BAHASA INDONESIA
TEKS CERPEN
MODEL PEMBELAJARAN:
PJBL (Project Based Learning)
METODE PEMBELAJARAN:
1) Contoh dan Analogi (tidak langsung)
2) Discovery (penemuan)
3) Tanya jawab (interaktif)
4) Diskusi kelas (interaktif)
5) Penugasan (mandiri)
MODA PEMBELAJARAN
Tatap muka (Luring)
KOMPONEN INTI
Peserta didik dapat menyusun cerpen secara kreatif berbekal unsur intrinsik dan struktur.
PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan Pertama
1. Mengapa video yang ditampilkan disebut sebagai cerpen?
2. Bagaimana permasalahan yang dialami tokoh dalam video tersebut?
3. Amanat apa yang ingin disampaikan dari video tersebut?
Pertemuan Kedua
4. Mengapa perlu menentukan tema terlebih dulu?
5. Bagaimana cara membuat cerpen secara kreatif?
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal (10 menit)
Langkah-langkah Pembelajaran Model/Metode Alokasi Waktu
1. Guru memberikan salam dan mengajak peserta Model: PJBL 10 menit
didik untuk mengawali kegiatan dengan berdoa Metode: tanya jawab
bersama.
2. Guru menanyai peserta didik terkait kesiapan untuk
belajar dan mengecek kehadiran (Komunikatif)
3. Guru menyampaikan nilai-nilai beriman, bertakwa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan bergotong
royong.
4. Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
pembelajaran sebelumnya untuk mengingat dan
menghubungkan materi yang akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan tujuan, kompetensi yang akan
dicapai dan manfaat dari mempelajari teks cerpen.
(Komunikatif)
Kegiatan inti (60 menit)
Langkah-langkah Pembelajaran Model/Metode Alokasi Waktu
1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama Model: PJBL 40 menit
a. Peserta didik mengamati video “Jalan
menuju sukses” pada tautan Metode:
https://www.youtube.com/watch? Sinektik, tanya jawab
v=UWJ5YyQhxTc Diskusi Penugasan
b. Peserta didik diberi pertanyaan sebelum
mengamati video pembelajaran:
1) Mengapa video yang ditampilkan disebut
sebagai cerpen?
2) Bagaimana permasalahan yang dialami
tokoh dalam video tersebut?
3) Amanat apa yang ingin disampaikan?
c. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru,
kemudian guru memberi umpan balik dari
respon peserta didik. (komunikatif)
d. Peserta didik mengingat kembali materi tentang
unsur pembangun dan struktur cerpen (literasi)
2. Merencanakan proyek
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru materi
tentang unsur intrinsik, ciri kebahasaan dan
struktur cerpen melalui power point.
b. Peserta didik mulai menganalisis cerpen yang
telah didengar dan dibaca melalui diskusi
dengan berkelompok (kolaboratif)
c. Peserta didik mengerjakan LKPD berisi
kerangka cerpern bersama kelompok (berpikir
kritis)
d. Peserta didik saling memberi komentar terhadap
kerangka yang disusun
Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan.
Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan dengan tutor sebaya yang diakhiri dengan tes tertulis.
Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah melampaui target pembelajaran, guru memberikan kegiatan pengayaan yang
berupa:
a. Peserta didik diberi soal pengayaan berupa soal: memberi tanggapan dengan santun.
b. Peserta didik menjadi tutor sebaya bagi teman yang membutuhkan.
REFLEKSI PEMBELAJARAN
Refleksi Peserta Didik
1. Apakah kalian mendapat manfaat dari pembelajaran hari ini? Sikap positif apa yang kalian dapatkan?
2. Apakah kalian dapat mengembangkan kerangka cerpen secara utuh sesuai tema yang dipilih?
3. Tantangan apa yang kalian temui saat menulis cerpen?
Refleksi Pendidik
1. Apakah power point yang Ibu gunakan dapat membantu kalian dalam penulisan cerpen?
2. Apakah materi yang disampaikan sudah cukup jelas dan dipahami?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan ajar (terlampir)
2. Media pembelajaran (terlampir)
3. Lembar Kerja Peserta Didik (terlampir)
Instrumen penilaian (terlampir)
B. Indikator
Peserta didik dapat menelaah unsur intrinsik cerpen. (C4)
Peserta didik dapat memvalidasi struktur cerpen. (C5)
Peserta didik dapat menyusun cerpen dalam bentuk tulisan. (C6)
C. Konsep Utama
Cerita Pendek yang Disusun secara Kreatif
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual (mengingat)
a. Video Pembacaan Cerpen “Jalan menuju sukses” pada tautan
https://www.youtube.com/watch?v=UWJ5YyQhxTc,
b. Teks Cerpen “Indahnya bersedekah” karya Anisa Nur Dinawati halaman 56-59
2. Konseptual (memahami)
a. Pengertian cerpen
b. Ciri-ciri cerpen
c. Unsur pembangun cerpen
1) Unsur instrinsik
2) Unsur ekstrinsik
d. Struktur cerpen
e. Ciri kebahasaan cerpen
3. Prosedural (menerapkan, menganalisis, mengevaluasi)
a. Langkah-langkah menyusun cerpen
4. Metakognitif (menciptakan)
a. Kerangka cerpen peserta didik
b. Cerita pendek yang disusun peserta didik
c. Tulisan apresiasi dan komentar dari peserta didik
E. Mind Mapping
Video
Produk
Menelaah unsur Memproyeksikan Menyajikan cerpen
intrinsik cerpen struktur cerpen cerpen kreatif hasil karya
peserta
didik
F. Uraian Materi Pembelajaran
1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan suatu
permasalahan. Umumnya cerpen mengisahkan satu permasalahan yang disajikan
oleh satu tokoh. Cerpen terdiri kurang dari 10.000 kata sehingga dapat selesai
dibaca dalam sekali duduk.
2. Ciri-ciri Cerpen
Secara umum, ciri-ciri cerpen sebagai berikut.
a. Bersifaf fiktif atau karangan dari penulis.
b. Terusun tidak lebih dari 10.000 kata.
c. Selesai dibaca dengan sekali duduk.
d. Alur tunggal atau satu cerita.
e. Ditulis berdasarkan peristiwa sehari-hari.
f. Memiliki pesan moral.
4. Struktur Cerpen
Struktur Penjelasan
Orientasi Bagian pendahuluan dalam sebuah cerita baik
pengenalan sifat tokoh, latar cerita maupun alur
cerita.
Munculnya masalah lebih dari satu. Berbagai
Komplikasi masalah tersebut akhirnya mengarah pada klimaks.
Resolusi Pengarang mulai mengungkapkan solusi yang
dialami tokoh.
Koda Bagian akhir sebuah cerita, biasanya berisi amanat
dari cerita tersebut.
Indahnya Bersedekah
Karya Anisa Nur Dinawati
Saskia adalah gadis berumur 7thn, namun dia adalah gadis yang kurang
beruntung. Orang tuanya bermatapencaharian sebagai pekerja serabutan yang
tidak mempunyai penghasilan yang tetap. Saskia duduk dibangku kelas I SD, dia
anak yang baik, rajin, pintar, dan patuh serta selalu bersemangat untuk menuntut
ilmu. Sepulang sekolah dia selalu mencari pekerjaan untuk membantu orang
tuanya membayar biaya sekolah. “Bu aku berangkat sekola dulu ya,” suara
mungilnya menghampiri ibunya yang sedang mengumpulkan cucian tetangga
sembari tangan mungilnya itu mencium tangan ibunya. “Iya, hati-hati ya Kia,
belajarlah yang benar ya nak” jawab ibunya sembari mengelus kepala anaknya itu.
“Iya, pasti ibu !” ujar Saskia penuh dengan semangat. Kaki kecilnya itu berjalan
menyelusuri sawah yang becek dan sungai yang sedang surut airnya, sungguh
besar perjuangan gadis kecil itu untuk menuju sekolahnya itu. SDN Maju Jaya,
adalah sekolah yang belum terjamah oleh pemerintah, sekolah itu sangatlah tidak
layak pakai dan saat musim hujanpun sekolah terpaksa untuk diliburkan. Di kelas
Saskia adalah siswi yang sangat aktif dan cerdas, dia mendapatkan peringkat
pertama di kelas semester pertama. “Saskia, ikut ibu dulu Nak ke kantor” ucap Bu
Hidayah. “Iya bu” jawab Saskia.
Tiba di ruang kantor guru, saskia duduk dikursi usang itu. “Nak... ini surat
untuk ibu mu, besok ibu mu menghadap ibu ya” ujar Bu Hidayah pelan.
“Memangnya ada apa bu?” tanya Saskia polos. “Kamu belum bayar SPP 5 bulan
Nak” jawab Bu Hidayah. “Oh soal itu, baiklah bu, terimakasih” jawab Saskia
sembari beranjak pergi dari ruangan itu. Waktu pulang sekolah pun tiba. Saskia
segera menuju kamar mandi dan berganti pakaian untuk mencari pekerjaan hari
ini. Lalu perlahan Saskia menuju pasar yang sudah biasa ia datangi. “Kasihan ibu
dan ayah, aku harus membantu mereka” ucapnya dalam hati. Kali ini Saskia
bekerja membantu ibu-ibu yang membawa belanjaan banyak. “Ibu boleh saya
bantu bawaannya?” tawar Saskia. “Iya boleh nak” Hari itu lumayan Saskia
mendapatkan uang 25 ribu dan ia segera pulang karena waktu yang sudah sangat
sore. Di perjalanan dia bertemu dengan pengemis tua, dan dia merasa sangat
kasihan pada pengemis itu. “Nenek kelihatannya lemas sekali, nenek sakit?” tanya
Saskia pada pengemis itu. “Saya belum makan 2 hari ini Nak, saya hanya minum
air putih saja, itupun hanya dua kali” jawab pengemis itu lemas. “Kalau begitu ini
untuk Nenek, lumayan untuk Nenek makan dan beli minum” sembari
menyerahkan uang 25 ribu yang tadi dia dapatkan dari hasil kerjanya.
“Terimakasih Nak, kau memang gadis kecil yang berhati mulia, semoga Tuhan
selalu memberikan kecukupan untukmu” ucap pengemis itu merasa terharu
dengan sikap gadis mungil itu. “Iya sama-sama Nek, kalau begitu aku pulang dulu
ya Nek, Nenek segeralah membeli makan dan minum agar nenek selalu sehat”
ucap Saskia dan beranjak meninggalkan emperan toko itu lalu ia pulang. “Iya
hati-hati Nak” “Iya Nek.” sembari tesenyum manis melihat nenek itu tersenyum
untuknya. Setibanya Saskia di rumah, “Assalamualaikum...” dengan suara yang
lucu itu ia membuka pintu. “Walaikumsalam, kamu dari mana saja Kia ?” tanya
ibunya. “Tadi aku bekerja membantu ibu-ibu di pasar membawakan belanjaannya
Bu” jelas Saskia dengan wajah yang polos.
.
“Ya ampun Nak, kamu ga usah bekerja lagi ya Nak, tugasmu hanyalah belajar
sekarang, biar Ibu dan Ayah yang mencari uang untuk biaya sekolahmu, Nak,”
respon ibu Saskia sembari meneteskan air mata karena ia kagum dengan anaknya
yang mau ikut bekerja demi kelangsungan sekolahnya. “Ibu ga usah nangis, Kia ga
apa-apa ko” tangan kecilnya itu mengusap air mata sang ibunda. “Maafkan Ibu dan
Ayah ya, Kia? Kami belum bisa membahagiakanmu seperti anakanak yang lainnya,
sekarang kamu mandi lalu makan ya, Nak,” sembari mencium pipi gembilnya itu.
“Aku tidak apa-apa Ibu, tapi maaf juga ya Bu, hari ini aku ga bawa uang. Uangnya
aku kasih untuk nenek tua yang belum makan tadi,” ucap polosnya Kia memeluk
ibundanya. “Kamu memang anak Ibu yang sangat cantik dan baik, itu adalah hal
yang mulia, kamu ga perlu minta maaf sama Ibu” jawabnya bangga pada anaknya.
“Hem ... ini surat untuk Bu dari Bu Guru, dan katanya besok Ibu ke sekolahku untuk
menemui Bu Hidayah, guruku” sembari mengeluarkan surat dari tas yang sudah
robek kecil di bagian kanan dan kirinya itu. “Baik, besok Ibu akan ke sekolahmu
Nak” Keesokan harinya, Saskia berangkat sekolah ditemani ibundanya. Di
perjalanan Saskia memberikan uang recehnya kepada para pengemis yang ia jumpai.
“Kamu memang peri kecil Ibu, Nak,” ucap ibunya dalam hati sembari tersenyum
bangga. Sesampainya mereka di sekolah, Saskia langsung mengantarkan ibunya ke
ruang guru untuk menemui Bu Hidayah. “Assalamualaikum Bu...” ucap ibu Saskia.
“Walaikumsalam, silakan duduk Bu,” jawab Bu Hidayah. “Sebenarnya ada apa ya
Ibu menyuruh saya datang kemari?” “Mengenai bayaran SPP, Kia belum
membayarnya 5 bulan,” jelas Bu Hidayah. “Oh masalah itu ya Bu, baik Bu saya akan
segara melunasinya, namun saya butuh waktu satu minggu ini ya Bu” jawab ibu
Saskia. “Oke, baiklah kalau begitu ibu” Lalu ibu Saskia pun pulang, ia berfikir
bagaimana caranya agar ia bisa membayarnya dalam jangka waktu seminggu ini.
Berjalan perlahan dan dia menubruk ibu muda dan kaya raya yang mengenakan
pakain berwarna biru langit dan jilbabnya yang menutupi auratnya. “Ma-ma ... maaf
Bu, saya tidak sengaja” ucap ibu Saskia gugup. “Ya tidak apa-apa Bu. Ibu mengapa
melamun di keramaian seperti ini?” tanya ibu Riyana pelan. “Tidak, saya hanya
memikirkan anak saya saja bu” “Memang anak ibu kenapa, sakit?” “Tidak bu, saya
perlu biaya untuk sekolah anak saya” “Memang anak Ibu kenapa, sakit?”
“Tidak Bu, saya perlu biaya untuk sekolah anak saya.” “Kalau begitu, Ibu mau tidak
menjadi pembantu di rumah saya? Kebetulan saya sedang memerlukan pembantu
Bu, saya akan beri upah 3 juta setiap bulan? Bagaimana Bu?” tawar ibu Riyana pada
ibu Saskia itu. “Iya saya mau bu, tapi saya butuh uang itu minggu ini bu?” dengan
wajah yang mulai berseri dan meredup kembali. “Kamu tidak perlu khawatir untuk
biaya anak kamu biar saya yang tanggung” “Benar begitu Bu?” rasa tak percaya
menatap wajah bu Riyana. “Iya benar, Bu” dengan tersenyum manis dan penuh rasa
percaya bahwa ibu Saskia adalah seorang ibu yang jujur dan bertanggung jawab.
“Terimakasih ya Bu, terimakasih banyak!” jawab ibu Saskia bahagia. Dan akhirnya
Saskia dapat bersekolah dengan nyaman dan menikmati masa kecilnya dengan wajar.
“Ini berkat anakku juga, dia selalu bersedekah kepada sesama dan kini Allah
memberikan balasan yang lebih dari yang anak ku keluarkan, keikhlasan adalah hal
yang terpenting dalam bersedekah, Allah tidak pernah tidur dan Dia selalu
mendengarkan curahan hati hamba-Nya, terima kasih ya Allah atas segala karunia-
Mu, kini kurasakan betapa indahnya bersedekah .”
Sumber: https://www.lokerseni.web.id/2012/09/cerpen-pendidikan-islam-
indahnya.html?m=1
7. Langkah-langkah Menyusun Cerpen
a. Menyusun Kerangka Teks Cerpen
1) Observasi, dilakukan secara langsung dengan objek peristiwa sehari-
hari.
2) Menentukan tema dan judul, kedua hal ini berbeda. Tema bersifat lebih
umum daripada judul. Tema biasanya berkaitan dengan amanat yang
ingin pengarang sampaikan.
3) Menentukan latar cerita.
4) Menentukan para tokoh.
5) Menciptakan konflik.
6) Menentukan sudut pandang.
7) Menentukan alur.
b. Menyusun Cerpen
1) Tentukan tema yang menarik.
2) Tetapkan sasaran pembaca.
3) Tentukan tokoh dan watak tokoh.
4) Tentukan konflik dan penyelesaian.
5) Tentukan judul.
c. Aspek Bahan Penyuntingan
1) Kesalahan pengetikan
2) Ketepatan ejaan
3) Diksi
4) Keefektifan kalimat
5) Kepaduan paragraf
G. Sumber Bacaan
a. Sumber Buku
Modul Bahasa Indonesia Kelas 9
b. Sumber Internet
https://www.youtube.com/watch?v=UWJ5YyQhxTc, diakses pada Sabtu, 22 Oktober 2023.
LAMPIRAN 2 MEDIA PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Menyusun teks cerpen secara kreatif
B. Indikator
Peserta didik dapat menelaah unsur intrinsik cerpen. (C4)
Peserta didik dapat memvalidasi struktur cerpen. (C5)
Peserta didik dapat menyusun cerpen dalam bentuk tulisan. (C6)
D. Pengembangan Media
Moda Media
Kegiatan Pertemuan Pertama Jenis Wujud Tautan
Luring
Pendahuluan (10 menit)
1. Guru memberikan salam.
2. Guru mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdoa
bersama.
3. Guru menanyai peserta didik terkait
kesiapan untuk belajar. dan
melakukan presensi (Komunikatif)
4. Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan pembelajaran
sebelumnya untuk mengingat dan
menghubungkan materi yang akan
dipelajari:
a. Apa saja unsur intrinsik dalam
cerpen?
b. Ada berapa struktur cerpen?
5. Guru menyampaikan tujuan,
kompetensi yang akan dicapai dan
manfaat dari mempelajari teks
cerpen. (Komunikatif)
Inti (40 menit) Audio Video
1. Menentukan pertanyaan atau Visual Pembacaan https://www.youtu
masalah utama Cerpen be.com/watch?
(terlampir) v=UWJ5YyQhxTc
a. Peserta didik mengamati video
,
“Jalan menuju sukses” pada
Tayangan
tautan
PPT
https://www.youtube.com/watch Visual (terlampir)
?v=UWJ5YyQhxTc,
b. Peserta membaca teks cerpen
berjudul “Indahnya berbagi” LKPD
pada modul halaman 56-59 (terlampir)
c. Peserta didik diberi pertanyaan Visual
sebelum mengamati video
pembelajaran:
1) Mengapa video yang
ditampilkan disebut sebagai
cerpen?
2) Bagaimana permasalahan
yang dialami tokoh dalam
video tersebut?
3) Amanat apa yang ingin
disampaikan?
2. Merencanakan proyek
e. Peserta didik menyimak
penjelasan guru materi tentang
unsur intrinsik, ciri kebahasaan
dan struktur cerpen melalui
power point.
f. Peserta didik mulai
menganalisis cerpen yang telah
didengar dan dibaca melalui
diskusi dengan berkelompok
(kolaboratif)
g. Peserta didik mengerjakan
LKPD berisi kerangka cerpern
bersama kelompok (berpikir
kritis)
h. Peserta didik saling memberi
komentar terhadap kerangka
yang disusun
BAHASA INDONESIA
MENYUSUN TEKS CERPEN SECARA KREATIF
KELAS IX
SEMESTER 1
Indahnya Bersedekah
Karya Anisa Nur Dinawati
Saskia adalah gadis berumur 7thn, namun dia adalah gadis yang kurang beruntung.
Orang tuanya bermatapencaharian sebagai pekerja serabutan yang tidak mempunyai
penghasilan yang tetap. Saskia duduk dibangku kelas I SD, dia anak yang baik, rajin,
pintar, dan patuh serta selalu bersemangat untuk menuntut ilmu. Sepulang sekolah dia
selalu mencari pekerjaan untuk membantu orang tuanya membayar biaya sekolah. “Bu
aku berangkat sekola dulu ya,” suara mungilnya menghampiri ibunya yang sedang
mengumpulkan cucian tetangga sembari tangan mungilnya itu mencium tangan ibunya.
“Iya, hati-hati ya Kia, belajarlah yang benar ya nak” jawab ibunya sembari mengelus
kepala anaknya itu. “Iya, pasti ibu !” ujar Saskia penuh dengan semangat. Kaki kecilnya
itu berjalan menyelusuri sawah yang becek dan sungai yang sedang surut airnya, sungguh
besar perjuangan gadis kecil itu untuk menuju sekolahnya itu. SDN Maju Jaya, adalah
sekolah yang belum terjamah oleh pemerintah, sekolah itu sangatlah tidak layak pakai
dan saat musim hujanpun sekolah terpaksa untuk diliburkan. Di kelas Saskia adalah siswi
yang sangat aktif dan cerdas, dia mendapatkan peringkat pertama di kelas semester
pertama. “Saskia, ikut ibu dulu Nak ke kantor” ucap Bu Hidayah. “Iya bu” jawab Saskia.
Tiba di ruang kantor guru, saskia duduk dikursi usang itu. “Nak... ini surat untuk ibu
mu, besok ibu mu menghadap ibu ya” ujar Bu Hidayah pelan. “Memangnya ada apa bu?”
tanya Saskia polos. “Kamu belum bayar SPP 5 bulan Nak” jawab Bu Hidayah. “Oh soal
itu, baiklah bu, terimakasih” jawab Saskia sembari beranjak pergi dari ruangan itu.
Waktu pulang sekolah pun tiba. Saskia segera menuju kamar mandi dan berganti pakaian
untuk mencari pekerjaan hari ini. Lalu perlahan Saskia menuju pasar yang sudah biasa ia
datangi. “Kasihan ibu dan ayah, aku harus membantu mereka” ucapnya dalam hati. Kali
ini Saskia bekerja membantu ibu-ibu yang membawa belanjaan banyak. “Ibu boleh saya
bantu bawaannya?” tawar Saskia. “Iya boleh nak” Hari itu lumayan Saskia mendapatkan
uang 25 ribu dan ia segera pulang karena waktu yang sudah sangat sore. Di perjalanan dia
bertemu dengan pengemis tua, dan dia merasa sangat kasihan pada pengemis itu. “Nenek
kelihatannya lemas sekali, nenek sakit?” tanya Saskia pada pengemis itu. “Saya belum
makan 2 hari ini Nak, saya hanya minum air putih saja, itupun hanya dua kali” jawab
pengemis itu lemas. “Kalau begitu ini untuk Nenek, lumayan untuk Nenek makan dan
beli minum” sembari menyerahkan uang 25 ribu yang tadi dia dapatkan dari hasil
kerjanya. “Terimakasih Nak, kau memang gadis kecil yang berhati mulia, semoga Tuhan
selalu memberikan kecukupan untukmu” ucap pengemis itu merasa terharu dengan sikap
gadis mungil itu. “Iya sama-sama Nek, kalau begitu aku pulang dulu ya Nek, Nenek
segeralah membeli makan dan minum agar nenek selalu sehat” ucap Saskia dan beranjak
meninggalkan emperan toko itu lalu ia pulang. “Iya hati-hati Nak” “Iya Nek.” sembari
tesenyum manis melihat nenek itu tersenyum untuknya. Setibanya Saskia di rumah,
“Assalamualaikum...” dengan suara yang lucu itu ia membuka pintu. “Walaikumsalam,
kamu dari mana saja Kia ?” tanya ibunya. “Tadi aku bekerja membantu ibu-ibu di pasar
membawakan belanjaannya Bu” jelas Saskia dengan wajah yang polos.
“Ya ampun Nak, kamu ga usah bekerja lagi ya Nak, tugasmu hanyalah belajar
sekarang, biar Ibu dan Ayah yang mencari uang untuk biaya sekolahmu, Nak,”
respon ibu Saskia sembari meneteskan air mata karena ia kagum dengan anaknya
yang mau ikut bekerja demi kelangsungan sekolahnya. “Ibu ga usah nangis, Kia ga
apa-apa ko” tangan kecilnya itu mengusap air mata sang ibunda. “Maafkan Ibu dan
Ayah ya, Kia? Kami belum bisa membahagiakanmu seperti anakanak yang lainnya,
sekarang kamu mandi lalu makan ya, Nak,” sembari mencium pipi gembilnya itu.
“Aku tidak apa-apa Ibu, tapi maaf juga ya Bu, hari ini aku ga bawa uang. Uangnya
aku kasih untuk nenek tua yang belum makan tadi,” ucap polosnya Kia memeluk
ibundanya. “Kamu memang anak Ibu yang sangat cantik dan baik, itu adalah hal
yang mulia, kamu ga perlu minta maaf sama Ibu” jawabnya bangga pada anaknya.
“Hem ... ini surat untuk Bu dari Bu Guru, dan katanya besok Ibu ke sekolahku untuk
menemui Bu Hidayah, guruku” sembari mengeluarkan surat dari tas yang sudah
robek kecil di bagian kanan dan kirinya itu. “Baik, besok Ibu akan ke sekolahmu
Nak” Keesokan harinya, Saskia berangkat sekolah ditemani ibundanya. Di
perjalanan Saskia memberikan uang recehnya kepada para pengemis yang ia jumpai.
“Kamu memang peri kecil Ibu, Nak,” ucap ibunya dalam hati sembari tersenyum
bangga. Sesampainya mereka di sekolah, Saskia langsung mengantarkan ibunya ke
ruang guru untuk menemui Bu Hidayah. “Assalamualaikum Bu...” ucap ibu Saskia.
“Walaikumsalam, silakan duduk Bu,” jawab Bu Hidayah. “Sebenarnya ada apa ya
Ibu menyuruh saya datang kemari?” “Mengenai bayaran SPP, Kia belum
membayarnya 5 bulan,” jelas Bu Hidayah. “Oh masalah itu ya Bu, baik Bu saya akan
segara melunasinya, namun saya butuh waktu satu minggu ini ya Bu” jawab ibu
Saskia. “Oke, baiklah kalau begitu ibu” Lalu ibu Saskia pun pulang, ia berfikir
bagaimana caranya agar ia bisa membayarnya dalam jangka waktu seminggu ini.
Berjalan perlahan dan dia menubruk ibu muda dan kaya raya yang mengenakan
pakain berwarna biru langit dan jilbabnya yang menutupi auratnya. “Ma-ma ... maaf
Bu, saya tidak sengaja” ucap ibu Saskia gugup. “Ya tidak apa-apa Bu. Ibu mengapa
melamun di keramaian seperti ini?” tanya ibu Riyana pelan. “Tidak, saya hanya
memikirkan anak saya saja bu” “Memang anak ibu kenapa, sakit?” “Tidak bu, saya
perlu biaya untuk sekolah anak saya” “Memang anak Ibu kenapa, sakit?”
“Tidak Bu, saya perlu biaya untuk sekolah anak saya.” “Kalau begitu, Ibu mau tidak
menjadi pembantu di rumah saya? Kebetulan saya sedang memerlukan pembantu
Bu, saya akan beri upah 3 juta setiap bulan? Bagaimana Bu?” tawar ibu Riyana pada
ibu Saskia itu. “Iya saya mau bu, tapi saya butuh uang itu minggu ini bu?” dengan
wajah yang mulai berseri dan meredup kembali. “Kamu tidak perlu khawatir untuk
biaya anak kamu biar saya yang tanggung” “Benar begitu Bu?” rasa tak percaya
menatap wajah bu Riyana. “Iya benar, Bu” dengan tersenyum manis dan penuh rasa
percaya bahwa ibu Saskia adalah seorang ibu yang jujur dan bertanggung jawab.
“Terimakasih ya Bu, terimakasih banyak!” jawab ibu Saskia bahagia. Dan akhirnya
Saskia dapat bersekolah dengan nyaman dan menikmati masa kecilnya dengan
wajar. “Ini berkat anakku juga, dia selalu bersedekah kepada sesama dan kini Allah
memberikan balasan yang lebih dari yang anak ku keluarkan, keikhlasan adalah hal
yang terpenting dalam bersedekah, Allah tidak pernah tidur dan Dia selalu
mendengarkan curahan hati hamba-Nya, terima kasih ya Allah atas segala karunia-
Mu, kini kurasakan betapa indahnya bersedekah .”
Sumber: https://www.lokerseni.web.id/2012/09/cerpen-pendidikan-islam-
indahnya.html?m=1
1. Berdasarkan cerpen di atas, analisislah struktur cerpen di bawah ini!
1 Orientasi
2 Komplikasi
3
Resolusi
2. Analisislah unsur intrinsik dari cerpen tersebut!
1 Tema
2 Alur
3 Latar
5 Penokohan
6 Amanat
7 Sudut pandang
Pedoman Penskoran
Pernyataan Skor
Berhasil menganalisis dengan sangat tepat 10
Dapat menganalisis dengan tepat 8
Dapat menganalisis dengan cukup tepat 5
Dapat menganalisis dengan kurang tepat 2
Nilai= (skor yang diperoleh) X 100
skor maksimal
3. Berdasarkan jawaban nomor 1 dan 2 di atas, coba buatlah kerangka
cerpen dengan mengisi tabel di bawah ini:
No Unsur Intrinsik Petunjuk Pengisian
Pedoman Penskoran
Pernyataan Skor
Berhasil menyusun kerangka dengan sangat tepat 10
Dapat menyusun kerangka dengan tepat 8
Dapat menyusun kerangka dengan cukup tepat 6
Dapat menyusun kerangka dengan kurang tepat 4
Nilai= (skor yang diperoleh) X 100
skor maksimal
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Tujuan Pembelajaran
Menyusun teks cerpen secara kreatif
B. Indikator
Peserta didik dapat menelaah unsur intrinsik cerpen. (C4)
Peserta didik dapat memvalidasi struktur cerpen. (C5)
Peserta didik dapat menyusun cerpen dalam bentuk tulisan. (C6)
C. Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat menyusun cerpen berbekal unsur intrinsik dan struktur cerpen.
D. Rancangan Instrumen Penilaian
A. Kisi-kisi Penilaian
1. Kisi-kisi Penilaian Diagnostik
Tercantum dalam tabel
2. Kisi-kisi Penilaian Formatif
C. Lembar Observasi
1. Diagnostik
2. Formatif
3. Sumatif
Kriteria yang
No Nama diamati Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
D. Tindak Lanjut Hasil Penilaian
a. Instrumen Remedial
Panduan kegiatan:
1. Peserta didik yang telah melampaui KKM belajar membuat tanggapan dengan santun
dan atau menjadi tutor sebaya dengan mengingatkan kembali materi unsur intrinsik
dan struktur cerpen.
2. Peserta didik menganalisis unsur intrinsik, dan sturktur cerpen.
3. Peserta didik menyusun cerpen berdasarkan unsur intrinsik dan unsur pembangun.
b. Instrumen Pengayaan
Panduan kegiatan:
1. Peserta didik yang telah melampaui KKM menjadi tutor sebaya.
2. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi teks tanggapan
dengan cara mencoba memberi tanggapan dengan santun.
No Nama Peserta Didik Kegiatan Remedial Keterangan
1
2
3
4
5
DAFTAR PUSTAKA
Sumayyah Afifah, 2023. Modul Bahasa Indonesia Kelas IX. Tangerang. Sekolah Tahfidz Ash Shiddiq
https://www.youtube.com/watch?v=UWJ5YyQhxTc diakses pada Sabtu, 22 Oktober 2023
Artikel online
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cerpen-struktur-fungsi-ciri-unsur-dan-contoh-
cerpen/ diakses pada Jumat, 21 Oktober 2023
Artikel online diakses pada Jumat, 21 Oktober 2023
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-cerpen-singkat-dan-strukturnya
Artikel online
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/392330-1670550730.pdf diakses pada Jumat, 21 Oktober 2023
Artikel online
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/8-metode-pembelajaran-menarik-yang-wajib-guru-tahu
diakses pada Sabtu, 22 Oktober 2023