Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS PUSKESMAS DALAM PENYELIDIKAN


EPIDEMIOLOGI PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
13 DAN 14 JUNI 2023

A. LATAR BELAKANG
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target global eradikasi Polio, eliminasi
Campak-Rubella/MR dan mempertahankan status eliminasi tetanus neonatal dan maternal
(ETMN). Selain itu juga kita perlu untuk memperkuat penyelidikan epidemiologi dalam rangka
pengendalian difteri serta penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) lainnya.
Penyelidikan epidemiologi yang tepat sebagai bagian dari penyelidikan surveilans PD3I ini
merupakan kunci untuk melakukan pemantauan risiko kejadian luar biasa PD3I melalui upaya
penemuan kasus sedini mungkin agar dapat segera menemukan kasus potensi KLB untuk dapat
ditangani segera agar tidak meluas dan menimbulkan KLB. Indonesia masih dianggap berisiko
tinggi terhadap penyakit-penyakit tersebut dengan mempertimbangkan status cakupan imunisasi
rutin, kinerja surveilans epidemiologi dan akses terhadap fasilitas kesehatan.
Imunisasi sebagai upaya preventif yang harus dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh,
dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memutus mata rantai penularan penyakit dan
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
bila kelak individu itu terpapar oleh dengan penyakit tersebut tidak menderita sakit. Tujuan jangka
panjang dari upaya pelayanan imunisasi adalah eradikasi atau eliminasi suatu penyakit. Tujuan
jangka pendek adalah pencegahan penyakit secara perorangan atau kelompok.
Ada beberapa Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) diantaranya Polio,
Campak-Rubella, Difteri, Tetanus Neonatorum, Pertusis serta AFP. Untuk meminimalkan risiko
kejadian luar biasa pada penyakit-penyakit tersebut, perlu dilakukan surveilans PD3I secara terus
menerus dan berkesinambungan.
Terjadinya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 memberikan dampak negatif terhadap banyak
program esensial seperti program imunisasi rutin dan penyelidikan epidemiologiPD3I. Cakupan
imunisasi dasar lengkap (IDL) antara tahun 2019 dan 2020 terjadi penurunan sebesar 10% di tahun
2020 bila dibandingkan cakupan IDL di tahun 2019. Dengan adanya penurunan cakupan imunisasi
rutin, maka populasi rentan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit PD3I
seperti Campak-Rubella, infeksi Rubella yang berakibat CRS pada ibu hamil, difteri, polio dan
penyakit-penyakit lain yang berpotensi KLB. Selain itu banyaknya petugas surveilans dan tenaga
kesehatan yang belum pernah mendapat pelatihan penyelidikan epidemiologi PD3I juga menjadi
tantangan dalam pelaksanan surveilans PD3I.
Di Kabupaten Tulungagung jumlah kasus PD3I sudah mengalami kenaikan sejak awal tahun
2023, yaitu Difteri sebanyak 10 kasus, campak 61 kasus diantaranya terjadi pada komunitas
tertutup (pondok pesantren), dan AFP sebanyak 10 kasus. Penyelidikan epidemiologi PD3I dan
ketepatan diagnosis penyakit PD3I merupakan ujung tombak dalam upaya pencegahan dan
pengendalian PD3I. Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi PD3I pada tingkat Puskesmas harus
dilakukan oleh dokter dan petugas surveilans yang terlatih sehingga mereka mampu menegakkan
diagnosis dan melaksanakan penyelidikan epidemiologi PD3I dengan hasil yang maksimal. Untuk
itu perlu dilakukan pertemuan Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmas dalam Penyelidikan
Epidemiologi Penyakit PD3I

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta mampu menegakkan diagnosis serta melaksanakan
Penyelidikan epidemiologi PD3I
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan pelatihan ini, Peserta memiliki kapasitas untuk:
a) Menjelaskan kebijakan surveilans PD3I
b) Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),
c) Menjelaskan konsep dasar penyelidikan epidemiologi,
d) Melakukan penyelidikan epidemiologiAccute Flaccid Paralysis (AFP),
e) Melakukan penyelidikan epidemiologi Campak-Rubella,
f) Melakukan penyelidikan epidemiologi Difteri,
g) Melakukan penyelidikan epidemiologi Tetanus Neonatorum,
h) Melakukan penyelidikan epidemiologi Pertusis,
i) Melakukan pengemasan dan pengiriman sampel PD3I

C. PESERTA
1. 32 orang dokter Puskesmas
2. 32 orang surveilans Puskesmas
3. 3 orang Petugas Kabupaten

D. NARASUMBER
1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung

E. METODE
Ceramah, tanya jawab, diskusi

F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Dilaksanakan pada hari Selada dan Rabu, tanggal 13 dan 14 Juni di Venezia Room Crown Victoria
Hotel Tulungagung

G. PELAKSANA
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung
H. PENANGGUNGJAWAB
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung

I. JADWAL ACARA

No Jadwal Materi Narasumber

Selasa, 13 Juni 2023

1 08.00 – 08.30 Pendaftaran Peserta Panitia

2 08.30 – 09.00 Pembukaan Kabid P2P

3 09.00 – 09.30 Coffee Break Panitia

4 09.30 – 10.30 Analisa situasi PD3I Kabupaten Dinas Kesehatan Kabupaten


Tulungagung Tulungagung

5 09.30 – 10.30 Kebijakan Surveilans Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa


Yang Dapat Dicegah Dengan Timur
munisasi (PD3I)
6 10.30 – 12.30 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Dengan Imunisasi (PD3I) Timur

7 12.30 – 13.30 ISHOMA Panitia

8 13.00 – 14.00 Konsep dasar penyelidikan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa


epidemiologi Timur

Rabu, 14 Juni 2023

1 08.30 – 11.30  Penyelidikan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa


EpidemiologiAccute Timur
Flaccid Paralysis (AFP)
 Penyelidikan epidemiologi
Campak Rubella
 Penyelidikan epidemiologi
Difteri
 Penyelidikan epidemiologi
Tetanus Neonatorum
 Penyelidikan epidemiologi
Pertusis
 Pengepakan dan pengiriman
spesimen PD3I

2 11.30 – 12.30 ISHOMA

3 12.30 – 13.30 Diskusi

4 13.30 – 14.00 Penutupan Dinas Kesehatan Kabupaten


Tulungagung
J. SUMBER DANA
APBD Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran 2023 Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan bagi Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi
Bencana

K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmas dalam
Penyelidikan Epidemiologi Penyakit PD3I ini dibuat agar dapat dipedomani dalam pelaksanaan
dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kegiatan serupa di masa mendatang.

Tulungagung, Juni 2023


Kepala Bidang P2P

DIDIK EKA S.P, S.KM., M.Si


NIP. 19650620 198903 1 021

Anda mungkin juga menyukai