3 - P2 PPK - Pandu PTM
3 - P2 PPK - Pandu PTM
Pengendalian FR Penyakit
Paru Kronis
PENGONTROL
5/10/2023 20
2
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PPOK
PREVALENSI PPOK DI INDONESIA
• Prevalensi PPOK sebesar 11% dari penduduk dunia dengan 3 juta kematian per tahun.
• Pada tahun 2020 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease memperkirakan tahun 2060 →
prevalensi PPOK akan lebih meningkat karena meningkatnya jumlah orang yang merokok.
• BIOMASS study Riskesdas 2013: Prevalensi PPOK pada non-smokers di Indonesia 6,3% (Urban
5,4% & Rural 7,2%)
• Indonesia (SKRT 2005), kasus PPOK meningkat :
❑ Menurunkan angka harapan hidup
❑ Akibat prevalensi merokok yang tinggi
❑ Meningkatnya Polusi udara
23
Gejala PPOK
Lemas
(kehilangan Penurunan
Rasa berat
kemampuan/ berat
di dada
produktivitas) badan
Faktor Risiko PPOK
Merokok Usia
Merokok atau terpapar
asap rokok . PPOK terjadi secara
1 dari 4 perokok aktif perlahan selama
menderita PPOK bertahun-tahun,
Umumnya gejala muncul
pada usia ≥ 40 tahun.
Anamnesis
• Gejala: batuk berdahak dan sesak napas.
• Gejala berlangsung lama dan semakin memberat.
• Sesak napas bertambah saat beraktivitas
• Ada riwayat merokok atau pajanan polusi
Pemeriksaan Fisis
• Pada PPOK ringan pemeriksaan fisis bisa normal
• Pada tahap lanjut dapat ditemukan tanda-tanda hiperinflasi sebagai berikut: dada cembung,
sela iga melebar, hipersonor, suara nafas melemah, sianosis dan jari tabuh (clubbing finger).
Pemeriksaan penunjang:
• Penunjang standar untuk diagnosis PPOK adalah pemeriksaan faal paru dengan menggunakan
spirometri.
• Pemeriksaan penunjang tambahan: Foto toraks, EKG, Laboratorium kimia darah.
DIAGNOSIS DAN PENILAIAN AWAL
• Tanda-tanda obstruksi
Normal
PPOK
Diagnosis Pencegahan
Banding Timbulnya PPOK
63,4%
64,3% 43,6% 49,8% 39,4% 27,8%
Adiksi Nikotin
• Pemeriksaan TD • Konseling
dengan
• Pemeriksaan CO Individu
Fagerstrom
Analyzer • Konseling
Tingkat
• Pemeriksaan Berkelompok
Motivasi
Peakflowmeter
Berhenti
Merokok
• Konseling
Layanan Non B •
•
Self Help
Brief advice
UBM Farmakoterapi
• Terapi Perilaku
• Terapi tambahan
C •
•
Dukungan Keluarga
Dukungan Teman Sebaya
• Dukungan Lingkungan
Utilisasi Layanan UBM
Integrasi Program
Menurunkan risiko komplikasi
dan kematian akibat
Motivasi Diri kerusakan lebih lanjut pada
organ paru akibat proses
infeksi
Pasien
Komorbid
Pasien Ggn
Pernafasan dan Tb
Pencegahan Komplikasi Lanjutan
Membantu perokok untuk
berhenti merokok & mengatasi Intervensi Program
gejala putus nikotin sehingga
menurunkan risiko terjadi penyakit
.
Tindak Lanjut
B berhenti merokok
Penguatan Motivasi
C
Rujukan
D
Kriteria Rujukan UBM
Di FKTP
Penanganan medis efek putus nikotin