Anda di halaman 1dari 4

Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia

pada Pendidikan Homeschooling Berbasis Multikultural

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
II. PEMBAHASAN
A. Pendidikan Alternatif Homeschooling
1. Pengertian
2. Model Pendidikan Homeschooling
3. Peran Pendidik dalam Homeschooling
a. Peran Guru
b. Peran Orang Tua
B. Kontroversi Pendidikan Homeschooling
1. Kebijakan Pemerintah atas Pendidikan Homeschooling
2. Pergeseran Kultur Pendidikan
3. Pencegahan Dampak Negatif pada Pendidikan Homescholing
C. Homeschooling Berbasis Multikultural
D. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Homeschooling Berbasis
Multikultural
1. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Homeschooling Berbasis Multikultural
a. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Berbasis Multikultural

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai


berikut:

Pertama, Isi proyek difokuskan pada ide-ide siswa, yaitu dalam


membentuk gambaran sendiri bekerja atas topik-topik yang relevan
dan minat siswa yang seimbang dengan pengalaman sehari-hari.

Kedua, kondisi. Kondisi diciptakan untuk membuat siswa


mandiri.

Ketiga, aktivitas. Aktivitas merupakan implementasi kegiatan


belajar yang efektif dan menarik, yaitu dalam mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah menggunakan
kecakapan.

Keempat, hasil. Hasil belajar harus produktif dalam membantu


siswa mengembangkan kecakapan, mengasah kemampuan kognitif
strategi pemecahan masalah.

Dalam hal ini, pembelajaran bahasa Indonesia dengan


pendekatan berbasis proyek dapat digunakan terutama untuk proyek-
proyek yang menghasilkan produk karya tertentu.

Petunjuk umum Amatilah perilaku binatang di sekitarmu, kemudian tentukan hal menarik

yang kamu amati sehingga menjadi tema tulisanmu.Susunlah jadwal penyusunan teks cerita

moral/fabel.Buatlah kerangka teks cerita fabel yang terdiri dari struktur teksnya yaitu orentasi,

komplikasi, resolusi, dan koda. Buatlah ide pokok atau gagasan yang ingin kamu tulis di dalam

keempat bagian teks tersebut. Hubungkan antara ide pokok pada setiap bagian itu.Ketika

menyusun teks, kamu harus menerapkan unsur kebahasaan seperti, ejaan, pilihan kata, tanda

baca, dan kalimat.Setelah kamu berhasil menyusun tek cerita fabel baca dan cermati lagi teks

hasil karya itu.Diskusikan hasil karyamu dengan gurumu.Publikasikan hasil karyamu di

majalah dinding sekolah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/srirahayu576/penerapan-project-based-learning-

pada-materi-menyusun-teks-cerita-fabel_54f6896ba33311cd218b4d73

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Model Berbasis Proyek

Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.
b. Peserta didik mendapatkan motivasi.
c. Pendidik menyampaikan apersepsi dan kerangka acuan tentang rencana pembelajaran yang akn
dilakukan.
d. Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
2.Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok)
a. Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek
i. Peserta didik menyimak film drama kehidupan
ii. Peserta didik mengidentifikasi tokoh, alur, latar, dan topik dikaitkan dengan kehidupan nyata.
b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek
1) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang penting untuk mengkritisi peristiwa yang terjadi
dalam film.
2) Peserta mendiskusikan unsur intrinsik film.
3) Peserta didik berdiskusi tentang struktur isi film.
c.Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek
1) Peserta didik merumuskan tema cerpen
2) Peserta didik menyusun kerangka alur cerpen
3) Peserta didik menyusun cerpen bersama
4) Peserta didik mencoba saling menukarkan cerpen dengan kelompok lain untuk dikomentari.
5) Peserta didik mencoba membuat cerpen sendiri berdasarkan pengalaman.
a. Mengumpulkan data/ mengeksplorasi (Membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek
Tahap 4 Model Proyek)
1) Peserta didik membuat jadwal untuk mengumpulkan cerpen karya sendiri.
2) Peserta didik merencanakan kegiatan membuat lomba menulis cerpen kelas.
3) Peserta didik menentukan tema cerpen yang dilombakan
4) Peserta didik menentukan pengumpulan terakhir untuk cerpen yang dilombakan.
5) Peserta didik membentuk tim juri.
n- Tahap 5 Model Proyek
1) Peserta didik menentukan paragraf pembuka (orientasi).
1) Peserta didik menentukan paragraf paragraf isi (komplikasi).
2) Peserta didik menentukan paragraf penutup (resolusi).
3) Peserta didik mengembangkan cerpen dengan struktur orientasi, komplikasi, dan resolusi di kelas
sebagai perlombaan
p 6 Model Proyek dan Monitoring Tahap 7 Model Proyek
1) Peserta didik memamerkan cerpen secara berkelompok pada mading kelas.
2) Peserta didik saling berkunjung ke kelompok lain.
3) Peserta didik menilai kliping karya kelompok lain.
4) Peserta didik menceritakan proses membuat kliping dan tanggal serta tempat merencanakan,
menempel, serta membuat mading dalam kelompok.
5) Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara
santun.
6) Peserta didik diajak tim juri memberikan komentar terhadap cerpen lain sebagai sebuah
pembelajaran.
7) Tim juri mengulas kelebihan dan kekurangan cerpen yang ditulis peserta didik.
8) Pendidik mengundang juri untuk menilai dan mewawancarai peserta yang masuk final untuk
menceritakan proses menulis cerpen dan mengemukakan berbagai kendala yang dialaminya.
9) Pendidik mengumumkan pemenang lomba cerpen kelas.
10)Peserta didik pemenang mendapat apresiasi hadiah dari pendidik.

2. Penutup (10 menit)


a. Salah seorang peserta didik membacakan cerpennya.
b. Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
c. Guru dan peserta didik melalukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung.
d. Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini.
e. Guru memberikan tugas untuk pengayaan atau remidi kepada peserta didik.
B. Penilaian
Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan
Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
b. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Berbasis Multikultural

Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching


Learning/CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru
mengaitkan konten mata pelajaran dengn situasi dunia nyata, dan
memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,
warga negara, dan tenaga kerja.1

c. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Berbasis


Multikultural
2. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia di Homeschooling
3. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia di Homeschooling
Media Pembelajaran adalah ... .
Media pembelajaran yang mendukung pembelajaran Bahasa
Indonesia pada homeschooling berbasis multikultural adalah
sebagai berikut.
E. Wujud Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Multikultural
III. SIMPULAN DAN SARAN

1 Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran


Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik
Integratif/TKI), (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015) h.138-139

Anda mungkin juga menyukai