Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Dosen Pengampu : Nani Barorah Nasution S.PSI., M.A., Ph.D.


Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan

Nama : Erysha Putri Ananda


Nim : 1231151041
Kelas : BK Reg A

Program Studi S1 Pendidikan Bimbingan dan Konseling


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universita Negeri Medan
T.A 2023/2024
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.
Dalam penyusunan CJR ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi,dengan bantuan dari berbagai pihak masalah bisa teratasi. Oleh karena itu saya
mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua saya atas doa dan restunya serta kepada
Ibu/Bapak atas bimbingan, pengarahan dan kemudahan yang telah diberikan kepada saya
dalam mengerjakan CJR ini.
Saya menyadari bahwa CJR yang saya buat masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan yang terdapat di dalamnya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar CJR ini menjadi lebih baik lagi.

Medan, 18 September 2023

Penulis
PEMBAHASAN

Judul jurnal What Happened? Exploring the Relation between Traumatic Stress and
Provisional Mental Health Diagnoses for Children and Youth
Nama jurnal Psychology
Link download https://www.oalib.com/paper/5292637
jurnal
Volume dan Volume 8 dan Halaman 2485-2495
halaman
Tahun jurnal 2017
Penulis jurnal Kim Arbeau, Laura Theall, Keith Willoughby, Jared M. J. Berman,
Shannon L. Stewart
Reviewer Erysha Putri Ananda
Tanggal 18 September 2023
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara
penelitian stres traumatik dan diagnosis kesehatan mental sementara pada anak-
jurnal anak dan remaja
Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah sampel 6649 anak-anak dan remaja
penelitian yang menerima layanan dari 45 lembaga kesehatan mental di Ontari
jurnal
Assesment Para peserta dalam penelitian ini dinilai menggunakan instrumen
data jurnal InterRAI Child and Youth Mental Health (ChYMH), yang mencakup lebih
dari 400 elemen data dan diselesaikan melalui wawancara dengan
anak/remaja dan pengasuh, serta sumber informasi lain yang tersedia
seperti guru dan dokumen klinis. Sistem penilaian interRAI bersifat unik
karena item-item tertentu dari instrumen digabungkan sebagai
algoritma untuk mengidentifikasi individu yang memerlukan intervensi
untuk isu-isu tertentu. Dalam penelitian ini, Rencana Aksi Kolaboratif
(CAP) Peristiwa Kehidupan Traumatis antarRAI digunakan untuk
mengukur potensi stres traumatis pada para peserta.
Metode Metode smpel dari 6649 anak/remaja (59% laki-laki) berusia 4-18 tahun
penelitian yang menerima layanan dari 45 lembaga kesehatan mental di Ontario.
jurnal Kami memeriksa Rencana Aksi Kolaboratif Peristiwa Kehidupan
Traumatis interRAI dan diagnosis sementara dari
attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), gangguan kecemasan,
gangguan reaktif (RAD), gangguan suasana hati, gangguan terkait zat,
dan gangguan tidur.
Langkah 1. Perekrutan peserta: Sampel terdiri dari 6.649 anak-anak dan remaja
penelitian yang menerima layanan dari 45 lembaga kesehatan mental di seluruh
jurnal Ontario dipilih
2. Pengumpulan data: Para peserta dinilai menggunakan instrumen
Kesehatan Mental Anak dan Remaja (ChYMH) interRAI, yang mencakup
lebih dari 400 elemen data dan diselesaikan melalui wawancara dengan
anak/remaja dan pengasuh, serta sumber informasi lain yang tersedia
seperti guru dan dokumen klinis
3. Penilaian stres traumatis: Rencana Aksi Kolaboratif (CAP) Peristiwa
kehidupan traumatis antarRAI digunakan untuk mengukur potensi stres
traumatis pada para peserta. CAP ini memiliki dua tingkat pemicu:
Tingkat A untuk peristiwa traumatis yang baru saja terjadi dan Tingkat B
untuk peristiwa traumatis yang dialami pada suatu saat dalam hidup
mereka.
4. Diagnosis psikiatrik sementara: Instrumen ChYMH memungkinkan
dokumentasi hingga empat diagnosis psikiatri sementara per
anak/remaja, sebagaimana ditentukan oleh psikiater, dokter yang
merawat, atau psikolog
5. Analisis data: Data yang dikumpulkan, termasuk adanya stres
traumatis dan diagnosis psikiatrik sementara, dianalisis untuk
mengeksplorasi hubungan antara stres traumatis dan diagnosis
kesehatan mental pada anak-anak dan remaja.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
penelitian antara stres traumatis dengan diagnosis kesehatan mental sementara
jurnal pada anak dan remaja yang menerima layanan kesehatan mental. Anak
perempuan lebih mungkin untuk memicu Rencana Aksi Kolaboratif
Peristiwa Kehidupan Traumatis (CAP) interRAI dan memiliki diagnosis
sementara gangguan kecemasan, suasana hati, dan tidur. Sebaliknya,
anak laki-laki lebih mungkin memiliki diagnosis sementara gangguan
pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD). Selain itu, anak laki-laki
yang didiagnosis dengan kelainan terkait zat memiliki peluang lebih
tinggi untuk memicu CAP Peristiwa Kehidupan Traumatis interRAI.
ADHD, gangguan kecemasan, gangguan keterikatan reaktif (RAD), dan
gangguan mood merupakan prediktor signifikan terhadap potensi stres
traumatis, apa pun jenis kelaminnya
Kelebihan Kelebihan penelitian ini antara lain
peneltin jurnal
- Ukuran sampel yang besar dan beragam Penggunaan instrumen
Kesehatan Mental Anak dan Remaja (ChYMH) antarRAI memungkinkan
pengumpulan data yang komprehensif dan terstandar
Dimasukkannya berbagai sumber data, seperti wawancara dengan
anak/remaja dan pengasuh, serta informasi dari guru dan dokumen
klinis, yang membuat semakin meningkatnya validitas data
Kelemahan Kelemahan penelitian ini antara lain
penelitian
jurnal - Penelitian ini berfokus secara khusus pada anak-anak dan remaja yang
menerima layanan kesehatan mental, yang mungkin tidak mewakili
populasi umum
- Ketergantungan pada laporan diri dan laporan pengasuh untuk
pengumpulan data, yang dapat menimbulkan bias atau ketidak akuratan
dalam penilaian stres traumatis
Kesimpulan Temuan menunjukkan bahwa beberapa diagnosis sementara secara
signifikan terkait dengan potensi stres traumatis, menyoroti pentingnya
menilai trauma ketika mengkonfirmasi diagnosis psikiatri. Bidang harus
mempertimbangkan untuk menerapkan diagnosis yang diusulkan dari
Gangguan Trauma Perkembangan untuk mengatasi dampak peristiwa
traumatis pada anak-anak dan remaja.

DAFTAR ISI
https://www.oalib.com/paper/5292637

Anda mungkin juga menyukai