Anda di halaman 1dari 5

RESUME KULIAH UMUM ILMU PERUNDANG-UNDANGAN

Dinda Ayu Narassati (110110200030)


Dosen Pengampu:
Prof. Susi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D.
Adnan Zulfikar, S.H., LL.M.

● Hukum publik lebih kompleks daripada hukum privat karena di dalamnya terdapat
kewenangan negara dalam membuat peraturan yang rentan terhadap perenggutan
hak-hak individual. Penegakannya lebih kompleks pula dibandingkan hukum privat;
● Hukum publik dibagi menjadi 2 (hukum yang semata mata mengatur tindakan negara dan
hukum yang mengatur hubungan kelompok atau individu dengan negara);
● Dimensi hukum dilihat dari bentuk (tertulis dan tidak tertulis);
● Hukum tertulis tidak selalu menciptakan kepastian hukum. Karena kepastian hukum
digantungkan tidak hanya pada sifat yang tertulis tetapi juga pada rumusan-rumusan
kaidahnya dan memperhatikan keterkaitan dengan aturan hukum tertulis lainnya;
● Keputusan negara yang berbentuk peraturan perundang-undangan contohnya adalah TAP
MPR dan UUD 1945. Sedangkan yang tidak berbentuk peraturan perundang-undangan
adalah vonis atau putusan hakim melalui pengadilan.

CATATAN KULIAH
KULIAH KEDUA (28/02/23)
● Pemerintah sebagai alat kelengkapan negara dikenal dalam arti luas: mencakup segala alat
kelengkapan negara (legislatif, yudikatif, eksekutif);
● Bagian dalam negara: bentuk negara, bentuk pemerintahan. Negara dalam bentuk luar: ??
● Konkretisasi negara dapat dilihat dalam organ of state;
● Pemerintah dalam arti sempit hanya menunjuk pada bidang eksekutif saja;
● Perbedaan eksekutif dengan legislatif dan yudikatif: bertindak sbg alat kelengkapan negara
dan badan administrasi negara;
● Sbg kepala negara presiden bertindak untuk dan atas nama negara, memiliki hak-hak
konstitusional yang mirip dengan hak prerogatif;
● Oleh karena memiliki hak prerogatif, presiden bisa bebas melakukan tindakan;
● Mengumumkan perpindahan Ibukota ke IKN (bertindak sebagai kepala pemerintahan).
Karena berkaitan dengan urusan otonomi yang merupakan ranah administrasi negara;
● Sumpah jabatan berfungsi untuk menandai mulai berlakunya seseorang melakukan
kewenangan dalam jabatannya, jika blm disumpah maka belum bisa melakukan tindakan
atau memutuskan suatu kebijakan meskipun sudah turun SK;
● Sumpah jabatan tidak bisa diwakilkan/didelegasikan kepada siapapun;
● Agar DPR dapat bekerja maka diperlukan pengisian jabatan;
● Keputusan adm negara bentuknya terbagi menjadi 2, baik peraturan yang dibuat dan
berlaku bagi mereka sendiri maupun peraturan yang dibuat dan berlaku bagi bawahannya;
● Peraturan kebijakan hanya berlaku bagi internal, baik bagi mereka sendiri ataupun
bawahannya.

KULIAH KETIGA (07/03/2023)


● Istilah-istilah:
- Perundangan
- Perundang-undangan
- Peraturan perundang-undangan
- Peraturan negara
● 4 unsur peraturan perundang-undangan menurut Prof. Bagir Manan: tertulis, dibuat oleh yg
berwenang, berisi aturan tingkah laku, bersifat atau mengikat umum;
● Perma 2/2019 memindahkan kompetensi absolut dari PN ke PTUN dalam objek melawan
hukum oleh penguasa;
● Perma harusnya bisa tidak mengubah kompetensi absolut, harus oleh peraturan
perundang-undangan;
● Ciri dari peraturan perundang-undangan adalah abstrak umum (tidak mengatur atau
ditujukan pada objek/peristiwa tertentu);
● Putusan MK tidak dapat dan tidak usah dimasukkan pada peraturan perundang-undangan
(menurut Prof. Susi);
● Dengan adanya perkembangan hukum, maka tirai antara civil law dan common law menjadi
sangat tipis;
● Kenapa peraturan perundang-undangan lebih memberikan kepastian hukum:
- Dirancang secara terstruktur
- Dapat diuji kembali
- Memiliki hierarki.

KULIAH KEEMPAT (14/03/2023)


● Penjelasan undang-undang tidak boleh melahirkan norma baru.

KULIAH KE TUJUH (11/04/2023)


● Satu-satunya landasan yuridis adalah peraturan perundang-undangan. Sedangkan hukum
adat, yurisprudensi itu tidak dapat dijadikan landasan yuridis karena merupakan bahan
pembentukan undang-undang;
● Tidak setiap peraturan perundang-undangan dapat dijadikan alasan yuridis pembentukan
peraturan perundang-undangan (hanya yang sederajat atau yang lebih tinggi dari peraturan
perundang-undangan yang akan dibentuk);
● Dalam pembentukan ppp berlaku prinsip bahwa ppp yang sederajat atau lebih tinggi dapat
menghapuskan ppp yang sederajat atau lebih rendah;
● Lex superior, lex posterior, lex specialis;
● Apabila ada uu yg ingin dicabut, wajib disebut secara tegas;
● Apabila suatu uu mengamanatkan utk suatu muatan materi itu diatur lebih lanjut oleh pp, hal
tsb merupakan pendelegasian.

KULIAH KE SEMBILAN (09/05/2023)


“REVIEW OMNIBUS & MATERI MUATAN”
● 4 ciri omnibus: muatan jangkauannya luas, materinya beragam, terakumulasi menjadi uu yg
panjang dan kompleks, pembuatannya cepat. Efektif dan efisien, sering digunakan parlemen
untuk mengatasi XX (tanya adinda). Minusnya: menciptakan ketidakpastian hukum, bentrok
antar pasal;
● Apakah omnibus bisa dibuat pada semua jenis peraturan perundang-undangan?
● Di indonesia, metode omnibus lebih banyak destruktifnya daripada positif;
● Dalam tesis nya, pak adnan mengatakan bahwa metode omnibus harus dibatasi pada bidang2
tertentu, tidak boleh pada hal yg mendasar spt hak asasi, kesehatan, dll;
● Materi muatan ini lebih kental pada sistem kontinental banget;
● Terdapat 6 ketentuan Tap MPR/MPRS;
● Materi muatan UU (Pasal 8 uu 10/2004)/(Pasal10 uu 12/2011);
● Kalau materi perubahan satu uu ke uu yg baru itu materi muatannya diubah lebih dari 50% itu
disebut “penggantian”, sedangkan kalau kurang dari 50% disebutnya “perubahan”;
● Menurut Prof Bagir, perppu muatannya ga boleh sama dengan uu, karena perpu itu aturan
yang bersifat abnormal;
● Kegentingan memaksa/keadaan darurat ini dinilai secara subjektif o/ presiden, tidakkah hal tsb
akan men
● Putusan MK No. 138/PUU-VII/2009 menetapkan 3 kategori kegentingan memaksa, tapi dia tdk
mengakomodir mengenai syarat yang diatur oleh uud 1945 mengenai “perppu itu harus diatur
pada saat DPR tidak bersidang (reses);
● Perppu itu sifatnya temporary (sementara);
● Perppu itu kalau disahkan oleh DPR menjadi UU.

KULIAH KE-SEBELAS
(23/05/2023)
● Konvensi Ketatanegaraan (KK) adalah kebiasaan ketatanegaraan yang bersifat tidak tertulis
yang dilakukan berulang dan dianggap sebagai kewajiban;
● Konvensi itu bersifat tidak mengikat sehingga pelanggaran atas konvensi tidak dapat diberikan
sanksi. Oleh karena itu, terdapat beberapa praktik kenegaraan yang memasukan beberapa
urgensi dalam KK ke dalam UUD (tapi tergantung muatannya);
● Fungsi KK: memperkuat sendi2 konstitusi (sendi negara hukum, demokrasi,
konstitusionalisme, dll);
● Konstitusi dibuat tergantung dengan kekuatan politik yang ada pada saat itu. Contoh: uud 1945
pertama kali mensyaratkan presiden adalah orang Indonesia asli, di mana pada saat itu org
indo asli adalah gol. Bumiputera, skrg uud 1945 mensyaratkan presiden haruslah
berkewarganegaraan indonesia sejak lahir dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain;
● Syarat subjektif menjadi presiden: bertakwa pada Tuhan YME;
● Ciri utama pemerintahan konstitusionalisme:
Pemisahan kekuasaan, federalisme atau pembagian kekuasaan pusat dan daerah,
perwakilan, akuntabilitas para pejabat, tindakan pemerintah yg dapat diuji oleh
pengadilan yang independen;
● Jenis pengujian berdasarkan lembaga yang melaksanakan: pengujian oleh badan eksekutif,
legislatif, dan oleh badan pengadilan;
● Jenis: Uji formal → untuk menguji apakah ppp telah dibentuk sebagaimana prosedur yang
diatur dalam ppp (sri soemantri); landasan pengujian formal menyangkut tata cara dan
kewenangan yang menjadi dasar terbentuknya scr formal suatu ppp (prof bagir); pengujian apa
saja selain uji materiil (jimly asshideiqie);
● Uji materil → wewenang utk menguji apakah isi ppp sesuai atau bertentangan dengan
peraturan lebih tinggi serta apakah suatu kekuasaan tertentu berhak mengeluarkan suatu
peraturan tertentu (sri soemantri)
● Uji materiil merupakan suatu hak yang secara natural melekat pada tugas hakim;
● Larangan menguji harus dipandang sebagai pengecualian karena itu harus diatur dalam uud
atau uu.

Anda mungkin juga menyukai