Anda di halaman 1dari 6

APLIKASI PENDULUM DALAM SISTEM PEREDAM GEMPA

PADA GEDUNG PENCAKAR LANGIT

Nama : Salma Tiara


NRP : 5005211053
Departemen : Biologi
Mata Kuliah : Fisika 1
Kelas : 26

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA


2021
BAB I
ISU MENGENAI SISTEM PEREDAM GEMPA

Peristiwa yang terjadi di sekitar kita tidak lepas dari pengaruh alam yang mengakibatkan benda
di sekitarnya mengalami gejala fisis. Contohnya saja ketika saat terjadi gempa maka benda yang
ada di sekitarnya akan bergetar bahkan benda tinggi sekalipun seperti gedung-gedung pencakar
langit. Struktur gedung tinggi dirancang dengan bobot yang ringan agar mengurangi beban bagi
struktur tersebut. Dengan bobot struktur yang ringan dan bentuk gedung tinggi yang ramping maka
gedung memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi, sehingga struktur gedung tersebut rentan
terhadap getaran karena beban dinamik angin.
Saat ini, telah ada beberapa metode untuk menganalisis dan menentukan beban gempa yang
menimpa dan distribusinya pada bangunan. Menurut salah satu analisis pembebanan gempa pada
bangunan yakni pembebanan gempa statik ekuivalen, apabila dikaitkan dengan kondisi dan berat
bangunan, getaran gempa tersebut akan menjadi gaya geser atau gaya horisontal dasar pada bawah
bangunan. Selanjutnya, gaya geser dasar tersebut didistribusikan sebagai beban lateral/horisontal
ke tiap tiap lantai sesuai dengan ketinggian dan berat lantainya. Semakin tinggi lantai, maka akan
mendapatkan distribusi beban gempa lateral/horisontal yang semakin besar pula.
Oleh karena itu, agar dapat mengurangi getaran akibat adanya gempa atau badai pada gedung
maka dibuatlah sistem pendulum atau sistem peredam getaran(gempa) atau Tuned Mass Damper
(TMD).
BAB II
DASAR TEORI

Beberapa hal yang mendasari sistem peredam getaran atau gempa yaitu ada getaran. Getaran
merupakan gerak bolak-balik di sekitar posisi setimbang, tetapi saat le;ebihan energi sistem akan
melampaui posisi setimbang. Oleh karenanya, sistem akan berbalik arah dan menuju titik
setimbang. Banyak sekali contoh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu gerak dawai gitar, gerak pegas
yang digantungi beban, gerak penggaris yang ditempel di salah satu ujungnya di meja dan ujung
lain disimpangkan lalu dilepas, gerak dawai piano, gerak selaput suara manusia. Salah satu ciri
getaran adalah meskipun bergerak, namun benda yang bergetar tidak berpindah tempat
(Mikrajuddin, 2016).
Dasar teori yang selanjutnya adalah gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana
adalah gerak bolak balik suatu benda yang melewati titik kesetimbangan tertentu dengan
banyaknya getaran benda dalam setiap detik selalu konstan (Lubis, 2008). Pada sistem tersebut
juga terdapat periode dan frekuensi. Periode merupakan waktu yang dibutuhkan benda untuk
mengalami satu getaran dengan rumus T = 1/f. Sedangkan frekuensi adalah banyaknya getaran
setiap satu detik yaitu dengan rumus f = 1/T (Giancoli, 2014).
Gaya gravitasi juga berpengaruh dalam sistem ini, karena gaya gravitasi merupakan gaya yang
dilakukan oleh bumi terhadap setiap benda yang berada didekatnya. Hukum gravitasi menyatakan
bahwa gaya antara dua partikel yang mempunyai massa m1 dan m2 dan terpisah oleh jarak (Lubis,
2008).
Tuned Mass Damper (TMD) merupakan sebuah alat control yang terdiri dari sebuah massa
pegas dan perdam yang terhubung dengan struktur utama yang bertujuan untuk mengurangi getaran
dinamik yang disebabkan oleh beban angina atau beban gempa. TMD dipasang pada bermacm-
macam struktur gedung tingkat tinggi, menara, bentangan panjang, dan jembatan. Fluid Viscous
Damper (FVD) merupakan alat peredam gempa yang berfungsi untuk menyerap energi gempa dan
mengurangi gaya gempa rencana yang dipikul elemen-elemen struktur.
BAB III
MEKANISME KERJA

Penggunaan peralatan tahan gempa tersebut, pada prinsipnya berfungsi untuk menyerap
energi gempa yang dipikul oleh elemen-elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi
lebih elastis dan terhindar dari kerusakan gempa yang parah.
Pada video diilustrasikan bentuk gedung dengan empat buah penyangga dengan ditengahnya
terdapat bandul, kemudian alat yang sudah disusun sedemikian rupa tersebut disambungkan
dengan komputer untuk melihat frekuensi getaran yang terjadi. Bandul tersebut diilustrasikan
sebagai peredam gempa yang berfungsi untuk pengendalian kerusakan seismik pada struktur
seismik yang cukup menyerap energi dan mengurangi gesekan.
BAB IV
KESIMPULAN

Teknologi yang berkembang saat ini dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan adanya
bencana atau peristiwa alam yang terjadi yaitu contohnya sistem peredam gempa. Sistem ini
menggunakan konsep pendulum atau bandul matematis yang ditempatkan pada bagian dalam
gedung sehingga dapat meredam getaran yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.


Giancoli, Douglas C. 2014. Physics Principles with Applications 7th edition. United Stated of
America: Pearson Education, Inc.
Lubis, Riani. 2008. Fisika Dasar I. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai