SMA/MA
KLS XII
Pengurusan
Jenazah
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.2 Meyakini syariat Islam tentang kewajiban penyelenggaraan jenazah.
2.6 Memiliki rasa tanggung jawab melalui materi penyelenggaraan jenazah.
3.2 Menjelaskan tata cara pengurusan jenazah dan hikmahnya.
4.2 Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
MEMANDIKAN JENAZAH
1. PENGERTIAN
2. HUKUM
3. SYARAT
4. TATA CARA
MENGKAFANI JENAZAH
1. PENGERTIAN
2. HUKUM
3. SUNAH
4. TAT CARA
PENGURUSAN
JENAZAH
MENYOLATKAN JENAZAH
1. PENGERTIAN
2. HUKUM
3. SYARAT
4. TAT CARA
MENGUBURKAN JENAZAH
1. PENGERTIAN
2. HUKUM
3. SYARAT
106 4. TATA CARA
Amati dan perhatikan Gambar berikut ini
Buatlah Komentar Pertanyaan
MENANYA
Selanjutnya Anda pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan
mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya.
A. MEMANDIKAN JENAZAH
1. Pengertian memandikan jenazah
Memandikan jenazah adalah membersihkan dan menyucikan tubuh mayat
dari segala kotoran dan najis yang melekat di badannya. Jenazah laki-laki
dimandikan oleh laki-laki, jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan,kecuali
suami istri atau mahromnya.
2. Hukum Memandikan Jenazah
Hukum memandikan dan mengkafani jenazah adalah fardhu kifayah.
Apabila telah dikerjakan oleh sebagian kaum muslimin, maka bagi yang lain gugur
kewajibannya. Dengan dalil sabda Nabi n tentang seorang muhrim (orang yang
mengerjakan ihram) yang terjatuh dan terlempar dari untanya:
Artinya : “ Memandikan dirinya dengan dengan air dan daun bidara. Serta kafanilah
dengankedua lembar pakaian dan jagan kalian tutup kepalanya .karna sesungguh nya
allah akan membangkitkan nya pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah “. ( HR
Muslim ).
3. Syarat Memandikan Jenazah
Di katakan, tidak semua jenazah harus / wajib di mandikan . berikut 2 hal yang perlu
di perhatikan dalam memandikan jenazah yaitu :
a. Jenazah yang boleh dimandikan adalah orang Islam dan orang yang
meninggal bukan karena mati syahid di medan pertempuran.
b. Jenazah yang tidak perlu dimandikan ialah jenazah yang mati syahid di
medan pertempuran karena setiap luka atau setetes darah akan semerbak
dengan bau wangi pada hari kiamat.
Artinya: "Janganlah engkau (Nabi Muhammad) melaksanakan salat untuk
seseorang yang mati di antara mereka (orang-orang munafik) selama-lamanya dan
janganlah engkau berdiri (berdoa) di atas kuburnya. Sesungguhnya mereka ingkar
kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik." (QS
At Taubah: 84)
Rasulullah bersabda :
Artinya: "Jangan kalian memandikan mereka (orang yang mati syahid dalam jihad)
karena setiap luka dan setiap darah akan mengeluarkan minyak beraroma kasturi di
hari kiamat." (HR Ahmad)
11. Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya,
itulah yang wajib. Sunnah mengulanginya beberapa kali dalam bilangan
ganjil.
12. Jika keluar najis dari jenazah itu setelah dimandikan dari badannya, wajib
dibuang dan dimandikan kembali. Jika keluar najis setelah di atas kafan,
tidak perlu untuk diulang mandinya, tetapi cukup untuk membuang
najisnya saja.
13. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan kain atau handuk
sehingga tidak membasahi kafannya.
14. Selesai mandi, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak
mengandung alkohol. Pemberian wewangian untuk jenazah sebaiknya
menggunakan kapur barus.
B. MENGKAFANI JENAZAH
Artinya: "Rasulullah SAW dikafani dengan 3 kain putih dari Suhul (sebuah
daerah di Yaman) yang masih baru, tidak ada gamisnya dan tidak ada
sorban," (HR Bukhari ).
Artinya : ‘’ Aku berniat shalat untuk mayat ( prempuan ) ini 4 takbir fardi
kifayah ( sebagai ) imam atau makmum karna allah taala .
Artinya : ‘’ Aku berniat shalat untuk mayat ( laki – laki ) ini 4 takbir fardi
kifayah ( sebagai ) imam atau makmum karna allah taala .
Artinya :“Barang siapa mengantar jenazah hendaknya mereka ikut memikul pada
setiap sisi usungan karena perbuatan demikian termasuk sunah”.(HR Ibnu
Majah).
Jika ditelaah lebih dalam ada beberapa hal yang urgen untuk dicari alasannya
mengapa jenazah yang secara lahiriah sudah tidak bernyawa harus diurus dengan
baik.
1. Kedudukan manusia walaupun sudah meninggal dunia di hadapan Allah
tetap makhluk yang mulia, yang wajib diberi penghormatan dan tetap
diperlakukan sebagai manusia yang masih hidup bahkan perlakuan itu tetap
berlaku walaupun mayat sudah dikuburkan.
2. Memandikan jenazah berarti menyucikan jenazah dari segala kotoran dan
najis. Ketika dishalatkan jenazah sudah dalam keadaan bersih. Hal seperti
itu memberi contoh betapa Islam itu mengajarkan/memberikan pelajaran
menekankan kebersihan bukan hanya sewaktu masih hidup setelah
meninggalpun kebersihan tetap harus ditegakkan.
3. Mengafani mayat berarti menutup seluruh tubuh mayat dengan kain atau
apa saja yang dapat melindungi tubuh dari pandangan yang boleh jadi akan
menimbulkan ¿tnah apabila tanpa pelindung. Hal ini akan menambah
keyakinan kepada kita baik famili, handai taulan serta tetangga bahwa
kehormatan seseorang bukan hanya terletak pada kemampuan,
kepemimpinan dan kekuatan tetapi yang paling dasar adalah pada
kesanggupan melindungi atau menutupi dari pandangan yang dapat
mendatangkan ¿tnah dan celaan.
4. Menshalati jenazah berarti mendoakan mayat. Isi doa adalah permohonan
agar mayat mendapat ampunan, kasih sayang dan terlepas dari siksa kubur
dan siksa akhirat. Ini menunjukkan betapa tinggi nilai persaudaraan Islam,
sehingga melihat seorang muslim meninggal tidak rela saudara muslim
mendapat musibah atau cobaan.
5. Keseluruhan penyelenggaraan jenazah difardlukan (kifayah) kepada umat
Islam. Kewajiban ini akan mendorong setiap orang untuk mempererat dan
senantiasa berusaha meningkatkan persaudaraan sesama muslim semasa
hidup
Kegiatan Diskusi
Pendalaman karakter
Dengan memahami ajaran Islam mengenai pengurusan jenazah maka seharusnya kita
\memiliki sikap sebagai berikut :
1. Selalu melakukan amal perbuatan yang baik karena maut akan datang kapan
saja
2. Membiasakan menolong keluarga yang terumpa musibah karena ketika kita
meninggal siapa lagi yang akan membantu kita
3. Turut mendoakan keluarga kita yang sudah meninggal agar amal ibadahnya
diterima oleh Allah Swt. dan diampuni segala kesalahannya
4. Menghindari ucapan-ucapan yang tidak baik ketika kita takziyah di kerabat
yang terkena musibah
5. Memberanikan diri untuk melihat jenazah karena semakin kita menjauh maka
ketakutan akan selalu datang
Uji Kopetensi