Anda di halaman 1dari 10

KETOASIDOSIS DIABETIKUM

KEGAWATDARURATAN
21/05/2021
Nama : Tn A
Usia : 59 tahun
Tempat tinggal : Palembang
Status Pernikahan: Sudah menikah
Pekerjaan : Karyawan

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 4 jam SMRS. Keluhan disertai
riwayat mual (+) dan muntah (+) 1 hari yang lalu, frekuensi muntah >5x isi apa yang
dimakan. Lemas (+) Sesak nafas (+) Demam (+) Nyeri Perut (+). BAB dan BAK dalam batas
normal, terakhir BAB 1 hari yang lalu dan terakhir BAK pagi tadi.

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Riwayat HT -, Jantung -. DM (+) tidak terkontrol

Riwayat Pengobatan (RPO)


Pasien pernah mendapatkan pengobatan metformin, namun tidak dikonsumsi secara rutin

Status Generalis
• Keadaan umum: tampak sakit berat
• Kesadaran: somnolence
• GCS: E3M4V3
• Berat badan: 65 kg
• Tinggi badan: 172 cm

Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah: 131/85 mmHg
• Nadi: 106x/menit, reguler, kuat angkat
• Respirasi: 29x/menit
• Suhu: 37.7°C
• Saturasi O2: 97%

Abdomen
Inspeksi Tampak supel, datar, caput medusa (-), striae (-)
Auskultasi Bising usus (+) 12x/min, metallic sound (-), bruit (-)
Perkusi Timpani pada regio abdomen, shifting dullness (-), fluid wave (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), massa (-)

Pemeriksaan Penunjang
1. Lab
Hb : 15,8 (13-18)
Hematokrit : 51 (38-47)
Leukosit : 24 (5-11)
Trombosit : 301 (150-450)
BSS : 559 mg/dL
Urinalisa : Keton (+)
2. X-ray Thorax
Kesan dalam batas normal

3. EKG
Kesan dalam batas normal

Diagnosis Kerja: Ketoasidosis diabetikum ec. uncontrolled DM

Terapi awal (IGD):


• IVFD NaCl 0,9% 500cc loading dalam 30 menit dilanjutkan drip cepat 500cc pada 1 jam
kedua
• Pasang Kateter Urin Foley No.16
• Evaluasi TTV per 30 menit
• Evaluasi Urine Output per 1 jam
• Evaluasi BSS per 1 jam

Konsul Sp.PD, advis:


• IVFD NaCl 500ml gtt 20 makro/24 jam setelah loading NaCl di IGD
• Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv + skin test
• Inj. Ondansentron 4mg/12jam/iv
• Inj. Omeprazole 40mg/24jam/iv
• Inj. Novorapid
• Rawat inap

Dari Anamnesis didapatkan keluhan penurunan kesadaran sejak 4 jam SMRS. Keluhan
disertai riwayat mual (+) dan muntah (+) 1 hari yang lalu, frekuensi muntah >5x isi apa yang
dimakan. Lemas (+) Sesak nafas (+) Demam (+) Nyeri Perut (+). BAB dan BAK dalam batas
normal, terakhir BAB 1 hari yang lalu dan terakhir BAK pagi tadi. Pemeriksaan fisis
ditemukan takikardia, takipnea dan TD yang masih baik, dari pemeriksaan penunjang
ditemukan BSS tinggi dan keton pada urin. Di IGD pasien mendapatkan tatalaksana loading
cairan dan dilakukan evaluasi berkala. Pasien dikonsulkan ke spesialis penyakit dalam untuk
tatalaksana lanjutan
HERNIA INGUINALIS LATERALIS

BEDAH
18/05/2021
Nama : Tn A L
Usia : 51 tahun
Tempat tinggal : Palembang
Status Pernikahan: Sudah menikah
Pekerjaan : Nelayan

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan benjolan di selah paha kiri yang tidak dapat dimasukkan
kembali sejak 2 hari SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS). Pasien mengeluhkan
benjolan di selah paha kiri sejak 1 tahun yang lalu, awalnya benjolan dapat keluar masuk,
keluar terutama saat mengangakat barang berat dan dapat dimasukkan kembali. Namun sejak
2 hari ini, benjolan tidak dapat di dorong masuk kembali, nyeri (+) minimal. Mual dan
muntah (+) 1 hari SMRS, saat ini keluhan mual (+), muntah (-). BAB dan BAK (+) dalam
batas normal. Tidak ada perubahan warna kulit sekitar benjolan.

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Riwayat operasi hernia sisi kiri sejak 2 tahun yang lalu, hernia kanan sejak 18 tahun yang
lalu. Riwayat HT -, DM -, Jantung -.

Riwayat Pengobatan (RPO)


Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan rutin.

Status Generalis
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran: compos mentis
• GCS: E4M6V5
• Berat badan: 60 kg
• Tinggi badan: 170 cm

Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah: 131/85 mmHg
• Nadi: 96x/menit, reguler, kuat angkat
• Respirasi: 20x/menit
• Suhu: 36.8°C
• Saturasi O2: 98%
• VAS: 4-5

Abdomen
Inspeksi Tampak supel, datar, caput medusa (-), striae (-)
Auskultasi Bising usus (+) 12x/min, metallic sound (-), bruit (-)
Perkusi Timpani pada regio abdomen, shifting dullness (-), fluid wave (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), massa (-)
Status Lokalis Regio Inguinalis Sinistra Teraba massa, konsistensi kenyal, kemerahan (-),
edema (-), BU (+)
Diagnosis Kerja: Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Irreponible

Diagnosis Banding:

• Hernia Inguinalis Lateralis Inkarserata

• Hernia Femoralis

Terapi awal (IGD):


• IVFD RL 20tpm
• Inj. Ketorolac 30mg/iv
• Inj. Omeprazole 40mg/iv
• Inj. Ondansentron 4mg/iv

Konsul Sp.B, advis:


• IVFD RL 500ml gtt 20 makro/24 jam
• Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
• Inj. Ondansentron 4mg/12jam/iv
• Edukasi puasa selama 8 jam sebelum tindakan pembedahan
• Rencana Hernioplasty besok (tgl 26/02/2021 pkl 11.00)

Dari anamnesis, didapatkan keluhan pasien berupa benjolan di selah paha kiri yang
sebelumnya dapat keluar masuk, muncul terutama saat mengangkat barang berat, namun
sejak 2 hari SMRS tidak dapat dimasukkan kembali. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri
minimal, Riwayat mual dan muntah 1 hari SMRS, namun saat pasien datang ke IGD, keluhan
mual (+), muntah (-). Tidak ada gangguan pada BAB dan BAK pasien, juga tidak terdapat
adanya perubahan warna kulit sekitar benjolan.

Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital pasien dalam batas normal, tidak ada demam
maupun takikardi, VAS pasien sekitar 4-5. Pada pemeriksaan fisik abdomen, dalam batas
normal, tidak ada distensi maupun nyeri tekan pada abdomen, bising usus (+) normal. Pada
pemeriksaan status lokalis regio inguinalis sinistra, didapatkan massa dengan konsistensi
kenyal, tidak ada kemerahan (-) maupun edema (-), BU (+). Tidak teraba adanya massa pada
regio abdomen maupun femoral.

Pada pemeriksaan penunjang, yaitu pemeriksaan darah pasien, terdapat hasil-hasil dalam
batas normal, tidak ada leukositosis. Tidak dilakukan pemeriksaan CT Scan maupun USG
whole abdomen pada pasien.

Tatalaksana awal yang diberikan di IGD sesuai dengan tatalaksana pada hernia inguinalis,
dimana pasien diberikan obat simptomatis, pemasangan infus IVFD RL 20tpm, anti-nyeri
berupa Inj. Ketorolac 30mg, dan obat untuk mual Inj. Omeprazole 40mg dan Inj.
Ondansentron 4mg. Lalu dilakukan juga konsultasi kepada spesialis bedah, dan pasien
direncanakan untuk dilakukan operasi herinioplasty keesokan harinya.
STROKE HEMORAGIK

KEGAWATDARURATAN
24/06/2021
Nama : Ny. N
Usia : 59 tahun
Tempat tinggal : Palembang
Status Pernikahan: Sudah menikah
Pekerjaan : IRT

Keluhan Utama
Pasien datang dengan penurunan kesadaran mendadak sejak 3 jam SMRS. Sebelumnya pasien
sempat mengeluhkan nyeri kepala hebat sejak tadi pagi, mual (+), muntah (+) tidak menyemprot
frek. 3x isi apa yang dimakan. Kejang (-) Demam (-) Kelemahan anggota gerak sebelum mengalami
penurunan kesadaran tidak diketahui. Riw. Kecelakaan dan trauma disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Riwayat HT (+) diketahui sejak 7 tahun dan pasien tidak rutin minum obat. DMT2 (-). Riwayat stroke
sebelumnya (-).

Riwayat Pengobatan (RPO)


Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan rutin.

Status Generalis
• Keadaan umum: tampak sakit berat
• Kesadaran: stuppor
• GCS: E2M2V2
• Berat badan: 62 kg
• Tinggi badan: 160 cm
Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah: 171/85 mmHg
• Nadi: 121x/menit, reguler, kuat angkat
• Respirasi: 29x/menit
• Suhu: 36.8°C
• Saturasi O2: 96%

Pemeriksaan Neurologi
Rangsang meningeal: tidak ditemukan tanda-tanda mengeal
Pemeriksaan nervus kranialis:
 N I : tidak dilakukan
 N II : pupil isokor 4mm/4mm, refleks cahaya +/+
 N III, IV, VI : refleks cahaya +/+ RCTL+/+melambat
 N V : dalam batas normal
 N VII : defiasi (mulut) ke arah kiri (parese N VII kanan sentral)
 N VIII : dalam batas normal
 N IX : tidak dilakukan
 N X : tidak dilakukan
 N XI : tidak dilakukan
 N XII : tidak dilakukan
Refleks fisiologis: dalam batas normal
Refleks patologis: babinsky +/+
Pemeriksaan Penunjang
4. Lab
Hb : 11,4 (13-18)
Hematokrit : 37,2 (38-47)
Leukosit : 12 (5-11)
Trombosit : 272 (150-450)
BSS : 105 mg/dL
Cholesterol : 206 mg/dL
Trigliserida : 171 mg/dL

5. X-ray Thorax
Kesan dalam batas normal

6. EKG
Kesan takikardia

7. CT-scan Kepala Non-Kontras


Kesan: perdarahan akut intraserebral thalamus dan basal ganglia dextra

Diagnosis kerja: Stroke Hemoragik ICH

Terapi inisial di IGD:


• O2 4L/m Nasal kanul
• IVFD RL gtt xx/m makro
Konsul Sp.S, advis:
• Rawat Inap Ruang ICU
• Inj. Citicholin 2 x 500 mg IV
• Inj. Mecobalamin 2 x 1 ampul IV
• Inj. Mannitol 250cc drip dalam 1 jam dilanjutkan 125cc per 6 jam

Dari anamnesis, didapatkan keluhan pasien penurunan kesadaran mendadak sejak 3 jam SMRS.
Sebelumnya pasien sempat mengeluhkan nyeri kepala hebat sejak tadi pagi, mual, muntah tidak
menyemprot frek. 3x isi apa yang dimakan. Kejang dan Demam disangkal, Kelemahan anggota gerak
sebelum mengalami penurunan kesadaran tidak diketahui. Riw. Kecelakaan dan trauma
disangkal.Pada pemeriksaan fisik, pasien dalam keadaan stupor (total GCS 6), dengan takikardia,
takipnea, dan temuan pemeriksaan neurologi parese N VII kanan sentral dan Babinski positif.
Pada pemeriksaan penunjang, yaitu pemeriksaan darah pasien, terdapat hasil-hasil dalam batas
normal, x-ray thoraks dalam batas normal, ekg takikardia dan temuan CT Scan kepala perdarahan
akut intraserebral thalamus dan basal ganglia dextra
Tatalaksana awal yang diberikan di IGD sesuai dengan tatalaksana pada stroke, dimana pasien
berbaring dengan elevasi kepala 30 derajat, pemasangan bantuan oksigen dan pemasangan IV.
Setelah itu keadaan pasien segera dikonsultasikan ke spesialis saraf untuk tatalaksana penyakit.
DEMAM TIFOID

MEDIK
17/06/2021

Nama : Tn. AP
Usia : 22 tahun
Tempat tinggal : Palembang
Status Pernikahan: Belum menikah
Pekerjaan : Mahasiswa

Keluhan Utama
Pasien datang demam memberat sejak 3 hari SMRS. Demam terutama terjadi pada malam hari, dan
menurun pada siang hari. Demam yang terjadi tidak disertai menggigil dan keringat pada malam
hari. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit berisikan makanan yang baru dimakan. Pasien juga mengeluhkan BAB cair tetapi masih
terdapat ampas, tanpa lendir ataupun darah. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri kepala dan
penurunan nafsu makan. Pasien menyangkal adanya batuk ataupun pilek, serta tidak terdapat
gangguan pada BAK pasien, dengan warna putih kekuningan, menyangkal adanya nyeri badan, gusi
berdarah, serta mimisan.

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Riwayat HT (-). DMT2 (-). Riwayat demam tifoid (+) tahun 2017

Riwayat Pengobatan (RPO)


Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan rutin.

Status Generalis
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran: compos mentis
• GCS: E4M5V6
• Berat badan: 55 kg
• Tinggi badan: 169cm
Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah: 110/85 mmHg
• Nadi: 71x/menit, reguler, kuat angkat
• Respirasi: 23x/menit
• Suhu: 38.8°C
• Saturasi O2: 99%

Abdomen
Inspeksi Tampak supel, datar, caput medusa (-), striae (-)
Auskultasi Bising usus (+) 12x/min, metallic sound (-), bruit (-)
Perkusi Timpani pada regio abdomen, shifting dullness (-), fluid wave (-)
Palpasi Nyeri tekan (+)Epigastrik, massa (-)

Pemeriksaan Penunjang
Lab
Hb : 15,4 (13-18)
Hematokrit : 48,2 (38-47)
Leukosit : 12 (5-11)
Trombosit : 272 (150-450)
BSS : 105 mg/dL
Salmonella Thypi O +1/320

Diagnosis kerja: Demam Tifoid dd Demam Dengue

Terapi inisial di IGD:


• Paracetamol 1x500mg tab
• IVFD RL gtt XII/m makro
Konsul Sp.PD, advis:
• Rawat Inap
• Inj. Ceftriaxone 2 x 1gram IV
• Inj. Ondansetron 3x4mg IV
• Curcuma 1x1tab
• Paracetamol 3x500mg tab

Dari anamnesis, didapatkan pasien datang demam memberat sejak 3 hari SMRS. Demam terutama
terjadi pada malam hari, dan menurun pada siang hari. Demam yang terjadi tidak disertai menggigil
dan keringat pada malam hari. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit berisikan makanan yang baru dimakan. Pasien juga mengeluhkan
BAB cair tetapi masih terdapat ampas, tanpa lendir ataupun darah. Pasien juga mengeluhkan adanya
nyeri kepala dan penurunan nafsu makan. Pasien menyangkal adanya batuk ataupun pilek, serta
tidak terdapat gangguan pada BAK pasien, dengan warna putih kekuningan, menyangkal adanya
nyeri badan, gusi berdarah, serta mimisan. Dari pemeriksaan fisis ditemukan nyeri epigastric, dari
pemeriksaan penunjang ditemukan leukositosis dengan salmonella thypi o +1/320. Tatalaksana awal
di IGD pemberian obat simptomatik dan pemasangan IV, pasien dikonsulkan ke spesialis penyakit
dalam.
STEMI ANTEROLATERAL

KEGAWATDARURATAN
20/05/2021

Nama : Tn. SN
Usia : 52 tahun
Tempat tinggal : Palembang
Status Pernikahan: Sudah menikah
Pekerjaan : Karyawan

Keluhan Utama
Pasien datang nyeri dada kiri seperti tertekan sejak 5 jam SMRS, nyeri dirasakan tiba-tiba setelah
pasien sarapan dan dirasakan terus menerus, tidak membaik dengan istirahat, tidak menjalar ke
punggung maupun lengan kiri, sesak napas (-), keringat dingin (+), batuk (-), pilek (-), demam (-),
mual dan muntah (-), makan dan minum dbn, BAB dan BAK dbn. Pasien tidak pernah mengalami
keluhan yang serupa sebelumnya.

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Riwayat HT (+) tidak terkontrol. DMT2 (-).

Riwayat Pengobatan (RPO)


Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan rutin.

Status Generalis
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran: compos mentis
• GCS: E4M5V6
• Berat badan: 67 kg
• Tinggi badan: 171 cm
Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah: 190/105 mmHg
• Nadi: 111x/menit, reguler, kuat angkat
• Respirasi: 22x/menit
• Suhu: 36.8°C
• Saturasi O2: 99%

Thorax:
Pulmo: Ves +/+, rh -/-, wh -/-
Cor: S1S2 reg, m-, g-

1. Lab
Hb : 16,4 (13-18)
Hematokrit : 47,2 (38-47)
Leukosit : 10.000 (5-11)
Trombosit : 272 (150-450)
BSS : 105 mg/dL
Cholesterol : 206 mg/dL
Trigliserida : 171 mg/dL

2. X-ray Thorax
Kesan dalam batas normal

3. EKG
ST Elevasi pada lead I, AVL, V1-V5
ST Depresi pada lead II, III, AVF

Diagnosis Kerja: ACS STEMI Anterolateral

Terapi awal (IGD):


Oksigen: diberikan apabila pasien dengan hipoksemia (SaO2 <90%)
Aspirin 80 mg (4 tab) PO
Clopidogrel 75 mg (4 tab) PO
ISDN 5 mg sublingual
Konsul Sp.JP, advis:
- IVFD RL gtt X/m makro
- Rawat Inap
- Rencana Angiography PCI

Dari anamnesis, Pasien datang nyeri dada kiri seperti tertekan sejak 5 jam SMRS, nyeri dirasakan
tiba-tiba setelah pasien sarapan dan dirasakan terus menerus, tidak membaik dengan istirahat, tidak
menjalar ke punggung maupun lengan kiri, sesak napas (-), keringat dingin (+), batuk (-), pilek (-),
demam (-), mual dan muntah (-), makan dan minum dbn, BAB dan BAK dbn. Pasien tidak pernah
mengalami keluhan yang serupa sebelumnya. Pada pemeriksaan fisis ditemukan tekanan darah
tinggi dan kondisi takikardia. Dari EKG tampak ST elevasi lead I, AVL, V1-V5 dan ST depresi lead II, III,
AVF. Tatalaksana di IGD sudah diberikan loading dose clopidogrel dan aspirin, serta diberikan ISDN
secara sublingual. Pasien dikonsulkan ke spesialis jantung untuk tatalaksana lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai