Anda di halaman 1dari 2

APA ITU PRRI DAN PERMESTA?

PRRI adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, ia merupakan salah
satu gerakan pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (Jakarta) yang
dideklarasikan pada tanggal 15 Februari 1958 dengan keluarnya ultimatum dari Dewan
Perjuangan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein di Padang, Sumatra Barat,
indonesia. Gerakan ini pun disambut oleh wilayah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, di mana
kawasan tersebut menyatakan mendukung PRRI pada tanggal 17 Februari 1958.

Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta. adalah
sebuah gerakan militer di Indonesia. Gerakan ini dideklarasikan oleh pemimpin militer dan sipil
Indonesia bagian timur pada tanggal 2 Maret 1957. Pusat gerakan ini mulanya berada di Makassar
yang pada waktu itu merupakan ibu kota Sulawesi. Namun perlahan-lahan dukungan di Sulawesi
Selatan mulai hilang sehingga pada 1957 markas Permesta dipindahkan ke Manado di Sulawesi
Utara.

LATAR BELAKANG

Pemberontakan PRRI terjadi di Sumatera sedangkan Permesta terjadi di Sulawesi pada tahun
1956 hingga 1958. Pemberontakan keduanya
mulai muncul saat menjelang pembentukan
Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949.
Akar masalahnya yaitu saat pembentukan RIS
tahun 1949 bersamaan dengan dikerucutkan
Divisi Banteng hingga hanya menyisakan 1
brigade saja.

Pada saat pemberontakan ini, sebagian perwira


tentara di Sumater dan Sukawesi membentuk
dewan-dewan regolusi dan merebut kekuasaan
dari pemerintah pusat.

Dewan-dewan yang dimaksud ini adalah Dewan


Banteng di Sumatera Barat, Dewan Gajah di Sumatera Utara, Dewan Garuda di Sumatera Selatan
dan Dewan Manguni di Manado.

Pemimpin-pemimpin tiap dewan : Ahmad Husein (dewan Banteng), Kolonel Maludin Simbolon (dewan Gajah), Letkol R. Barlian
(dewan Garuda), Letkol Ventje Sumual (dewan Manguni) (dari kiri ke kanan)
Brigade tersebut diperkecil menjadi Resimen Infanteri 4 TT I BB. Kejadian itu membuat para
perwira dan prajurit Divisi IX Banteng merasa kecewa dan terhina, karena mereka merasa telah
berjuang hingga mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan Indonesia.

PRRI selanjutnya membentuk Dewan Perjuangan dan sekaligus tidak mengakui kabinet Djuanda,
maka terbentuklah kabinet PRRI. Sehingga pada tahun 1957, PRRI memulai pemberontakan di
barat dan Permesta memulai di timur. Hal ini dimulai karena kelompok etnis tertentu di Sulawesi
dan Sumatra pada saat itu merasa bahwa kebijakan pemerintahan dari Jakarta stagnan pada
pemenuhan ekonomi lokal mereka saja, di mana dalam gilirannya membatasi setiap kesempatan
bagi pengembangan daerah regional lainnya. Hal ini juga diikuti oleh kebencian terhadap suku
Jawa yang jumlahnya paling banyak dan sangat berpengaruh terhadap Indonesia yang baru saja
dibentuk. Hal ini sempat memunculkan ideologi seperatisme dari Indonesia tetapi lebih
menitikberatkan tentang pembagian kekuatan politik dan ekonomi yang lebih adil bagi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai