Anda di halaman 1dari 12

Nama : Dian Kartika Lubis

Nim :18.01.1638

Tingkat/Jurusan : II-C/Teologi

Mata Kuliah : Dogmatika I

Dosen : Pardomuan Munthe, M. Th

1. Penyaji

Marta Natalia Br. Simanjuntak : Baju hijau, rok garis warna-warni, sepatu pancus bening

Mula P. Lumbantoruan : Baju biru, celana ceper hitam, sepatu pancus hitam

Doli Simanjuntak : Baju batik biru dongker, celana ceper hitam, sepatu sket abu-
abu

Prisikila Br. Sembiring : Baju kotak-kotak warna hitam putih, pakai rok kembang hitam,
sepatu pancus hitam.

Dosen : Pardomuan Munthe, M. Th

- Masuk pada jam 11:32 WIB

- Baju: Kotak-kotak hijau putih, celana ceper biru, sepatu pancus hitam dan
memakai kaca mata.
2. Notulen dan Moderator.

Nofrida Sitompul I : Baju batik merah, rok sepan hitam, sepatu hitam

Dian Kartika Lubis II : Baju kotak-kotak warna-warni, rok sepan hitam, sepatu pancus
hitam

Ansparoh Crismes Hutabarat (Moderator) : Baju batik hijau lumut, celana ceper hitam,
sepatu pancus hitam

Waktu yang di sediakan oleh moderator kelompok VI : Pukul jam 11:15- 11.16
WIB
Yang membawah lagu pujian dan doa pembuka dari penyaji : Pukul 11:16-11:36
WIB

-nyanyian : Mula P. Lumbantoruan (Hidup kita yang benar).

- Doa : Doli Simanjuntak

Pemaparan sajian berlangsung selama 15 menit, dimana masing-masing penyaji diberi


waktu dalam 5 menit untuk memaparkan sajiannya
Penyaji Pertama : Doli Simanjuntak (11:16-11:21 WIB) distop oleh moderator
Penyaji Kedua : Mula P.Lumbantoruan (11:21-11:26 WIB) distop oleh moderator
Penyaji Ketiga : Marta Natalia Br. Simanjuntak (11:26-11:31 WIB) distop oleh
moderator
Penyaji Keempat : Priskila Br. Sembiring (11:31-11:36 WIB) distop oleh moderator.

3. Pertanyaan Sesi 1

Mike Lary Sitepu : Saya mau bertanya khusus kepada sajian saudari Priskila
Sembiring

1. Yang dimana pada kesimpulan di katakan dan hadirnya teologi mati ini yang
dikatikan dengan teologi krisis Karl Barth yang memiliki sifat yang sama. Coba pada
penyaji jelaskan bagaimana yang dimaksud dengan sifat yang sama jika dihubungkan
dengan teologi krisis Kartl Barth ?
Di jawab oleh saudari Priskila Br. Sembiring : Kesamaan teologi Karl Barth
dengan teologi Allah mati yaitu Karl Barth juga seorang gerakan Neoortodoks yang
dimana mengkritikki tentang pengaruh kekristenan pada waktu itu yaitu sama juga
seperti teologi Allah yang mati ini yaitu dasarnya itu Allah menciptakan dunia dan
duni ini diberikan kepada nasibnya yaitu dimana teologi Allah mati itu dasarnya itu
Allah menciptakan dunia dan dunia ini diberikan kepada nasibnya yaitu manusia dan
teologi Allah mati ini mengemukakan bahwa kasihilah Allah dan berbuatlah
sesukamu, ia teologi Karl Barth ini tidak mendominasikan terhadap teologi-teologi
Allah yaitu tentang teologi kekristenan yang seperti menaati hukum taurat ada
kesamaannya itu dibalik teologi sekularisasi itu tadinya kesamaannya.

Dan kepada semua penyaji


1. Bagaimana sebenarnya teologi Allah yang mati itu ?
Di jawab oleh saudara Doli Simanjuntak : Allah yang mati itu bukan
berarti Allah itu tiada, Allah mati itu sudah secara analoginya Allah itu telah tiada
dalam jati diri manusia tidak ada di dalam diri manusia. Itu yang dimaksud
sebenarnya Allah mati itu.
2. Mengapa itu disebut Allah yang mati ?
Di jawab oleh saudara Doli Simanjuntak : Terjadi karena banyak manusia pada
zaman ini hak mengandalkan akal pikiran mereka sendiri bukan mengandalkan Tuhan
dengan mengandalkan akal mereka, mereka dapat menciptakan sesuatu dan menjawab
sendiri ?
Di jawab oleh saudara Mula P. Lumbantoruan : Teologi Allah mati adalah
sebetulnya Allah itu tidak mati melainkan pemahaman manusia itu membuat Allah itu
mati. Pada masa renesains manusia sudah memiliki pola pikiran yang sangat
berkembang yang disitu manusia menganggap bahwa Allah itu tidak ada itu pertama
sekali dicantyumkan oleh F.W. Nitzsche
Henok Tambunan : Di dalam sajian Priskila Br. Sembiring
1. Bagaimana perkembangan teologi sekularisasi ini mulai dari munculnya teologi ini
dalam kekristenan, karna apakah teologi ini telah berakar dalam kehidupan agama
kristen atau biasa-biasa aja karna teologi sekularisasi adalah sesuatu penolakan atau
pengusiran agama dan pemikiran religius dari pemikiran kehidupan manusia yang
menyangkal Tuhan atau biasa disebut ateis. Bagaimana Perkembangan teologi ini di
dalam kekristenan sekarang ini ?
Di Jawab oleh saudari priskila br. Sembiring : Teologi ini muncul pada abad
ke-20 yang di mana kecenderungan ini mempengaruh yang di mana ia tidak sepaham
karena dia tidak dapat memenuhi tugas-tugasnya dalam mentaati hukum-hukum
kekristenan sehingga ia menyimpulkan diciptkannyalah teologi-teologinya yaitu
kasihilah Allah dan berbuatlah sesukamu, disitu ia munculnya. Karena ia tidak meras
puas dengan teologi-teologi ini, masak ia beranggapan bahwa kita harus takluk
kepada hukum Allah sedangkan Allah sudah memberikan dunia ini untuk kita kuasai.
Di Jawab oleh saudara Mula P. Lumbantoruan : Latar belakang sekularisasi
adalah salah satu kecenderungan besar dalam pemikiran dunia barat yang di mana
dunia barat terjadi melewati krisis gawat sebagai akibat peristiwa masa kini dan yang
dimana diiringi oleh kebaktian lalat. Didunia barat orang-orang mulai bernalat atau
adanya empirisme serta kemajuan ilmu dan teknologi itu lain yang menyebabkan
sekularisasi terjadi seperti ini yang saya katakan tadi dan kemudian karena adanya
sekularisasi menyebabkan orang kristen sungguh-sungguh, jadi mayoritas di barat
yang dikelilingi oleh kekafiran dan agresif hantu yang merupakan perkembangan
logis dan kecenderungan serkulas itu.
Rocxy Hezyekel Sitanggang kepada semua penyaji
1. Apa saja konteks yang menjadi latar belakang muncul dan berkembangnya teologi
Allah yang mati ?
Di Jawab oleh saudara Doli Simanjuntak : seperti dalam sajian saya 2.6. teologi
Allah mati muncul Pada tahun 1960 telah memberi harapan-harapan baru dibidang
sosial dan keadaban. Pada waktu itu pandangan hidup serba mengarah kedepan dan
ilmu pengetahuan memberi harapan baru yang dikaitkan dengan rencana negara-
negara dibidang ekonomi, sosial, dan lain-lain. Dewan Gereja-gereja dunia, konsili
vatikan II, semuanya itu memang telah menghembuskan angin baru segar, sehingga
mulai hidup dengan harapan-harapan yang baru. Ternyata suasana optimis yang
demikian itu tidak dirasakan oleh sementara teologi di Amerika Serikat. Pada
dasawarsa enam puluhan itu justru muncul teologi yang disebut “Teologi Tuhan
Mati”.
2. Bagaimana isi dan ajaran doktrin dari Nitzsche tentang Allah yang mati ?
Di jawaba oleh saudari Priskila br. Sembiring : doktrin Nitzsche ini yaitu agar
manusia itu tetap percaya kepada satu Allah saja tidak mengandalkan Allah-allah lain,
seperti Allah pemikiran yang lain, pemikiran kita dan dasar teologisnya bisa saudara
bukan dalam kitab Kel 20:3.
3. Bagaimana cara gereja menanggulangi teologi ini ?
Di Jawab oleh saudari Marta Natalia Br. Simanjuntak : Cara Gereja
menanggulangi harus berusaha mengubah cara pandangan atau cara berpikir
masyarakat dan tidak harus mensampingkan Tuhan. Paling tidak mensejajarkannya,
maka layaklah pejuang gereja dengan teologi-teologi yang dapat mengubah cara
pandangan manusia tersebut.
Mustika Ayuni Br. Ginting
1. Siapa sebenarnya si Nitzsche ini sehingga ini dia bisa mengatakan munculnya Yahwe
Tuhan bangsa isreal, maka semua Tuhan yang lain harus pergi ?
Di Jawab oleh saudara Mula P. Lumbantoruan : Di dalam buku teologi reformasi
abad ke-20 dikatakan disini bahwa proklamsi pertama mengenai kematian franhert itu
dikemandakan oleh F.W. Nitzsche dalam suatu bagian dari bukunya Die Frohliche
Wissenschaft (ilmu pengetahuan yang menggirangkan). Yang dimana tadi sudah
dibuat saudari priskila mengenai cerita tentang orang gila tadi. Menurut F.W.
Nitzsche karena munculnya Yahwe Tuhan bangsa israel, maka semua Tuhan harus
pergi. Tuhan bangsa israel adalah Tuhan yang pencemburu yang dimana Yang tidak
menghendaki adanya tubuh-tubuh, tuhan-tuhan yang lain disampingnya itulah
sebabnya ia memerintahkan jangan ada padamu Allah lain dihadapanku (kel 20:3) dan
setiap umat manusia. Semua Tuhan tertawa terbahak-bahak dan sehingga goncongnya
dan matilah mereka sambil tertawa. nitzsche ingin menghentikan gagasan kristen
tentang tuhan yang demikian itu, yang saya katakan tadi jangan ada padamu Allah
lain dihadapanku dan supaya umat manusia dibebaskan dari kesewenang-wenangan
Tuhan dan dikembalikannya dari orang-orang kreatif dibidang kebudayaan dan
pengaruh gagasan nitzsche ini ialah bahwa manusia barat ini berusaha untuk dapat
berdiri sendiri dalam usaha-usaha berbudaya menentukan masa depannya.
2. Saat teologi Allah yang mati ini berkembang tentang teologi Allah yang mati ini ?
3. Apa dampak positif dan negatif dari pandangan nitzsche ?
Di jawab oleh saudari Marta Natalia Br. Simanjuntak : dampaknya yaitu:
1. Iman menjadi lain di dalam menghadapi teologi Allah mati ini & terkurung dalam
batas-batas hidup moral perorangan saja.
2. Dunia menjadi terancam hidupnya oleh karena teologi Allah mati itu yaitu
manusia menjadi ragu-ragu. Apakah iya dapat memenuhi tugasnya di dalam itu.
Ayu Daniati Zepanya Sihotang: Di dalam sajian Priskila Br. Sembiring dan
Marta Natalia Br. Simanjuntak
Di dalam sajian saudari priskila dan marta di bagian latar belakang Allah mati.
1. F.W. Nitzsche mengatakan yang seorang gila berlari dan berteriak aku mencari
Tuhan. Coba saudari jelaskan apa yang dimaksud dari F.W. Nitzsche itu
mengatakan atau mengemukakan teologi seperti itu ?
Di jawab oleh saudari priskila br. Sembiring : Agar para audens-audens
mengerti bahwa orang gila itu berteriak “aku mencari Tuhan!... aku mencari
Tuhan!.. tidak percaya akan adanya Tuhan dan menyaksikan kejadian itu dan
bertanya kepada dia terloncat ditengah mereka dan dia menggunakan ilustrasi ini
karena apa. Karena audens-audens ini peka terhadap perkataannya bahwa
kebanyakkan audens-audens ini termasuk dalam golongan para teologi
sekularisasi tadi, tetapi ada juga audens menerima dan aja juga yang tidak
menerima.
Di jawab oleh saudari Marta Natalia Br. Simanjuntak : bahwa Nitzsche ini
menggunakan ilustrasi orang gila itu karena disini melihat gereja adalah ketiak
paska reformasi gereja disana sudah berbeda dengan doktrinnya sehingga tidak
dapat bersatu karena berbeda-beda pemahamannya sehingga ia mengatakan
matikan saja Tuhan itu. Jangan mengirikan Allah dalam pemikirannya karena
Allah yang dipikirkan itu melanggar hukum ke dua (2).

4. Sesi pertanyaan kedua(2).


- Saudara Ezra Sembiring menanyak kepada saudara Mula P.
Lumbantoruan dihalaman 2
i. Teologi bukan kembali kepada Alkitab namun gerakan-gerakan diluar
gereja. jadi saya ingin bertanya kepada saudara mula
1. Gerakan-gerakan apa yang dimaksud disini?
Di jawab oleh saudara Mula: 2.4.3. sejarah munculnya teologi Allah
mati Teologi bukan kembali kepada Alkitab namun gerakan-gerakan di
luar gereja. sebelum ini kita harus membaca dipendahuluan bahwa
dikatakan Pada abad yang ke-19 ilmu Teologi berada di bawah pengaruh
Idealisme. Yang dimana di pengaruh Idealisme Romantik dan historisme
hal ini disebabkan pada abad ke -19 itu pencerahan didesak oleh
Romantik , yang dimana gerakan romantik itu adalah gerekan yang
mewujudkan reaksi pencerahan yang hanya mementingkan akal itu.
Pencerahan adalah mulai berkembang teknologi rasionalisme ada
pertentangan-tentangan akal dan spritual, agar dapat memecahkan
masalah secara spritual, namun akal tidak bisa mencari jawaban, secara
spritual akal itu tidak bisa mencari jawaban. Sehingga manusia berfokus
kepada akal dan manusia menjadi pusat dan alkitab sebagai dokumen
yang perlu dikaji dan diteliti. Pada saat ini Allah telah hilang dari pikiran
manusia sehingga sering disebut Allah telah mati. Jadi mengapa dikatakan
disini bukan kembali kepada Alkitab namun gerekan-gerakan diluar
gereja itulah yang saya katakan bahwa manusia hanya memanfaatkan
akalnya dan tidak berlandaskan lagi pada Alkitab karena mereka menggap
bahwa akal dapat menyelesaikan masalah namun secara spritual tidak bisa
mendapat jawabannya.
2. Itu masuk ke dalam halaman 3 di tokoh Gabriel Vahanian, dibaris ke 3.
Segera ia dijadikan barang tambahan cita-cita umat manusia. Maksud
kalimat ini dari apa, karena sedikit ransi?
Di jawab oleh saudara Mula: Mengenai 2.4.4.3. Gabriel Vahanian
Segera ia dijadikan barang tambahan cita-cita umat manusia. Maksud
kalimat ini dari apa, karena sedikit ransi. Maaf sebetulnya itu adalah
lanjutan dari menurut vahanian Tuhan mati. Artinya disitu koma tidak
titik. Yang dimana Gabriel Vahanian ini adalah melihat persoalan tentang
kematian Tuhan ini dari segi kebudayaan yang pos kristiani, oleh karena
itu dia menulis bukunya yang berjudul “The Death Of God” (Kematian
Tuhan), dengan sub judul kebudayaan zaman pos kristiani kita.
3. Pertanyaan kepada semua penyaji: teologis serkulisasi apakah ada hingga
saat ini dan apabila ada bagaimana pengaruh dan apa dampaknya pada
gereja masa kini?
Di jawab oleh saudari Priskila Sembiring: tentunya masih ada apa lagi
di dunia barat bagian barat dimana kekristenan sekarang itu minim disana
apa lagi gereja ditutup dan mereka takut mengakui agama mereka, karena
terdapat ancaman bagi mereka.
Crisnatal panjaitan : bertanyak khususnya kepada saudara Doli L. Sait
Simanjuntak
disini di paper saudara dari tokoh Paul van Buren Allah sendiri harus
ditinggalkan menurut dia kekristenan harus dibentuk kembali tanpa Allah.
pertanyaan saya:
1. Siapa sebenarnya Paul van Buren ini dan apa yang menjadi ajaran khusus
dari pemikiran Paul van Buren ini dan adakah yang menentang ajaran dari
tokoh tersebut?
Di jawab oleh saudara Doli Simanjuntak: Paul van Buren itu
seperti sajian saya dialah tokoh yang paling ekstrim dari teologis
serkuler yang menurut ajarannya, Allah sendiri itu harus ditinggalkan.
Menurut dia kekristenan harus dibentuk kembali tanpa Allah. Yesus
harus diajukan sebagai para dikma, contoh dari ekssitensi manusia.
Saudara Crisnatal menanyak kepada saudara doli simanjuntak: pada
point ketiga yang dimana adakah yang menentang ajaran dari tokoh
tersebut
2. Pertanyaan terkhusus kepada saudari Kak Marta. Bagaimana pertanyaan
saudara roxcy. Apa peran gereja cara menanggulangi teologi Allah mati
ini. Saudari menjelaskan bahwa gereja mengubah cara berpikir, cara
pandangan masyarakat supaya tidak menyampingkan Tuhan. Lalu ada
kata-kata saya dengar maka muncullah teologi yang tidak menyampingi
Tuhan. Lalu teologi apa yang muncul dan apa ajaran dari teologi itu?
Di jawab oleh saudari Marta Simanjuntak: bagaimana cara gereja
menjwab persoalan ini. Tapi saya mengatakan ada teologi-teologi
dapat mengubah cara pandang manusia, kalau gitu teologi-teologi apa
itu. Jawabannya yaitu teologi serkulisasi karena yg kita tau serkulisasi
itu adalah dimana teologi ini menolak untuk memperhatikan kesaksian
Alkitab tentang Allah dunia dan manusia.
5. Sesi sanggahan Ke-1.
 Saudara Crisnaal Panjaitan kepada Doli L. Simanjuntak dan Marta Br.
Simanjuntak : ya baik terimakasih dari pertanyaan saudara doli
simanjuntak, namun pertanyaan saya point ketiganya belum dijawab.yang
adakah yang menentang ajaran dari Paul ini tersebut?
Saudara doli simanjuntak menjawab pertanyaan saudara Crisnatal
Panjaitan: Ajaran yang menentang dari Paul van Buren ini. Dia seorang
teolog serkulisasi yang dimana menurutnya Allah sendiri harus
ditinggalkan, menurut dia kekristenan harus dibentuk tanpa Allah. jadi
ajaran yang menentang dari Paul van Buren ini ialah menurutnya Allah itu
tidak penting lagi, manusia itu harus meninggalkan Allah dan Yesus harus
diajukan sebagai para dikma, contoh dari ekssitensi manusia. Saya rasa
itulah adalah ajaran yang menentang dari Paul van Buren.
 Saudara Crisnatal menyanggah jawaban dari saudari Marta: Dikatakan tadi
yang muncul teologi serkular. Disini saya membaca teologi serkular itu
menolak untuk memperhatikan kesaksian Alkitab tentang Allah. jadi itu
masih apa tapi jawaban saudari marta dikatakan maka muncullah teologi
yang tidak menyampingkan Tuhan. Teologi apa itu? karena itu masih saya
pertanyakkan.
Dijawab oleh saudari Marta Simanjuntak: sudah saya jelaskan ya, bahwa
teologi-teologi yang mengubah cara pandang manusia itu saya sebutkan
adalah teologi serkulisasi. Dimana tadi saya katakan teologi serkulisasi ini
yaitu mensampingkan akal bukan mansampingkan Tuhan.
Saudara Rocxy Sitangga kepada Doli L. Simanjuntak : Pertanyaan saya
yang nomor 3 yang menjawab saudari Marta tentang bagaimana gereja
menanggulangi teologi ini. Saya sedikit mengutip jawabannya dengan cara
gereja menggiring jemaat dengan cara pemikiran yang baru doktrin baru.
1. Dengan cara apa menggiring kurang jelas saya rasa, gereja
menggiring dengan cara apakah menggiring saya rasa apa. Dengan
cara khotbah atau dengan cara memberikan doktrin baru seperti
itu?
Di jawab oleh saudara doli simanjuntak : tentang jawaban dari
saudar rocxy yang dijawab oleh saudara doli. Tentang apa saja
konteks yang menjadi latar belakang?
2. Tentang jawaban saya yang dijawab oleh saudara doli. Tentang
apa saja konteksyang menjadi latar belakang. Tadi doli menjawab
bahwa sajian saudara telah ada latar belakangnya, tapi yang disini
saya lihat harapan-harapan baru dibidang sosial keadapan. Saya
gak mengerti harapan-harapan baru apa. Kenapa diperbarui?
Baru selanjutnya rencana-rencana negara dibidang ekonomi, sosial
dan lain-lain. Kenapa negara bisa ikut campur dalam
perkembangan teologi Allah mati ini?
Di jawab oleh saudara Doli simanjuntak: Pertanyaan sauadara
Rocxy dijawab oleh saudara doli simanjuntak: dari 2.6. maksud
dari pernyataan saya ini adalah bahwa pada manusia pada jaman
itu pada tahun 1960 tidak lagi membutuhkan Allah karena mereka
sudah saling beradu untuk siapa yang lebih maju dan ilmu
pengetahuan, ekonomi untuk menjadi negara yang lebih bagus dari
negara-negara lainnya. Sehingga dari pada itu manusia
menganggap Tuhan itu telah tiada dalam jati diri mereka sendiri,
mereka lupa bahwa Tuhan itu ada didalam diri mereka sendiri.

6. Kesimpulan dari Moderator

Semakin majunya teknologi sekarang makin berkembangnya pemikiran manusia.


Manusia makin jauh dari Allah, dan manusia seolah-olah bisa menentukan apa yang baik dan
buruk bagi kehidupannya sehingga muncullah pemahaman teologi Allah yang mati tidak bisa
hidup tanpa Tuhan sang pencipta, tanpa dia hidup kita kacau dan hidup kita bergelimang
dalam dosa.

7. Penjelasan dari dosen

Saya tidak akan paparkan sampai ke intinya hanya saja saya akan
paparkan kulit-kulitnya saja mungkin membutuhkan waktu yang lama juga.
Begini waktu kita belajar tentang Penciptaan penciptaan manusia adanya teori
evolusi Darwin kemarin sudah saya sampaikan kepada kamu bahwa apabila ada
gerakan pemikiran dari ilmu pengetahuan yang gerakan itu atau konsep itu ada
kecenderungannya untuk menggugat keyakinan atau menggugat agama atau
keyakinan maka disebut lah gerakan itu Namanya teori atau selain teori atau
disebut juga gerakan, berarti ada aksi untuk mendongkrak sebuah tradisi dan
tradisi yang disebut adalah tradisi gereja mungkin dalam sejarah gereja harus
sudah mempelajari tentang penguasa-penguasa di dunia ini penguasa-penguasa
yang dimaksud disini adalah Filsafat, paham atau gagasan filsafat sejak abad 7
dan ke 8 berita itu kekuasaan gereja atau kekuasaan paus sudah berada di atas
kekuasaan kaisar itu artinya bahwa ilmu pengetahuan berada di bawah kontrol
agama atau gereja mungkin atau pernah dengar Galileo Galilei yang hokum mati
oleh gereja karena mencetuskan suatu pandangan yang bertentangan dengan
gereja atau pemahaman gereja waktu itu bahwa bumi ini yang mengelilingi
matahari atau pandangan gereja saat itu adalah bumi datar bahwa pandangan
Galileo Galilei bukan, kalau kita berlayar dari di titik ini kita akan kembali ke titik
ini kembali. Peristiwa itu terjadi pada abad 14 dimana gereja masih menguasai
Ilmu Pengetahuan atau ilmu pengetahuan masih dibawah kontrol agama tapi sejak
abad akhir 14 mulai muncul abad pencerahan atau zaman “aufklarum” manusia
mulai mengidolakan ilmu pengetahuan atau mulai mengidolakan akal, jadi saat
Galileo Galilei di hukum ternyata itu bukan mematikan ilmu pengetahuan itu
justru menjadi membuka pintu penasaran orang dengan ilmu pengetahuan,
penasaran orang dengan peristiwa itu membuat orang semakin membuat gerakan-
gerakan untuk menjunjung ilmu pengetahuan dan sejak saat itu ilmu pengetahuan
berangsur-angsur mendapat perhatian, sehingga secara lambat laun ilmu
pengetahuan mendapat porsi atau tempat yang utama dalam pemikiran manusia
abad 18 adalah mulai abad dimana orang mulai menjunjung otonomi akal
maksudnya adalah bahwa manusia tidak perlu lagi naik banding kepada kuasa
apappun di luar dirinya untuk mencari jawaban terhadap pergumulannya sebab
akal manusia itu cukup menyediakan jawaban atau menyediakan kebutuhan
manusia, pada abad-abad modern gereja atau agama tidak akan sanggup
memberikan jawaban terhadap pergumulan manusia contoh mengenai sakit
penyakit gereja tidak dapat melepaskan beban manusia melalui wabah penyakit
tetapi ilmu pengetahuan yang selalu melakukan dan menghasilkan penemuan-
penemuan baru sanggup menyediakan serum atau vaksin untuk melepaskan
manusia dari wabah penyakit sehingga manusia bisa bebas dari wabah penyakit.
Gereja tidak dapat menyediakan imun atau perlindungan dari jenis penyakit-
penyakit mematikan tetapi ilmu pengetahuan dapat menjawab dan membebaskan
manusia dari bahaya-bahaya seperti itu, Contoh Virus Corona, kamu tahu di
Korea Selatan kita akui ke kristenan nya kuat sekali, tapi bagaimana kondisi
Korea Selatan tentang Virus Corona, sebulan mereka tidak bergereja, doa tidak
bisa melepaskan dia dari penyakit tersebut buktinya Kekristenannya kuat, semua
kegiatan paus fransiskus minggu ini di berhentikan karena virus ini dia dilarang
pergi dan hanya dapat bertemu di kediamannya mencegah penyakit tersebut
artinya gereja tidak bisa memberikan jawaban soal itu kalaupun dapat
memberikan jawaban, tentu Korea Selatan dapat bergereja, persoalan tersebut
harus di serahkan oleh akal sudah di tugaskan di Israel mencari serum atau vaksin
dan sampai belum sekarang belum mendapat, seperti Colera jika ada orang yang
menemukan vaksin itu namanya akan masuk ke dalam Nobel, kita berharap ada
ilmuwan yang bisa menemukan vaksin ini bagaimana penanganannya ini harus
imun. Manusia tidak perlu naik banding, cukup akal manusia dapat menjawab
segala kebutuhannya dalam segala bidang dulu bertanya kabar ke orang tua
digunakan lah pos, telegram, telepon telepon pun hanya bisa digunakan oleh orang
menegah keatas. Masih banyak lagi teknologi-teknologi yang berkembang jadi
kalau ada misalnya ada yang ingin mencari solusi, solusi dalam gereja, solusi
kepada pendeta jawabannya itu ke ilmu pengetahuan, itulah yang disebut dengan
otonomi akal. Lalu selanjutnya dalam era modern ini tidak ada satupun manusia
dunia ini yang menolak ilmu pengetahuan kemudian hanya mengkonsentrasikan
anaknya untuk berdoa apakah ada orangtua yang mencita-citakan anaknya berdoa
bernyanyi saja, hidup sorga yang penting sama ku dunia ini ga penting ini, bahkan
pendidikan itu menjadi peluang atau target utama karena ilmu pengetahuanlah
yang bisa melepas orang dari kegelapan, dari kemiskinan dari ketertindasan oleh
karena itu siapapun dia tidak bisa lepas dari ilmu pengetahuan artinya ilmu
pengetahuan itu adalah mendasar bahkan kehidupan ber-Tuhan yang dianut
manusia untuk mendukung cita-cita ilmu pengetahuannya, contoh berdoa biar
tercapai cita-cita mu, jadinya Tuhan itu menjadi alasan dalam hal tersebut. Dalam
perkembangan zaman di era modern bahwa manusia berpikir yang bisa
melepaskan manusia adalah akal atau ilmu pengetahuan sehingga secara perlahan
manusia tentu lebih mengutamakan ilmu pengetahuan tergantung kepada akal
bukan kepada Tuhan. Akal menyediakan jawaban yang nyata atau realistis
sedangkan gereja tidak, keadaan ini membuat manusia semakin tidak perduli atau
semakin tidak tertarik kepada kehidupan ber-Tuhan. Bahkan kadang kala agama
sering dipandang sebagai penghambat atau pengahalang untuk perkembangan
ilmu pengetahuan karena sering kali agama mempertanyakan kedudukan ilmu
pengetahuan ditekankan bahwa tidak semua pandangan manusia dapat diterima
sebagai kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai