Anda di halaman 1dari 54

BY : SHARA DWI HERAWATI, S.

IKOM

MODUL AJAR

AN KONS
NG E
BI LI
BIM

NG

KELAS VII
SMPN 32 KOTA BEKASI
IDENTITAS MODUL
BAB II SEMESTER I

PENYUSUN : SHARA DWI HERAWATI


: IRMA WORO PRAMITA
INSTANSI SMP N 32 BEKASI
:
TAHUN PENYUSUNAN TAHUN 2023
:
JENJANG SEKOLAH SMP
MATA PELAJARAN : BIMBINGAN KONSELING
FASE / KELAS : D / VII
BAB II : I’M A TEENAGER NOW
ELEMEN : I’M A TEENAGER NOW
: (ITN)
CAPAIAN PEMBELAJARAN MEMPERBAIKI KEBIASAAN
PERILAKU YG KURANG
SESUAI DENGAN
KEYAKINAN.

ALOKASI WAKTU : 2JP


KOMPETENSI AWAL
Siswa mampu besyukur kepada Tuhan
Yang maha Esa karena sudah memasuki
masa remaja

Siswa mampu memperbaiki kebiasaan


perilaku yang kurang sesuai dengan norma
kehidupan sehari - hari.

Siswa mampu mengaitkan nilai-nilai agama


yang telah di pelajari dnegan aktifitas
sehari-hari, sehingga dapat
mengembangkan potensi dan hobi yang
dimiliki

Siswa mampu memahami bahwa nilai


agama dapat memperbaiki perilaku yang
kurang sesuai dengan norma sosial

Siswa mampu menerima perubahan bentuk


fisik yang dialaminya sebagai remaja awal.

Siswa mampu menerapkan perilaku terpuji


tanpa membedakan suku, RAS, dan Agama.
pROFIL PELAJAR
PANCASILA

Beriman,
Bertagwa kepada Tuhan
Yang maha Esa
Berakhlak Mulia
Mandiri
Bernalar Kritis
Berkebhinekaan Global
Kreatif
Gotong royong
Metode/Teknik

Penyampaian
Materi
Curah pendapat
dan tanya jawab
TARGET PESERTA
DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal:


umum, tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan
pencapaian tinggi: mencerna
dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai
keterampilan berfikir aras
tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

MODEL
PEMBELAJARAN

Model pembelajaran
tatap muka dengan
jumlah siswa maksimal
40 orang
KOMPONEN INTI
Tujuan Kegiatan
Pembelajaran

Siswa/i dapat memahami


hakikat dan ciri-ciri belajar
Siswa/i memahami tentang
modalitas gaya Belajar
Siswa/i dapat memahami
Strategi belajar efektif berdasar
gaya belajarnya

Kata Kunci

Sikap Kesadaran diri, Bertaqwa


kepada Tuhan Yang maha Esa,
berpikir positif, mampu
berkomunikasi intruktural dan
berinteraksi sesama
STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi Penyampaian (exposition)


Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik
dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal.

Strategi Kelompok
Belajar kelompok dilakukan secara beregu. Bentuk belajar
kelompok ini bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau
klasikal; atau bisa juga dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam
menentukan kelompok guru dapat mengkualifikasikan siswa
sesuai dengan gaya belajar mereka, untuk mengetahui gaya
belajar siswa guru dapat memberikan test secara online melalui
linki berikut : https://akupintar.id/tes-gaya-belajar

Strategi Pembelajaran Individual


(groups-individual learning)
Strategi pembelajaran individual dilakukan peserta didik secara
mandiri. Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan siswa sangat
ditentukan oleh kemampuan individu peserta didik yang
bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya
didesain untuk belajar sendiri. Contoh dari strategi
pembelajaran ini adalah belajar melalui modul atau melalui
kaset audio
PEMAHAMAN BERMAKNA

Menjelaskan fungsi peran sosial


antara laki-laki dan perempuan
sesuai dg budaya dan nilai-nilai yg
berlaku
Mengiodentifikasi berbagai aktivitas
keseharian untuk mengembangkan
potensi dan hobi yg dimilikinya
Menjelaskan cara memperoleh hak
dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari mengaitrkan hak dan
kewajiban dalam aktifitas di
lingkungan sekitar yg sudah
diidentifikasi sebelumnya.
Menganalisis ekspresi perasaan diri
sendiri dan orang lain yg dapat
menimbulkan konflik
Materi
Remaja Awal Yang Bersyukur
Pentingnya Kesehatan Tubuh
Lingkunganku
Problem Solving

Pertanyaan Pemantik
Apa yang dirasakan siswa ketika beranjak
remaja ?
Apakah ada perubahan pada tubuh kalian ?
Bagaimana kamu melihat dirimu sekarang ?
Apakah kamu menjadi seseorang "bagi
dirimu sendiri", atau kamu hidup sebagai
seseorangyang diharapkan seperti "apa yang
seharusnya"?
Kegiatan
Pembelajaran
REMAJA AWAL YANG BERSYUKUR

Kegiatan Pendahuluan
Guru BK/Konselor mengucapkan salam,
dilanjutkan dengan berdo’a, presensi,
mengecek situasi & kondisi kelas.
Guru BK/ Konselor menyampaikan topik / tema
layanan informasi
Guru BK/Konselor memotivasi dengan Ice
Breaking: agar siswa senang, tertarik,
bersemangat, siap mengikuti layanan informasi
Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan layanan
informasi dan tugas perkembangan yang akan
dipahami
Guru BK/Konselor menanyakan kepada siswa
terkait pelayanan yang diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
Apersepsi
Semua individu khususnya remaja akan
mengalami perkembangan baik fisik maupun
psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual,
sosial, emosi, Bahasa, moral dan agama.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan
dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa
ini juga disebut masa transisi dimana terjadi
diusia belasan. Untuk siswa SMP rata-rata
berusia 12 -16 th, pada masa transisi remaja
ini biasanya siswa mengalami perubahan
fisik, psikis dan perubahan tanggung jawab
keagamaan

Tujuan
Memperbaiki
kebiasaan perilaku
yg kurang sesuai dg
Keyakinan
Aspek Perkembangan 1
Landasan Hidup Religius
Tahapan Pengenalan

Mengaitkan nilai-
nilai agama yg telah
dipelajari dg
aktivitas sehari- Akomodasi
hari
Menghargai berbagai
bentuk tata cara
ibadah yg dijalanklan
olehnya maupun
Tindakan orang lain

Memperbaiki
kebiasaan sehari-
hari yg kurang
sesuai dg ajaran yg
diyakininya
PEMANASAN
Guru BK diharapkan menunjukkan video
mengenai perubahan fisik saat tumbuh
menjadi remaja. Video diharapkan dapat
meningkatkan ketertarikan dan
kemampuan Siswa dalam memahami
pelajaran dan minat bakat siswa itu sendiri.
Selain itu guru BK juga bisa memberikan
teks bacaan literasi sesuai tema belajar
yang sedang berlangsung. Contoh video :
https://www.youtube.com/watch?
v=uae4f_8xyW0 (Khan Academy)
Literasi
PERAN GENERASI Z DALAM
ERA DIGITAL BARU

Gen Z digadang - gadang menjadi generasi yang mampu membangkitkan negeri di


masa depan. Generasi Z atau GenZ, yaitu generasi yang lahir di era Internet dan
sekitar abad ke-21, antara 1995 dan 2010. Perlu diketahui, Gen Z memiliki sifat dan
karakteristik yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi ini
dilabeli sebagai generasi yang minim batasan (boundary-less generation). Ryan
Jenkins (2017) dalam artikelnya berjudul "Four Reasons Generation Z will be the
Most Different Generation" misalnya menyatakan bahwa Gen Z memiliki harapan,
preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda serta dinilai menantang bagi
organisasi.
Karakter Gen Z lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada
budaya dan sikap masyarakat kebanyakan. Satu hal yang menonjol, Gen Z mampu
memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka.
Teknologi mereka gunakan sama alaminya layaknya mereka bernafas. Untuk Gen Z
di Indonesia, Saat generasi Z Indonesia dibandingkan generasi Z negara-negara
lain, mereka juga menunjukkan karakter yang cukup menarik khususnya dalam hal
kebahagiaan dan membangun bisnis sendiri.

Dalam hasil survei kepada generasi Z di 20 negara oleh Varkey Foundation (2017),
yang kemudian dibuat laporan dengan judul "Generation Z : Global Citizenship
Survey" ditemukan bahwa generasi Z Indonesia menempati peringkat teratas
sebagai generasi paling bahagia (92%), yang kemudian disusul Nigeria (85%), dan
Israel (78%). Angka tersebut jauh diatas rata-rata dunia sebesar (68%). Saat ada
dalam rentang usia yang sama, generasi Z secara umum lebih pandai dibandingkan
dengan genrasi X, Y, dan generasi lain yang lebih senior. Meski ada diantara mereka
yang lahir saat Indonesia sedang krisis ekonomi, mereka besar saat Indonesia
menikmati masa-masa pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi yang baik tersebut turut mendukung tersebarnya akses


internet ke hampir ke seluruh penjuru negeri. Akibatnya, akses pengetahuan
berbagai warna pun dapat mereka akses setiap waktu di mana pun. Pengetahuan
agama manhaj tertentu hingga konten pornografi dapat mereka akses dengan
mudah. Jika terkena internet sehat, info VPN Proxy gratis menyebar dengan segera
dan mereka sudah menyiapkan langkah mitigasi sebelum terkena blokir kembali,
yaitu unduh konten agar bisa dinikmati tanpa internet.
Beberapa pemuda yang telah membuktikan bahwa generasi Z juga berperan
terhadap ekonomi Indonesia diantaranya yaitu Wirda Mansur yang memiliki bisnis
fashion, kosmetik, serta travel yang tergabung dalam Wirda Mae Group Official,
Ammar Mandili dengan usaha minyak rambut bernama Indohaircut, Kevin Ciang
dengan bisnis Sosial Media bernama Sestyc, Almeyda Nayara Alzier, yang
membuka bisnis mainan slime bernama Naya Slime,

Muhammad Akbar Maulana yang membuka perusahaan teknologi Multimedia yang


bernama PT. Rabka Madbarlana Group. Selain itu ada Putri Nabila dan Qasyah
Rahmani Febrian dengan bisnis pakaian daur ulang bernama Our Trashes, Tiffany
Kenanga Mandalawangi dengan bisnis pakaian bernama Tiffany Kenanga Hijab dan
sepatu bernama Tiffany Kenanga Signature, dan Nadya Pinem dengan bisnis
scrapbook, serta pernah menjadi perwakilan USU dalam "Medan Telkomsel
Education Fun Holiday Goes to Sydney" pada tahun 2016.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Peran Generasi Z Dalam
Era Digital Baru", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/hendraardiansyah01/64a9925ee1a16707105a2f12/p
eran-generasi-z-dalam-era-digital-baru
KEGIATAN LITERASI

1. Guru memberikan pertanyaan pemantik


"Apa yang dimaksud dengan generasi z?"
2. Guru memancing siswa untuk mengutarakan
pendapatnya
3. Guru memberikan teks bacaan berjudul "
Peran Generasi Z Dalam Era Digital Baru
4. Guru menyampaikan kembali tujuan
pembelajaran agar siswa mampu membuat
teknik kesimpulan bacaan dengan
menggunakan 5W1H
5. Guru memberikan pemahaman terkait
teknik 5W1H
KEGIATAN Inti
PENGALAMAN
KONKRIT
OBSERVASI
Guru BK diskusi dengan
peserta didik Peserta didik
bagaimana bersyukur bersyukur kepada
kepada Tuhan Yang Tuhan Yang maha Esa
maha Esa karena sudah memasuki masa
perubahan fisik yang remaja awal
dialaminya sebagai
remaja awal

KONSEPTUALISASI
REFLEKSI ANALITIK
INTI DAN DIRI Pengalaman sebagai
remaja awal akan
Menerima dan membangun diri
memahami menjadi matang dan
perubahan fisik yang percaya diri
dialami sebagai
remaja awal

RENCANA TINDAKAN
Walau mengalami
perubahan fisik tetap
berprestasi dalam
belajar
Penutup
Pada akhir aktivitas
guru, memberikan
review dan penjelasan
dan jawaban yang
tepat

Pennilaian
Penilaian Proses : Bersyukur
kepada Tuhan yang maha Esa
karena perubahan fisik sebagai
remaja awal.
Penilaian Hasil : Semangat
mengembangkan diri dengan
nilai-nilai agama yang
dianutnya
Pentingnya
Kesehatan Tubuh

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru BK/Konselor mengucapkan salam,
dilanjutkan dengan berdo’a, presensi,
mengecek situasi & kondisi kelas.
2. Guru BK/ Konselor menyampaikan topik /
tema layanan informasi
3. Guru BK/Konselor memotivasi dengan Ice
Breaking: agar siswa senang, tertarik,
bersemangat, siap mengikuti layanan
informasi
4. Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan
layanan informasi dan tugas
perkembangan yang akan dipahami
5. Guru BK/Konselor menanyakan kepada
siswa terkait pelayanan yang diajarkan
pada pertemuan sebelumnya.
APERSEPSI
Semua orang tentu ingin memiliki tubuh yang
sehat, namun tidak sedikit juga orang yang
mengabaikan pola hidup bersih dan sehat, mereka
menganggap bahwa tubuh yang sehat hanya perlu
memenuhi kebutuhan makan mereka, padahal
banyak hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu
slaah satunya dengan memperhatikan dan
menjalankan pola hidup sehat, memiliki tubuh
yang sehat tentu akan membuat anda merasa
nyaman dalam menjalani kehidupan.

TUJUAN

Capaian Pelayanan: Melakukan


aktivitas keseharian untuk
mengembangkan potensidan
hobi yg dimilikinya
Tahap Akomodasi: Bersikap
positif terhadap aktivitas Pengenalan
keseharian untuk
mengembangkan potensi
dan hobi yg dimilikinya Mengiodentifikasi
berbagai aktivitas
keseharian untuk
mengembangkan
Akomodasi potensi dan hobi yg
dimilikinya
Bersikap positif
terhadap aktivitas
keseharian untuk
mengembangkan
Tindakan
potensi dan hobi yg Melakukan
dimilikinya. aktivitas
keseharian untuk
mengembangkan
potensi dan hobi yg
dimilikinya.
PEMANASAN

Guru diharapkan dapat menunjukkan


video mengenai cara menjaga tubuh
agar tetap bugar demo menjaga
imunitas dan kesehatan tubuh, atau
tips agar tetap fokus belajar ketika
sedang mengikuti kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Selain itu guru
juga dapat memberi bacaan teks
berupa cara menjaga kesehatan atau
cara agar tetap fookus belajar. Contoh
video : https://youtu.be/jkS6glRPD_o
Literasi
MASALAH KESEHATAN YANG
DIALAMI REMAJA INDONESIA
Siapa bilang masalah kesehatan hanya akan menghantui
mereka yang sudah berusia lanjut? Kenyataannya, setiap
jenjang kehidupan punya risiko kesehatannya masing-
masing, Sahabat. Tidak terkecuali usia remaja, fase
transisi di mana banyak terjadi perubahan baik secara
fisik, intelektual, maupun psikologi.

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai masalah


kesehatan yang mengintai remaja Indonesia, mari kita
perjelas terlebih dahulu mengenai siapa yang masuk
dalam kategori remaja,

Terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai


batasan umur remaja. World Health Organization (WHO)
mendefinisikan remaja sebagai masyarakat yang berada
di rentang usia 10-19 tahun. Sementara Peraturan
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 menyebutkan remaja
adalah penduduk yang berada di usia 10-18 tahun. Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) menyatakan remaja adalah mereka yang berada
di rentang 10-24 tahun dan belum menikah.

Ada pendapat lain lagi, Monks dan Haditono yang


mengatakan rentang usia remaja adalah 12-21 tahun. Usia
tersebut menjadi masa transisi dari anak-anak menuju
dewasa. Selaras dengan Monks dan Haditono, King juga
mengartikan remaja sebagai masa transisi dan dimulai
pada usia 12 dan berakhir di usia 18-21 tahun.
Meski ada perbedaan mengenai rentang usia, namun
perbedaan itu tak begitu jauh. Setidaknya, sudah cukup
untuk memberi gambaran tentang siapa remaja itu.

Nah, setelah membahas secara singkat pengertian remaja


dan rentang usianya, sekarang kita bisa melanjutkan ke
pokok pembahasan artikel ini yaitu masalah kesehatan
remaja Indonesia.

Berikut beberapa masalah kesehatan yang rentan


diderita oleh remaja di Indonesia. Simak ya, Sahabat!

Wasting dan Stunting


Sederhananya, wasting adalah kondisi seseorang yang
terlalu kurus. Berat badan orang yang mengidap wasting
jauh lebih rendah dibanding orang-orang seusianya. Kondisi
ini tidak hanya menyerang anak-anak lho, Sahabat.

Menurut data Kementerian Kesehatan,tahun 2018 terdapat


8,7% remaja berusia 13-15 tahun dan 8,1% remaja berusia 16-
18 tahun mengalami kondisi kurus dan sangat kurus. Mungkin
bukan angka yang besar, namun kondisi ini tetap
memprihatinkan dan butuh perhatian khusus.

Apabila wasting cepat ditangani, berat badan remaja bisa


kembali menjadi normal. Terutama pada fenomena wasting
yang terjadi dalam waktu relatif singkat seperti berat badan
yang turun drastis karena diare atau penyakit infeksi lainnya
serta kekurangan makanan.

Jika wasting adalah kondisi dimana badan terlalu kurus,


maka stunting adalah kondisi dimana tinggi badan terlalu
pendek. Orang yang menderita stunting memiliki tinggi
badan yang jauh lebih rendah dibanding orang-orang
seusianya.
Fenomena ini sudah beberapa kali kami bahas dalam
artikel kami juga, Sahabat. Stunting terjadi karena
kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Namun, seperti
wasting, stunting juga dapat diatasi apabila mendapat
penanganan yang baik sejak awal.

Obesitas
Masalah kesehatan yang satu ini merupakan lawan dari
wasting.yaitu kondisi berat badan berlebih. Data Riskesdas
(Riset Kesehatan Dasar) Kementerian Kesehatan tahun 2018
memaparkan angka obesitas pada remaja usia 13-15 tahun
adalah sebesar 16%, dan pada remaja usia 16-18 tahun
sebesar 13,5%.

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang menderita


obesitas. Menurut Global Health Survey tahun 2015,
penyebab obesitas adalah pola makan yang buruk seperti
jarang sarapan, sering mengonsumsi makanan yang
mengandung penyedap, jarang mengonsumsi makanan
berserat, serta kurang melakukan aktivitas.

Dampak masalah kesehatan ini tidak main-main, lho,


Sahabat. Obesitas yang diderita remaja dapat membuatnya
terserang penyakit lain seperti diabetes tipe 2, asma,
penyakit jantung, dan juga penyakit hati. Selain itu, obesitas
juga dapat memberikan dampak secara psikologis yaitu
depresi, kecemasan, gangguan kepercayaan diri, serta
intimidasi.

Untuk mencegah penyakit ini, remaja harus menerapkan


pola hidup sehat terutama terkait dengan pola makanan
dan sering beraktivitas.
Anemia
Anemia merupakan masalah kesehatan yang diderita oleh
cukup banyak remaja terutama remaja perempuan. Kondisi
ini terjadi ketika tubuh seseorang mengalami kekurangan sel
darah merah. Data Riskesdas Kementerian Kesehatan
mencatat angka prevalensi anemia remaja adalah sebesar
32%. Artinya sekitar 3-4 dari 10 orang remaja mengidap
anemia.

Masalah kesehatan yang satu ini terjadi akibat kurangnya zat


besi pada makanan dan minuman yang dikonsumsi dan
kurangnya aktivitas fisik.

Kondisi ini tidak bisa dianggap enteng karena dapat


memberikan dampak yang serius, terutama bila diderita oleh
remaja perempuan. Sederet ancaman kesehatan yang
berkaitan dengan kehamilan menghantui perempuan apabila
anemianya tidak ditangani. Ancaman itu di antaranya
meningkatnya risiko kematian ibu melahirkan, bayi berat
badan lahir rendah (BBLR), sampai kelahiran bayi prematur.

Gangguan Kesehatan Mental


Masalah kesehatan yang mengancam remaja tidak hanya
datang dari masalah fisik, Sahabat. Remaja juga berisiko
mengalami gangguan kesehatan mental. Gangguan
kesehatan mental pada remaja biasanya berhubungan
dengan depresi. Ini jelas masalah kesehatan yang tidak
bisa dianggap remeh, sama seperti masalah kesehatan
lain yang telah dibahas di atas, karena dapat berakibat
fatal.
Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengatasi
masalah ini. Beberapa hal yang orang tua bisa lakukan jika
memiliki anak remaja yang mengalami gangguan kesehatan
mental di antaranya memberi dukungan psikososial di
lingkungan masyarakat, memperkuat ikatan antara orang
tua/keluarga dengan remaja tersebut, serta secara aktif
membantu anak mengelola masalah

Selain itu, orang tua juga dapat memfasilitasi anaknya untuk


mencari bantuan kepada psikolog apabila dirasa perlu.

Itulah beberapa masalah kesehatan yang mengintai para


remaja di Indonesia. Keempatnya sama-sama dapat
membawa dampak yang buruk apabila tidak segera
ditangani. Oleh karena itu, kami berharap artikel ini dapat
meningkatkan kepedulian dan pengetahuan Sahabat.
Dengan demikian, ini bisa menjadi pedoman apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan di atas.

Sekian dulu artikel kali ini. Semoga bisa memberikan


manfaat. Jangan lewatkan artikel lain yang tak kalah
bermanfaat dan menarik di sini ya, Sahabat!

https://www.genbest.id/articles/masalah-
kesehatan-ini-masih-mengintai-anak-dan-remaja-
indonesiaheading
Kegiatan Literasi

1. Guru memberikan pertanyaan pemantik


"Taukah kalian pentingnya menjaga
kesehatan?"
2. Guru memancing siswa untuk
mengutarakan pendapatnya
3. Guru memberikan teks bacaan berjudul "
Masalah Kesehatan yang Dialami Remaja
Indonesia"
4. Guru menyampaikan kembali tujuan
pembelajaran agar siswa mampu
membuat teknik kesimpulan bacaan
dengan menggunakan 5W1H
5. Guru memberikan pemahaman terkait
teknik 5W1H
Kegiatan Inti
Pengalaman Konkrit
Observasi
Peserta didik dan guru
BK bertanya jawab Peserta didik
tentang “Health is the merasakan pelayanan
most important value BK untuk menjaga
for human to do kesehatan tubuh.
activities”

Refleksi analitik Konseptualisasi


inti dan diri Seorang peserta didik
Berkompetensi dalam ditunjuk membaca
belajar dan kegiatan di kisah “semua ada
sekolah karena dapat hikmahnya dan kelas
menjaga kesehatan membahasnya.
tubuh
Rencana Tindakan
Melakukan kegiatan
rutin berolah raga
untuk menjaga
kesehatan tubuh
PENUTUP
AKTIFITAS
Guru memberikan
umpan balik atas
jawaban siswa dan
memberikan review
dari aktivitas ini.

PENILAIAN
Penilaian Proses :
Menjaga kesehatan
sehingga dapat
berkompetensi dalam
belajar dan mengikuti
kegiatan di sekolah
Penilaian Hasil : Selalu
menjaga kesehatan
tubuh dengan berolah
raga.
Lingkunganku
PENDAHULUAN

1. Guru BK/Konselor mengucapkan salam,


dilanjutkan dengan berdo’a, presensi,
mengecek situasi & kondisi kelas.
2. Guru BK/ Konselor menyampaikan topik
/ tema layanan informasi
3. Guru BK/Konselor memotivasi dengan
Ice Breaking: agar siswa senang,
tertarik, bersemangat, siap mengikuti
layanan informasi
4. Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan
layanan informasi dan tugas
perkembangan yang akan dipahami
5. Guru BK/Konselor menanyakan kepada
siswa terkait pelayanan yang diajarkan
pada pertemuan sebelumnya
Apersepsi
Pengaruh dari pergaulan terhadap kehidupan
remaja awal adalah lingkungan dimana kita
tinggal, akan mempengaruhi sikap dan
perilaku. Selain lingkungan tempat tinggal,
lingkungan di sekolah pun akan ikut berperan
penting dalam menciptakan sikap yang baik
seorang siswa. Dengan terciptanya
lingkungan yang sehat, baik ditempat tinggal
maupun disekolah diharapkan siswa dapat
tumbuh jadi pribadi yang bertanggung jawab

Tujuan
Capaian Pelayanan:
Menunjukkan kemampuan
interaksi dg orang lain sesuai
hak dan kewajiban
Aspek Perkembangan 7
Pengembangan Pribadi

Tahap Pengenalan: Menjelaskan cara memperoleh


hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari
mengaitrkan hak dan kewajiban dalam aktifitas di
lingkungan sekitar yg sudah diidentifikasi
sebelumnya

Pengenalan Akomodasi
Menjelaskan cara Menyadari hak dan
memperoleh hak dan kewajiban serta tanggung
kewajiban dalam kehidupan jawab untuk menjalin
sehari-hari mengaitrkan hak persahaabatan dan
dan kewajibandalam aktifitas keharmonisan dalam
di lingkungan sekitar yg sudah kehidupan sehari-hari
diidentifikasi sebelumnya

Tindakan
Saling menghormati,
memahami dan memiliki
dalam berinteraksi dg
orang lain sesuai hak dan
kewajiban atas dasar
rasa kasih sayang
Pemanasan
Guru diharapkan menunjukkan video
mengenai pentingnya tanggung jawab dan
disiplin di sekolah serta guru dapat
memberikan berupa bacaan teks literasi
yang terkait dengan pembelajaran.
Contoh video :
https://www.youtube.com/watch?
v=FJeWojxPQ8A
Literasi
Kisah Bimbi Anak
yang Malas Sekolah

Bimbi adalah anak yang suka malas untuk datang ke sekolah. Ia suka
berpura-pura sakit dan berkata pada ibunya bahwa ia tidak bisa
menghadiri sekolah. Ibunya sudah capai untuk selalu mengingatkan
Bimbi agar rajin sekolah. Bimbi tetap malas-malasan untuk pergi ke
sekolah dan malah suka asyik dalam bermain game tanpa
memperdulikan PR dan tugasnya.

Suatu malam, Bimbi berniat untuk bermain ke luar rumah tanpa izin
kepada Ibunya. Ia ingin berjalan-jalan ke luar rumah untuk mencari
udara segar. Ia berniat untuk membeli beberapa camilan untuk
menemaninya bermain game hingga larut malam. Bimbi segera
memakai jaket kesayangannya sambil memakai sendal biru yang
dimilikinya keluar rumah.

Ketika ia sedang berjalan menuju toko tempat penjual camilan, Bimbi


melihat sebuah rumah tua yang pintunya tampak terbuka. Bimbi
penasaran karena selama ini ia rasa tidak pernah melihat rumah tua
seperti itu disekitar rumahnya. “Hmm mengapa aku tidak tahu ya,
kalau selama ini ada rumah disini” gumam Bimbi diam-diam.

Tiba-tiba sifat iseng Bimbi muncul. Ia berfikir bahwa rumah tua itu bisa
menjadi tempat bermainnya saat ia malas untuk berangkat ke sekolah.
Baru saja ia akan masuk ke rumah tua itu, tiba-tiba ia dikagetkan
dengan nenek tua yang memanggilnya. “Bimbi, sini mampir dulu”.
Belum selesai keheranan yang dirasakan Bimbi, ia sudah menuruti
ajakan nenek itu untuk masuk ke rumah tadi.
Saat Bimbi memasuki rumah tua tersebut, ia sedikit dikejutkan dengan
perabotan yang dimiliki nenek tersebut lengkap. Rumahnya juga tidak
kotor dan terdapat banyak makanan di meja yang dihidangkan oleh
nenek tersebut. Nenek itu dengan ramah mempersilahkan Bimbi untuk
duduk. Ia segera memakan segala hidangan yang di hidangkan oleh
nenek tersebut mulai dari permen hingga makanan ringan.

Bimbi memakan dengan lahap semua hidangan yang dihidangkan oleh


nenek itu hingga Bimbi merasa kekenyangan dan lemas. Ia melihat jam
di tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tidak
terasa, Bimbi sudah meninggalkan rumah satu jam lamanya.

“Nek, aku harus segera pulang. Nanti ibuku mencari. Dan juga, besok
aku harus sekolah” Kata Bimbi sambil mengusap-usap perutnya yang
kekenyangan. “Berhentilah dulu Bimbi, kau kekenyangan. Nanti kau
tidak sanggup untuk berjalan pulang” Kata nenek itu sambil
menyeringai kepada Bimbi.

“Tapi Nek, bagaimana Nenek bisa mengetahui namaku? Aku rasa ini
kali pertama aku bertemu dengan nenek disini” Kata Bimbi keheranan.
Nenek itu hanya tersenyum sambil menutup rumahnya. Bimbi
kebingungan dan ia mulai panik merasakan bahwa ada yang tidak
beres dengan nenek dan rumah tua tersebut.

Bimbi ingin berlari, tetapi ia merasa sangat kekenyangan. Ia tidak


sanggup berdiri dan merasakan bahwa sekujur tubuhnya lemas
melihat nenek datang ke arahnya. “Bimbi, sini nak kamu jadi cucu saya
saja. Kamu bisa makan sepuasnya dan tidak perlu sekolah setiap hari
hihihi”

Bimbi ketakutan, tetapi ia tidak sanggup berkata-kata dan nenek itu


terus mendekatinya dengan membawa banyak makanan ditangannya.
Bimbi mulai menangis dan ketakutan. “Huhuuhu mama… tolong
Bimbi……Aku janji akan rajin sekolah dan belajar… huhuhuh”. Bimbi
mulai menangis dengan pasrah dan membiarkan nenek tersebut
menyuapinya hingga rasanya perut Bimbi sangat penuh dan ingin
muntah.
“Bimbi?”
“Tidaakkkkk huhuhuu” tangis Bimb

“Bimbi bangunnn”

“Mamaaa tolong Bimbi. Bimbi mau sekolah huhuhu”

“Iya ayo sekolah, ini sudah jam 6 pagi”

Bimbi membuka matanya dan melihat ibunya sedang kebingungan


melihat Bimbi menangis di kasurnya sambil ketakutan.

“Kamu habis mimpi apa, Bimbi?” Tanya Ibu yang masih keheranan
Bimbi baru menyadari bahwa apa yang dialaminya semalam adalah
mimpi. Disatu sisi, ia sangat lega. Ia segera bergegas ke kamar mandi
dan semangat pergi ke sekolah. Dalam hatinya ia berjanji, ia tidak akan
malas sekolah lagi.***

https://www.sewaktu.com/entertainment/pr-1534763029/cerita-
fantasi-pendek-kisah-bimbi-anak-yang-malas-sekolah?page=2
Kegiatan Literasi
Guru memberikan pertanyaan
pemantik "Taukah pentingnya
mengerti lingkungan sekitar?"
Guru memancing siswa untuk
mengutarakan pendapatnya
Guru memberikan teks bacaan
berjudul "Kisah Bambi Anak
Sekolah yang Malas Sekolah"
Guru menyampaikan kembali
tujuan pembelajaran agar siswa
mampu membuat teknik
kesimpulan bacaan dengan
menggunakan 5W1H
Guru memberikan pemahaman
terkait teknik 5W1H
KEGIATAN INTI

Pengalaman Konkrit : Observasi :


Peserta didik Bangga dan percaya
bernyanyi dengan diri sewaktu diterima
semangat menyambut di sekolaH, diselingi
tahun ajaran baru bernyanyi

Refleksi analitik inti dan diri


Peserta didik dapat
mengembangkan potensi
dan hobi bernyanyi

Konseptualisasi : Rencana Tindakan :


Akan menunjukkan prestasi
Memaknai syair lagu belajar karena disambut
untuk semangat kehadirannya di sekolah ini
belajar dengan hati terbuka dengan
nyanyian.
PENUTUP
AKTIVITAS

Guru
memberikan
umpan balik atas
jawaban siswa
dan memberikan
review dari
aktivitas ini.
PENILAIAN

1. Penilaian Proses :Dapat


menceritakan keadaan
lingkungan tempat tinggal
dalam mencapai aspek
2. perkembangannya
Penilaian Hasil : Menjadi
warga yang baik
Problem Solving

KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru BK/Konselor mengucapkan
salam, dilanjutkan dengan berdo’a,
presensi, mengecek situasi & kondisi
kelas.
2. Guru BK/ Konselor menyampaikan
topik / tema layanan informasi
3. Guru BK/Konselor memotivasi dengan
Ice Breaking: agar siswa senang,
tertarik, bersemangat, siap mengikuti
layanan informasi
4. Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan
layanan informasi dan tugas
perkembangan yang akan dipahami
5. Guru BK/Konselor menanyakan
kepada siswa terkait pelayanan yang
diajarkan pada pertemuan
sebelumnya.
APERSEPSI
Dalam masa transisi remaja akan
menemukan masalah-masalah baru
disekitar pergaulan, baik dengan
teman sekelas ataupun teman diluar
kelas. Maka remaja transisi sudah
dituntut untuk bisa mengahadapi dan
menyelesaikan suatu masalah dan
harus mulai berfikir secara bijaksana
tanpa menimbulkan konflik.

TUJUAN
Capaian Pelayanan:
Mengekspresikan
perasaan diri sendiri
secara bebas dan
terbuka tanpa
menimbulkan konflik
Aspek Perkembangan 3
Kematangan Emosi

Tahap Akomodasi: Mengelola ekspresi


perasaan diri sendiri secara tepat atas
dasar pertimbangan kontekstual

Pengenalan
Menganalisis ekspresi
perasaan diri sendiri dan
orang lain yg dapat
menimbulkan konflik Akomodasi
Mengelola ekspresi perasaan
diri sendiri secara tepat atas
dasar pertimbangan
kontekstual

Tindakan
Mengembangjkan ekspresi
perasaan diri sendiri
secara bebas dan terbuka
tanpa menimbulkan
konflik
PEMANASAN

Guru diharapkan menunjukkan video mengenai


problem solving dengan judul “Penyelesaian
Masalah Umum / Good Problem Solving” agar
siswa dapat memahami secara audo visual, serta
Guru BK juga bisa memberikan teks bacaan
literasi. Contoh video :
https://www.youtube.com/watch?v=JAdTjHsOid0
Literasi
Cerita Kharisma, Anak Petani yang
Sulit Belajar Online karena Tak Punya
Ponsel
Di tengah pandemi COVID-19, para siswa yang biasanya mencari ilmu
ke sekolah, terpaksa harus belajar di rumah secara daring. Namun, di
sisi lain, kebijakan belajar online ini rupanya mendatangkan masalah
baru bagi siswa-siswa tak mampu, salah satunya adalah Kharisma.

Siswa SMP Negeri 2 Minas, Siak, Riau, ini kesulitan saat belajar online
di tengah pandemi virus corona. Sebab, dengan penghasilan ayahnya
sebagai petani, Kharisma tak mampu membeli smartphone untuk
mengikuti kegiatan belajar-mengajar.

Setelah ibunya meninggal, sehari-hari Kharisma hanya tinggal


bersama ayahnya, Waruhu, di Jalan Banjar 11 Dusun Sarindo,
Kampung Mandiangin, Kecamatan Minas. Jangankan membeli
smartphone, apalagi laptop, rumah kayu berukuran 2 meter x 4 meter
yang ditinggali Kharisma bahkan tak dialiri listrik.

Namun, kondisi tersebut tak membuat Kharisma patah arang. Agar


bisa tetap mengikuti pembelajaran, ia harus pergi ke rumah
temannya.
Kisah dan semangat Kharisma tersebut terdengar oleh Kapolres Siak
AKBP Doddy F Sanjaya. Agar Kharisma bisa belajar lebih baik, Doddy
pun berinisiatif memberikan smartphone kepada Kharisma.

"Kita sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Kharisma. Semoga


bantuan ini bisa membantu Kharisma dalam proses belajar dan
menambah semangatnya dalam menimba ilmu, terutama di masa
pandemi COVID-19," kata Doddy dalam keterangannya, Senin (3/8).
Kharisma merasa sangat senang dengan bantuan itu. Ia mengucapkan
terima kasih kepada jajaran Polres Siak yang telah memberikan
bantuan kepadanya.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Kapolres Siak yang telah
sudi membantu kami, kami juga ucapkan terima kasih kepada Ibu
Kasat Lantas Polres Siak dan rombongan yang telah sudi berkunjung
ke rumah kami," ucap ayah Kharisma, Waruhu.

https://kumparan.com/kumparannews/cerita-kharisma-anak-petani-
yang-sulit-belajar-online-karena-tak-punya-ponsel-1tvfj51tBGi/full
KEGIATAN LITERASI

1. Guru memberikan pertanyaan


pemantik "Apa yang akan kalian
lakukan jika sedang menghadapi
masalah ?"
2. Guru memancing siswa untuk
mengutarakan pendapatnya
3. Guru memberikan teks bacaan
berjudul " Cerita Kharisma, Anak
Petani yang Sulit Belajar Online
karena Tak Punya Ponsel"
4. Guru menyampaikan kembali
tujuan pembelajaran agar siswa
mampu membuat teknik
kesimpulan bacaan dengan
menggunakan 5W1H
5. Guru memberikan pemahaman
terkait teknik 5W1H
Kegiatan Inti

Observasi :
nkrit Bangga dan percaya diri
Pengalaman Ko
sewaktu diterima di
ik bernyanyi
Peserta d id sekolah ,diselingi
ngat
dengan sema bernyanyi.
ahun
menyambut t
ajaran baru

Refleksi analitik inti


dan diri :
Konseptualisasi : Peserta didik dapat
Memaknai syair lag
u mengembangkan
untuk semangat potensi dan hobi
belajar bernyanyi

akan
Rencana Tind
m en un ju kk an prestasi
Akan
elajar ka re n a disambut
b
an ny a d i s ekolah ini
kehadir
erbuka
dengan hati t
yian.
dengan nyan
PENUTUP AKTIVITAS

Guru memberikan umpan


balik atas jawaban siswa
dan memberikan review
dari aktivitas ini.

PENILAIAN

Penilaian Proses : keterampilan


dalam permainan bagaimana
menggunakan ‘kode Morse’ bila
menghadapi masalah
Penilaian Hasil : Terampil
memecahkan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. 2006.


Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta

Siahaan, Padimun. 2008. Strategi Belajar


Mengajar. Jurusan Ekonomi – FE Unimed

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran;


Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai