Notulen Dogma Dian Kartika Lubis
Notulen Dogma Dian Kartika Lubis
Nim :18.01.1638
Tingkat/Jurusan : II-C/Teologi
1. Penyaji
Marta Natalia Br. Simanjuntak : Baju hijau, rok garis warna-warni, sepatu pancus bening
Mula P. Lumbantoruan : Baju biru, celana ceper hitam, sepatu pancus hitam
Doli Simanjuntak : Baju batik biru dongker, celana ceper hitam, sepatu sket abu-
abu
Prisikila Br. Sembiring : Baju kotak-kotak warna hitam putih, pakai rok kembang hitam,
sepatu pancus hitam.
- Baju: Kotak-kotak hijau putih, celana ceper biru, sepatu pancus hitam dan
memakai kaca mata.
2. Notulen dan Moderator.
Nofrida Sitompul I : Baju batik merah, rok sepan hitam, sepatu hitam
Dian Kartika Lubis II : Baju kotak-kotak warna-warni, rok sepan hitam, sepatu pancus
hitam
Ansparoh Crismes Hutabarat (Moderator) : Baju batik hijau lumut, celana ceper hitam,
sepatu pancus hitam
Waktu yang di sediakan oleh moderator kelompok VI : Pukul jam 11:15- 11.16
WIB
Yang membawah lagu pujian dan doa pembuka dari penyaji : Pukul 11:16-11:36
WIB
3. Pertanyaan Sesi 1
Mike Lary Sitepu : Saya mau bertanya khusus kepada sajian saudari Priskila
Sembiring
1. Yang dimana pada kesimpulan di katakan dan hadirnya teologi mati ini yang
dikatikan dengan teologi krisis Karl Barth yang memiliki sifat yang sama. Coba pada
penyaji jelaskan bagaimana yang dimaksud dengan sifat yang sama jika dihubungkan
dengan teologi krisis Kartl Barth ?
Di jawab oleh saudari Priskila Br. Sembiring : Kesamaan teologi Karl Barth
dengan teologi Allah mati yaitu Karl Barth juga seorang gerakan Neoortodoks yang
dimana mengkritikki tentang pengaruh kekristenan pada waktu itu yaitu sama juga
seperti teologi Allah yang mati ini yaitu dasarnya itu Allah menciptakan dunia dan
duni ini diberikan kepada nasibnya yaitu dimana teologi Allah mati itu dasarnya itu
Allah menciptakan dunia dan dunia ini diberikan kepada nasibnya yaitu manusia dan
teologi Allah mati ini mengemukakan bahwa kasihilah Allah dan berbuatlah
sesukamu, ia teologi Karl Barth ini tidak mendominasikan terhadap teologi-teologi
Allah yaitu tentang teologi kekristenan yang seperti menaati hukum taurat ada
kesamaannya itu dibalik teologi sekularisasi itu tadinya kesamaannya.
Saya tidak akan paparkan sampai ke intinya hanya saja saya akan
paparkan kulit-kulitnya saja mungkin membutuhkan waktu yang lama juga.
Begini waktu kita belajar tentang Penciptaan penciptaan manusia adanya teori
evolusi Darwin kemarin sudah saya sampaikan kepada kamu bahwa apabila ada
gerakan pemikiran dari ilmu pengetahuan yang gerakan itu atau konsep itu ada
kecenderungannya untuk menggugat keyakinan atau menggugat agama atau
keyakinan maka disebut lah gerakan itu Namanya teori atau selain teori atau
disebut juga gerakan, berarti ada aksi untuk mendongkrak sebuah tradisi dan
tradisi yang disebut adalah tradisi gereja mungkin dalam sejarah gereja harus
sudah mempelajari tentang penguasa-penguasa di dunia ini penguasa-penguasa
yang dimaksud disini adalah Filsafat, paham atau gagasan filsafat sejak abad 7
dan ke 8 berita itu kekuasaan gereja atau kekuasaan paus sudah berada di atas
kekuasaan kaisar itu artinya bahwa ilmu pengetahuan berada di bawah kontrol
agama atau gereja mungkin atau pernah dengar Galileo Galilei yang hokum mati
oleh gereja karena mencetuskan suatu pandangan yang bertentangan dengan
gereja atau pemahaman gereja waktu itu bahwa bumi ini yang mengelilingi
matahari atau pandangan gereja saat itu adalah bumi datar bahwa pandangan
Galileo Galilei bukan, kalau kita berlayar dari di titik ini kita akan kembali ke titik
ini kembali. Peristiwa itu terjadi pada abad 14 dimana gereja masih menguasai
Ilmu Pengetahuan atau ilmu pengetahuan masih dibawah kontrol agama tapi sejak
abad akhir 14 mulai muncul abad pencerahan atau zaman “aufklarum” manusia
mulai mengidolakan ilmu pengetahuan atau mulai mengidolakan akal, jadi saat
Galileo Galilei di hukum ternyata itu bukan mematikan ilmu pengetahuan itu
justru menjadi membuka pintu penasaran orang dengan ilmu pengetahuan,
penasaran orang dengan peristiwa itu membuat orang semakin membuat gerakan-
gerakan untuk menjunjung ilmu pengetahuan dan sejak saat itu ilmu pengetahuan
berangsur-angsur mendapat perhatian, sehingga secara lambat laun ilmu
pengetahuan mendapat porsi atau tempat yang utama dalam pemikiran manusia
abad 18 adalah mulai abad dimana orang mulai menjunjung otonomi akal
maksudnya adalah bahwa manusia tidak perlu lagi naik banding kepada kuasa
apappun di luar dirinya untuk mencari jawaban terhadap pergumulannya sebab
akal manusia itu cukup menyediakan jawaban atau menyediakan kebutuhan
manusia, pada abad-abad modern gereja atau agama tidak akan sanggup
memberikan jawaban terhadap pergumulan manusia contoh mengenai sakit
penyakit gereja tidak dapat melepaskan beban manusia melalui wabah penyakit
tetapi ilmu pengetahuan yang selalu melakukan dan menghasilkan penemuan-
penemuan baru sanggup menyediakan serum atau vaksin untuk melepaskan
manusia dari wabah penyakit sehingga manusia bisa bebas dari wabah penyakit.
Gereja tidak dapat menyediakan imun atau perlindungan dari jenis penyakit-
penyakit mematikan tetapi ilmu pengetahuan dapat menjawab dan membebaskan
manusia dari bahaya-bahaya seperti itu, Contoh Virus Corona, kamu tahu di
Korea Selatan kita akui ke kristenan nya kuat sekali, tapi bagaimana kondisi
Korea Selatan tentang Virus Corona, sebulan mereka tidak bergereja, doa tidak
bisa melepaskan dia dari penyakit tersebut buktinya Kekristenannya kuat, semua
kegiatan paus fransiskus minggu ini di berhentikan karena virus ini dia dilarang
pergi dan hanya dapat bertemu di kediamannya mencegah penyakit tersebut
artinya gereja tidak bisa memberikan jawaban soal itu kalaupun dapat
memberikan jawaban, tentu Korea Selatan dapat bergereja, persoalan tersebut
harus di serahkan oleh akal sudah di tugaskan di Israel mencari serum atau vaksin
dan sampai belum sekarang belum mendapat, seperti Colera jika ada orang yang
menemukan vaksin itu namanya akan masuk ke dalam Nobel, kita berharap ada
ilmuwan yang bisa menemukan vaksin ini bagaimana penanganannya ini harus
imun. Manusia tidak perlu naik banding, cukup akal manusia dapat menjawab
segala kebutuhannya dalam segala bidang dulu bertanya kabar ke orang tua
digunakan lah pos, telegram, telepon telepon pun hanya bisa digunakan oleh orang
menegah keatas. Masih banyak lagi teknologi-teknologi yang berkembang jadi
kalau ada misalnya ada yang ingin mencari solusi, solusi dalam gereja, solusi
kepada pendeta jawabannya itu ke ilmu pengetahuan, itulah yang disebut dengan
otonomi akal. Lalu selanjutnya dalam era modern ini tidak ada satupun manusia
dunia ini yang menolak ilmu pengetahuan kemudian hanya mengkonsentrasikan
anaknya untuk berdoa apakah ada orangtua yang mencita-citakan anaknya berdoa
bernyanyi saja, hidup sorga yang penting sama ku dunia ini ga penting ini, bahkan
pendidikan itu menjadi peluang atau target utama karena ilmu pengetahuanlah
yang bisa melepas orang dari kegelapan, dari kemiskinan dari ketertindasan oleh
karena itu siapapun dia tidak bisa lepas dari ilmu pengetahuan artinya ilmu
pengetahuan itu adalah mendasar bahkan kehidupan ber-Tuhan yang dianut
manusia untuk mendukung cita-cita ilmu pengetahuannya, contoh berdoa biar
tercapai cita-cita mu, jadinya Tuhan itu menjadi alasan dalam hal tersebut. Dalam
perkembangan zaman di era modern bahwa manusia berpikir yang bisa
melepaskan manusia adalah akal atau ilmu pengetahuan sehingga secara perlahan
manusia tentu lebih mengutamakan ilmu pengetahuan tergantung kepada akal
bukan kepada Tuhan. Akal menyediakan jawaban yang nyata atau realistis
sedangkan gereja tidak, keadaan ini membuat manusia semakin tidak perduli atau
semakin tidak tertarik kepada kehidupan ber-Tuhan. Bahkan kadang kala agama
sering dipandang sebagai penghambat atau pengahalang untuk perkembangan
ilmu pengetahuan karena sering kali agama mempertanyakan kedudukan ilmu
pengetahuan ditekankan bahwa tidak semua pandangan manusia dapat diterima
sebagai kebenaran.