Anda di halaman 1dari 1

Profil Maludin Simbolon

Maludin Simbolon (13 September 1916 — 2000) adalah seorang pejuang kemerdekaan
Indonesia, Panglima Tentara Teritorium I/Bukit Barisan, dan pernah menjabat sebagai
Menteri Luar Negeri dalam kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Saat terjadi Agresi Militer Belanda II, di Sumatra dibentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia, yang pada saat itu ditunjuk AK Gani sebagai gubernur militer dan Maludin
Simbolon menjadi wakilnya. Pada tahun 1950, Maludin diangkat sebagai panglima Komando
Tentara Teritorium-I Bukit Barisan, yang dibentuk bersamaan dengan dibentuknya Propinsi
Sumatra Utara yang meliputi Aceh, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sumatra Barat, dan
Sumatra Timur.
Maludin Simbolon termasuk di antara pemimpin daerah di Sumatra dan Sulawesi, yang
merasa tidak puas terhadap berbagai kebijakan pemerintah pusat akhir tahun 1950-an. Antara
lain tuntutan perubahan yang diinginkan ialah dalam hal peningkatan kesejahteraan prajurit,
otonomi daerah yang lebih besar, serta penggantian para pejabat sipil dan militer pusat di
Jakarta.

Maludin kemudian bergabung dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI),


dan mengumumkan pemutusan hubungan wilayah militer Sumatra Utara dengan pemerintah
pusat tanggal 22 Desember 1956 di Medan, walaupun tetap menyatakan setia pada
Dwitunggal Soekarno-Hatta.

Masa Berakhir
Pada tanggal 27 Juli 1961, Maludin Simbolon bersama staff dan pasukannya Divisi Pusuk Buhit
menyerahkan diri secara resmi kepada Panglima Kodam II, Letkol. Abdul Manaf Lubis, di Balige, dengan
demikian mengakhiri perlawanannya terhadap pemerintah pusat. Maludin Simbolon meninggal dunia pada
tahun 2000, dalam usia 84 tahun.

Anda mungkin juga menyukai