Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN

“MYRA ESTRIN LEVINE”

DOSEN PENGAMPU:

Drs. Ojo Suparjo, M. Si.

DI SUSUN OLEH:

Kelompok 4 1B

1. Dea Aulia Sari (3022041030)


2. Dilalah Febrianti (3022041036)
3. Ernita Yustika Sari (3022041045)
4. Imam Fathi Muharom (3022041059)
5. Mietha Adhelia Astari (3022041086)
6. Nur Sodiq Allathif (3022041102)
7. Pepy Epa Mutiara (3022041106)
8. Putri Indah Sriwahyuni (3022041110)
9. Rida Febriyanti (3022041119)
10. Siti Sumyanah (3022041137)
11. Suryandani Ramadan (3022041143)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

SERANG

2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada bapak Drs. Ojo Suparjo, M. Si sebagai dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah
ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………... 1


1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………...……………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Biografi Myra Estrin Levine ………………………………………………………………………….. 2


2.2 Konsep Utama ………………………………………………………………………………………… 3
2.3 Teori Levine Dan Proses Keperawatan ………………………………………………………………. 6
2.4 Teori yang dikemukakan ……………………………………………………………………………… 7
2.5 Konsep Dasar Model Konservasi Levine …………………….……………………………………….. 8
2.6 Paradigma Keperawatan menurut Myra Estrin Levine ……………………………………………….. 9
2.7 Kelemahan teori Myra Levine ……………..…………………………………………………………. 9
2.8 Kelebihan dari teori Myra Lavine ……………………………………………………………..…….. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan …………..……………………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………… 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan aktivitas berpikir yang
tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau
kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide
dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Salah satunya adalah Myra Estrin Levine, Teori
keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan tahun 1973,
menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya.

Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatana dalam memahami


bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan peran keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Biografi Myra Estrin Levine?

2. Bagaimana konsep utama teorilevine?

3. Bagaimana Konsep Dasar Model Konservasi Levine?

4. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari teori Myra E Levine?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui biografi singkat Myra Estrin Levine

2. Untuk memahami konsep utama Teori Levine

3. Untuk mengetahui konsep dasar Model konservasi Levine

4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan apa saja dari teori Myra E Levine

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Myra Estrin Levine

Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga
bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering sakit
(mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George, 2002).

Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor
Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine
bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan
administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di
Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga seperti
University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77 artikel
yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to Clinical Nursing” yang
dipublikasikan berulang kali pada tahun 1969, 1973 & 1989. Ia juga menerima gelar doktor
kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992(Tomey&Alligood, 2006).

Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun. Levine pribadi
menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori keperawatan,” tetapi
ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal
Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam
kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang
menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan
perawatan pasien (George, 2002).

Levine adalah seorang pemimpin aktif di dalam Asosiasi Perawat Amerika dan Asosiasi Perawat
Illinois. Seorang penyuara dinamik, dia menjadi pembawa acara pada program, tempat kerja,
seminar dan panel, dan seorang penulis berbakat mengenai ilmu perawatan dan pendidikan.
Walaupun dia tidak pernah berniat untuk mengembangkan teorinya, akan tetapi dia menyajikan
suatu struktural pengajaran tentang medical-surgical dan suatu stimulus untuk pengembangan
teori. " Empat Prinsip Konservasi Keperawatan" adalah statmen pertama dari prinsip konservasi

Levine memiliki berbagai macam karir. Pengalamannya dalam ilmu keperawatan seperti menjadi
staff keperawatan, administrasi dan tenaga pengajar, instruksi teknis dan pengarah dalam jasa
keperawatan. Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An
Introduction to Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969,
1973 & 1989. Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun
1992.

Penghargaan :

 A charter fellow of the American Academy of Nursing(1973)


 An honorary membership in the American Mental Health Aid to Israel (1976)
 Honorary Recognition from the Illinois Nurses' Association
 Member of Sigma Theta Tau (Alpha Beta Chapter, Loyola University)
 Enlisted in Who's Who in Americal Women (1977-1988)
 Enlisted in Who's Who in American Nursing (1987)
 Elected fellow in the Institute of Medicine of Chicago (1987-1991)
 First recipient of the Elizabeth Russel Belford Award for excellence in teaching from
Sigma Theta Tau (1977)
 Both the first and second editions of her book, Introduction to Clinical Nursing, received
American Journal of Nursing (AJN) Book of the Year awards and her 1971 book,
Renewal for Nursing was translated to Hebrew
 Awarded Honorary Doctorate of Humane Letters from Loyola University of Chicago
(1992)

2.2 Konsep Utama

Selama bertahun-tahun, perawat (seperti Myra Levine) telah mengembangkan berbagai teori
yang memberikan penjelasan yang berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti dia Konservasi
Model, semua berbagi teori empat konsep pusat atau utama: orang, lingkungan, keperawatan dan
kesehatan. Selain ini, Levine Model juga dibahas orang dan lingkungan bergabung atau menjadi
kongruen dari waktu ke waktu, karena akan dibahas di bawah.

3
1. Orang

Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan dan integritas
dan satu "yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan masa lalu-sadar." The keutuhan
(integritas) dari tuntutan individu yang hidup "individu memiliki artinya hanya dalam
konteks kehidupan sosial "(Levine, 1973, hal 17). Orang juga digambarkan sebagai individu
yang unik dalam persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari
system.

2. Lingkungan

Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkugan terbagi menjadi 2 bagian yaitu


lingkungan internal dan eksternal:

a. Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari individu dan
konstan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga adalah integrasi
dari fungsi tubuh yang menyerupai homeorhesis daripada homeostasis dan tunduk
terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu merupakan bentuk energi.
b. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan konseptual.
Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu menanggapi
dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara, sentuhan, suhu, kimia
perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan keseimbangan. Lingkungan
operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan jaringan
hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya
faktor-faktor dan mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan.
Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal yang terdiri dari bahasa,
ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan
berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya,
dan psikologis individu pola yang berasal dari pengalaman hidup.

3. Kesehatan
Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat berarti persatuan dan
kesatuan dan "merupakan adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa yang dimaksud dengan
kesehatan sebagai: "... yang jalan kembali ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh kesehatan
yang buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki tetapi orang dirinya
sendiri ... Ini bukan hanya penyembuhan bagian tertindas. Ini agak kembali ke hood diri, dimana
perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan individu bebas untuk mengejar sekali
lagi atau kepentingan-nya sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit adalah" tidak diatur dan
tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian akan terjadi ".

4. Perawatan

Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973, hal.1). "Perawat itu
masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi dalam waktu
beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya pada setiap pasien" (Levine, 1977,
hal 845). Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan
(kesehatan).

Seperti telah disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa cara dimana orang dan
lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari orang dengan kesulitan
nya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat konservasi yang mungkin terjadi pada
berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional, psikologis, dan sosial. Tanggapan ini
didasarkan pada tiga faktor (Levine, 1989) historisitas, spesifisitas dan redundansi.

2.3 Teori Levine Dan Proses Keperawatan


Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan.
Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan
perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien.
Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama.

Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan klien
terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua
fase dari posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi
terhadap gangguan kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya
kemampuan partisipasi klien dalam perawatan. Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua
metode yaitu interview dan observasi. Dalam pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota
lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari mereka dalam membantu memecahkan
permasalahan kesehatan klien. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi
lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian
maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat
menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman pengkajian. Perawat menitik
beratkan pada keseimbangan energi klien dan pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat
mengumpulkan sumber energi klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping,
hubungan dengan anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi
yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang
integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik, integritas personal (sistem diri
klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan integritas sosial yakni : proses keputusan dari klien
dan hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain
atau masyrakat.

Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa ini
mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area
pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak.
Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya. Dalam fase
perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien
dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan
kebutuhan sebagai tujuan akhir.

Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisi
sehat. Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan:

1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan


2. Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan

Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian tahapan dari
perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori, dan pengetahuan
tentang diri manusia. Dalam mengembangkan perencanaan perawat harus meningkatkan
kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat
partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain.
Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien. Data
dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat bertanggung
jawab untuk memberikan perawatan kepada klien.

Teori Levine menyatakan bahwa:

1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.


2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.
3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.
4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan
yaitu tentang pengobatan atau support.

Bagaimana teori Levine berfokus pada orang perorang, berorientasi pada waktu sekarang
maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan intervensi
perawatan.

2.4 Teori yang dikemukakan

“Nursing is human interaction. Nursing knowledge, thoroughly grounded in modern scientific


concepts, allows for a sensitive and productive relationship between the nurse and the individual
entrusted to her care. In the care of the sick, this has always been true, but never before has there
been available to the nurse so rich and demanding a body of knowledge to use in the patient’s
behalf” Myra Levine (1973, p.1)

Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area utama yang menjadi
konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang (person’s wholeness). Model konsep
Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya. Dan intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas
konservasi dan konservasi energy adalah bagian yang menjadi pertimbangan. Kemudian sehat
menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi, sedangkan dalam keperawatan
terdapa tempat konservasi di antaranya energy klien, struktur integritas, integritas personal dan
integritas social, sehingga pendekatan asuhan keperawatan di tunjukkan pada pengguanaan
sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.

2.5 Konsep Dasar Model Konservasi Levine


Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973, menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya. Levine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan
aktivitas konservasi, dengan konservasi energi sebagai pertimbangan utama
(Fawcett,1989).Sehat dipandang dari sudut konservasi energi dalam lingkup area.

Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan prinsip
yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan. Levine
menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan :

1. Konservasi Energi

Individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui energi secara konstan untuk
mempertahankan aktivitas hidup. Konservasi energi dapat digunakan dalam praktek
keperawatan.

2. Konservasi Integritas Struktur

Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari integritas struktur. Seorang perawat harus
membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan
intervensi keperawatan.

3. Konservasi Integritas Personal

Seorang perawat dapat menghargai klien ketika klien dipanggil dengan namanya. Sikap
menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi
selama prosedur.

4. Konservasi Integritas Sosial

Kehidupan berarti komunitas social dan kesehatan merupakan keadaan social yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga,
membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal untuk konservasi
integritas social.

2.6 Paradigma Keperawatan menurut Myra Estrin Levine


Teori tentang paradigma keperawatan ini dibagi dalam 4 asumsi utama yaitu:
 Manusia digambarkan sebagai individu yang holistic yang terus menerus berusaha
untuk mempertahankan keutuhan dan integritas sebagai makhluk yang berpikir,
berorientasi pada masa depan, dan masa lalu.
 Keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan mempertahankan
keutuhan (bio, psiko, social, dan spiritual) yang baik untuk individu maupun
masyarakat.
 Sehat sakit secara umum didefinisikan sebagai kemampuan atau tidaknya untuk
melakukan fungsi secara normal (Levine, 1969).
 Lingkungan adalah dimana kita terus menerus dan secara aktif terlibat dalam
menjalani kehidupan. Levine juga memandang bahwa setiap individu memiliki
lingkungan sendiri, baik secara internal maupun exsternal.

2.7 Kelemahan teori Myra Levine

Meskipun kelengkapan teori dan aplikasi Levine luas, model ini bukan tanpa batasan. Sebagai
contoh model konservasi Levine berfokus pada penyakit yang bertentangan kesehatan dengan
kesehatan demikian juga intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi
penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine adalah
berfokus pada saat ini dan jangka pendek dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi dan
pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktik keperawatan saat ini.

Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus individu dalam keadaan sakit pada
ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan
kemampuan pasien untuk beratisipasi dalam keperawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien
tentang kemampuan pasien berpartisipasi dalam keperawatan tidak cocok, ketidakcocokan ini
akan menjadi daerah konflik.

Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip model konservasi diterapkan pada
konservasi energi, tujuan levine adalah untuk menghindari penggunaan energi yang berlebihan
atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan sakit di samping tempat tidur klien. Dalam kasus
dimana kebutuhan energi digunakan tanpa terkontrol pada pasien mania, ADHD (Attention-
Defict Hyperactivity Disorder), anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien
lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.

2.8 Kelebihan dari teori Myra Lavine


Pada teori akan terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan klien mempunyai partner
pengawas non perawat yang turut membantu dalam penjadwalan keperawatan. Dan perawat yang
dapat mengerti keadaan dan integritas klien secara penuh dengan didukung dari klien yang
mampu beradaptasi dan melakukan persepsi dengan normal.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus mengembangkan interaksi


antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan
dengan kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan
yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untuk
melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki
klien secara optimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jingga,Pelangi.2013 TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT


TEORI LEVINE.[Online].Tersedia : http://egasilviaroza.blogspot.co.id/2013/11/teori-dan-
model-konseptual-keperawatan.html [13 November 2013].

Quable,Zoe.2015. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Myra Estrin Levine
[Corrected].[Online].Tersedia: https://id.scribd.com/doc/291109330/Model-Konsep-Dan-Teori-
Keperawatan-Menurut-Myra-Estrin-Levine-Corrected [25 November 2015]

12

Anda mungkin juga menyukai