Anda di halaman 1dari 2

Kedua: Beragama Islam secara kaaffah tengah antara yang berlebihan dan

dan mengimani seluruh kitab, sehingga yang menyepelekan. Keenam:


mereka beriman terhadap nash janji, nash Antusias dalam menyatukan umat
ancaman, dan nash penetapan sifat-sifat Islam pada kebenaran, menyatukan
Allah, dan nash-nash pensucian, dan barisan mereka dalam tauhid dan ittiba’
memadukan antara keimanan kepada serta menghilangkan segala penyebab
takdir Allah dan penetapan terhadap konflik dan perselisihan di antara Edisi 83 Tahun ‘23 Menebar Nasihat Untuk Umat
adanya kehendak dan amalan hamba, mereka. (Mujmal Ushul Ahli Sunnah,
Oleh : Tim Yayasan Surabaya Mengaji Official | Murojaah : Ustadz Budi Santoso, M. Pd.
sebagaimana pula memadukan ilmu dan Nashir Al-’Aql, 18/10).
amal, kekuatan dan rahmat, serta antara
bertindak berdasarkan sebab akibat Kesimpulan Apa Itu
Ahlusunnah Wal Jamaah?
dan zuhud. Ketiga: Mengikuti sunnah Ahlusunnah wal jamaah adalah
dan meninggalkan bid’ah, bersatu, dan orang-orang yang berpegang teguh
menolak perpecahan dan perbedaan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
agama Islam. Keempat: Meneladani Ahlusunnah wal jamaah memiliki Sering kita mendengar istilah Ahlusunnah wal jamaah, akan tetapi tidak sedikit
dan mengambil petunjuk dari para imam keistimewaan, yaitu janji Allah di antara kita yang belum mengetahui apa makna Ahlusunnah wal jamaah. Bahkan
yang telah mendapatkan petunjuk, yang berupa surga. Diantara karakteristik yang sangat disayangkan sebagian kaum muslimin ada yang mengaku Ahlusunnah
adil, yang diakui dalam ilmu, dan amal, ahlusunnah wal jamaah adalah: 1. wal jamaah akan tapi tidak mengetahui hakikat Ahlusunnah wal jamaah. Dan yang
yakni para Sahabat dan orang-orang yang Memiliki perhatian besar terhadap Al- lebih parah lagi, ada yang menganggap suatu amalan merupakan ciri Ahlusunnah
mengikuti mereka. Dan menghindari Qur’an dan Sunnah, 2. Berislam secara wal jamaah padahal amalan itu sangat dibenci oleh para pendahulu Ahlusunnah wal
orang-orang yang menentang jalan para Kaaffah, 3. Mengikuti sunnah dan jamaah.
sahabat. Kelima: Bersikap pertengahan. meninggalkan bid’ah, 4. Meneladani Di dalam risalah yang sangat sederhana ini kami berusaha menjelaskan
Secara akidah, mereka berada di tengah- para sahabat, 5. Bersikap pertengahan tentang makna Ahlusunnah wal jamaah, karakteristik Ahlusunnah wal jamaah dan
tengah antara kelompok ekstrimisme antara firqah sesat, 6. Antusias dalam keutamaan Ahlussunah wal jamaah. Semoga bisa menjadi sarana untuk memahami
dan kelompok lalai, dan dalam tindakan menyatukan ummat di atas kebenaran. makna Ahlusunnah wal jamaah dan merealisasikan cita-cita menjadi Ahlusunnah
dan perilaku mereka berada di tengah- wal jamaah.

Makna Ahlusunnah Wal Jamaah


Kata “sunnah” yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah “sunnah” yang
DONASI OPERASIONAL DAKWAH merupakan lawan dari bid’ah, yakni sebagaimana dijelaskan oleh para ulama bahwa
Bank Syariah Indonesia 888 450 450 4
A.n Yayasan Surabaya Mengaji Official
jika dikatakan fulan di atas sunnah maknanya adalah amal ibadahnya mengikuti apa
Konfirmasi : Operasional#Nama#Besar Donasi yang menjadi petunjuk Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. (lihat kitab As-Sunnah
Whatsapp : 0813 3532 2441 fii ‘ahdi Nabi wash-Shohabah, karya Ahmad Umar Hasyim, 6). Adapun kata “ahlu”
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi Ayat artinya adalah orang yang punya kekhususan, misalnya: Ahlul Bait maknanya
Al-Qur’an & Hadits Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam:
adalah orang yang punya kekhususan dengan rumah, jadi ahlul bait adalah orang
Yuk, ikuti media sosial kami :
yang tinggal di rumah itu. Jadi Ahlus Sunnah adalah orang yang punya kekhususan
terhadap sunnah, yakni yang berpegang teguh dengan sunnah, mengikuti sunnah
(dalam) perkataan, perbuatan dan keyakinan (Wasathiyatu Ahli Sunnah baina Al-
Firaq, Muhammad baKarim, 46).
Ahlusunnah Wal Jamaah bukanlah organisasi atau sekedar sekumpulan orang
dalam jumlah yang besar. Akan tetapi ‘alaihi wasallam bahwa ummat Islam shallallaahu ‘alaihi wasallam dan perkataannya.
ahlusunnah wal jamaah adalah orang akan terpecah menjadi 73 golongan, Para sahabat radhiyallahu ‘anhum. 6. Berhujjah dengan hadits

* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi Ayat Al-Qur’an & Hadits Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam:
yang berpegang dengan sunnah. semuanya masuk neraka kecuali satu Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam yang shahih tanpa membeda-
Meskipun disebut dengan Al-Jama’ah, saja yakni al-Jama’ah. Dalam hadits bersabda: “Yahudi terpecah menjadi bedakan antara ahad dan
bukan berarti ahlusunnah wal jamaah yang diriwayatkan dari Auf bin Malik tujuh puluh satu golongan, Nasrani mutawatir.
itu harus banyak jumlahnya. Akan Al-Asyja’i radiyallahu ‘anhu bahwa terpecah menjadi tujuh puluh dua 7. Sangat mengenal Nabi
tetapi orang yang sendirian jika Nabi shallallaahu ‘alihi wasallam golongan, dan ummatku akan terpecah shallallaahu ‘alaihi wasallam.
berpegang dengan petunjuk Allah dan bersabda: “dan demi Allah yang jiwa menjadi tujuh puluh tiga golongan, 8. Berislam secara kaaffah.
RasulNya, tetap disebut ahlusunnah muhammad ada di tanganNya, sungguh semuanya di neraka kecuali satu” 9. Memuliakan orang-orang
wal jamaah. Karena yang menjadi ummatku akan terpecah menjadi Ditanyakan kepada beliau: “siapa sholih terdahulu yakni para
patokan bukanlah jumlah, melainkan tujuh puluh tiga golongan, yang satu yang satu itu, wahai Rasulullah?” sahabat Nabi shallallahu
komitmennya untuk berpegang teguh masuk surga dan yang tujuh puluh Beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam ‘alaihi wasallam.
kepada sunnah. Syaikh Muhammad dua di neraka. Beliau shallallaahu menjawab: “siapa saja yang berada di 10. Menggabungkan antara
Ibn Sholih Al-Utsaimin rahimahullah ‘alaihi wasallam ditanya: “Siapakah atas jalan yang aku dan para sahabatku nash-nash dalam memahami
berkata: “Ahlu Sunnah Wal Jama’ah mereka (yang masuk surga)”. Beliau berada di atasnya” (Majmu’ Fatawa satu permasalahan dan
adalah orang-orang yang Allah - menjawab: “Al-Jama’ah”. (HR. Ibnu Syeikh Bin Baz, 264/4). mengembalikan yang
dengan izinNya- memberikan kepada Majah, dinilai shahih oleh Syaikh mutasyabih kepada yang
mereka petunjuk pada kebenaran yang Al-Albani dalam shahih ibnu Majah, Karakteristik Ahlusunnah Wal muhkam.
diperselisihkan (oleh sebagian orang) 3241). Jamaah 11. Menggabungkan antara ilmu
dan Allah memberikan petunjuk kepada Ahlusunnah wal jamaah adalah Untuk bisa menjadi Ahlusunnah dan ibadah.
siapa yang Ia kehendaki” (Minhaj Nabi dan para sahabatNya serta wal jamaah hendaknya seorang muslim 12. Menggabungkan antara
Ahli Sunnah wal Jama’ah fil Aqidati orang-orang yang mengikuti jalan mengetahui karakteristik Ahlusunnah tawakal dan melakukan sebab.
wal ‘amal, Ibn Utsaimin, 7). Ibnu sirin mereka dalam beragama. Allah telah wal jamaah. Syaikh Ibrahim Al-Hamd 13. Berusaha mencari rizki tapi
rahimahullah berkata: “Tidak tersesat menyatakan bahwa para sahabat dan dalam kitab Ar-Rasail fil Aqidah zuhud terhadap dunia.
satu orang alim (ahlu sunnah) pun”. orang-orang yang mengikutinya akan menyebutkan 35 karkter ahlusunnah 14. Menggabungkan antara khauf
Sahabat yang mulia Abdullah ibnu masuk surga. Allah berfirman: “Dan hal hal wal jamaah. Di antaranya sebagai dan raja’ serta mahabbah
Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata: kepada Allah.
“Al-jama’ah itu adalah jika engakau
orang-orang yang terdahulu lagi yang
pertama-tama (masuk Islam) di antara
2 3 berikut (lihat Kitab Ar-Rasail fil
Aqidah, 7-16/7): 15. Bersikap kasih sayang dan
di atas kebenaran, meskipun engkau orang-orang Muhajirin dan Anshar 1. Mencukupkan diri dengan Al- keras pada tempatnya.
sendirian”. (Ushul Ahlu Sunnah Wal dan orang-orang yang mengikuti Qur’an dan Sunnah. Dalam kitab Mujmal Ushul
Jama’ah, Hasan Abul Asybal Az- mereka dengan baik, Allah rida 2. Tunduk Kepada Nash-Nash Ahli Sunnah disebutkan karakteristik
Zuhairi, 9/8). kepada mereka dan mereka pun rida Syar’i dan memahaminya ahlusunnah secara ringkas: Pertama:
kepada Allah. Allah menyediakan bagi sesuai dengan manhaj salaf. Memperhatikan Kitab Allah dengan
Ahlusunah Wal Jamaah Ahlul mereka surga-surga yang mengalir 3. Ittiba’ kepada Nabi (shallallahu cara menghafal, membaca, dan
Jannah di bawahnya sungai-sungai. Mereka ‘alaihi wa sallam) dan tidak menafsirkannya, serta memperhatikan
Ahlusunnah wal jamaah memiliki kekal di dalamnya selama-lamanya. melakukan kebid’ahan. hadis dalam mengetahui, memahami,
keutamaan dibandingkan kaum Itulah kemenangan yang agung”. 4. Memiliki perhatian yang besar dan membedakan mana yang shahih
muslimin yang bukan ahlusunnah (QS. At-Taubah: 100). Dalam sebuah terhadap Al-Qur’an. dan yang dhoif. Karena keduanya
wal jamaah. Karena sebagaimana riwayat dijelaskan bahwa aljama’ah 5. Tidak memiliki imam adalah sumber hukum Islam, dan
disebutkan oleh Nabi shallallaahu adalah siapa saja yang mengikuti Nabi khusus yang diikuti semua mengikuti ilmu dengan amalan.

Anda mungkin juga menyukai