Anda di halaman 1dari 10

SOAL MIDDLE

Mata Kuliah : IPS 1 MI/SD


Dosen Pengajar : Rahmawati, M. Pd.
Kelas : III / Reguler I
Tanggal Middle : 12 Oktober 2023
NAMA : FATMAWATI
NIM : 2022150212
KELAS : PGMI
SEMESTER : III - REG 1

Ketentuan Middle :
Jawaban Middle diketik dengan format word. Di awali dengan identitas Mahasiswa
berupa (Nama, NIM, Kelas). Tidak ada batasan lembar dalam pengerjaan middle.
Setiap soal memiliki 25 poin. Silahkan berikan jawaban terbaik kalian, karena middle
tidak akan terulang kembali.
Waktu untuk mengerjakan Middle dimulai pada 12 Oktober 2023 (ketika soal
diserahkan) hingga 3 hari setelahnya. Batas pengerjaan dan pengiriman middle pada
15 Oktober 2023 pukul 00.00. Middle di serahkan melalui link yang akan dikirim
pada 15 Oktober 2023. Silahkan isi link tersebut nantinya dan lampirkan jawaban
middle anda.
SOAL
1. Berikan 2 Contoh SDA (Sumber Daya Alam) yang ada di wilayah Kalian lalu
tentukan
a. SDA :
b. Jenisnya :
c. Pemanfaatan dan Pembaharuannya :
2. Jelaskan Konsep Dasar IPS dan deskripsikan pentingnya pembelajaran IPS di
MI/SD?
3. Jelaskan mengenai makna “Pluralitas”, “Bhinneka Tunggal Ika” dan “Waja
Sampai Kaputing”.
4. Mengapa Indonesia memiliki keanekaragaman Suku dan Budaya? Dan
berikan contoh kasus mengenai keanekaragaman Suku dan Budaya di
Indonesia.
JAWABAN:
1. Sumber daya alam yang ada di daerah saya :

Sumber
No Jenis Pemanfaatan Pembaharuan
Daya Alam
1 Lahan SDA non Untuk bertani seperti : Pembuatan bibit tanaman.
Pertanian hayati Padi, Semangka, Pemeliharaan tanah
Jagung, Terong, Tomat, pertanian, pengendalian
Cabe. hama dan saluran irigasi
Diambil hasilnya untuk
dijual dan dimakan
2 Perikanan SDA Perikanan untuk di jual Membudidayakan ikan
hayati ikannya, dimakan, dilakukan dengan
dijadikan bibit ikan, memelihara, menabur benih,
diolah menjadi ikan menangkap ikan untuk
kering, kerupuk dan mengembangkannya.
abon. Contohnya adalah ikan
Gabus, ikan Papuyu, ikan
Mas, Nila, Patin, dan lain-
lain

2. Konsep Dasar IPS dan deskripsikan pentingnya pembelajaran IPS di MI/SD

Konsep Dasar IPS

Konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berisi tentang hakikat dan
karakteristik konsep dasar IPS, sejarah perkembangan IPS, ruang lingkup dan
cakupan konsep yang mendasar pada kajian konsep dasar IPS. Dengan mempelajari
materi konsep dasar IPS ini diharapkan mampu membantu memahami konsep-konsep
yang mendasar pada kajian IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan
masa yang akan datang secara kritis dan kreatif. Kajian materi pada pembelajaran ips
ini menerapkan pendekatan pengintegrasian ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Materi
IPS diambil dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu
sosial lainnya yang dijadikan sebagai bahan baku bagi pelaksanaan program
pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
Deskripsi Pentingnya pembelajaran IPS di MI/SD

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran yang sangat penting
dalam kurikulum pendidikan dasar, termasuk di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan
Sekolah Dasar (SD). Berikut beberapa alasan mengapa pembelajaran IPS penting di
MI/SD:

1. Memahami Konteks Sosial dan Budaya: IPS membantu siswa memahami dunia di
sekitar mereka, termasuk budaya, masyarakat, sejarah, dan geografi. Ini
memungkinkan mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang konteks sosial di mana mereka hidup, sehingga peserta didik dapat
mengetahui cara dalam sebuah interaksi secara langsung dengan sesama manusia
lainnya, baik dalam kelompok kecil maupun besar.

2. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Pembelajaran IPS melibatkan


analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah. Ini membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir kritis yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang
baik dan menganalisis informasi dengan cermat.

3. Menumbuhkan Rasa Toleransi dan Kerjasama: IPS seringkali mencakup topik-


topik seperti keberagaman budaya dan agama, hak asasi manusia, dan hubungan
antar etnis. Ini dapat membantu siswa memahami dan menghargai perbedaan dan
mendorong toleransi serta kerjasama. Peserta didik akan diberi pemahaman
tentang kehidupan bermasyarakat dan beragama. Agar peserta didik dapat terbiasa
untuk saling tolong menolong antar sesama manusia, bekerja sama, dan tidak
membeda-bedakan agama, ras, suku, dan sebagainya..

4. Memahami Sejarah dan Nilai-Nilai Nasional: Pembelajaran sejarah dalam IPS


membantu siswa memahami bagaimana negara mereka berkembang dan nilai-nilai
nasional yang mendasarinya. Ini penting untuk mengidentifikasi diri mereka
dengan bangsa mereka dan merasa terlibat dalam proses pembangunan.

5. Mempersiapkan untuk Kewarganegaraan yang Bertanggung Jawab: IPS membantu


siswa memahami hak, tanggung jawab, dan peran mereka dalam masyarakat.
Mereka akan belajar tentang demokrasi, partisipasi politik, hak asasi manusia, dan
masalah sosial, yang semuanya relevan untuk menjadi warga negara yang
bertanggung jawab.

6. Memahami Dampak Globalisasi: IPS juga mencakup topik global seperti


perdagangan internasional, perubahan iklim, dan konflik internasional. Ini
membantu siswa memahami bagaimana peristiwa global memengaruhi kehidupan
mereka dan mendorong mereka untuk berpikir secara global.

7. Persiapan untuk Materi Sekolah Menengah: Pembelajaran IPS di MI/SD


membantu mempersiapkan siswa untuk mata pelajaran IPS yang lebih kompleks di
tingkat sekolah menengah. Mereka akan memiliki dasar pengetahuan yang kuat
untuk memahami materi yang lebih tinggi.
8. Mengintegrasikan Mata Pelajaran: IPS sering melibatkan elemen-elemen dari ilmu
sosial, sejarah, geografi, ekonomi, dan budaya. Ini memungkinkan siswa untuk
melihat hubungan antara berbagai aspek pengetahuan.

Dalam rangka mencapai manfaat ini, pengajar di MI/SD perlu menggunakan metode
pengajaran yang relevan dan menarik, serta memastikan bahwa pembelajaran IPS
sesuai dengan perkembangan kognitif dan pemahaman siswa. Kesadaran akan
pentingnya IPS dalam kurikulum pendidikan dasar sangat penting untuk
mempersiapkan generasi muda menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan
bertanggung jawab.

3. Makna “Pluralitas”, “Bhinneka Tunggal Ika” dan “Waja Sampai Kaputing”.

Makna “Pluralitas”

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pluralitas diartikan sebagai kemajemukan.


Plural (dalam bahasa inggris) artinya Jamak. Jadi Pluralitas berarti kemajemukan.
Pluralitas dengan multikultural memiliki hubungan. Sebab, multikultural berasal dari
kata Multi dan Culture. Multi yang berarti banyak (lebih dari dua), dan culture berarti
kebudayaan. Jadi masayarakat Multikultural berarti masyarakat yang memiliki lebih
dari 2 kebudayaan. : Agama, Budaya, Suku, dan Pekerjaan.

Pluralitas adalah sebuah konsep atau istilah yang mengacu pada keberagaman,
keragaman, atau banyaknya unsur yang berbeda dalam suatu konteks atau lingkungan
tertentu. Istilah ini dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteksnya.
Beberapa penggunaan umum dari istilah "pluralitas" adalah sebagai berikut:

1. Pluralitas Budaya: Merujuk pada keberagaman budaya di suatu daerah atau


negara. Ini mencakup berbagai kelompok etnis, bahasa, agama, tradisi, dan nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat.
2. Pluralitas Agama: Menyiratkan keberagaman dalam praktik agama, keyakinan,
dan aliran keagamaan dalam suatu wilayah atau komunitas tertentu.
3. Pluralitas Politik: Merujuk pada situasi di mana berbagai kelompok politik atau
partai politik yang berbeda memiliki peran dalam sistem politik suatu negara. Ini
mencakup pemberian hak politik kepada berbagai kelompok dalam masyarakat.
4. Pluralitas Pendapat: Merujuk pada adanya beragam pandangan, gagasan, atau
pendapat dalam suatu diskusi atau debat. Pluralitas pendapat dapat dianggap
sebagai hal yang positif dalam demokrasi, karena memungkinkan berbagai
perspektif diperhitungkan.
5. Pluralitas Media: Menyiratkan beragamnya sumber berita, media massa, dan
platform informasi yang tersedia dalam masyarakat. Pluralitas media penting
dalam menjaga kebebasan pers dan akses masyarakat terhadap berbagai perspektif.
Pluralitas sering kali dianggap sebagai sesuatu yang bernilai dalam masyarakat
karena dapat mempromosikan toleransi, pemahaman, dan penghormatan terhadap
perbedaan. Namun, juga dapat menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan baik,
terutama jika perbedaan-perbedaan ini mengarah pada konflik atau diskriminasi.

Makna “BhinnekaTunggalIka”

Mengutip dari situs Sumber Belaja Kemdikbud, pengertian Bhinneka Tunggal Ika
adalah semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertulis pada lambang
negara Indonesia Garuda Pancasila. Istilah Bhinneka Tunggal Ika diambil dari Kitab
Sutasoma karangan Mpu Tantular yang dikarang pada abad ke-14. Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno dengan menggunakan aksara
Bali. Kutipan kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5
pada Kitab Sutasoma:
"Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena
parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika
ta hana dharma mangrwa."
Artinya:
"konon antara ajaran Buddha dan Hindu berbeda, namun kapan Tuhan dapat dibagi-
bagi, sebab kebenaran Jina dan Siwa adalah tunggal, berbeda itu tapi satu jualah itu,
tak ada dharma (jalan kebaktian/kebaikan) yang mendua tujuan)."

Apabila diterjemahkan kata demi kata maka, kata Bhinneka artinya 'beraneka ragam',
kata Tunggal artinya 'satu', dan kata Ika artinya 'itu'. Sehingga Bhinneka Tunggal Ika
artinya 'beraneka ragam itu satu' atau arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda
tetapi tetap satu juga.

Apabia kita jabarkan secara lebih luas, Arti dan makna "Bhinneka Tunggal Ika"
adalah filosofi keberagaman dan persatuan. Dalam bahasa Indonesia, frase ini
diterjemahkan sebagai "Berbeda-beda tetapi tetap satu" atau "Unity in Diversity"
dalam bahasa Inggris dan Makna dari Bhinneka Tunggal Ika adalah bahwa meskipun
Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, budaya, dan latar belakang etnis yang
berbeda, semua warga negara Indonesia tetap satu bangsa dan satu kesatuan. Ini
adalah ungkapan penting tentang pentingnya toleransi, harmoni, dan persatuan di
tengah keragaman yang ada di Indonesia. Filosofi ini mendukung ide bahwa
keragaman adalah kekayaan dan kekuatan, bukan kerentanannya. Rinciannya sebagai
berikut:

1. Keberagaman yang bersatu


Bhineka Tunggal Ika menggambarkan konsep bahwa meskipun Indonesia terdiri
dari beragam suku, agama, ras, dan budaya, bangsa Indonesia tetap menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Keberagaman tersebut diakui, dihargai, dan
disatukan dalam semangat persatuan.
2. Toleransi dan saling menghormati
Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini mengajarkan pentingnya nilai-nilai toleransi,
saling menghormati, dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah
perbedaan. Masyarakat Indonesia diharapkan mampu menghormati hak-hak
orang lain dalam beragama, berkeyakinan, dan berbudaya.

3. Persatuan dalam perbedaan


Bhineka Tunggal Ika mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam
suku, agama, dan budaya, persatuan dan persaudaraan harus dijaga. Semua warga
negara Indonesia memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dalam mencapai
kemajuan bersama dan membangun bangsa yang kuat.

4. Kekayaan budaya dan keunikan


Bhineka Tunggal Ika juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang
terdiri dari berbagai tradisi, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang berbeda.
Semua kekayaan budaya ini merupakan warisan yang harus dijaga dan
dipertahankan sebagai identitas bangsa.

Fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Mempertahankan kerukunan sosial


Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan dalam menjaga kerukunan sosial di
Indonesia. Semboyan ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati,
dan hidup berdampingan dalam harmoni di tengah perbedaan suku, agama, ras,
dan budaya.

2. Menghormati perbedaan
Bhineka Tunggal Ika mendorong masyarakat Indonesia untuk menghormati
perbedaan dalam suku, agama, ras, dan budaya. Semboyan ini mengajarkan
pentingnya mengakui dan menghargai hak-hak individu dan kelompok untuk
menjalankan kepercayaan dan budaya mereka sendiri.

3. Membangun persatuan
Bhineka Tunggal Ika menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan.
Semboyan ini mengajarkan bahwa meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia
tetap satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Fungsi semboyan ini adalah
memperkuat ikatan persaudaraan dan kerja sama antarwarga negara dalam
mencapai kemajuan bersama.

4. Menghargai keanekaragaman budaya


Bhineka Tunggal Ika mempromosikan penghargaan terhadap keanekaragaman
budaya di Indonesia. Semboyan ini mengajarkan pentingnya menjaga dan
memelihara warisan budaya yang beragam sebagai identitas bangsa yang kaya
dan berwarna.

5. Memperkuat identitas nasional


Bhineka Tunggal Ika menjadi simbol dari keberagaman dan persatuan dalam
bingkai kehidupan nasional Indonesia. Semboyan ini memperkuat identitas
nasional sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu dalam semangat
persatuan, kesetaraan, dan keadilan.

Makna “Waja Sampai Kaputing”

Pepatah Waja sampai kaputing Suku Banjar ,Suku banjar memiliki pepatah Waja
sampai kaputing yang artinya berjuang sampai akhir. Dengan pepatah ini, orang
Banjar ulet dan pantang menyerah dalam menjalani pekerjaan. Orang Banjar
mengharamkan perbuatan menyisakan pekerjaan, atau pekerjaan tidak tuntas dan
tertunda-tunda. Masyarakat Banjar sangat gigih dalam melakukan setiap tugas yang
diemban. Sehingga orang Banjar banyak yang sukses di perantauan karena berbekal
pepatah waja sampai kaputing ini.

Pepatah ini dilengkapi dengan prinsip hidup “haram manyarah”. Yakni titik menyerah
dan tegar pendirian. Dua kata hikmah ini pernah diungkapkan oleh Pangeran Antasari
dalam memotivasi semangat pasukannya menghadapi pasukan kolonial
Belanda. Dengan dua kata mutiara ini orang Banjar memiliki karakter yang kuat untuk
selalu mempertahankan keyakinan. Mereka tidak mudah goyah oleh perubahan situasi
yang dihadapi. Teringat pujangga Arab berkata tentang kekompakan dalam
hikmahnya:

َ‫َﻣ ْﻥ َﺟﺩﱠ َﻭ َﺟﺩ‬


“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil.”

4. Mengapa Indonesia memiliki keanekaragaman Suku dan Budaya? Dan


berikan contoh kasus mengenai keanekaragaman Suku dan Budaya di
Indonesia.

Mengapa Indonesia memiliki keanekaragaman Suku dan Budaya?

Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang sangat kaya dan
kompleks karena sejumlah faktor sejarah, geografis, sosial, dan ekonomi. Berikut
adalah beberapa faktor utama yang menjelaskan mengapa Indonesia memiliki
keanekaragaman suku dan budaya:

1. Geografi: Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di seluruh kepulauan
Indonesia. Keanekaragaman geografis ini menciptakan berbagai lingkungan
alam, iklim, dan ekosistem yang berbeda di setiap pulau. Ini mendorong
perkembangan budaya dan kebiasaan yang sesuai dengan kondisi geografis
masing-masing.
Disamping itu wilayah Indonesia yang menguntungkan letak wilayahnya yang
sangat strategis. Satu fakta yang menguntungkan Indonesia adalah letak
wilayahnya yang sangat strategis. Indonesia terletak diantara Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia.Tak hanya itu, Indonesia diapit dua benua yakni benua
Asia dan Australia. Letak yang menguntungkan ini membuat Indonesia berada
di jalur perdagangan Internasional yang membawa komoditas dagang beserta
kebudayaan luar pada budaya Indonesia.

2. Faktor sejarah: Indonesia adalah jalur perdagangan maritim yang penting


selama berabad-abad. Berbagai kerajaan, seperti Majapahit dan Sriwijaya,
pernah berkuasa di wilayah ini. Selama periode kolonialisme, Indonesia dikuasai
oleh Belanda, yang membawa pengaruh Eropa. Proses kolonisasi ini
mempengaruhi perkembangan budaya dan struktur sosial di berbagai daerah.
Masyarakat Indonesia pada dasarnya terbuka terhadap perubahan nilai dan
budaya. Namun, memiliki latar belakang yang sama dan sejarah ternyata
membuat sikap terbuka terhadap perubahan nilai dan budaya berkembang.
Walaupun demikian, prinsip-prinsip yang baik juga selalu diterapkan untuk
kepentingan masyrakat.

3. Keberagaman etnis: Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa yang
berbeda. Setiap suku memiliki bahasa, adat istiadat, dan budaya mereka sendiri.
Suku-suku ini hidup bersama dalam keragaman, yang menciptakan warna-warni
budaya yang sangat beragam di seluruh negeri. Keanekaragaman Ras di
Indonesia adalah negara yang multi-etnik dengan beragam ras yang hidup di
satu wilayah. Maka dari itu, ras merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
keberagaman dalam masyarakat Indonesia yang berkembang.

4. Agama: Indonesia adalah negara dengan beragam agama, tetapi mayoritas


penduduknya adalah Muslim. Selain Islam, terdapat pula agama-agama seperti
Kristen, Hindu, Buddha, Khonghucu dan agama-agama tradisional. Agama juga
memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk budaya dan tradisi di Indonesia.

5. Adat istiadat lokal: Setiap suku dan komunitas di Indonesia memiliki adat
istiadat lokal yang unik. Ini mencakup upacara adat, tarian tradisional, musik,
seni, dan makanan khas. Adat istiadat ini memainkan peran penting dalam
mempertahankan keanekaragaman budaya di negara ini.
6. Faktor ekonomi: Perbedaan Kondisi Alam di Indonesia juga sangat beragam,
dari daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan,
dataran rendah, rawa, hingga laut. Sangat beragam. Kondisi ini menyebabkan
Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Hasilnya
keberagaman terkait mata pencaharian, makanan pokok hingga keseharian
timbul dan mempengaruhi masyarakatnya.
Perbedaan dalam mata pencaharian dan sumber daya alam antar wilayah juga
memengaruhi keberagaman budaya. Misalnya, masyarakat nelayan di pesisir
memiliki budaya yang berbeda dengan masyarakat petani di pedalaman.

7. Kepulauan dan topografi: Kepulauan yang luas dan topografi yang bervariasi
juga berkontribusi pada perkembangan keanekaragaman budaya. Isolasi
geografis dari pulau-pulau tertentu memungkinkan perkembangan budaya yang
unik di setiap pulau. Masyarakat mengembangkan budaya masing-masing
sesuai tingkat kemajuan dan lingkungannya. Kondisi ini akhirnya menimbulkan
adanya keragaman dari suku bangsa, bahasa, budaya, kepercayaan hingga
pembagian peran antara laki-laki dan perempuan.

Kombinasi semua faktor ini menciptakan keanekaragaman budaya yang sangat


kaya di Indonesia. Budaya Indonesia menjadi salah satu aset berharga yang harus
dijaga dan diapresiasi oleh seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.

Contoh kasus mengenai keanekaragaman Suku dan Budaya di Indonesia

1. Pakaian Adat, pakaian Adat dalam suatu daerah dan budaya masing masing.
Pakaian adat merupakan salah satu aspek yang menunjukkan bila masyarakat
Indonesia sangatlah beragam. Bahkan setiap provinsi di Indonesia memiliki
pakaian adatnya sendiri yang menjadi simbol keunikan daerahnya masing-
masing. Contohnya di Kalimantan Selatan ada pakaian adat Dayak, Bagajah
Gamuling Baular Lulut, Baamar Galung Pancar Matahari dan lain-lain.
Provinsi Kalimantan Timur dengan pakaian adat Kustin, Baju Takwo dan lain
sebagainya. Provinsi Riau ada pakaian adat Teluk Belanga dan Kebaya Labuh.
Provinsi Jawa Tengah dengan pakaian adat Kebaya,

2. Bahasa Daerah, kita mempunyai bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia tapi
setiap daerah memiliki bahasa daerah masing masing yang membuktikan bila
Indonesia memiliki kekayaan akan budaya dan bahasa. Contohnya ada bahasa
Bahasa Banjar, Dayak, Jawa, Madura, Bali dan masih banyak lagi lainnya
yang hampir di setuap suku dan daerah sampai ke pelosok negeri mempunyai
bahasa daerah sendiri.

3. Rumah Adat, masyarakat Indonesia juga memiliki keunikan rumah adat yang
menjadi ciri khas dari keberagaman budaya Indonesia. Contohnya Rumah
Adat Banjar di Kalimantan Selatan, Rumah Adat Joglo dari Jawa Timur dan
Jawa Tengah, Rumah Adat Panjang dari Kalimantan Barat dan Rumah adat
Honai dari Papua dan lain sebagainya.

4. Upacara Adat, setiap daerah memiliki adat istiadat atau upacara adat masing-
masing yang merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Misalnya di
Kalimantan Selatan ada upacara Bapapai, Baayun Maulid, Manyanggar
Pandang, Malassuang Manu, Mandi Tian Mandaring, dan lain-lain. Di
Sumatera Utara ada upacara adat atau Tradisi Mangokkal Holi, yaitu ritual
mengambil tulang belulang leluhur masyarakat yang telah dimakamkan, lalu
dipindah ke dalam peti dan disimpan di salah satu bangunan tugu yang sudah
disediakan secara khusus. Ada juga Upacara Besale yang berasal dari Jambi.
Besale merupakan bentuk upaya pengobatan tradisional yang bertujuan
mengusir arwah atau roh jahat penyebab suatu penyakit yang biasa dilakukan
oleh suku Anak Dalam.

5. Alat Musik, masyarakat Indonesia juga memiliki berbagai macam alat musik
tradisional yang menjadi ciri khas dari keberagaman budaya Indonesia, seperti
alat musik Panting dari Kalimantan Selatan, Angklung dari Jawa Barat,
Gamelan dari Jawa, Sunda Bali, dan Lombok juga ada Kolintang dari
Sulawesi Utara.
6. Lagu Daerah, setiap daerah di Indinesia mempunyai banyak lagu daerah yang
menggambarkan karakter dan kehidupan di masyarakatnya, seperti Ampar-
Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, Apuse dari Papua, Ayam Den Lapeh
dari Sumatera Barat, Bubuy Bulan dari Jawa Barat, Indung-Indung dari
Kalimantan Timur, Gundul Pacul berasal dari Jawa Tengah serta masih
banyak yang lainnya yang populer di telinga masyarakat Indonesia.

7. Keanekaragaman Kuliner: Makanan dan hidangan khas daerah sangat


beragam. Misalnya, rendang yang merupakan hidangan khas Minangkabau,
atau makanan laut lezat di daerah pesisir, seperti ikan bakar dan sate lilit di
Bali.

8. Festival Budaya: Di seluruh Indonesia, ada banyak festival budaya yang


merayakan keanekaragaman ini. Misalnya, Festival Kebudayaan di Bali,
Festival Danau Toba di Sumatera Utara, dan berbagai festival seni dan budaya
di seluruh negeri.

9. Kearifan Lokal: Banyak komunitas suku di Indonesia masih menjaga tradisi


dan kearifan lokal mereka. Misalnya, masyarakat adat di pedalaman
Kalimantan yang masih hidup secara tradisional dengan sistem kepercayaan
Dayak, atau masyarakat Suku Mentawai di Kepulauan Mentawai yang hidup
dengan cara yang sangat terkait dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai