Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL PERTAMA

Matakuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD


Kode/SKS : PDGK4204/4
Semester : 3 ( tiga )
Kelas : 470048
Kompetensi Umum : Mahasiswa mempunyai pemahaman yang koprehensif tentang Pendidikan
Bahasa Indonesia di SD serta implikasinya dalam penyelenggaraan
pembelajaran
Petunjuk Pengerjaan : 1. Kerjakan tugas-tugas berikut dengan baik dan benar!
2. Tugas dikumpulkan paling lambat tanggal 25 Oktober 2023

SKOR
NO. TUGAS
MAKSIMAL

1. Konsep bahasa memiliki karakteristik di antaranya, 30


a. bahasa adalah sebuah sistem
b. bahasa merupakan sistem lambang yang arbiter
Jelaskan maksud kedua karakteristik bahasa tersebut!

2. Bahasa Indonesia dijadikan bahasa pertama anak biasanya 20


dilatarbelakangi oleh beberapa kasus.
Kemukakan dua contoh kasus terjadinya penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pertama anak!

3. Bagi sekolah fungsi kurikulum dapat dibedakan menjadi dua. 30


Jelaskan kedua fungsi kurikulum tersebut!

4. Kemukakan contoh model pembelajaran bahasa Indonesia terpadu 20


lintas materi!

TOTAL SKOR 100

“SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES”


JAWAB
1. a. Bahasa sebagai sistem terdiri dari unsur-unsur terkait, diatur dalam pola berulang, dan
memiliki makna. Keseluruhan kalimat dapat diramalkan jika satu bagian terdeteksi.
Contoh kalimat "Nenek sedang .... kue ... dapur" memungkinkan kita menebak bunyi
keseluruhan kalimat. Namun, kalimat seperti "Itu indah sangat bunga" atau "Uit abung
ngasat dihan" tidak diterima karena tidak sesuai dengan sistem bahasa Indonesia.
Polanya tidak dikenal, maknanya tidak jelas, imbuhan dan pilihan katanya tidak selaras.
Bahasa sebagai sistem harus sistematis dan sistemis. Sistematis berarti bahasa dapat
diuraikan dalam satuan terbatas yang mengikuti kaidah yang dapat diramalkan. Bahasa
yang tidak sistematis akan menjadi kacau dan tidak bermakna. Sistemis berarti bahasa
terdiri dari subsistem yang saling terkait, yaitu subsistem fonologi, subsistem
gramatika, dan subsistem leksikon. Ketiga subsistem ini menciptakan dunia bunyi dan
makna, membentuk sistem bahasa.
b. Bahasa adalah sistem simbol yang digunakan oleh kelompok sosial, baik dalam bentuk
suara maupun tulisan. Simbol bahasa memudahkan interaksi antarpenutur. Bahasa
memiliki arti, dan untuk memahaminya, perlu dipelajari karena penamaan objek atau
peristiwa berbeda antar-masyarakat berbahasa. Bahasa memiliki aturan dan hubungan
antara kata dan objek bersifat konvensional, bergantung pada kesepakatan sosial.

2. Kasus 1: Pasangan Suami-Istri dengan Latar Belakang Etnis yang Sama


Misalnya, ada seorang suami dan istri yang berasal dari etnis yang sama di Indonesia dan
kedua keluarga mereka juga berbicara dalam Bahasa Indonesia sehari-hari. Mereka tidak
fasih dalam bahasa daerah atau bahasa asing lainnya, dan karena itu, mereka berkomunikasi
di antara mereka dan dengan anak mereka hanya dalam Bahasa Indonesia. Sebagai hasilnya,
anak yang lahir dari pasangan ini tumbuh dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pertamanya karena itulah satu-satunya bahasa yang mereka dengar dan gunakan di
lingkungan keluarga.
Dalam kasus seperti ini, anak mungkin tidak memiliki banyak paparan terhadap bahasa
daerah atau bahasa asing, kecuali jika mereka mencoba mempelajarinya di luar lingkungan
keluarga atau jika mereka menghadiri sekolah yang mendorong penggunaan bahasa-bahasa
tambahan. Namun, dalam kebanyakan situasi, Bahasa Indonesia akan menjadi bahasa utama
anak ini.
Kasus 2:
Seorang ayah yang berbicara Bahasa Aceh menikah dengan seorang ibu yang berbicara
Bahasa Minang. Kedua orang tua ini tidak terlalu fasih dalam berbicara bahasa pasangan
mereka, dan mereka memutuskan untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
komunikasi sehari-hari dalam rumah tangga. Anak mereka secara alami akan memulai
perkembangan bahasa pertamanya dengan Bahasa Indonesia karena itulah bahasa yang
mereka dengar dan gunakan sehari-hari di rumah.
Dalam kasus tersebut, Bahasa Indonesia menjadi bahasa pertama anak karena menjadi bahasa
komunikasi yang dominan di lingkungan sekitar mereka. Anak-anak biasanya cenderung
belajar bahasa yang paling banyak mereka dengar dan gunakan dalam interaksi sehari-hari.
3. a. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan:
1). Alat untuk Mencapai Tujuan: Kurikulum adalah alat yang digunakan oleh
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Ini berarti
bahwa kurikulum membantu sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan
pendidikan dengan tujuan akhir yang jelas.
2). Pedoman bagi Guru: Kurikulum memberikan pedoman kepada guru dalam
menyusun dan mengorganisasi pengalaman belajar siswa. Guru menggunakan
kurikulum sebagai panduan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan
materi pelajaran yang harus diajarkan.
3). Pedoman Supervisi bagi Kepala Sekolah: Kurikulum juga berfungsi sebagai
pedoman untuk supervisi oleh kepala sekolah. Kepala sekolah menggunakan
kurikulum untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan siswa, serta untuk
menciptakan situasi belajar yang baik. Dengan memahami kurikulum, kepala
sekolah dapat membantu guru dalam memperbaiki situasi belajar di sekolah.
a. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Tingkat di atasnya:
1). Keseimbangan Proses Pendidikan: Kurikulum di sekolah tingkat di atasnya,
seperti tingkat sekolah distrik atau regional, berfungsi untuk memastikan
keseimbangan dalam proses pendidikan. Ini berarti mengkoordinasikan
kurikulum dari berbagai sekolah yang lebih kecil untuk memastikan bahwa
tujuan pendidikan secara keseluruhan tercapai dengan seimbang.
2). Penyiapan Tenaga Baru: Kurikulum juga berperan dalam menyiapkan tenaga
kerja baru yang siap untuk berkontribusi dalam masyarakat. Ini termasuk
memastikan bahwa siswa yang lulus memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja atau kepentingan sosial yang lebih
luas.
Dalam kedua aspek ini, kurikulum menjadi instrumen penting dalam proses pendidikan, baik
untuk mencapai tujuan pendidikan dalam lingkup sekolah maupun dalam pemenuhan
kebutuhan pendidikan yang lebih besar di tingkat regional atau nasional. Kurikulum
membantu mengarahkan proses pembelajaran siswa, mengoordinasikan program pendidikan,
dan memastikan bahwa siswa dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang
relevan.

4. Model pembelajaran bahasa Indonesia terpadu lintas materi di SD adalah pendekatan


pembelajaran yang mengintegrasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan mata
pelajaran lainnya. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan
penerapan bahasa Indonesia dalam konteks nyata, sekaligus membantu siswa mengaitkan
pengetahuan bahasa dengan pengetahuan dari mata pelajaran lain. Berikut adalah contoh
model pembelajaran bahasa Indonesia terpadu lintas materi di SD:
a. Budaya Lokal dan Bahasa Indonesia: Cerita Rakyat
• Siswa mempelajari cerita rakyat dari daerah setempat. Mereka membaca cerita
rakyat tersebut dan mencatat kata-kata kunci dan ekspresi penting dalam cerita.
• Setelah itu, siswa diminta untuk menulis ulang cerita rakyat dengan menggunakan
bahasa mereka sendiri, termasuk kata-kata yang mereka catat sebelumnya.
• Selama proses ini, guru mengaitkan elemen cerita dengan unsur bahasa Indonesia
seperti struktur kalimat, kata-kata, dan tata bahasa yang benar.
b. Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia: Deskripsi Hewan Peliharaan
• Siswa mempelajari hewan peliharaan yang mereka kenal dari mata pelajaran IPA.
Mereka belajar tentang makanan, habitat, dan karakteristik hewan tersebut.
• Setelah itu, siswa diminta untuk menulis deskripsi singkat tentang hewan
peliharaan mereka dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
• Guru memberikan panduan tentang tata bahasa dan struktur kalimat yang sesuai
selama proses menulis.
c. Matematika dan Bahasa Indonesia: Pecahan dalam Kehidupan Sehari-hari
• Siswa mempelajari konsep pecahan dari mata pelajaran matematika. Mereka
memahami pengertian pecahan dan cara menghitung pecahan sederhana.
• Siswa kemudian diminta untuk membuat materi pendukung berupa cerita pendek
yang menggambarkan situasi nyata di mana pecahan digunakan, seperti membagi
makanan atau mengukur bahan.
• Mereka menuliskan cerita tersebut dengan bahasa Indonesia yang benar, sambil
menjelaskan bagaimana pecahan digunakan dalam cerita tersebut.

d. Seni dan Bahasa Indonesia: Karya Sastra Anak


• Siswa mempelajari seni dan cara membuat puisi atau cerita pendek. Mereka belajar
tentang struktur dan ekspresi dalam karya sastra.
• Siswa diminta untuk menulis puisi atau cerita pendek dengan tema yang mereka
sukai, dan mereka harus menjaga tata bahasa yang benar.
• Selama proses menulis, guru memberikan masukan tentang penulisan kreatif dan
penggunaan bahasa yang menarik.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memahami bahwa bahasa Indonesia bukan hanya
mata pelajaran terpisah, tetapi bahasa yang digunakan dalam berbagai konteks. Dengan
mengintegrasikan bahasa Indonesia ke dalam mata pelajaran lain, siswa dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang penggunaan bahasa dan memperkuat
keterampilan berbahasa mereka.

Anda mungkin juga menyukai