Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
SKRIPSI
Diajukan Oleh
Oleh :
AHMAD AYYUB
193331111
1
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN KAKAO
STUDI KASUS KELOMPOK WANITA TANI PAWON GENDIS
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada :
Fakulitas Industri Halal Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta
sebagai Salah Satu Syarat Kelengkapan Studi Jenjang Strata Satu (S1)
dalam Memperoleh Derajat Sarjana
Disusun Oleh :
Ahmad Ayyub
193331111
2
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Ahmad Ayyub
193331114
Yogyakarta, ...................2023
Mengetahui,
NIP. 111198110201205101
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................5
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................8
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................8
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................10
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................12
1.1 Tanaman Kakao...................................................................................................................12
1.1 Produksi Dan Managemen Produksi....................................................................................13
1.2 Analisis Internal Dan Ekternal..............................................................................................14
1.3 Analisis Swot........................................................................................................................15
1.1 Penelitian Terdahulu............................................................................................................18
2.6 Kebaruan Penelitian.............................................................................................................23
1.1 Kerangka Pikiran..................................................................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................25
3.1 Tempat Dan Waktu..............................................................................................................25
3.2 Sumber Data........................................................................................................................25
3.3 Metode Analisis Data...........................................................................................................26
3.4 Matriks Faktor Strategi Internal...........................................................................................27
3.5 Matriks Faktor Internal Strategi...........................................................................................28
3.6 Metode Perbandingan Pasangan.........................................................................................32
3.7 Definisi dan Batasan Operasional........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................35
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR LAMPIRAN
7
BAB I PENDAHULUAN
Pada masa yang akan datang, komoditas kakao diharapakan sejajar dengan komoditas
lainnya seperti kelapa sawit dan karet. Dari aspek area lahan dan peluang pasar, kakao
mempunyai potensi yang besar karena kakao dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
Oleh kerena itu, kakao dapat menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi
petani(Yuliandi 2014).
Diyogyakarta tanaman kakao sangat berperan penting bagi petani, karena banyak
menghasilkan pendapatan dari hasil jualnya, dan juga melimpah untuk panenya, karena
dengan banyaknya panen yang didapat banyak masyarakat tidak memperhatikan tanaman
kakao tersebut, mereka memilih dijual langsung ke tengkulak tanpa diolah terlebih dahulu.
Panen tanaman kakao di kota Yogyakarta, khususnya didaerah kulon progo dan gunung kidul
sangat banyak dibandingkan daerah lain seperti di sleman dan Bantul, dikarenakan musim
dan tanah yang kurang cocok dengan tanaman kakao. Berikut data tanaman kakao yang
banyak ditanami di kota Yogyakarta:
8
Table 1 Data Kakao Di Yogyakarta
Bantul 1,56
Sleman 3,11
Sumber : bps.id.go
Dari data diatas dapat dilihat di daerah kulon progo sekitar ada 66,36 persen ,lahan
yang ditanami pohon kakao, di Bantul sekitar 1,56 persen lahan yang ditanami pohon kakao,
di gunung kidul banyak pohon kakao yang ditanam sekitar 28,96 persen, di daerah sleman
ada 3,11 persen lahan yang ditanami pohon kakao, dan dikota Yogyakarta jarang yang tanam
pohon kakao sekitar 0,01 dikarenakan musim dan tanah yang kurang cocok jika ditanamn
diperkotaan.
Pohon kakao dikulon progo, tepatnya di kelompok Wanita tani, dusun salakmalang,
kecamatan kalibawang, kabupaten kulon progo, daerah istimewa Yogyakarta. Pohon kakao
sangat melimpah panen kakao, banyaknya panen yang dialami oleh masyarakat setempat,
berawal dari badan penyuluh pertanian (BPP) daerah kalibawang yang melakukan kunjungan
ke rumah rumah warga dari situ pihak BPP sangat merekomendasikan masyarakat setempat
untuk menanam pohon kakao. Setelah lama berproduksi banyak dari mereka lebih memilih
untuk dijual ke tengkulak saja dari pada diolah Kembali dan memakan banyak waktu dan
tenaga.
Banyak masalah yang dihadapi saat budidaya dan sangat membutuhkan banyak
pupuk, maka dari itu organisasi yang membentuk menjadi kelompok Wanita tani yang diberi
nama pawon gendis yang diketuai oleh ibu dwi martuti rahayu, beliau membimbing para
anggotanya untuk mengolah Kembali tanaman kakao dan mengajarkan inovasi olahan
makanan dari tanaman kakao tersebut, agar nilai jual tanaman kakao menjadi lebih tinggi
dibandingkan hanya dijual buah saja ke tengkulak.
9
Tujuan dari penelitian ini akan disusun dikarenakan untuk membeikan arahan
bahwasanya tanaman kakao tidak hanya dijual berupa buah yang telah dipanen saja tetapi
bisa diolah Kembali menjadi inovasi inovasi berupa produk olahan makanan. Olahan
makanan tersebut berupa cokelat, granola, teh kakao dan masih banyak lagi inovasi olahan
makanan yang berbahan dasar tanaman kakao.
1. Apa faktor internal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan usaha olahan kakao
pada Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis
2. Apa faktor eksternal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan usaha olahan
kakao pada Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis
3. Bagaimana strategi pengembangan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
olahan kakao Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis
10
1. Sebagai sarana dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidang
keilmuan di masyarakat.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti berikutnya
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Tanaman Kakao
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting
bagi perekonomian nasional, khususnya sebagaipenyedia lapangan kerja, sumber
pendapatandan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam mendorong
pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri (Yuliandi 2014).
Kakao adalah sejenis pohon penyerbukan silang (cross pollination) jadi ada variasi
antara genotipe, atau keragaman morfologi seperti bentuk buah, warna buah, ukuran biji
dan varietas kelas resistensi terhadap hama. Keberhasilan program pemuliaan yang
hebat ditentukan oleh tingkat keragaman genetik terkandung dalam sumber daya genetik
yang digunakan. Semakin besar keragaman genetik, semakin banyak serta kemungkinan
memperoleh sumber daya genetik untuk karakter untuk diatur.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Family : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
12
Gambar 1 Buah Kakao
Tanaman kakao atau dengan nama Latin (Theobroma cacao L.) menjadi salah satu
komoditas perkebunan yang berperan penting dalam meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pengembangan kakao.
Sebagai tanaman tahunan, kakao mulai berbuah pada umur 4 tahun setelah tanam. Jika
kebun kakao dikelola dengan tepat, maka masa produksinya dapat bertahan lebih dari 25
tahun. Maka dari itu banyak tanaman kakao yang panen melimpah , dari situlah olahan
makanan dari tanaman kakao di inovasi menjadi olahan siap saji berupa cokelat, granola,
teh kakao , dan masih banyak lagi.
13
c. dibapengolahan banyaknya bahan baku, produk setengah jadi dan produk jadi, apa
yang harus dipesan, kapan dan berapa banyak yang harus dipesan.
d. Ketenagakerjaan, transformasi kader dan pengawas yang berkualitas dan tidak
berkualitas, desain pekerjaan, pengukuran pekerjaan, standar dan metode kerja
dan Evaluasi.
e. Kualitas, pengambilan sampel, pengujian, jaminan kualitas dan pengendalian.
Analisis lingkungan internal, merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perumusan
strategi, di mana analisis dilakukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Lingkungan internal
dapat mempengaruhi strategi produksi dalam operasi kelangkaan (scarcity) dan kendala
(constraints) sumber daya manusia, melalui budaya, perusahaan, lokasi, fasilitas, sistem
pemantauan dan faktor lainnya. Perubahan lingkungan internal terjadi di dalam perusahaan
masih dapat dikendalikan seperti di lingkungan operasi bisnis (Syafirah 2020).
1. Bisnis itu sendiri di mana perubahan struktural dapat terjadi, yaitu : masalah
rasionalisasi struktur/restrukturisasi, penghentian hubungan kerja dan lain-lain.
14
2. Pasar dapat memburuk karena faktor ekonomi dan sosial, di mana inflasi, devaluasi
dan krisis mata uang terjadi mempengaruhi daya beli pasar.
3. Persaingan dimana ancaman dan peluang baru dapat muncul, karena setiap kali
keluar produk/inovasi baru, tentu menjadi brand kemampuan untuk meniru dan
menerapkan.
4. Teknologi baru dapat mengarah pada fundamental produk, proses, dll. Teknologi
pasti berkembang sangat pesat, terutama perusahaan yang melalui strategi, yang
dapat menyediakan dana besar untuk melakukan penelitian dan pengembangan.
15
Table 2 Faktor Ekternal Dan Faktor Internal
Tahapan proses penentuan strategi berdasarkan matriks SWOT adalah sebagai berikut :
16
6. Tentukan kegiatan-kegiatan penting yang perlu dilakukan setelah mengombinasikan
antara kelemahan-kelemahan internal yang ada dan peluang-peluang eksternal yang
dicoba untuk diraih. Catat hasilnya dalam sel WO.
7. Tentukan kegiatan-kegiatan penting yang perlu dilakukan setelah
mengkombinasikan antara kekuatan-kekuatan internal yang ada dan ancaman-
ancaman yang mungkin timbul. Catat hasilnya dalam ST. 8) Tentukan kegiatan-
kegiatan penting yang perlu dilakukan setelah mengkombinasikan antara kelemahan-
kelemahan internal yang ada dan ancaman eksternal yang mungkin timbul (Syafirah
2020).
17
1.1 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat penelitian terdahulu yang berkaitan Strategi Pengemabngan Olahan Kakao
Sehingga dapat menjadi acuan untuk menyusun penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut diantaranya :
1. Strategi Pengembangan Eris Juliansyah Kabupaten Berdasarkan teori tersebut di Strategi pengembangan
Sumber Daya Sukabumi atas, maka penelitian ini sumberdaya dapata dilakukan
Perusahaan Dalam merupakan penelitian deskriptif dengan meningkatkan mutu
Meningkatkan Kinerja kuantitatif, data yang diperoleh pelayanan, meningkatkan
Pdam Kabupaten dari sampel populasi penelitian profesional SDM,
Sukabumi dianalisis sesuai dengan metode meningkatkan kinerja
statistik yang digunakan perusahaan serta menjaga
kemudian diinterprestasikan. kelestarian Sumber Air Baku
Melalui Kerjasama dengan
Instasi Terkait dan Antar
Daerah. Kinerja PDAM
Kabupaten Sukabumi secara
kuantitatif diukur dengan
volume pelayanan yang
diberikan serta kontribusi
pendapatan sebagaimana data
18
yang ada adalah bahwa dari
22 cabang dan atau unit
PDAM Kabupaten Sukabumi
mampu melayani sebanyak
520.689 M3 dengan total
penerimaan/pendapatan
sebesar Rp. 3.539.916.730
2. Strategi Pengembangan Niskha kota malang Metode kuantitatif digunakan Hasil penelitian menunjukkan
Produk Unggulan Sandriana, Abdul untuk menentukan kriteria- bahwa kriteria yang
Daerah Berbasis Klaster Hakim, Choirul kriteria produk unggulan daerah digunakan untuk menentukan
Di Kota Malang Saleh Kota Malang, cal Hierarchy produk unggulan kota Malang
Process (AHP), dan menentukan adalah (1) produk
prioritas strategi pengembangan unik/khas/trade mark daerah;
sentra unggulan dengan metode (2) sumbangan terhadap
analisis SWOT. Metode perekonomian daerah; (3)
kualitatif digunakan untuk pasar; (4) kondisi input
mengidentifikasi faktor-faktor (ketersediaan infrastruktur,
internal dan eksternal yang sdm, teknologi, modal); (5)
berpengaruh terhadap kemitraan; (6) dukungan
pengembangan sentra IKM kebijakan dan kelembagaan;
unggulan (7) dampak terhadap
19
lingkungan; (8) tingkat daya
saing. Identifikasi produk
unggulan daerah berbasis
klaster di Kota Malang
dengan metode Analythical
Hierarchy Process
menunjukkan hasil bahwa
produk unggulan Kota
Malang adalah tempe dan
keripik tempe dari sentra
Sanan . Strategi yang dipilih
untuk mengembangkan sentra
tempe dan keripik tempe
Sanan adalah strategi SO yaitu
strategi menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan
peluang atau strategi yang
mendukung kebijakan
pertumbuhan agresif (Growth
oriented Strategy)
3. Peningkatan Produk Febby Arya Kota Metode yang digunakan dalam Hasil menunjukkan bahwa
20
Olahan Kakao Melalui Bintama, Nia Payakumbuh analisis yaitu analisis deskriptif pabrik mini Chokato berada
Optimalisasi Strategi Rosiana dan analisis tiga tahap formulasi pada posisi tumbuh dan bina
Pemasaran (Kasus : strategi. Alat analisis yang sehingga diperlukan strategi
Pabrik Mini Chokato, digunakan adalah matriks IFE, intensif. Prioritas strategi
Kota Payakumbuh) matriks EFE, matriks IE, utama melalui minimalisasi
matriks SWOT, dan AHP. risiko harga dan
merencanakan peningkatan
volume produksi
4. Peningkatan Produk Febby Arya Kota Metode yang digunakan dalam Hasil menunjukkan bahwa
analisis yaitu analisis deskriptif pabrik mini Chokato berada
Olahan Kakao Bintama, Nia Payakumbuh
dan analisis tiga tahap formulasi pada posisi tumbuh dan bina
Rosiana2 strategi. Alat sehingga diperlukan strategi
Melalui Optimalisasi analisis yang digunakan adalah intensif.
Strategi Pemasaran Prioritas strategi utama
matriks IFE, matriks EFE,
melalui minimalisasi risiko
matriks IE, matriks SWOT, dan
(Kasus : Pabrik Mini
harga dan merencanakan
AHP.
Chokato, Kota
peningkatan volume produksi
Payakumbuh)
5. Strategi Pengembangan Apriliawan,Danan Desa Banjaroyo Metode analisis yang digunakan Hasil penelitian menunjukan
Usahatani Kakao Di g Manumono2 , Tri Kecamatan dalam penelitian ini, yaitu bahwa rata-rata produktivitas
Desa Banjaroyo Kalibawang digunakan analisis deskriptif kakao Desa Banjaroyo
Kecamatan Kalibawang Endar Kabupaten dengan cara menggambarkan menyumbang sebesar 5,29
Kabupaten Kulonprogo Suswatiningsih dan menjelaskan produktivitas Kg/Ha/Bulan untuk
Kulonprogo
kakao di daerah penelitian serta produktivitas Nasional dengan
menggunakan analisis SWOT rata-rata 66,64
21
untuk menentukan srategi Kg/Ha/Bulan. Dan Strategi
pengembangan usahatani Kakao yang dapat di gunakan untuk
di Desa meningkatkan produksi
Banjaroyo. usahatani kakao
Desa Banjaroyo yaitu menjual
kakao dalam bentuk buah
basah jika petani tidak
memiliki cukup
waktu untuk mengolahnya
menjadi kakao kering dan
meningkatkan luas areal
tanam yang relatif
masih banyak lahan yang
tidak digunakan secara
optimal serta melakukan
perawatan secara teratur
untuk meningkatkan produksi.
22
2.6 Kebaruan Penelitian
Berdasarkan penelitian sebelumnya adanya perbedaan dari penelitian yang akan disusun,
salah satunya yaitu perbedaan tempat penelitian yang ada dan yang akan datang, metode
penelitian yang berbeda , komoditas penelitian yang berbeda.
23
Skema Kerangka Pemikiran
Olahan kakao
Matriks EFAS
Matriks IFAS
- Kondisi
- Sdm - perekonomian
- Pemasaran - Politik dan
- Produksi hukum
- Teknologi
- Managemen
- Persaingan
Matriks swot
Strategi pengembangan
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis yang berada di Dusun
Salakmalamg, Kecamatan Kalibawang , Kabupaten Kulon Progo , Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan sengaja/purposive dan waktu penelitian
ini ada beberapa tahapan :
Agustus September
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal dan Revisi Proposal
3 Persiapan Penelitian
3 Penelitian
4 Submit Jurnal
25
1. Data Primer
Adalah data yang di peroleh secara langsung dari responden atau objek yang diteliti.
Adapun data primer di peroleh melalui:
a. Wawancara
Adalah proses atau metode untuk memperoleh informasi secara langsung melalui system
tanya jawab. Sebagai metode primer, data yang diperoleh dari wawancara merupakan data
yang utama untuk menjawab permasalahan penelitian
b. Observasi
adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati objek
penelitian secara langsung. Hal itu bertujuan untuk memperoleh hasil yang akurat karena
peneliti dapat menyaksikan, memahami, serta memperhatikan objek dari dekat
c. Kuesioner
d. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan merekam kejadian atau situasi dilokasi penelitian berupa
gambar atau foto untuk menunjang dalam penelitian di beberapa lokasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh oleh peneliti melalui banyak sumber yang sebelumnya sudah
ada. Artinya peneliti berperan sebagai pihak ketiga karena tidak didapatkan secara langsung.
Biasanya dapat diperoleh dari buku, jurnal, laporan, dan instansi pemerintahan
Faktor strategi
Bobot Ranting Bobot X ranting
internal
Kekuatan
1.
2.
Kelemahan
1.
2.
Total
1. kolom 1 (Faktor Internal), tuliskan 5-10 kekuatan dan kelemahan terpenting yang
dihadapi bisnis.
2. Pada kolom 2 (weight), berikan bobot untuk setiap faktor dalam rentang bobot dari
1,0 (sangat penting/paling penting) hingga bobot 0,0 (tidak penting/tidak penting)
Pembobotan didasarkan pada pengaruh yang mungkin dari faktor bobot terhadap
posisi strategis perusahaan saat ini.
27
3. Pada Kolom 3 (Skor/Peringkat), berikan skor untuk setiap faktor. Peringkat berkisar
dari 4,0 (sangat baik/luar biasa) hingga 1,0 (buruk) berdasarkan manajer saat ini pada
faktor-faktor yang dianalisis.
4. Pada kolom 4 (Nilai Bobot), kalikan bobot pada kolom 2 dengan skor masing-masing
faktor pada kolom 3 untuk mendapatkan nilai bobot. Skor tertimbang berkisar dari 4,0
(sangat baik/luar biasa) hingga 1,0 (buruk).
5. Terakhir, tambahkan setiap nilai tertimbang di kolom 4 untuk mendapatkan total nilai
tertimbang untuk satu perusahaan. jumlah seluruhnya tertimbang menunjukkan
seberapa baik perusahaan merespon berbagai faktor yang saat ini ada atau seharusnya
ada di lingkungan internal perusahaan.
Faktor internal
Bobot Ranting Bobot x ranting
strategi
Peluang
1.
2.
Ancaman
1.
2.
Total
1. Pada kolom 1 (External Factors) buatlah daftar dari 5-10 peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) paling penting yang dihadapi perusahaan.
28
2. Pada kolom 2 (Weight/bobot), berikanlah bobot untuk masing-masing faktor dari
kisaran bobot 1,0 (sangat penting/most important) sampai bobot 0,0 (tidak
penting/not important). Pembobotan didasarkan pada kemungkinan pengaruh faktor
yang dibobot terhadap posisi strategis perusahaan saat ini. Semakin tinggi bobot,
maka semakin penting faktor tersebut berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan
saat ini maupun dimasa mendatang. Jumlah 25 seluruh bobot harus sama dengan 1,0
berapapun jumlah faktor yang dibobot di dalam EFAS.
3. Pada kolom 3 (Rating/peringkat), berikanlah peringkat untuk masing-masing faktor.
Peringkat berkisar dari 4,0 (sangat baik/outstanding) sampai 1,0 (buruk/poor) yang
didasarkan pada para manajer saat ini terhadap faktor - faktor yang dianalisis.
Masing-masing peringkat menunjukkan pertimbangan yang diberikan para manajer
tentang seberapa baik manajemen perusahaan saat ini di dalam menghadapi masing-
masing external factors.
4. Pada kolom 4 (Weighted score/nilai tertimbang), kalikanlah bobot pada kolom 2
dengan peringkat masing-masing faktor yang terdapat di dalam kolom 3 untuk
memperoleh nilai tertimbang. Nilai tertimbang berkisar dari 4,0 (sangat
bagus/outstanding) sampai 1,0 (buruk/poor).
5. Terakhir jumlahkanlah masing-masbing nilai tertimbang yang ada pada kolom 4
untuk memperoleh jumlah nilai tertimbang total bagi suatu perusahaan. Jumlah
keseluruhan nilai tertimbang menunjukkan seberapa baik suatu perusahaan
memberikan respons terhadap berbagai faktor yang saat ini ada atau diperkirakan
akan ada dalam lingkungan eksternal perusahaan.
untuk Memecahkan masalah pengembangan bisnis olahan kakao dapat dilakukan dengan
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dengan secara sistematis
menentukan faktor yang berbeda untuk membentuk strategi perusahaan (strategi SO, ST, WO
dan WT). Analisis ini didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan dan peluang
(oportunitie) tetapi sekaligus dapat menimbulkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats).
29
BERBAGAI PELUANG
(EKTERNAL )
BERBAGAI ANCAMAN
(EKTERNAL)
Tentukan 5-10 faktor peluang Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan peluang
Tentukan 5-10 faktor peluang Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
eksternal dapat menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan dan
untuk mengatasi ancaman menghindari ancaman
A. Strategi SO
Strategi ini didasarkan pada pola pikir korporasi, yaitu menggunakan segala kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebanyak-banyaknya.
B. Strategi ST
Ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan bisnis untuk mengatasi ancaman.
C. Strategi WO
D. Strategi WT
31
Strategi ini didasarkan pada operasi defensif dan berupaya meminimalkan kelemahan yang
ada dan menghindari ancaman.
Hasil matrik SWOT akan memberikan strategi yang dipilih oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan dan aktivitas dalam perusahaan yang memberikan hasil yang
maksimal. Secara internal, membangun kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dapat
didiskusikan lebih lanjut dengan perusahaan sehingga dapat dilakukan tanya jawab.
Pembahasan ini dimaksudkan agar peneliti dapat merumuskan strategi perkembangan yang
harus diterapkan perusahaan, pertimbangan dalam perusahaan, dan hasil analisis peneliti yang
akan menjadi acuan utama dalam proses pengembangan matriks SWOT ini.
Menurut syarifah 2019, penyusunan strategi pengembangan dilakukan dalam tiga tahap yaitu
tahap pengumpulan data, tahap analisis dan tahap pengambilan keputusan, tahap pertama
adalah input penelitian yang menggunakan IFAS dan Matriks EFAS, tahap analisis ini
berfokus pada pengembangan strategi alternatif yang dapat mencocokkan faktor internal dan
eksternal, alat analisis yang digunakan untuk analisis ini menggunakan matriks SWOT. .
1.5 Langkah pertama adalah mengidentifikasi daftar faktor kunci yang memiliki dampak
signifikan terhadap aspek internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan
ancaman) perusahaan. Mengidentifikasi faktor-faktor internal dengan membuat daftar
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi, dalam penyajiannya harus ada daftar
kekuatan pertama ditulis, kemudian daftar kelemahan. Cantuman harus spesifik
menggunakan persentase, rasio, atau metrik komparatif. Data eksternal berasal dari
wawancara atau kuisioner dengan pihak yang mengetahui situasi bisnis. Identifikasi
faktor eksternal organisasi dilakukan dengan mendokumentasikan peluang dan ancaman
yang ada pada organisasi. Hasil dari dua penentuan penentu eksternal dan internal ini
akan dipertimbangkan.
1.6 Pembobotan dilakukan dengan cara menyerahkan kepada manajemen perusahaan untuk
menentukan faktor strategis internal dan eksternal sesuai dengan metode perbandingan
32
berpasangan. Untuk menentukan bobot masing-masing variabel digunakan skala 1, 2, dan
3. Rasio yang digunakan untuk mengisi kolom adalah:
1. apakah indikator horizontal kurang penting dibandingkan indikator
vertikal?
2. apakah indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal?
3. apakah indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.
……
Total
Bobot tiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai tiap faktor untuk jumlah nilai semua
elemen. Bobot yang diberikan untuk setiap elemen adalah antara 0,0 (tidak penting) dan 1,0
(paling penting).faktor yang dianggap memiliki efek terbesar pada kinerja bisnis diberi bobot
tertinggi, tanpa memeprdulikan apakah faktor tersebut merupakan kekuatan utama dan
kelemahan serta peluang dan ancaman. Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan
nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variable dengan menggunakan rumus :
Xi
Ai = n
∑ i−1 Xi
Dimana :
33
3.7 Definisi dan Batasan Operasional
3.7.1 Definisi
1. Penelitian ini dilakukan di kelompok Wanita tani pawon gendis, dusun salakmalang,
kecamatan kalibawang, kabupaten kulon progo
34
3. Sampel dalam penelitian ini adalah para pengusaha olahan kakao dan konsumen
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Budi. 2014. “Karakteristik Morfologi Dan Kegiatan Plasma Nutfah Tanaman
Kakao.” Inovasi Teknologi Bioindustri Kakao 15–28.
Subaktilah, Yani, Nita Kuswardani, and Sih Yuwanti. 2018. “ANALISIS SWOT: FAKTOR
INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PENGEMBANGAN USAHA GULA
MERAH TEBU (Studi Kasus Di UKM Bumi Asih, Kabupaten Bondowoso).” Jurnal
Agroteknologi 12(02):107. doi: 10.19184/j-agt.v12i02.9276.
Syafirah, Ade. 2020. “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Arang Di Desa Paya Pasir,
Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai.” 6:274–82.
35