Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM (EMA203M)

STUDI KASUS PADA UMKM BALI JAMUR


STRATEGI UMKM BERJUANG DI TENGAH PANDEMI COVID-19

BAB 1
Pendahuluan

1.1 latar belakang

Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan Virus Corona
COVID-19 sebagai Pandemi. WHO memberi peryataan pada semua negara di dunia,
termasuk di Indonesia untuk meningkatkan kesiapan dan kesiagaan untuk mencegah
maupun menangani wabah Virus Corona Covid-19 ini. Dalam fenomena tersebut
menjadikan perekonomian suatu daerah menjadi menurun khususnya pada provinsi
bali, yang mana bali merupakan kawasan terpadu untuk destinasi wisatawan
mancanegara, dalam hal ini masyarakat bali yang mengembangkan usaha lebih mudah
dikarenakan adanya wisatawaan yang berkunjung datang, untuk pertengahan tahun
saja kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama 2020 menjadi yang paling
rendah selama 10 tahun terakhir dengan jumlah mencapai 1.050.505 kunjungan.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama 2020 tercatat turun 83,26 persen
dibandingkan tahun lalu (year on year/YoY). Sementara itu, pada Desember 2020
tercatat ada 150 kunjungan wisatawan mancanegara dengan rincian 127 kunjungan
dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pelabuhan laut sebanyak 23 kunjungan.
Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada Desember 2020 tercatat
turun 99,97 persen dibandingkan catatan periode sama tahun lalu (YoY) tetapi naik
183,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hingga pada kenyataanya banyakanya sektor pariwisata yang di andalkan di daerah


bali yang sudah menjadi nadi sumber kehidupan bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan perekonomianya, karena sektor pertanian agriculture menyumbangkan
produk mereka ke hotel maupun vila yang ada di bali, sehingga saat terjadi pandemi
covid 19 yang hal ini menjadi bencana masyarakat yang menjalankan usaha mereka
khususnya usaha UMKM yang bergerak di sektor pertanian juga ikut terdampak,
adanya regulasi pemerintah dan perturan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus
(PPKM), 327.523 UMKM memberi kontribusi yang sangat besar terhadap
pertumbuhan perekonomian Bali. UMKM tidak hanya berperan dalam perkembangan
ekonomi tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan
bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah dan saat ini keberadaan UMKM
tersebar di seluruh kabupaten yang ada di Bali. Berbagai upaya dilakukan pemerintah
pusat maupun daerah untuk dapat bertahan dan bangkit dari keterpurukan akibat
pandemi. Salah satu produk wisata yang dianggap mampu menjawab tantangan
kondisi pandemi covid 19 adalah desa wisata. Desa wisata merupakan suatu wilayah
yang memiliki keunikan yang dikelola secara menarik dengan pengembangan fasilitas
pendukung, serta penataan kawasan yang baik sehingga mampu menghadirkan
wisatawan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat. Menparekraft,
Sandiaga Uno (Kompas.com, 2021) menyebutkan bahwa desa wisata merupakan
masa depan pariwisata Indonesia dan symbol kebangkitan ekonomi yang mampu
memberikan rasa aman, nyaman, bersih dan sehat bagi wisatawan, sehingga
diharapkan 244 desa wisata baru di Indonesia akan terbentuk di tahun 2021-2024.

Oleh karena itu adanya UMKM komoditas jamur bali juga di perkenalakan sebagai
makanan mengandung banyak protein yang hampir sama dengan hewan, namun lebih
sehat untuk dikonsumsi. Dibanding dengan protein dalam telur, jamur khususnya
jamur merang memiliki semua kandungan asam amino essensial yang terdapat di
dalam telur. Bahkan untuk kandungan lysine dan histidinennya lebih tinggi daripada
telur. Terkait hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sudah
menginstruksikan agar komoditas hortikultura terus digenjot. Terutama yang memiliki
potensi nilai ekonomi yang besar. SYL yakin bahwa komoditas hortikultura seperti
jamur, memiliki prospek yang cerah. Baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Plt
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan,
Sukarman menjelaskan bahwa kebutuhan konsumsi jamur di Indonesia saat ini cukup
tinggi. “Namun produksi kita kurang lebih baru mencapai 33 ton/tahun,” jelas dia
melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (11/4). Ini artinya, kata Sukarman, dari segi
konsumen ternyata jamur sudah digemari masyarakat. Pun dari sisi produsen masih
banyak peluang usaha yang bisa digeluti di bidang budidaya dan produksi jamur.
1.2 Tujuan :

Adapun tujuan peneliatian ini unukt mengetahui bagaimaan srategi pemasaran dari
komoditas bali jamur yang berlokasi di tabanandi tengah adanya kekurangan tenaga
kerja dan hasil produksinya, maupun pengembangan usaha mereka selama pandemi
covid berlangsung.
1.3 Waktu dan tempat
Adapun pelaksanaan penelitaian ini di lakukan di prvinsi bali tepatnya di kabupaten tabanan,
Jalan Raya Munggu-Kapal, Batanduren, Cepaka, Kediri, Cepaka, Tabanan, Kabupaten
Tabanan, Bali 80351. dan pelaksanaan kegiatyan dilakukan pada tanggal 20 april 2020.
1.4 Gambaran umum kasus

Bali jamur merupakan usaha yang bergerak pada komoditas pertanian dengan produk
jamur tiram dengan memanfaatkan media bagloog yaitu media khusus unutk
pengembangbiakan jamur, dengan penempatan jamur di taruh pada ruangan yang
bersuhu tidak lebih dari 25 derajat celcius, usaha ini merupakan penggerak ekonomi
masyarakat tabanan di daerah cempaka, dengan adanya peningkatan kasus covid ini,
pemilik usaha juga mengatakan bahwa di tengah pendemi covid-19 ini volume
permintaan jamur menurun, meski begitu dalam modal penentuan modal awal dari
jamur tiram ini tidak begitu besar, artinya awal usaha ini terbentuk juga terbilang
tidak menggunakan modal yang besar, dalam hal ini usaha bali jamur juga mempunya
rasa ke khawatiran pada pangsa pasar penjualan khususnya pada pengunjung yang
basanya datang dan berkunjung langusng ke temapt tersebut, kini menjadi sedikit dan
kini hanya memanfaat pemebli dari warga lokal unutk memenuhi kebutuhan sehari
hari.
BAB 2

Pembahasan

2.1 Pengumpulan data

Pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah metode


penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara
trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian deskriptif
kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,menjelaskan
dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari
semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian.
2.2 Wawancara
Untuk mendapatkan hasil mengenai data penjualan dan perkemabangan strategi usaha
Bali Jamur dapat dilakukan dengan kontak via WA yang sudah tersedia pada
facebook dari bali jamur dengan berkomunikasi satu arah dengan pemilik bali jamur.
2.3 Observasi
observasi bali jamur dalam mendapatkana data saluran penjualan produk dan kondisi
stategi usaha tersebut di lakukan dengan melakukan via WA.

2.4 deskripsi kasus

usaha bali jamur ini pada akhir tahun 2019 merupakan usaha yang masih
mengandalakan pendapatan dari pariwisata mancanegara, karena daerah tabanan
meruapakan daerah dengan wisatawan terbanyak dengan meamnafaatkam lingkungan
wisata yang menarik, namun adanya kenaikan kasus covid di indonesia membuat
banyak usaha menjadi mati unutk sementara waktu
peran sumber daya manusia UMKM dalam pengembangan desa wisata sangat besar.
Sumber daya manusia diandalkan sebagai salah satu asset yang memiliki peranan
penting dalam meningkatkan produktivitas usaha. Upaya untuk mengoptimalkan
produktivitas UMKM dilakukan melalui pendekatan ergonomic yang mengupayakan
terciptanya kondisi kerja yang sehat, aman, nyaman, efektif dan efisien. Melalui
ergonomic, permasalahan- permasalahan yang muncul pada UMKM seperti
pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat yang belum sepenuhnya kondusif, bekerja
pada suhu dan lingkungan yang tidak mendukung, terpapar panas dan debu,
terbatasnya sarana prasarana, dan sikap atau postur kerja yang dapat meningkatkan
risiko cidera otot dapat diminimalisi.
2.5 identifikasi masalah
butuhan fisik dan mental suatu pekerjaan dengan manusia sebagai pekerja,
dengan ini diketahui bahwa usaha bali jamur masih mendapatakn sumber kendala
seperti :
A. Permasalahan ergonomi di UMKM yang ada sekarang ini meliputi permasalahan
pada mikro ergonomic dan makro ergonomic.
Secara mikro permasalahan yang ada meliputi: postur kerja, jam kerja, peralatan
kerja, dan lingkungan kerja. Pada postur kerja contoh yang nyata adalah posisi kerja
yang membungkuk, posisi canggung (awkward posture), posisi duduk yang tidak
tepat/tidak alamiah sehingga akan menimbulkan cepat lelah, sakit pada system otot
skeletal, dan dalam jangka panjang akan merubah struktur tubuh pekerja secara
fisiologis. Permasalahan jam kerja biasanya juga terjadi karena bekerja terlalu lama,
terlalu lelah karena mengejar penghasilan atau target produksi dengan jumlah tertentu
yang diharuskan lembur karena jumlah pekerja terbatas. Tidak ada shift kerja
sehingga satu atau dua orang pekerja melakukan pekerjaan dari pagi hingga malam.
Peralatan kerja yang biasanya digunakan adalah peralatan tradisional, tidak ada alat
khususyang membantu pekerjaan sehingga penyelesaian pekerjaan tidak optimal.
B. Dan adanya teknik marketing yang kurang di fokuskan yang mana di masa
pandemi saat ini teknik marketing perlu di implementasikan
C. Lalu pada usaha bali jamur masih menerapkan sistem pembayaran produk mereka
secara konvensional artinya pelanggan datang ke tempa tersebut dan membayar, yang
mana penurunana pengunjung dan wisatawan asing di daerha tabanan juga ikut
terdampak dari pandemi covid tersebut.
2.6 Hasil Wawancara dan observasi

Dari hasil wawancara tersebut di dapat bahwa perusahaan usaha bali jamur awalnya
yang memfokuskan pada pengembangan tenaga kerja mereka karnea banyak dari
tenaga kerja yang terkena PHK, yang mana pelatihan diberikan pekerja tersebut di
latih berdasarkan kekuatan fisik mereka dengan tujuan meningkatkan kinerja, dan
meneurut pemilik dari bali jamur UMKM mereka masih menggunakan pemasaran
secara online namun hanya sebatas penggunaan facebook saja dan pembayaran yang
masih konvensional dengan pelanggan datang langusng ke tempat untuk membeli
produk jamur tersebut, unutk penjualan secara langusng olahan jamur ini biasanya di
dikirim menuju toko atau warung di daerah terdekat.
2.7 hasil diagnosis
Identifikasi diagnosis
atas wawancara yang telah di lakukan maka di dapat masalah dan kendala yang di
alami pada UMKM bali jamur yaitu :
A) Pelanggan dalam mengakses produk dengan cara membeli langsung di tempat
tersebut sehinggam, dikarenakan integrasi pemasaran masih mengandalakan rantai
penjualan kepada konsumen secara langsung,
B) Pendistribusian produk masih melalui jalur perantara melalui penegpul khusus
unutk produk yang mentaj dan warung atau toko yang tersedia di lokasi terdekat.
C) Pengoptimalan pemasaran online sebatas menggunakan aplikasi facebook, karena
sulitnya menentukan pemasaran secara organik atau pelanggan secara langsung unutk
di temui, dapat di lihat hasil wawancara tersebut pemiliki masih mengandalakn toko
maupun warung teredekat di lokasi tersebut.
Identifikasi prognosis
Dalam kesempatan kali ini ada beberap tawaran solusi untuk meningkatkan aktivitas
UMKM tersebut seperti :
A) Pelatihan dan Pendampingan Menjual Produk Pangan Jamur Tiram Secara
Online. kegiatan pelatihan yang berkaitan langsung dengan tugas/pekerjaan mereka
yang berhubungan langsung dengan pemasaran produk baru pertama kali ini mereka
dapatkan. Kegiatan pelatihan ini dapat menambah wawasan pemilik UMKM tentang
penjualan elektronik dengan media internet yang saat ini disebut dengan e-commerce
contonya menggunakan facebook dan instagram ads, serta penggunaan website
sebagai jasa pemasaran online agar memajukan UMKM lebih baik dan tampil
profesional.
B) Untuk fungsi pemasaran juga perlu dilakukan tindakan mengingat konsumen
potensial yang diluar segmen selama ini juga perlu dicari seperti pedagang eceran.
Dan dengan memanfaatkan rancangan program yang sudah di sediakan oleh bupati
tabanan dalam meningkatkan ketahanan UMKM dalam lingkup kabupaten.
C) Mengadakan kerja sama dengan UMKM setempat dengan produk yang sejenis
terutuama produk pangan, serta melakukan kerjasama pengiriman produk lewat
gojek,JNE,JNT dan aplikasi khusus unutk menjual hasi pangan. Sehingga penjualan
tidak berfokus pada satu lokasi saja.
BAB 3
pelaksanaan dan evaluasi
3.1 pelaksanaan
3.1.1 pelaksanaan UMKM bali jamur dapat dimulai melalui penjualan serta
pemasaran seperti pendaftaran aplikasi tokopedia, dan shopee dengan tujuan
menjangkau konsumen lebih luas pelaksanaan yang di lakukan seperti :

A) penggunaan website sebagai media edukasi online tentang manfaat jamur bagi
tubuh dan sistem menerapkan pembayaran secara online agar konsumen lebih tertarik
untuk membeli produk dan membuat usaha leih tampil profesional.serta pemilik usaha
B) bali jamur juga harus mampu mempersiapkan jumlah dari tenaga kerja tersebut
untuk membatasi pekerjaan yang terbuang buang karena sedikitnya permintaan dari
produk tersebut.
C) Dari tahap pengintegrasian pelatihan terhadap tenaga kerja juga di pusatkan pada
bagian pekerjaan yang vital seperti perawatan tanaman jamur dan bagaiaman cara
menamam benih dengan tepat. Dan yang terakhir adalah pembelajaran pemasaran
secara online dengan memanfaatkan media yang ada seeprti instagram, facebook, dan
menggunakan website

3.2 evaluasi
Di masa pandemi ini menambah wawasan untuk selalu membuka mata terhadap
penggunaan teknologi, untuk itu pemilik usaha bali jamur menggunakan sistem
pembayaran dan pengiriman melalui gojek atau JNE dapat menambah peminat dari
produk jamur tersebut. Serta di masa pandemi ini juga menjadi bahan pertimbangan
tentang ide bisnis bali jamur supaya lebih menarik perhatian pembeli yang awalnya
memanfaatkan penjualan dari satu lokasi saja hingga menjadi penjualan di banyak
tempat strategis nantinya dengan menggunakan mitra usaha kecil
BAB 4
Kesimpulan dan saran

4.1 Kesimpulan
Pandemi covid 19 membuat banyak UMKM memutar otak demi mengurnagi kerugian
dari sisi tenaga kerja dan modal, dikarenakan adanya peraturan ketat yang di
berlakukan pemerintah sehingga mengahmabt wisatawan asing menjadi berkurang,
dan ini juga menajdi suatu kesempatan di sisi lain bahwa bali jamur bisa berinovasi
dalam pengembangan dan pemusatan pelatihan pemasaran secara online, dengan
berkemabnga pesatnya teknlogi menjadi kesempatan UMKM daerah menjadi lebih
terlihat di jagat maya dan membawa nama baik suatu daerah untuk mengembangkan
usaha melalui ekonomi digital, dan melalui pandemi covid inilah para pemilik
UMKM yang bergereak pada sektor pangan menjadi lebih kreative.

4.2 Saran
Dalam pengembangan sektor pangan tidaklah mudah oleh karena itu perlu adanya
dukungan pemerintah daerah setempat untuk membuka jalan pemasaran suatu produk
jamur yang mentah maupun produk jamur yang sudah jadi dalam bentuk jamur krispy
unutk membangun ketahanan ekonomi di bidang pangan itu sendiri

4.3 Daftar pustaka


Sumber: https://m.mediaindonesia.com/ekonomi/303503/prospek-bisnis-jamur-di-
tengah-pandemi-covid-19

Sumber: https://m.mediaindonesia.com/ekonomi/303503/prospek-bisnis-jamur-di-
tengah-pandemi-covid-19
https://bali.bisnis.com/read/20210201/561/1350730/2020-jadi-tahun-terendah-

kunjungan-wisman-ke-bali

https://eprints.triatmamulya.ac.id/552/1/Book%20Chapter%20RESILIENSI

%20UMKM%20%20DAN%20DESA%20WISATA.pdf

Anda mungkin juga menyukai