Anda di halaman 1dari 6

K19 Analisis Gas Darah & Interpretasinya mendifusikan oksigen dari alveoli ke kapiler darah untuk berikatan

dr. Mas Aditya Senaputra, Sp.PK dengan Hb → kekuatan mensaturasi Hb dengan oksigen.
• Alveoli penuh infiltrate (misal pneumonia) → oksigen susah
DEFINISI berdifusi ke dalam kapiler → tekanan O2 turun → oksigen tidak bisa
Analisis Gas Darah → Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk masuk ke darah untuk berikatan dengan Hb → ikatan Hb dengan
menilai kadar oksigen, karbon dioksida, serta menentukan status oksigen turun → darah kekurangan oksigen → hipoksemia
keseimbangan asam basa di darah HCO3
• Kadar bikarbonat di dalam darah, bersifat basa
TERMINOLOGI DALAM AGD • Bikarbonat (buffer → bisa menerima H maupun melepas) →
Derajat Keasaman (pH): Konsentrasi kadar H+ bebas di dalam larutan sifatnya cenderung basa. Ditentukan oleh ginjal.
Asam (Acid): Senyawa yang melepas H+ ketika terlarut dalam larutan → SaO2
meningkatkan H+ larutan → menurunkan pH • Saturasi O2 arteri → persentase jumlah O2 yang terikat pada
Basa (Alkali): Senyawa yang menerima H+ ketika terlarut dalam larutan → seluruh binding site Hb (keterisian Hb) → menilai hipoksia
menurunkan H+ larutan → menaikkan pH • Hipoksemia pasti hipoksia tapi orang hipoksia belum tentu
hipoksemia
Buffer: Senyawa yang bisa melepas maupun menerima H+ bergantung
konsentrasi H+ di sekitarnya • Contoh gangguan arteri perifer → sumbatan sehingga oksigen tidak
bisa dihantarkan ke jaringan → hipoksia
Asidemia: pH di dalam darah di bawah nilai normal (<7,35)
Alkalemia: pH di dalam darah di atas nilai normal (>7,45) MENGAPA PENTING?
• Konsentrasi H+ harus dipertahankan dalam rentang yang sempit
Asidosis: Semua proses yang dapat menyebabkan asidemia → agar proses seluler terjadi secara efisien
Alkalosis: Semua proses yang dapat menyebabkan alkalemia • Kegagalan untuk menjaga keseimbangan pH (bergeser) → proses
seluler berjalan tidak efisien dan akhirnya dapat menyebabkan
PaCO2:
kematian
• Tekanan parsial karbon dioksida di darah arteri → menggambarkan
jumlah CO2 di darah arteri yang ditentukan oleh jumlah ventilasi
KAPAN DILAKUKAN?
• Ventilasi meningkat → CO2 banyak dikeluarkan → PaCO2 turun →
Menegakkan diagnosis dan menilai keparahan pada pasien dengan :
hipokapneu
• Suspek hiperkapnia (↑PaCO2) → misal perburukan klinis pada
• Ventilasi menurun → CO2 banyak diretensi → PaCO2 meningkat →
pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik
hiperkapneu
• Suspek hipoksemia berat (misal anemia gravis)
PaO2 • Saturasi O2 (SpO2) sangat rendah/tidak dapat dinilai → sianosis
• Tekanan parsial oksigen di darah arteri → tidak menunjukkan • Distres pernapasan yang parah, berkepanjangan, atau perburukan
jumlah O2, namun menggambarkan kekuatan untuk mensaturasi • Inhalasi karbonmonoksida (berikatan kuat dengan Hb)
Hb dengan O2 → dapat menilai hipoksemia • Hiperventilasi (konfirmasi penurunan PaCO2, → mencari asidosis
• Di alveoli O2 berdifusi masuk ke kapiler untuk berikatan dengan Hb metabolik yang mendasari)
→ seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan PaO2 → akan • Penurunan kesadaran akut
• Pasien berat : syok, sepsis, luka bakar, trauma, akut abdomen, • Penundaan (sering)
keracunan, gagal jantung/hati/ginjal dan ketoacidosis diabetik. o sampel tidak segera diperiksa >15 menit di suhu ruangan. 4
• SpO2 yang tidak dapat diandalkan atau mencurigakan derajat (suhu kulkas) maksimal 60 menit
Membantu terapi dan monitoring respon terapi pada pasien dengan: o Karena semakin lama, darah kan masih hidup → oksigen
• Ventilasi mekanis akan dipakai sel2 darah yang ada di spuit → oksigen turun,
• Ventilasi bantuan non-invasif parameter tidak valid
• Gagal nafas JENIS GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Hiperkapnia kronis yang menerima O2 Metabolik → Gangguan keseimbangan asam basa akibat perubahan
• Pasien kritis yang menjalani operasi primer pada konsentrasi bikarbonat/HCO3
• Terapi oksigen jangka panjang Respiratorik → Gangguan keseimbangan asam basa akibat perubahan
primer pada PaCO2
SAMPLING AGD
Untuk AGD antikoagulan yang diminta heparin Harus lengkap penyebutannya
Allen test
• Untuk menilai apakah sirkulasi kolateral dari arteri yang akan di
sampling adekuat. Paling gampang di arteri radialis.
• Jaringan yang diperdarahi bisa kekurangan oksigen/nutrisi → harus KOMPENSASI → Sifatnya kontra dari yang primer
dipastikan kalau sirkulasi kolateral adekuat supaya kalau misal Tujuan: Mengatasi gangguan asam basa primer oleh gangguan asam
terjadi kegagalan di sana masih ada aliran darah basa sekunder → mencapai pH normal
• Penekanan arteri 30 detik Kompensasi dilakukan oleh sistem pengendali asam basa tubuh
• Teakan kedua sisi → telapak tangan akan pucat 1. Buffer / penyangga → HCO3 bebas yang ada di tubuh bukan yg di
• Yang dibuka kolateralnya (misal radialis, dibuka a. ulnaris) → kalau ginjal → sifat segera
merah dalam waktu cepat → adekuat 2. Pernafasan / respirasi → 12 – 24 jam (contoh napas kussmaul)
Pengambilan → seperti pungsi biasa, tanda pungsi sudah tepat di arteri → 3. Ginjal → beberapa hari (5 – 6 hari)
darah akan masuk sendiri ke dalam spuit Penyangga utama dalam cairan tubuh
Kesalahan2 • Penyangga bicarbonat : penyangga utama dalam cairan
• Udara dalam sampel ekstaseluler → campuran asam karbonat ( H2CO3 ) dan bikarbonat
o Minimalkan kontak dengan udara → setelah keluar tutup (HCO - ). HCO3 menangkap H+ jadi H2CO3
dengan gabus. • Penyangga fosfat: penyangga terpenting dalam cairan
o Minimalkan gelembung udara intraselluler dan penyangga urine untuk ekskresi ion H+ →
• Keliru dalam vena campuran dihidrofosfat (H2PO - ) dan hidrofosfat (HPO 2- )
o Vena → plunger harus ditarik karena ga ada tekanan • Penyangga protein: penyangga penting dalam cairan intraseluler
o Kalau arteri harusnya salah satu tandanya darah masuk dan plasma → campuran H protein dan protein.
sendiri ke spuit karena ada tekanan pompa • Penyangga hemoglobin : penyangga utama eritrosit dalam darah
• Vena kaya CO2 → PaO2 pasti turun → campuran HHb dan Hb-
• Heparin kurang atau tidak merata (tidak homogen) • Bikarbonat → penyangga aktif. Fosfat, protein, Hb → penyangga
o Beku → pasti tidak bisa diperiksa AGDnya pasif.
PENYEBAB ASIDOSIS METABOLIK PENYEBAB ASIDOSIS RESPIRATORIK
• Jumlah produksi asam organik melebihi jumlah ekskresinya Hipoventilasi alveolar yang mengganggu eliminasi CO2 → retensi CO2
• Ekskresi asam terganggu / berkurang → biasanya masalah ginjal peningkatan PaCO2 (hiperkapnia)
• Pembuangan HCO3 meningkat Inhibisi pusat pernapasan :
o Pada kondisi diare HCO3 akan dikeluarkan → tubuh kehilangan • Obat : sedatif & anestesi (overdosis → napas lambat)
basanya → asidosis metabolic • Central sleep apnea
→ Intinya adalah adanya anion gap → untuk mengetahui anion yang tidak • Kelebihan O2 pada hiperkapnia atau hipoksemia kronik
terukur lab Penyakit neuromuskular
Rumus Anion Gap • Neurologik: poliomielitis, sindrom Guilain Barre (demyelinisasi saraf
→ yang terkena saraf2 yang berperan di respirasi → gagal napas
karena lumpuh otot pernapasan → hipoventilasi)
• Muskular: hipokalemia, muscular distrophy
Obstruksi jalan napas
• Asma bronkial, Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), Spasme
laring, Aspirasi, Obstructive sleep apnea
(inspirasi gampang, ekspirasi diperpanjang → CO2 meningkat)
• Na K → kelompok ion muatan positif → kation Kelainan restriktif:
• HCO3 HCL → anion • Penyakit pleura: efusi pleura, empiema, pneumotoraks, fibrotoraks
• Anion gap → jarak positif menuju yang negative • Kelainan dinding dada: kifoskoliosis, obesitas
• Hanya 2 hasil anion gap → meningkat atau normal (gaada yang • Kelainan restriktif paru : fibrosis pulmoner, pneumonia, edema paru
menurun). Mechanical under ventilation
o Meningkat → produksi asam sedang banyak → pH turun, • Orang dengan ventilator → harus evaluasi terus di RS.
H+ naik → sifat kompensasi pertama HCO3 mengikat H+ → • Misal pagi 12 napas spontan 4 napas bantuan. Sorenya napas
kadar HCO3 bebas turun → gap menjadi lebih besar spontan Cuma 8 kalau Cuma dikasih 4 kurang → asidosis respi
o Normal → Eksresi asam terganggu (gagal ginjal, renal Overfeeding
tubular acidosis) atau pembuangan lewat pencernaan • Karbohidrat, protein, lemak tinggi → meningkatkan CO2 lebih tinggi
PENYEBAB ALKALOSIS METABOLIK Stimulasi pusat pernapasan di medula
→ Masalahnya elektrolit, biasanya kalium • Kelainan neurologis
Terbuangnya ion H+ melalui saluran cerna atau melalui ginjal dan • Psikogenik misalnya serangan panik, nyeri
berpindahnya (shift) ion H+ masuk ke dalam sel. • Gagal hati dengan ensefalopati
• Gaster : Muntah, pemasangan NGT • Kehamilan
• Ginjal : Hiperaldosteron Mechanical over ventilation
• Hipokalemia → Asidosis intrasel Sepsis
• Hiperaldosteron → hipokalemi → memasukkan H+ ke dalam sel Pengaruh obat : salisilat, hormon progesteron
Terbuangnya cairan bebas-bikarbonat dari dalam tubuh.
• Terbuangnya asam
• loop diuretic dosis tinggi (furosemide) → hypovolemia → memacu
aldosteron
Pemberian terapi insulin / bikarbonat berlebihan.
• Insulin → sering dipakai untuk koreksi kalium → memasukkan
kalium ke dalam sel → hipokalemia

PANDUAN NILAI RUJUKAN AGD

PENYEBAB ALKALOSIS RESPIRATORIK


Hiperventilasi alveolar → penurunan PaCO2 (hipokapnia) → pH ningkat
Rangsang hipoksemia
• Penyakit paru
• Penyakit jantung dengan right to left shunt
• Penyakit jantung dengan edema paru
• Anemia gravis
CONTOH KASUS CONTOH 3
Perempuan usia 17 tahun
Subjektif :
Pingsan mendadak, nafas cepat dan dalam, sebelumnya muntah –
muntah, sering BAK, BB turun, demam 1 hari yg lalu
Objektif :
somnolen,TD: 80/46 mmHg, T : 38,7 °C HR : 135x/menit, RR : 30x/menit,
nafas bau aseton
→ Alkalosis Metabolik Tidak Terkompensasi
CONTOH 4

→ Asidosis Respiratorik Tidak Terkompensasi


→ Asidosis Metabolik
CONTOH 5
CONTOH 1

→ Alkalosis Respiratorik terkompensasi penuh


→ Asidosis Metabolik tidak terkompensasi → Alkalosis Respiratorik terkompensasi asidosis metabolik
Kompensasi penuh karena pH sudah menjadi normal
CONTOH 2

→ Alkalosis Respiratorik Tidak Terkompensasi → Alkalosis Respiratorik Terkompensasi Sebagian


→ Mixed Asidosis
→ Asidosis Metabolik dan Respiratorik

TAMBAHAN NICE TO KNOW


• BE: base excess, BE bergeser sesuai komponen metabolic (HCO3)
• Hct normal → Hb normal → tidak ada pengangkutan
• Total CO2 → komponen karbon → total CO2, HCO3, CO2 bebas.
o Pembentuk paling banyak HCO3 (90%).
o Fungsinya mendeteksi kalau ada gangguan keseimbangan
CO2 dalam tubuh
o HCO3 turun, total naik → ada penumpukan CO2 dalam
tubuh
• Laktat → hasil metabolisme anaerob. Saturasi turun → laktat
meningkat

Anda mungkin juga menyukai