Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI AKTIVITAS BERMAIN PADA ANAK

A. LATAR BELAKANG
Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak ia lahir sampai
mencapai usia dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sangat
cepat terutama pada usia toddler. Toddler adalah anak antara rentang usia 12
sampai 36 bulan. Toddler tersebut ditandai dengan peningkatan kemandirian
yang diperkuat dengan kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar.
Perkembangan pada usia toddler ini merupakan masa keemasan pada anak.
Banyak perkembangan yang terjadi untuk mencapai proses yang sesuai.
Menurut Rose Mini (2008) dalam Redaksi Buntet Pesantren (2008), hasil
penelitian membuktikan otak anak–anak pada usia emas yakni 1-3 tahun
mampu menyerap pengetahuan dengan mudah. Bila spons adalah otak anak,
stimulasi lingkungan adalah air yang bisa diserap dengan cepat. Stimulasi yang
tepat tentunya akan memberikan pegaruh yang besar juga seperti salah satunya
stimulasi dengan bermain. Bermain mempunyai arti besar untuk mencapai
perkembangan anak baik fisik, emosi,mental,intelektual, kreativitas dan sosial.
Bermain dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif,
fisik, dan psikologi secara bersamaan. Perkembangan kognitif, meliputi anak
banyak belajar mengenai pengetahuan, anak menjadi aktif, kreatif, dan kritis.
Khusus pada usia toddler ini, permainan yang dapat diberikan untuk
memberikan stimulasi pada tahap perkembangan serta petumbuhan salah
satunya adalah permainan lego.
Permainan lego ini memiliki banyak manfaat seperti diantaranya
membantu anak untuk berpikir kreatif. Dengan lego, anak dapat berkreasi, membentuk
sesuatu, memilih lego yang tepat kemudian menggabungkannya dengan lego yang lain.
Selain itu, lego dapat mengembangkan imajinasi anak. Bermain lego, membiasakan
anak untuk membayangkan sesuatu kemudian mewujudkannya menjadi bentuk-bentuk
nyata dengan menggabung-gabungkan lego. Selain digunakan untuk bermain
sendiri, Lego dapat juga dipakai untuk bermain bersama teman-teman. Bermain
Lego bersama-sama mengembangkan kemampuan soft skill anak lewat kerja
sama. Dengan berbagi dan berkolaborasi untuk membangun balok-balok Lego,
soft skill anak terasah—alhasil anak menjadi lebih siap untuk berkarya di

1
masyarakat dan lingkungan kerja nantinya Selain itu, Lego juga seru untuk
dimainkan segala kalangan usia sehingga dapat digunakan untuk ajang family-
time. Berdasarkan atas beberapa manfaat tersebut, kami memilih permainan
lego ini sebagai objek terapi bermain pada anak usia 1 – 3 tahun dengan tujuan
meningkatkan stimulasi pada perkembangan anak.

B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan terapi bermain pada anak usia 1-3 tahun selama 60
menit, diharapkan anak dapat merasa relaks dan dapat menstimulasi
perkembangan fisik, motorik, dan sosial anak.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti permainan selama 60 menit diharapkan anak akan
mampu :
a. Anak mampu mengikuti instruksi dengan benar.
b. Beradaptasi dengan lingkungan dan teman yang baru
c. Mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya dalam bermain lego.
d. Mengembangkan motorik kasar dan halus.
e. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan.

C. MANFAAT
a. Memfasilitasi situasi yang tidak familiar
b. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
c. Berkembangnya motorik kasar dan halus anak
d. Mampu untuk mengurangi ketakutan terhadap perpisahan
e. Membantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing.
f. Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat.
g. Keluarga mengetahui perkembangan motorik anak.

D. RENCANA KEGIATAN
1. JENIS KEGIATAN
a. Memperkenalkan diri
b. Bernyanyi bersama

2
c. Memutar video anak anak
d. Bermain lego

2. KARAKTERISTIK BERMAIN
Melatih fisik, sosial, motorik kasar dan halus

3. KARAKTERISTIK PESERTA
a. Peserta bermain : Anak usia 1-3 tahun sebanyak 4 orang
b. Pembimbing (pelatih) : Mahasiswa semester V STIKES Bina
Usada Bali sebanyak 7 Orang

4. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari/Tanggal : Rabu, 25 November 2015.
Waktu : 60 menit.
Tempat : Aula STIKES Bina Usada Bali.
Seting Tempat :

Keterangan :
: Peserta

: Fasilitator

: Leader

: Observer

: Moderator

3
5. METODE
Demontrasi dan praktik.

6. PERLENGKAPAN
a. Meja 2 buah
b. Matras 2 buah
c. Papan tulis 1 buah
d. Laptop 1 buah
e. Speaker 1 buah
f. LCD 1 buah
g. Lego 4 paket
h. Bingkisan (susu dan roti) 8 buah
i. Hadiah 3 buah

7. ORIENTASI DAN URAIAN TUGAS


Nama mahasiswa
Leader : Komang Ari Somantari
Moderator : I Dewa Gede Putra Wiadnya
Fasilitator :
Ni Nyoman Wari Putri Triani
Ni Putu Hira Agustini Mahardani
Ni Made Ayu Budiani
Ni Putu Diah Wahyuni Ristika
Peserta (anak-anak) :
Ni Putu Rina
Ni Ketut Perayanti
Benardinus Juruman
I Gede Putu Prabawa Wiratma
Observer : Kadek Wistiari Dewi

Tugas masing-masing
a. Leader
Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok

4
b. Fasilitator
Menyiapkan alat-alat yang diperlukan selama kegiatan
c. Observer
1) Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan
perilaku.
2) Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan
non verbal.
3) Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program
bermain.
d. Moderator
1) Mengarahkan proses kegiatan pada anak.
2) Menjelaskan aturan bermain pada anak.
3) Mengevaluasi perasaan setelah bermain.

E. STRATEGI KEGIATAN
NO KEGIATAN WAKTU SUBJEK TERAPI
1 Persiapan (Pra Interaksi) 10 menit Ruangan, alat-alat,
a. Menyiapkan ruangan anak dan keluarga
b. Menyiapkan alat-alat sudah siap, anak
c. Menyiapkan anak dan tidak bosan.
keluarga yang hadir
2 Pembukaan (Orientasi) 10 menit Anak dan keluarga
a. mengucapkan salam menjawab salam,
b. memperkenalkan anggota anak saling
kelompok berkenalan, anak
c. anak yang bermain saling dan keluarga
memperkenalkan diri memperhatikan
d. menjelaskan kepada anak dan pembicara.
keluarga maksud dan tujuan
bermain
3 Kegiatan (Kerja) 30 menit Anak
a. menjelaskan kepada anak dan memperhatikan
keluarga tujuan, manfaat penjelasan, anak

5
bermain, alur permainan dan melakukan kegitan
cara bermain. yang diberikan
b. Mengajak anak untuk dengan baik, anak
mengikuti kegiatan bermain memberikan respon
yang baik, anak
MENYANYI BERSAMA kooperatif selama
a. anak diminta untuk bermain, anak
menyanyikan lagu bersama- memiliki keberanian
sama dengan anggota untuk mengikuti
permainan.
MENYUSUN LEGO
a. Anak diberikan lego yang
tidak beraturan.
b. Anak diminta untuk menyusun
bagian-bagian lego yang tidak
beraturan sesuai dengan arahan
leader
c. Memotivasi anak untuk
menyusun lego agar beraturan
dan sesuai dengan arahan
leader
4 Penutup (terminasi) 10 menit Anak dan keluarga
a. memberikan reward kepada tampak senang dan
anak yang berhasil menyusun menjawab salam
lego beraturan
b. memberikan reward kepada
anak atas kemauan mengikuti
kegiatan dengan baik.
c. Mengajak bernyanyi
d. Mengucapkan terimakasih
e. Mengucapkan salam

F. EVALUASI

6
1. EVALUASI STRUKTUR
a. kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan anak untuk berkonsentrasi selama kegiatan
b. posisi tempat dilantai menggunakan matras dan meja
c. anak sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. alat yang digunakan dalam kondisi yang baik
e. anggota berperan aktif dan sesuai dengan tugasnya

2. EVALUASI PROSES
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Fasilitator menyiapkan alat-alat yang diperlukan selama kegiatan
serta mendampingi anak – anak selama kegiatan berlangsung
c. Observer mencatat hasil kegiatan kepada kelompok
d. Moderator mampu mengarahkan proses kegiatan pada anak,
menjelaskan aturan bermain pada anak
e. Anak merasa senang dan mengikuti kegiatan dari awal hingga
akhir.

3. EVALUASI HASIL
a. Diharapkan anak dan keluarga dapat menyampaikan peasaan
setelah melakukan kegiatan
b. Anak menyatakan rasa senangnya

Lampiran :

7
8

Anda mungkin juga menyukai