PROPOSAL PENELITIAN
BAB 1............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar belakang......................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan penelitian.................................................................................................4
1.4 Manfaat penelitian...............................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................6
2.1 Bagea....................................................................................................................6
2.2 Tepung Jantung Pisang........................................................................................7
2.3 Tepung Kacang Tanah.........................................................................................9
BAB III........................................................................................................................11
METODE PENELITIAN............................................................................................11
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................................11
3.2 Alat dan Bahan...................................................................................................11
3.3 Rancangan Penelitian.........................................................................................11
3.4 Prosedur Kerja...................................................................................................12
3.4.1 Pembuatan Tepung kacang tanah dan jantung pisang.................................12
3.5 Parameter Pengamatan.......................................................................................14
3.5.1 Kadar Air.....................................................................................................14
3.5.2 Kadar Abu...................................................................................................14
3.5.3 Kadar Lemak...............................................................................................15
3.5.4 Kadar Protein...............................................................................................16
3.5.5 Karbohidrat..................................................................................................16
3.5.6 Energi Total.................................................................................................17
3.5.7 Uji organoleptic...........................................................................................17
(Hidayat dkk, 2013).................................................................................................17
3.5.8 Analisis Data...............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi yang terbaik dengan terdapatnya
bakteri yang menguntungkan dan zat yang diperlukan pada bayi sebagai pembentuk
microflora khusus dalam system daya tahan tubuh bayi (Wiji, 2013). Menurut World
Health Organitation Asi yang diberikan tanpa tambahan seperti susu formula, air
jeruk, dan air putih. Sebelum mencapai usia enam bulan merupakan pengertian dari
asi eksklusif (Paramita, 2021).
Selama enam bulan pertama ASI merupakan sumber gizi yang terbaik
dikonsumsi untuk bayi. Selain itu dibutuhkan makanan pendamping asi berupa telur,
ikan, daging, dana ayam yang merupakan sumber gizi yang baik untuk bayi namun
Masalah yang ditimbulkan dari ibu menyusui adalah kurangnya produksi asi yang
dibutuhkan oleh bayi sebagai nutrisi tidak maksimal. Sehingga perlu adanya
memperhatikan asupan nutrisi baik buah maupun sayuran. yang berfungsi
melancarkan asi salah satu bahan pangan yang dapat dikonsumsi yaitu kacang tanah
dan jantung pisang. (Tjahjani, 2014).
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah golongan kacang-kacangangan yang
memiliki kandungan biji yang berupa vitamin B1, B2, piridoksin, niasin dan
golongan vitamin B lainya. Kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui setelah
pemberian sari kacang tanah, Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah
(43,8%) memiliki kelancaran produksi ASI setelah pemberian sari kacang dalam
kategori lancar. Terdapat 2 mekanisme dalam pembentukan ASI yaitu mekanisme
sintesis dan sekresi.
Sintesis adalah proses pembentukan ASI yang prosesnya sangat dipengaruhi oleh
bahan-bahan pembentuk ASI, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
kacang tanah sangat kaya dengan vitamin dan mineral, sehingga konsumsi kacang
tanah akan mendukung proses penyediaan bahan untuk sintesis ASI. Selain kacang
tanah, jantung pisang juga dapat digunakan sebagai boster asi. (Soetjiningsih, 2008).
Jantung pisang merupakan salah satu bahan pangan yang harganya relative
murah dan mudah ditemukan namun pemanfaatannya masih kurang maksimal.
Jantung pisang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan berupa mineral,
karbohidrat, protein dan lemak. Menurut Novitasari, dkk (2013) kandungan jantung
pisang yang berupa laktagogum dapat menstimulasi hormon proklatin dan oksitosin.
seperti steroid flavonoid, alkaloid, dan polifenol, yang dapat meningkatkan produksi
asi (Wahyuni, Sumiati, & Nurliani, 2013).
Berdasarkan penelitian Ariantya (2016), pengolahan jantung pisang pada produk
cookies dengan penggunaan pati aren dan tepung terigu. Sedangkan, pada penelitian
ini, jantung pisang diolah menjadi tepung jantung pisang dan kemudian formulasi
dengan kacang tanah dalam pembuatan kukis bagea.
Kue bagea merupakan makanan tradisioanal yang berasal dari Gorontalo.
Dimana proses pembuatannya sangat mudah dimana bahan utama yang digunakan
terbuat dari pati sehingga kandungan gizi yang terdapat pada kue ini sebagian besar
mengandung karbohidrat. Kue bagea memiliki peminat yang sangat banyak baik dari
kalangan anak – anak sampai orang dewasa karena memiliki rasa yang manis.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “
Formulasi Bagea Dengan Penambahan Jantung Pisang Dan Kancang Tanah Sebagai
snack pelancar asi”
Sagu (Metroxylon sp) merupakan salah satu bahan pangan yang dapat
dijadikan sebagai tepung dan dapat dimanfaatkan menjadi berbagai bahan olahan
salah satunya menjadi kue bagea. Sagu memiliki kandungan karbohidrat (kalori) yang
memadai sehingga dijadikan makan pokok dibeberapa daerah seperti di papua,
Maluku, Sulawesi tenggara , Sulawesi tengah, dan Sulawesi selatan. Sagu juga dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan pangan yang berpotensi mangatasi kerawanan
pangan yang terjadi dimasa yang akan mendatang. (Hayati et all., 2014)
2.2 Tepung Jantung Pisang
Jantung pisang merupakan bagian dari tanaman pisang yang proses menfaatan
dan pengolahannya masi kurang maksimal jika dibandingkan dengan bagian pisang
lainnya seperti buahnya. dalam jantung pisang memiliki kandungan serat, protein dan
pati yang cukup tinggi. Jantung pisang mempunyai kandungan laktagogum memiliki
potensi dalam menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin seperti flavonoid,
polifenol, steroid dan alkaloit. dan substansi lainnya paling efektif dalam
meningkatkan dan memperlancar produksi ASI (Triastuti dkk 2018).
Tabel 2 Komposisi kimia kacang tanah ( per 100 gram bahan kering)
KOMPOSISI JUMLAH
Kadar air 4,0
Protein 25,3
Lemak 42,8
Karbohidrat 21,1
Fosfor 335,0
Kalori (kal) 425,0
Departemen Kesehatan RI (1996)
Pengeringan Bahan
(Nopriani Rahman,2021)
Gambar 3. Diagram alir pembuatan cookies bagea
Keterangan :
w1 : Bobot sampel awal (g)
w2 : Bobot sampel akhir setelah dikeringkan (g)
Keterangan :
w : Bobot contoh sebelum diabukan (g)
w1 : Bobot contoh + cawan sesudah diabukan (g)
w2 : Bobot cawan kosong (g)
w−w 1
Lemak (%)= x 100 %
w2
Keterangan:
w = bobot contoh, dalam gram
w1 = bobot lemak sebelum ekstraksi, dalam gram
Perhitungan :
( v 1−v 2 ) x N x 0,014 x f . k x fp
kadar protein(%)=
w
Keterangan :
w = bobot cuplikan
v1 = volume HCL 0,01 N yang digunakan penitaran contoh
v2 = volume HCL yang digunakan penitaran contoh
N = normalitas HCL
fk = faktor konversi (6,25)
fp = faktor pengenceran
3.5.5 Karbohidrat
Analisis karbohidrat dilakukan secara by difference, yaitu hasil pengurangan
dari 100 % dengan kadar air, kadar protein dan kadar lemak, sehingga kadar
karbohidrat tergantung pada faktor pengurangannya. Analisis karbohidrat dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
KP = kadar protein
KK = kadar karbohidrat
KL = kadar lemak
DAFTAR PUSTAKA