Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

KLIPING TENTANG PROFESI

SMP NEGERI 01 BOJONG


KECMATAN BOJONG KABUPATEN TEGAL
KLIPING TENTANG PROFESI

1. GURU

Guru (Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat")
adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik.[1][2][3] Secara formal, guru adalah seorang pengajar di
sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang
pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah
sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.[4]

Arti umum

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus
mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang
mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.[2]

Arti khusus

Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu
(vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual atau kejiwaan murid-
muridnya.

Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju
kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau Bodhisattva.

Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan
Buddha. Namun, posisinya lebih penting lagi dikarenakan salah satu inti ajaran agama Sikh
adalah kepercayaan terhadap ajaran sepuluh guru Sikh. Hanya ada sepuluh guru dalam agama
Sikh. Guru pertama, Guru Nanak Dev adalah pendiri agama ini.

Di India, Tiongkok, Mesir, dan Israel menerima pengajaran dari guru yang merupakan
seorang imam atau nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati dan terkenal di
masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan
dihormati bahkan lebih dari orang tua mereka.
2. DOKTER

Dokter (bahasa Inggris: medical doctor, disingkat M.D.; dari bahasa Latin medicinae
doctor) adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang
sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi
dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang
kedokteran.

Etimologi
Kata "dokter" diserap dari bahasa Belanda "dokter", yang diperoleh dari bahasa Belanda
Pertengahan (Middle Dutch) "doctor", yang diperoleh dari bahasa Latin "doctor" (berarti guru,
pengajar atau instruktur).[2]

Gelar kedokteran memiliki definisi yang bervariasi di tiap-tiap negara. Di Amerika


Serikat dan beberapa negara lain, gelar dokter menunjukkan gelar sarjana profesional . Hal ini
muncul karena kebanyakan dokter pada abad ke-18 dilatih di Skotlandia, yang sebelumnya
menggunakan gelar MD. Di Inggris, gelar Bachelor of Medicine atau Bachelor of Surgery
digunakan sebagai pengganti M.D. Pada abad ke-19 hal ini menjadi hal yang umum pula terjadi
di Skotlandia.

Kemudian, di Britania Raya, Republik Irlandia dan negara lainnya, MD adalah gelar
doktoral untuk riset, doktorat yang lebih tinggi, doktor kehormatan (Honoris Causa), atau gelar
klinis terapan. Gelar ini terbatas pada mereka yang sudah memegang gelar profesional
sebelumnya di bidang kedokteran. Di negara-negara tersebut, gelar profesional yang setara
dengan Amerika Utara dan beberapa penggunaan M.D. lainnya biasanya masih disebut sebagai
Bachelor of Medicine, Bachelor of Surgery (MBBS).[
3. ARSITEK

Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan
binaan.

Istilah arsitek sering kali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah
orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya
untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau
masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas,
mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan
lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang
ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.

Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana.

"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master
pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).

Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas
(pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek
dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan
memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di
lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak
memenuhi persyaratan yang disepakati.
4. POLISI

Kepolisian (serapan dari bahasa Belanda: politie) adalah badan petugas yang mewakili
otoritas sipil pemerintah[1]. Polisi bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan
pemerintahan dan masyarakat, menegakkan hukum, dan mencegah pungguh, menyeleksi, serta
melakukan penyelidikan aktivitas kriminal hukum pidan dan perdata [1]. Fungsi ini dikenal
sebagai Kepolisian, polisi juga dipercayakan dengan berbagai kegiatan perizinan, pengawalan
dan Pengaturan[1]. Polri suatu badan negara penegak hukum [2] bidang Kepolisian Negara. Dalam
tugasnya dia mencari informasi dengan, keterangan-keterangan dari berbagai sumber, baik
keterangan saksi-saksi maupun keterangan saksi ahli. Peran polisi di masyarakat adalah sebagai
penjaga keamanan ketertiban masyarakat dengan menindak para pelanggar hukum (perjudian,
pencurian, narkotika, asusila,separatis, terorisme, pelanggaran lalu lintas, dll). Kadang kala
pranata ini bersifat militaristis (Polisi Militer, Carabinieri) dan paramilitaristis (POLRI, SWAT,
GIGN,GENDARMERIES).

Seperti di Indonesia, sesudah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dilepas dari ABRI,
organisasi POLRI masuk dalam kategori paramiliter resmi kepolisian, dikarenakan status
Anggota POLRI didalam Undang undang Kepolisian adalah bukan bagian dari PNS. POLRI
sebagai organisasi induk kepolisian negara tidak diperkenankan memberikan Hak suara pada
pemilu. POLRI bersifat netral tidak boleh berpolitik dan tidak boleh ikut memberikan hak suara
pada pemilu.
5. WIRAUSAHA

Kewiraswastaan atau Kewirausahaan (bahasa Inggris: entrepreneurship) adalah proses


mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. [butuh rujukan]
Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, ide berjualan, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu.[butuh rujukan] Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian. [butuh rujukan]. Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya
dan orang lain.[1] Kewirausahaan juga dapat dimaknai sebagai proses tindakan seorang
wirausahawan sebagai orang yang selalu mencari sesuatu yang baru dan mengeksploitasi ide-ide
tersebut menjadi peluang yang menguntungkan dengan menerima risiko dan ketidakpastian
dengan perusahaan.[2]

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan
kewirausahaan sebagai usaha investasi dengan keuntungan yang didapat di masa depan. [3]
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa
yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. [3] Berbeda dengan para ahli
lainnya, menurut Penrose (1963) wirausahawan merupakan seseorang yang didorong oleh
keserbagunaan, ambisi, kecerdasan, dan kemampuan untuk mengumpulkan mengelompokkan,
dan menggunakan informasi untuk mengolah sumber daya dan produk atau jasa, [4] sedangkan
menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan sebagai usaha pengisi jurang di saat
pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.[5] Menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah
disiplin ilmu dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. [6] Orang yang melakukan
[7]
kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan atau wiraswasta. Sikap mental wiraswasta
dapat dibagi menjadi komponen kogintif, komponen afektif, dan komponen kognatif

Anda mungkin juga menyukai