Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM 4

”ALEL DAN GEN GANDA”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Lulus Mata Kuliah Genetika


Dosen Pengampu: Eko Prasetya, M. Sc

Oleh:

Kelompok 4
Kartika Husna Nabila (4203341028)
Kelas PSPB 20 D

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
I. Judul Praktikum : Alel dan Gen Ganda
II. Tujuan Praktikum :
1. Mengenal beberapa sifat keturunan manusia yang dipengaruhi oleh alel
dan gen ganda
2. Mengenal pola pewarisan sifat keturunan manusia yang dipengaruhi oleh
alel dan gen ganda
3. Mengetahui golongan darah apa yang dominan pada keluarga Ayah
4. Mengetahui golongan darah apa yang dominan pada keluarga Ibu
5. Mengetahui kemungkinan genotipe pada masing-masing praktikan dari
hasil golongan darah keluarganya masing-masing

III. Tinjauan Pustaka :


Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang
berbedabeda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1
selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu
alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel
yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan
homozigot dominan tidak dapat dibedakan (Campbell, dkk., 2010).
Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat
keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Salah satunya adalah
golongan darah. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner
pada tahun 1900 dan factor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama
Weinet pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda (Hartati dan Karim,
2007).
Ditinjau dari golongan darah ABO, manusia dikelompokkan
menjadi 4 golongan. Pengelompokan ini didasarkan ada tidaknya suatu zat
di dalam sel darah merah, yaitu dikenal dengan aglutinogen (antigen). Ada
dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dn aglutinogen B. Aglutinogen
merupakan polisakarida, yang terdapat tidak saja terbatas di dalam sel darah
merah tetapi juga dalam kelenjar ludah, pangkreas, hati, ginjal, paru-paru,
testis dan semen (Wulangi, 1993).
Darah merupakan suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid
cair yang mengandung elektrolit. Darah adalah sejenis jaringan ikat yang
sel-selnya tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih
berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau
yang khas, serta pH 7,4 (7,35-7,45). Warna darah bervariasi dari merah
terang sampai merah tua kebiriuan, bergantung pada kadar oksigen yang
dibawa darah merah. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa
berukuran rata-rata dan kurang pada perempuan dewasa. Volume ini
bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah
jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan
cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya (Mitra, 2014).
Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen
yang terdapat dialam sel. Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu
tipe-A dan tipe-B. Antigen ini biasa disebut aglutinogen. Sebaliknya
antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen
tipe-A atau antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi atau
penggumpalan eritrosit. Antibodi pada plasma yang menyebabkan
penggumpalan dari aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua macam
aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-A) dan aglutinin-b (zat anti-B) (Haqq,
2018).
Golongan darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang
didasarkan pada jenis antigen yang dimilikinya. Antigen dapat berupa
karbohidrat dan protein. Sistem penggolongan darah ABO pertama kali
ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1900 dengan mencampur
eritrosit dan serum darah para stafnya. Landsteiner, dari percobaantersebut
menemukan 3 dari 4 jenis golongan darah dalam sistem ABO, yaitu A, B,
dan O. Golongan darah yang keempat, yaitu AB ditemukan pada tahun
1901. Golongan darah ABO dan Rh adalah golongan darah yang paling
penting meskipun beberapa golongan darah yang lain ditemukan sejauh ini.
Golongan darah sistem ABO ditentukan oleh tigal alel yang berbeda
(multiple alel) yaitu IA, IB, i sedangkan sistem Rh ditentukan oleh dua alel
gen yaitu Rh dan rh. Golongan darah ABO dan Rh adalah golongan darah
yang paling penting meskipun beberapa golongan darah yang lain
ditemukan sejauh ini. Golongan darah sistem ABO ditentukan oleh tigal alel
yang berbeda (multiple alel) yaitu IA, IB, i sedangkan sistem Rh ditentukan
oleh dua alel gen yaitu Rh dan rh (Melati, 2011).
Dua jenis antigen tetapi berhubungn yaitu tipe A dan tipe B terdapat
pada berbagai jenis orang. Karena antigen ini diturunkan, seseorang dapat
tidak hanya mempunyai salah satu dari antigen ini, atau ia dapat mempunyai
salah satu atau keduanya. Beberapa darah juga mengandung antibody kuat
yang secara spesifik bereaksi dengan antigen tipe A atau tipe B dalam sel,
menyebabkan aglutinasi dan hemolisis. Karena antigen tipe A dan tipe B
dalam sel membuat sel peka terhadap aglutinasi, antigen-antigen ini
dinamakan aglutinogen (Guyton, 1988).

IV. Metode

a. Kegiatan 1a. Rambut pada Segmen Digitalis tengah Manusia


Alat & Bahan :
 Jari tangan praktikan
 Lup

Prosedur Kegiatan (Kelompok) :

 Setiap praktikan mengamati semua jari tangan untuk melihat apakah


ada atau tidaknya bulu jari digitalis tengah
 Selanjutnya catat hasil pengamatan dan perhatikan juga hasil teman
sekelompok lainnya

b. Kegiatan 1b. Sistem Penggolongan Darah ABO


Alat & Bahan :
 Alat Tulis
 Golongan darah praktikan

Prosedur Kegiatan (Individu) :


 Surveilah golongan darah keluarga ayah dan golongan darah keluarga
ibu, lalu catat hasil survei pada table yang sudah disediakan
 Berdasarkan tabel hasil pengamatan, buatlah diagram silsilah keluarga
ayah dan ibu, serta tunjukkan juga letak/posisi praktikan di dalam
diagram silsilah tersebut. Tentukan juga kemungkinan genotipe
praktikan.

V. Hasil & Pembahasan

a. Hasil Pengamatan

a) Kegiatan 1a. Rambut pada Segmen Digitalis tengah Manusia


Alel Ganda Hasil Kelas
Jumlah Persentase
H1 - -
H2 I 5,55 %
H3 - -
H4 II 11,1%
H5 IIII IIII IIII 83,3%

b) Kegiatan 1b. Sistem Penggolongan Darah ABO


Keluarga/Saudara Golongan Darah Kemungkinan Genotipe
Keluarga Ayah
Kakek Goldar A IAIA , IAi
Nenek Goldar B IBIB , IBi
Ayah Goldar O I OI O
Paklek Tukiman Goldar O I OI O
Paklek Ngatimin Goldar B I I , IBi
B B

Bulek Ponijem Goldar O I OI O


Tante Puji Goldar A I I , I Ai
A A

Tante Atik Goldar A IAIA , IAi


Keluarga Ibu
Kakek Goldar B IBIB , IBi
Nenek Goldar AB IAIB
Mama Goldar B I I , IBi
B B

Mak Iwan Goldar AB IAIB


Mak Eri Goldar B I I , IBi
B B

Mak Husni Goldar A IAIA , IAi


Tek Iim Goldar A IAIA , IAi
Gambar 1. Diagram Silsilah Keluarga

Pembahasan:

 Kegiatan 1a. Rambut pada segmen digitalis tengah manusia


Pada hasil pengamatan di atas, didapatkan hasil bahwa H1 adalah 0, H2
adalah 5,55%, H3 adalah 0, H4 adalah 11,1%, dan H5 adalah 83,3%. Presentasi
tertinggi pasangan alel ganda ini adalah pada H5 yakni tidak terdapat rambut di
semua jari. Sedangkan presentasi rendah dari pasangan alel ganda ini adalah
H2 yakni rambut terdapat pada jari kelingking, manis, dan tengah. Hal
dikarenakan tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan
karena adanya alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa
mutase gen. dimana gen dapat berubah menjadi bentul-bentuk alternatif oleh
proses mutasi. Bedasarkan teori, penentuan dominasi pada rambut digitalis
kedua jari tangan adalah sebagai berikut: H5 > H4 > H3 < H2 > H1 Dimana:
H1 = rambut terdapat pada semua jari
H2 = rambut terdapat pada jari kelingking
H3 = rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah
H4 = rambut hanya terdapat pada jari manis saja
H5 = tidak ada rambut pada keempat jari.
Artinya menunjukkan bahwa H5 dominan terhadap H4 , H3 , H2 dan H1.
Sedangkan H4 dominan terhadap H3 , H2 dan H1. Kemudian H2 dominan
terhadap H3 dan H1. Sehingga dengan diketahui kedudukannya, maka dapat
disimpulakan bahwa genotip yang dimiliki oleh orang yang terdapat
tumbuhnya rambut pada semua jari kecuali ibu jari adalah H 1H1, H1H2, H1H4,
H1H5. Bagi orang yang memiliki rambut yang tumbuh pada hari kelingking,
maka memiliki genotip, H2H2, H2H4, H2H5 dan yang terakhir adalah orang yang
tidak mempunyai rambut pada keempat jari, maka genotipnya adalah H 5H5.

 Kegiatan 1b. Sistem penggolongan darah ABO


Pengujian golongan darah ini dilakukan untuk mengetahui golongan darah
melalui perbedaan reaksi antara berbagai golongan darah kemudian
menentukan golongan darah sistem ABO. Membran sel darah manusia
mengandung bermacam-macam protein, oligosakarida dan senyawa lainya
salah satunya antigen. Golongan darah sistem ABO yang akan diuji kali ini,
didasari pada keberadaan antigen, yaitu antigen A dan antigen B di membran
sel darah merah. Golongan darah A mempunyai antigen A, golongan darah B
mempunyai antigen B, golongan darah AB mempunyai antigen A dan B,
sedangkan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.
Hasil dari percobaan ini didapatkan hasil percobaan yaitu golongan darah.
Pada golongan darah, di keluarga ayah sebanyak 8 orang dengan kakek den
nenek sebagai parental, ayah dan saudara sebagai F1, jumlah golongan darah
A adalah 3 orang, jumlah golongan darah adalah 2 orang dan jumlah golongan
darah O adalah 3 orang. Sedangkan pada golongan darah di keluarga ibu
sebanyak 7 orang dengan kakek dan nenek sebagai parental, ibu dan saudara
sebagai F1, jumlah golongan darah A adalah 2 orang, jumlah golongan darah
B adalah 3 orang, dan jumlah golongan darah AB adalah 2 orang dan saya dan
saudara sebagai F2 dengan golongan darah B.
Pada keluarga ayah, golongan darah yang paling banyak adalah golongan
darah O, dari ke-7 anak terdapat 3 orang yang memiliki golongan darah O dan
A. Sedangkan pada keluarga ibu, golongan darah yang paling banyak adalah
golongan darah B. Hal ini dikarenakan pada persilangan golongan darah B dan
AB menghasilkan presentasi yang paling tinggi adalah golongan darah B yakni
50%.

VI. Kesimpulan
1. Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang
berbedabeda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan
F1 selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah
satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna
terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip
heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan. Sifat yang
ditentukan oleh alel ganda diantaranya adalah golongan darah dan
tumbuhnya rambut pada ruas digitalis jari tangan.
2. Ditinjau dari golongan darah ABO, manusia dikelompokkan menjadi 4
golongan. Pengelompokan ini didasarkan ada tidaknya suatu zat di dalam
sel darah merah, yaitu dikenal dengan aglutinogen (antigen). Ada dua
macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dn aglutinogen B. Aglutinogen
merupakan polisakarida, yang terdapat tidak saja terbatas di dalam sel
darah merah tetapi juga dalam kelenjar ludah, pangkreas, hati, ginjal, paru-
paru, testis dan semen.
3. Dari hasil yang sudah dipaparkan dalam bentuk tabel didapatkan golongan
darah yang dominan pada keluarga Ayah yaitu golongan darah O yaitu
sebanyak 3 orang.
4. Dari hasil yang sudah dipaparkan dalam bentuk tabel maka didapatkan
golongan darah yang dominan pada keluarga Ibu yaitu golongan darah B
sebanyak 3 orang, sedangkan saya dan saudara sebagai F2 yaitu golongan
darah B sebanyak 2 orang.
5. Adapun kemungkinan genotipe dari saya Kartika Husna Nabila yaitu IBIB,
IBIO

Referensi

Campbell N A, Reece J B, Urry L A, et all. 2010. Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan.


Jakarta: Erlangga.
Guyton. 1986. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Hariyadi, Wito. 1991. Biologi. Surabaya: SIC Surabaya.

Hartati, Karim H. 2007. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan Biologi


FMIPA UNM.

Haqq, A. A. (2018). Analisis Sikap Matematis Berdasarkan Golongan Darah.


Unswagati,. Prosiding SNMPM II, Cirebon, 202–210.

Melati, E., Passarella, R., Primatha, R., Murdiansyah, A., 2011. Desain dan
Pembuatan Alat Pendeteksi Golongan Darah Menggunakan
Mikrokontroler. Jurnal Generic. Vol 6, No.2

Mitra, Ranadhir, Mishra, N., & Rath, G. P. (2014). Blood Groups Systems. Indian
Journal of Anaesthesia, 58(5), 524–528

Suryo. 2004. Genetika. Jakarta: Erlangga.

Wulangi K. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: DEPDIKBUD.

Yuniar, H. & Muhiddin, R. &Arif, M., 2014. Perbedaan Golongan Darah ABO di
Anemia Hemolitik Autoimun. (Discrepancy of Blood Group ABO in Auto
Immune Haemolytic). Indonesian Journal Of Clinical Pathologi and
Medical Laboratory. Vol. 20, No. 3.
Lampiran 1.

Anda mungkin juga menyukai