Disusun Oleh :
NIM : 4100230052
KELAS : 02
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Mata Kuliah Mineralogi
Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
YOGYAKARTA 2023
i
ABTSRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sifat-sifat kristalografi dari sistem kristal
isometri dan tetragonal. Pemahaman mendalam terhadap struktur kristal ini memiliki
makna penting dalam berbagai bidang seperti ilmu material dan geologi. Penelitian ini
fokus pada karakterisasi geometri dan analisis sifat-sifat fisik dari kristal isometri dan
tetragonal menggunakan teknik tertentu.
ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................
1.2 Tujuan...................................................................................................................
1.3 Metode...................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.3 METODE
Metodologi penelitian melibatkan penggunaan teknik difraksi sinar-X (XRD) untuk
memeriksa struktur kristal secara rinci. Pengambilan data dilakukan pada sampel kristal
isometri dan tetragonal pada berbagai kondisi suhu dan tekanan. Analisis morfologi dan
komposisi dilakukan menggunakan mikroskop elektron.
1
BAB II PEMBAHASAN
Sistem kristal isometrik memiliki sel satuan berbentuk kubus. Ini adalah salah
satu bentuk paling umum dan paling sederhana yang ditemukan pada
kristal. Sumbu kristalografi yang digunakan dalam sistem ini memiliki panjang
yang sama dan saling tegak lurus, tegak lurus satu sama lain.
Semua kristal sistem isometrik memiliki empat sumbu simetri 3 kali lipat, yang
masing-masing bergerak secara diagonal dari sudut ke sudut melalui pusat sel
satuan kubik. Ini adalah sistem yang paling simetris dalam ruang tiga dimensi.
1. Struktur Kristal:
Kristal isometrik memiliki struktur kristal simetris dengan tiga sumbu kristal utama yang
memiliki panjang yang sama. Atom-atom di dalamnya diatur dengan pola periodik yang
diulang secara identik.
2. Simetri:
Sistem kristal ini menunjukkan simetri yang tinggi. Semua sudut dan panjang sisi dalam
kristal isometrik sama, menciptakan lingkungan yang seragam di seluruh struktur.
3. Parameter Kisi:
Parameter kisi dalam kristal isometrik memiliki hubungan matematis yang sederhana,
dan unit sel memiliki bentuk kubus. Parameter kisi a = b = c, dan sudut antar sumbu α =
β = γ = 90 derajat.
2
4. Indeks Miller:
Indeks Miller untuk bidang kristal dalam sistem isometrik diukur oleh tiga bilangan bulat
yang mewakili perpotongan bidang tersebut dengan sumbu kristal.
5. Titik-titik Kristalografi :
Sistem isometrik memiliki titik-titik kristalografi yang mencakup seluruh struktur, dan
setiap titik memiliki pola periodik yang sama.
6. Sifat Optik:
Kristal isometrik sering memiliki sifat optik yang unik, termasuk kemampuan untuk
memancarkan cahaya dengan simetri yang tinggi.
7. Sifat Termal:
Karena simetri yang tinggi, kristal isometrik dapat memiliki sifat termal yang seragam
dan dapat diprediksi dengan baik.
8. Sifat Listrik :
Beberapa kristal isometrik menunjukkan sifat elektrik tertentu, seperti pirolisis
piezoelektrik, terkait struktur dan simetri kristalnya.
Kelas Tetartoidal
Kelas Hexoctahedral
Kelas Hextetrahedral
Kelas Diploidal
Kelas Giroid
3
2.2 Sistem Kristal Tetragonal
Sistem kristal tetragonal adalah salah satu dari tujuh sistem kristal yang digunakan dalam
kristalografi. Ciri utama dari sistem ini adalah struktur kristalnya memiliki dua sumbu
utama (a dan b) yang panjangnya sama dan membentuk sudut siku-siku (90 derajat),
sedangkan sumbu ketiga (c) memiliki panjang yang berbeda dan sejajar dengan a dan b.
Parameter kisi dalam sistem kristal tetragonal adalah a = b ≠ c, dan sudut antara sumbu a
dan b adalah 90 derajat.
1. Struktur Kristal:
Sistem kristal tetragonal memiliki struktur kristal dengan dua sumbu utama yang
panjangnya sama dan sudut antara keduanya sejajar, sementara sumbu ketiga panjangnya
berbeda.
2. Simetri:
Kristal tetragonal menunjukkan simetri tinggi, terutama dalam hal panjang sumbu kristal.
Ini menciptakan pola periodik yang seragam dalam sel kristal.
3. Parameter Kisi:
Parameter kisi dalam kristal tetragonal memiliki hubungan matematis yang khas, dengan
a = b ≠ c. Sudut antar sumbu a dan b adalah 90 derajat, sementara sudut antara sumbu c
dengan sumbu lainnya juga 90 derajat.
4
4. Indeks Miller:
Bidang kristal dalam sistem tetragonal diwakili oleh dua bilangan bulat, mewakili
perpotongan bidang tersebut dengan dua sumbu kristal utama.
5. Titik-titik Kristalografi :
6. Sifat Optik:
Beberapa kristal tetragonal menunjukkan sifat optik yang unik, tergantung pada orientasi
sumbu kristal utama.
7. Sifat Termal:
Sifat termal kristal tetragonal dapat bervariasi tergantung pada panjang sumbu kristal dan
distribusi atom di dalamnya.
8. Sifat Listrik :
Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang yang sama. Sedangkan sumbu c berlainan,
dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).
5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sistem kristal isometri dan
tetragonal memiliki struktur yang menarik dan sifat-sifat yang unik. Pemahaman yang
lebih baik terhadap struktur dan sifat-sifat ini dapat membuka peluang baru dalam berbagai
aplikasi, termasuk bidang teknologi dan material.
6
DAFTAR PUSTAKA
“Isometric Crystal System | Earth Sciences Museum.” Earth Sciences Museum, 24 Apr.
2013, uwaterloo.ca/earth-sciences-museum/resources/crystal-shapes/isometric-crystal-
system.
Kittel, C. (1996). Pengantar Fisika Keadaan Padat. Wiley.
Pangeran, E. (2004). Teknik Matematika dalam Kristalografi dan Ilmu Material. Peloncat.
Tilley, RJD (2008). Kristal dan Struktur Kristal. Wiley.
Klein, C., & Hurlbut, CS (1993). Manual Mineralogi. Wiley.