatbots, FAQ, artikel berbasis
pengetahuan, panduan produk, tutorial video dan sebagainya. Jenis layanan ini cocok
digunakan perusahaan yang mendapatkan permintaan yang bersifat umum seperti refund,
reture produk, atau invoice.
e. Layanan pelanggan melalui komunitas dan forum.
Komunitas dan forum adalah kanal layanan pelanggan yang dibangun oleh pengguna jasa
layanan/produk. Untuk penggunaan layanan ini sebuah bisnis/usaha harus mampu
menciptakan pengikut dan komunitas yang lebih besar berdasarkan brand yang mereka
miliki. Kecepatan respon terhadap layanan pelanggan terkadang arbitner, tergantung pada
keaktifan anggotanya
2. Jenis bisnis
a. berdasarkan jenis aktivitasnya bisnis dibedakan menjadi,
1) Bisnis Ekstraktif adalah aktivitas bisnis yang pergerakkanya dibidang pertambangan dengan
melakukan penggalian bahanbahan tambang yang ada didalam dan terkandung di perut bumi. Seperti
batu bara, emas, besi, intan, alumunium, tembaga semen, minyak dan gas bumi.
2) Bisnis Agraris adalah kegiatan bisnis yang pergerakannya pada bidang pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan dan kehutanan.
3) Bisnis Industri merupakan usaha dalam bidang industry manufaktur yang memproduksi barang.
4) Bisnis Jasa adalah aktivitas usaha yang menghasilkan produk tidak dalam bentuk fisik.
Pengertian jasa menurut Zeithaml dan Bitner adalah aktivitas ekonomi dengan adanya
pengeluaran(output) selain produk yang dikonsumsi serta diproduksi saat waktu yang bersamaan yang
memberikan nilai positif serta tidak berwujud untuk pembelinya.
Menurut Adrian Payne jasa merupakan aktivitas ekonomi yang memiliki beberapa elemen (manfaat
atau nilai) intangible yang saling berkaitan, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen
atau dengan barang-barang milik, namun tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Djaslim Saladin menyebutkan bahwa jasa diartikan sebagai suatu manfaat atau kegiatan yang tidak
berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan yang ditawarkan oleh suatu pihak terhadap pihak
yang lain.
Dari pendapat diatas maka yang dimaksud layanan bisnis bidang jasa merupakan jenis layanan yang
diberikan kepada pelanggan yang berupa manfaat atau kegiatan yang tidak berwujud dan hanya dapat
dirasakan atau dinikmati dari suatu barang.
Jenis jasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Jasa perumahan meliputi; sewa kamar, hotel, usaha tani atau jasa pembangunan.
b) Jasa usaha rumah tangga meliputi PDAM, perbaikan rumah, reparasi alat rumah tanggan,
perawaatan kebun, pembersihan dan lain-lain.
c) Jasa usaha rekreasi dan kesukaan melliputi penyewaan, peralatan pesta, perjalanan wisata,
panggung hiburan dan lainnnya.
d) Jasa usaha perawatan pribadi seperti binatu pakaian, perawatan
kecantikan/salon.
e) Jasa usaha pendidikan seperti kursus ketrampilan, sekolah formal/informal.
f) Jasa bisnis profesi seperti jasa layanan hukum, akuntan, konsultan manajemen,
jasa layanan kesehatan (dokter)
g) Jasa layanan keuangan seperti asuransi(perlindungan), kredit, investasi dan pajak.
h) Jasa tranportasi seperti pengiriman dokumen atau barang, angkutan penumpang,
penyewaan mobil, sopir dan lainnya.
i) Jasa bidang komunikasi seperti layanan telepon, customer service, call center,
telepram dan layanan kantor virtual.
b. Berdasarkan Kegunaannya jenis bisnis dibedakan menjadi:
1) Form Utility (kegunaan bentuk), adalah bisnis yang berupaya mengubah suatu benda menjadi benda lai
dengan bentuk yang tidak sama sehingga lebih bermanfaat untuk manusia, seperti meubel, genteng
garment dan lain sebagainya.
a) PT (Perseroan Terbatas)
Sebuah badan usaha yang berbentuk PT menurut Yahya Harahap dalam
bukunya “Hukum Perseroan Terbatas (33-36) harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Yayasan merupakan badan hokum yang yang terdiri atas kekeayaan yang dipisahkan dan
diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang social, keagamaan, dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha
untuk menunjang ketercapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan
usaha dan/atau ikut dalam badan usaha.
c) Koperasi
Koperasi merupakan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rankyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Sifat keanggotaan koperasi secara sukarela dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian
untuk menjadi anggota koperasi. Modal usaha koperasi terbentuk dari simpanan pokok
dan simpanan wajib anggota yang ditentukan dalam rapat anggota. Ketentuan yang
berlaku dalam usaha yang berbentuk koperasi ini dilakukan dalam rapat anggota koperasi.
Jadi rapat anggota koperasi ini merupakan kekuasaan tertinggi. Rapat anggota dilakukan
secara rutin dalam setiap tahunnya yang kemudian di sebut dengan RAT.
2) Badan Usaha Bukan berbentuk badan hukum.
Jenis badan usaha yang bukan berbentuk badan hokum memiliki karakteristik dalam
kepemilikan kekayaan. Dalam hal ini Antara kekayaan badan usaha dan kekayaan pribadi
tidak ada pemisahannya. Jenis badan usaha yang bukan badan hokum ini meliputi:
a) Persekutuan Perdata (maatschap).
Merupakan perjanjian yang dilakukan oleh dua oran atau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu di dalam pesekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan
yang terjadi karenanya. Karena badan usaha ini bukan badan hokum maka tanggungjawab
secara pribadi ditentukan oleh kesepakatan kedua belah pihak atau ketentuan undang-
undang.
b) Firma.
Firma merupakan perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha
dibawah satu nama bersama. Para anggota memiliki tanggungjawab
terhadap firma yang didirikan.
c) Persekutuan Komanditer (CV)
CV tediri dari pesero aktif dan pesero pasif/komanditer. Pesero aktif
bertanggungjawab sampai dengan harta pribadi, sedangkan pesero
pasif hanya bertanggungjawab sebatas modal yang telah disetor ke
dalam CV saja.
2. Tujuan Bisnis
Dari artikel https://belajargiat.id yang diunduh pada tanggal 30 mei 2021 lalu ditemukan
bahwa tujuan bisnis tentunya mendapatkan keuntungan atau laba, namu tujuan yang lain
dapat dilihat sebagai berikut:
a. Ingin memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup.
b. Untuk menambah kesejahteraan dan kemakmuran keluarga.
c. Untuk memenuhi kebutuhan pencitraan diri maupun usahanya agar semakin dikenal
dimasyarakat.
d. Untuk mempertahankan kelansungan usaha sehingga mampu
terus berdiri/berjalan.
e. Dengan bertambahnya pengalaman dalam menjalankan usaha, maka akan muncul
kreatifitas atau gagasan baru untuk memajukan usaha yang sudah ada.
f. Adanya operasional dalam kegiatan bisnis maka tujuan dari bisnis juga dapat
dijadikan sebagai upaya mengisi waktu atau memanfaatkan waktu.
g. Usaha yang dijalankan secara mandiri mampu menopang kebutuhan sendiri dan tidak
tergantung dari orang lain.
h. Tujuan lain dari penyelenggaraan bisnis untuk memperoleh simpati atau pencitraan.
3. Manfaat Bisnis
a. Memperoleh penghargaan atau pengkuan.
Penghargaan ataupun pengakuan dapat diperoleh dengan berbisnis. Dengan adanya suatu bisnis yang
berhasil dan tumbuh serta berkembang eyang dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat yang
akan memberikan anda pengakuan positif dari masyakat itu sendiri
b. Kesempatan untuk menjadi Bos bagi diri sendiri Dengan berbisnis juga akan menjadi seorang penentu dan
pemimpin dari bisnis anda. Besar kecilnya bisnis yang dijalankan ditentukan oleh kemampuan diri sendiri,
dengan kata lainmenjadi bos.
c. Menggaji diri sendiri.
Dengan usaha yang dilakukan sendiri maka besar kecilnya gaji atau pendapatan dapat ditentukan sendiri.
Atur waktu diri sendiri Demikian juga dengan waktu yang yang lebih flesibel, usaha yang dijalankan
sendiri akan membutuhkan waktu sesuai dengan kemampuan dan kesempatan diri sendiri
d. Masa depan lebih cerah.
Dengan pengelolaan usaha secara mandiri, maka dapat dikatakan masa depan diri kita ditentukan oleh
usaha yang kita lakukan.
4. Karakteristik Bisnis
a. Lembaga atau institusi atau organisasi sosial dan ekonomi.
Sebuah usaha atau bisnis merupakan lembaga, instansi atau organisasi social dan ekonimi berarti bahwa bisnis
itu lakukan oleh jenis organisasi baik yang berbentuk badan hukum maupun berbentuk bukan berbadan hokum.
Didalam organisasi tersebut memeiliki aturan dan ketentuan yang berlaku sesuai demi tercapainya tujuan yang
telah ditentukan.
b. Berhubungan dengan berbagai barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan manusia. Pada prinsipnya bisnis itu
menjual barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
c. Mencari laba, profit atau keuntungan.
Mencari laba, profit, atau keuntungan merupakan tujuan bisnis yang sebenarnya.
d. Menetukan harga yang sesuai.
e. Akan ada kemungkinan mengalami kerugian.
5. Pihak Pihak Yang Berkepentingan Dalam Bisnis
a. Pemilik atau owner
b. Kreditor, pihak yang memberikan pinjaman pendanaan kepada entitas bisnis anda.
c. Karyawan atau employee, baik itu karyawan operasional maupun karyawan manajerial guna membantu
mencapai tujuan yang ditetapkan entitas bisnis anda.
d. Pemasok atau supplier, berperan dalam menyediakan bahan baku guna memperlancar proses produksi.
e. Pelanggan, merupakan nyawa dari adanya kegiatan berbisnis.
Loyalitas dari pelanggan akan menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Maka dari itu, untuk tetap menarik minat
pelanggan atau konsumen, maka pelaku bisnis harus terus meningkatkan kualitas dan keterjangkauan harga dari
produk yang dijualnya.
B. Konsep Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam rangka mempersiapkan kerja secara fisik dan mental perlu dipahami juga konsep kesemalatan, kesehatan
kerja atau sering dikenal dengan K3.
Gbr 1.4 Logo K3
Sumber : www.klotmard.com
Mengingat pentingnya K3 dalam bekerja, pihak pemerintah telah menetapkan dasar hukum yang mengatur
keselamatan dan kesehatan kerja. Adalah:
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamtan kerja.
2. Undang-undang No. 25 Tahun 1997 dan UU No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.
3. Keputusan Presiden No 22 Tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja.
Pada prinsipnya peraturan perundangan diatas menunjukkan bahwa pentingan perlindungan kerja bagi seorang
karyawan sehingga dalam bekerja dapat dilakukan dengan aman.
Menurut Mondy dan Noe (1995), keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di
tempat kerja, sedangkan kesehatan merujuk kepada terbebasnya karyawan dari penyakit secara fisik dan
mental.
Dari pemahaman diatas maka yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah keadaan saat seseorang merasa
aman dan sehat dalam melaksanakan tugasnya. Aman dalam hal ini diartikan sebagai terhindar dari
kecelakaan dan factor penyakit yang muncul akibat proses kerja.
Kesehatan kerja menurut Flippo (1984:537) terdiri dari dua jenis yakni physical health dan mental health.
Physical health dapat berupa pemeriksaan sebelum bekarja, saat bekerja, dan paska bekerja. Sebelum bekerja
dilakukan pemeriksaan jasmani sebelum penempatan atau bekerja. Saat bekerja program ini dapat berupa
jaminan kesehatan karyawan, fasilitas klinik, dan tenaga medis dalam rangka tindakan preventif. Paska
bekerja dalam program ini dapat berupa pemeriksaan berkala atau fasilitas kesehatan yang diterima.
Mental health dalam program kesehatan kerja dapat berupa ketersediaan penyuluhan kejiwaan dan psikiater,
kerjasama dengan spesialis dan lembaga psikiater, pelatihan- pelatihan yang diberikan dalam rangka tindakan
preventif untuk mencapai kesehatan mental.
Dalam Kepres No. 22 Tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, pasal 2 menyebutkan
bahwa setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubngan kerja berhak mendapat jainan
kecelakaan kerja,baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.
Pasal ini memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja yang beresiko tinggi terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja.
2. Tujuan K3
Tujuan adanya keselamatan dan kesehatan kerja dari uraian diatas adalah untuk tercapainya keselamatan
tenaga kerja saat sedang bekerja dan setelah bekerja.
a) Tujuan K3 dilihat dari pelaku usaha
1) Menignkatkan kinerja dan omset perusahaan
2) Mencegah terjadinya kerugian
3) Memelihara sarana dan prasarana perusahaan
b) Tujuan K3 dilihat dari Karyawan
1) Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani karyawan
2) Meningkatkan penghasilan karyawan
3) Menjamin keberlangsungan pekerjaan.
c) Tujuan K3 dilihat dari lingkungan.
Dilihat dari lingkungan pekerjaan setiap organisasi yang konsisten dengan program K3
akan terwujud lingkungan yang sehat dan aman. Dalam lingkungan yang sehat dan aman
tersebut akan terlihat hasil seperti dibawah ini:
1) Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.
2) Meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja yang lebih berkomitmen.
3) Menurunkan biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4) Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena
menurunnya pengajuan klaim.
5) Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya
partisipasi dan rasa kepemilikan.
6) Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan.
d) Tujuan K3 dilihat dari bidang pekerjaan
Dampak K3 terhadap pekerjaan akan menekan angka kecelakaan kerja, disamping timbulnya jenis
penyakit yang diakibatkan karena lingkungan kerja yang dapat diantisipasi sebelumnya. Volume
perkerjaan yang tinggi juga dapat dilakukan dengan mempertimbangkan jam kerja dan layanan sosio
psykologis seperti kegiatan refresing diluar lapangan atau kegiatan yang lainnya.
3. K3 Perkantoran
Mengutip laman https://asharisapta.com/2018/07/standarkeselamatan-kerja- perkantoran/tanggal
31 Juli 2018 menyebutkan standar K3 Perkantoran meliputi: keselamatan kerja, kesehatan kerja, kesehatan
lingkungan kerja perkantoran dan ergonomic perkantoran.
a. Persyaratan Keselamatan Kerja Perkantoran ada beberapa poin, diantaranya:
1) Lantai bebas dari bahan licin, cekungan, miring, dan berlubang yang menyebabkan kecelakan
dan cidera pada karyawan.
2) Penyusunan dan penempatan lemari cabinet tidak mengganggu aktifitas lalu lalang pergerakan
karyawan
3) Penyusunan dan pengisian failing cabinet yang berat berada di bagian bawah.
4) Dalam pengelolaan benda tajam, sedapat mungkin bebas dari benda tajam, serta siku-
siku lemari meja maupun benda lainnya yang menyebabkan karyawan cidera.
5) Dalam pengelolaan listrik dan sumber api, terbebas dari penyebab elektrikal syok.
Manajemen Tanggap Darurat perlu ditetapkan dalam rangka menangani kondisi darurat. Beberapa poin yang
bisa dilakukan, diantaranya:
a) Identifikasi risiko kondisi darurat
b) Penilaian analisa risiko kondisi darurat
c) Pemetaan risiko kondisi darurat
d) Pengendalian kondisi darurat
e) Mengatasi dampak yang berkaitan dengan kejadian setelah bencana.
Agar proses penanganan kondisi darurat dapat dilakukan secara efektif dan aman, maka harus dibuatkan
rencana tindakan awal rencana tanggap darurat yang meliputi:
Berikut penjelasan dan perincian dari sistes manajemen keselamatan kebakaran gedung. Pendukung
MKKG adalah alat proteksi kebakaran (fire protection) berupa:
1) APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
2) APAB (Alat Pemadam Api Berat) yang menggunakan roda
3) Sistem alarm kebakaran
4) Hydrant halaman
5) Sistem sprinkler otomatis
6) Sistem pengendalian asap
sedemikian rupa sehingga dimana saja penghuni dapat, menjangkau pintu keluar
(exit).
c) Koridor dan jalan keluar harus tidak licin, bebas hambatan dan mempunyai lebar
untuk koridor minimum 1,2 m dan untuk jalan keluar 2 m.
d) Rute evakuasi harus diberi penerangan yang cukup dan tidak tergantung dari sumber
utama.
e) Arah menuju pintu keluar (exit) harus dipasang petunjuk yang jelas.
f) Pintu keluar darurat (emergency exit) harus diberi tanda tulisan.
Tatacara Evakuasi
a) Pelaksanaannya sesuai SPO (systems project office)
b) Mengikuti instruksi komando
c) Tidak membawa barang-barang
d) Keluar melalui pintu darurat dan menuju titik kumpul (assembly point)
e) Lakukan simulasi evakuasi kedaruratan secara periodik
mencukupi; Penyediaan sediaan medis yang cukup untuk pengobatan, bidai, tandu
dan obat-obatan harus disediakan; mempunyai air mengalir yang bersih; mempunyai
kelengkapan seperti tandu/usungan, dan telephone.
d) Ada SPO rujukan kasus penyakit ataupun kecelakaan
e) Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk
kompres, perban, gauze yang steril, antiseptik, plester, forniquet, gunting, splint, dan
perlengkapan gigitan ular.
f) Isi dari kotak obat-obatan dan alat P3K harus diperiksa secara teratur dan harus dijaga
supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
g) Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan/instruksi yang mudah
dan jelas sehingga mudah dimengerti.
Manfaat yang dapat diambil dari prilaku ini adalah kita dapat memahami dengan baik jumlah,
kondisi dan jenis barang, alat dan bahan apa saja yang akan dibutuhkan untuk bekerja. Dengan
demikian dapat meminimalisir kehilangan dan kerusakan akan suatu barang. Dengan mengetahui
jumlah barang yang digunakan berarti dalam bekerja akan menekan penggunaan barang dan bahan
yang berlebihan.
Kualitas standar ringkas dapat terjaga ditandai dengan tindakan selalu melakukan pemilahan alat
dan bahan yang dibutuhkan sebelum dan setelah bekerja. Gunakan tanda penunjuk dapat dengan
warna atau posisi letak barang agar dapat terlihat dengan jelas barang-barang yang diperlukan dan
tidak diperlukan dan jika perlu dibuatkan jadwal ringkas pekerjaan yang akan dikerjakan terlebih
dahulu. Apakah Kalian sudah pernah melakukan standar ringkas? Coba Kalian ingat prilaku
tersebut sering dilakukan atau
jarang bahkan belum pernah? Mulailah dari sekarang untuk melakukan standar ringkas disetiap
pekerjaan kegiatan yang kalian lakukan.
Rapi, merupakan prilaku seseorang dalam menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Manfaat
dari prilaku kerja rapi adalah lingkungan terlihat lebih indah dan tertata sehingga menimbulkan
rasa nyaman bagi pegawai yang bekerja. Penyimpanan yang benar akan memudahkan kita dalam
pengambilan alat, bahan ketika dibutuhkan.
Standar kerja rapi dapat dijaga konsistensinya dengan membuat layout penempatan barang, alat
dan bahan kantor, memberi batasan sesuai tempat kerja masing-masing, dan memberi label pada
alat sesuai layout yang telah dibuat. Prinsip rapi apakah yang Kalian lakukan di rumah atau di
sekolah?
Standar kerja resik dapat diciptakan dengan pemenuhan peralatan dan bahan kebersihan di tempat
kerja, adanya penanggungjawab bagian khusus kebersihan, dan resik akan lebih terjamin apabila
ada kepedulian dan tindakan pegawai yang melaksanakan tugas kebersihan secara terjadwal.
Rawat, prinsip rawat ini merupakan upaya prilaku memepertahankan hasil yang telah dicapai
pada prilaku ringkas, rapi dan resik yang dilakukan secara konsinten. Prinsip ini akan bermanfaat
apabila prinsip 3R sebelumnya sudah dilakukan oleh semua karyawan yang ada dilingkungan
kerja.
Manfaat yang dapat dilihat dari prinsip rawat ini antara lain peralatan akan memiliki nilai guna
lebih lama, dengan demikian akan menekan biaya perawatan yang tinggi sehingga dapat
menghemat biaya yang akhirnya biaya dapat digunakan untuk pengembangan
usaha atau kegiatan lain. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan prinsip rawat ini adalah
adanya standarisasi pekerjaan 3R yang diatur secara tertulis dan selalu dilakukan sosialisasi
standar yang telah dibuat secara rutin dan terus menerus kepada karyawan.
Rajin, prinsip ini dapat tercipta dengan membiasakan diri atau menerapkan prinsip 4R dalam
setiap harinya. Oleh karena itu rajin akan membentuk kebiasaan seseorang dalam menjaga dan
meningkatkan kualitas kerja yang lebih baik.
Manfaat yang dapat dilihat dari prinsip rajin diantaranya setiap pribadi akan terlihat lebih disiplin
dan menjadikan 5R sebagai budaya kerja.
Standar Rajin dari karyawan dapat dilihat dari komitmen dalam penerapannya di tempat kerja.
Teladan atasan/pimpinan juga akan membawa pengaruh terhadap karyawan untuk melakukan
prinsip rajin.
Untuk menjadikan 5R sebagai budaya kerja maka perlu dilakukan evaluasi dalam penerapannya
secara rutin sehingga hasil evaluasi ini dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan pimpinan
seperti pemberian motivasi, penghargaan atau bahkan sampai pada peringatan.
2. Glosarium
Manajemen : kegiatan pengolahan data dan informasi yang dilakukan
Perkantoran secara teratur, sistematik dan terus menerus mengikuti
kegiatan organisassi dengan tujuan untuk mencapai
keberhasilan tugas
organisasi yang bersangkutan
Layanan bisnis : Proses pemberian layanan kepada pelanggan/konsumen baik
yang
bersifat materi maupun non materi untuk pemenuhan
kepuasan pelanggan.
MPLB : kepanjangan dari manajemen perkantoran dan layanan bisnis
Informasi : Data yang telah dioleh dan berfungsi dalam
pengambilan
keputusan yang berguna bagi penerimanya.
Asset : Sumber kekayaan yang dimiliki seseorang atau organisasi yang
dimanfaatkan di masa yang akan datang
Sistem : Rangkain dari beberapa unsure yang salaing berhubungan.
Sentralisasi : Asas manajemen yang memiliki system terpusat pada satu bagian.
Desentrasilisasi : Asas manajemen yang membagi kedalam beberapa unsure dalam
system organisasi.
Self Service : Layanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Customer serviice : Layanan yang diberikan kepada pelanggan/kolega.
K3 : Keselamatan dan kesehatan kerja
5R : konsep berpilaku kerja secara ringkas rapi resik, rawat, dan rajin.
Darurat : Suatu kondisi sulit yang memerlukan bantuan
MKKG : manajemen keselamatan kebakaran gedung.
APAR : Alat pemadam api ringan
P3K : Pertolongan pertama pada kecelakaan
3. Daftar Pustaka
Endang, Sri dan Sri Mulyani. 2009. Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan. Jakarta: Erlangga.S
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
The Liang gie. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty Offset.
Rasto, M.Pd, Dr. 2015. Manajemen Perkantoran Modern- Paradigma Baru. Bandung: Alfabeta.
Arora, SP.2009. Office Organisasi and Management. 2nd Edition. Verlag Vikas Publishing
House Pvt Ltd.
Rao, MET. 2000. Office Organization and Management. New Delhi: Atlatic Publishers and
Distributors. Sumanthy, V. Et al. 2011 Office management. Tamilnadu Texbook corporation.
Tata MacGraw-HillHavinal V. 2009 Managemen and Entreprenuership. New Age International(P) Ltd.
Publishers.
Nailul Fauziah Endang Sri Indrawati. 2016. Budaya 3 S (senyum, sapa, salam) Sebagai Upaya Awal
Membentuk Karakter Anak Yang Anti Kekerasan.