1
Cara baca
HIJAU TUA = JUDUL MATERI
MERAH = PETING
HITAM = PENJELASAN
“barang siapa meninggalkan satu kewajiban haji,ia harus mengganti dengan membayar fidyah disembelihnya dimekkah dan
dibagikan kepada fuqoro’ dan ia tidak diperkenankan memakannya”
2
Tuntunan HAJI dan UMRAH
NIAT
• Innamal a'malu bin niat (amal sesuai dari niat)
• Man ‘amila ‘amalan laisa ‘alaihi fahuwa radd (siapa yang beramal tidak beramal sesuai dari ALLAH maka tertolak)
• Al hallalu bayyin wal haraamu bayyin (yang halal sudah jelas dan yang haram sudah jelas)
Niat harus berlandaskan syariat yang jelas dan ibadah yang diajarkan
bukan niat untuk menghalalkan yang haram atau mengharamkan
yang halal
(Niat adalah ibadah hati dalam bentuk keinginan LILLAH dan tidak
ada anjuran baca'an khusus tentang niat).
Al-IHRAM
Pelaksanaan pertama sebelum haji dan
dimulai kenakan ketika memasuki miqat baik
melalui udara maupun darat.
3
memberitahu tempat yang sudah dekat memasuki wilayah miqat agar jama’ah haji maupun umrah sudah siap mengganti pakaian dan
menggunakan ihram,ketika sampai di area miqat mereka hendaknya segera melantunkan niat ibadahnya kemudian memperbanyak lantunan
talbiyah.
(Apabila dirasa berat memakai ihram dipesawat atau kapal maka dibolehkan memakai ketika di bandara maupun pelabuhan atau dirumah
jika menaiki kendaraan pribadi dan melantunkan talbiyah sebagai memasuki tanda kendaraannya melewati tempat miqat. (Laki-laki
melantunkan dengan nyaring dan wanita cukup dengan sirr/pelan)
Sebelum ihram
1. Memotong kuku,kumis bulu ketiak dan kemaluan
2. Mandi sunnah dan memakai wangi-wangian secukupnya (untuk perempuan dilarang memakai wangi-wangian apalagi aroma yang
mencolok ) dan tidak pada kain ihramnya
3. Laki-laki melepas seluruh pakaian berjahit termasuk pakaian dalam
4. Wanita melepas kain cadar dan menggunakan hijab yang menutup kepala dan sebagian wajahnya (menghindari pandangan) dari
laki-laki bukan muhrimnya
5. Kemudian berniat memasuki ibadahnya.
Baik sekali apabila niat ihramnya setelah sholat fardu atau sholat sunnah wudhu 2 raka’at (tidak ada sholat sunnah ihram)
Larangan Ihram :
• Mencabut kuku ataupun bulu kecuali jatuh sendiri ataupun lupa
• Dilarang memakai wangi-wangian kecuali sisa wangi-wangian dibadan sebelum berihram
• Dilarang bagi yang ihram ataupun tidak untuk menebang atau memotong pohon ditanah haram dan dilarang berburu
atau membunuh dan mengusirnya.
• Dilarang mengambil barang temuan baik itu berharga ataupun tidak kecuali untuk diumumkan
• Melamar atau menikah melakukan akad,berjima’ sebagaimana HR usman ra.
• Wanita dilarang memakan kaos tangan dan cadar kecuali ditutup ketika berhadapan dengan muhrim yang melihatnya
• Dilarang menggunakan penutup kepala dengan kain ihram,topi,imamah dan lainnya kecuali lupa dan baru tau hukumnya.
• Larangan menggunakan pakaian berjahit termasuk pakaian dalam. Boleh pakai celana apabila tidak didapatkan ihram dan
menggunakan kuffain apabila tidak ada sendal
4
UMRAH dan sifatnya
Nabi shallallahu a’laihi wasallam bersabda : “antara satu amalan umrah (yang dikerjakan) ke amalan umrah yang lain adalah pelebur bagi
(dosa-dosa) dan sebuah haji yang mabrur tidak ada balasan yang pantas untuk diberika kecuali surga”
(Muttafaq ‘alaihi)
#Catatan :
• di awali dari hajar aswad dan diakhiri dari situ pula. Disunnahkan jalan cepat dengan langkah pendek ditiga putaran dalam tawaf
qudum saja. Dan disunnahkan mencium hajar aswad apabila mampu tanpa harus berbuat dzolim dengan jama’ah yang lain.
• Memasuki hijir ismail ketika tawaf membatalkan tawaf karena hijir ismail adalah bagian dalam ka’bah itu sendiri.
• Menyentuh semua sudut atau sudut ka’bah,kiswah bahkan mengusap atau mencium penutup,pintu,makam ibrahim dan sebagainya
merupakan bid’ah yang tidak pernah dikenal kecuali hanya mencium hajar aswad itupun karena mengikuti nabi menciumnya
sebagaimana sahabat umar menciumnya dan berkata (sesungguh engkau hanyalah batu,aku tidak menciummu jika bukan karena
aku melihat rasulullah menciummu).
• Selesai tawaf menutup pundak dan hindari berdesak-desakan dan sholat 2 rakaat dibelakang makam ibrahim apabila
memungkinkan.
• Berdoa diantara hajar aswab dan pintu ka’bah adalah salah satu tempat terbaik diijabahnya do’a.
• Sholat 2 rakaat dibelakang makam ibrahim merupakan shalat muakkadah dengan rakaat pertama membaca surah al kafiruun dan
rakaat ke dua dengan al-ikhlas kalaupun membaca selainnya tidak mengapa.
Tuntunan Sa’i
1. Hendak keluar dari tawaf langsung pergi menuju bukit sofa untuk melakukan sa’I sebanyak 7x putaran dihitung 1 arah 1x (sofa ke
marwah 1x)( marwah ke sofa 1x) dan setiap mendekati bukit sofa membaca (“innashofa walmarwata min sya’airillah” Qs. Albaqarah
: 158)
2. Kemudian naik bukit sofa berhenti diatasnya sambil menghadap kiblat/ka’bah berdoa dengan mengangkat tangan mengagungkan
ALLAH dan memuji-Nya.
“La illaha ilallah wahdahu la syarikallah,lahulmulku walahul hamd,wa huwa ‘ala kulli syai’in khadir” atau berdoa yang lebih mudah
dan diulang sebanyak 3x.
#tidak perlu mengisyaratkan tangan melambai ke arah ka’bah dengan bertakbir,itu merupakan kesalahan yang tidak ada
tuntunannya
3. Kemudian turun dari bukit sofa lalu menuju bukit marwah dan berdoa untuk dirinya,keluarga dan kaum muslimin
#apabila melihat lampu hijau hendaknya lari-lari kecil bagi laki-laki hingga diluar lampu hijau.
4. Saat sampai bukit marwah hendaknya menghadap kiblat atau ka’bah hendaknya berdoa sebagaimana doa ketika dibukit sofa atau
doa lainnya dan dilanjutkan hingga selesai 7x putaran.
#perempuan yang sedang haid maupun nifas boleh melakukan sa’I apabila diyakini tidak berdampak buruk bagi dirinya dan orang
lain adapun tawaf tidak boleh dan merupakan kesalahan apabila perempuan ikut berlari kecil ketika sai dibawah lampu hijau
5. Setelah sai melakukan cukur (lebih utama apabila gundul)
6. Untuk laki-laki apabila memendekan rambut baiknya menyeluruh bagian kepala dan untuk perempuan cukup sepanjang ujung jari
7. Dengan Demikian selesai ibadah UMRAH. Dengan itu pula halal baginya sesuatu yang dilarang ketika ihram
5
HAJI dan Sifatnya
Rasulullah bersabda :
“barangsiapa menunaikan haji dalam keadaan tidak berbuat rafats (nafsu dan cabul) dan fusuq (maksiat) maka akan disucikan dirinya dari
dosa-dosa seperti layaknya seorang bayi yang baru lahir (dari rahim) ibunya”
Aktifitas haji dimulai pada tanggal 8 dzulhijjah atau dinamakan dengan hari tarwiyah yaitu hari dimana pergi menuju MINA untuk melakukan
wukuf (menginap) untuk menunggu keesokan harinya menuju ke padang ARAFAH (9 dzulhijjah)
Pada hari ini bagi para haji tamattu’ sejak waktu dhuha sudah megenakan IHRAM yang sebelumnya sudah mandi dan memakai wangi-wangian
sekedarnya dibadan (jangan terkena kain IHRAM) dan sholat shubuh atau sunnah wudhu. (adapun haji Qiran dan ifrad memang mereka
masih mengenakan ihram sejak awalnya)
Bagi yang melakukan haji melakukan Qasar (memendekan) sholat dhuhur,ashar,maghrib dan isya’ menjadi 2 raka’at dan dikerjakan pada
waktunya. (hukumnya sunnah jama’ah haji bermalam di mina pada hari tarwiyah)
Ketika selesai sholat fajar 9 dzulhijjah,menuggu sejenak menunggu sampai terbit matahari kemudian pergi atau berjalan ke padang arafah
(berjalan dengan tenang dan perbanyak talbiyah,doa-doa,membaca al-Quran,dzikir,takbir,tahlil dan tahmid untuk ALLAH rabb semesta
alam)
Wukuf dipadang arafah merupakan salah satu rukun haji,maka tidak SAH hajji tanpa wukuf. Arafah adalah hari terbaik semasa matahari terbit,
jama’ah hajji berkumpul di arafah sejak matahari terbit hingga terbenam.
Disunnahkan untuk berdiam diri di masjid namirah jika memungkinkan namun jika tidak cukup dimana saja yang penting masih dalam wilayah
padang arafah (perhatikan plang-plang batasan padang arafah karena wukuf diluar arafah maka hajjinya tidak SAH)
Apabila waktu dhuhur telah tiba,hendaknya sholat jama’ah dengan menjama’ (menggabung0 dan Qasar (memendekan) sholat dhuhur dan
ashar dengan satu adzan dan dua iqomat sebagaimana rasulullah lakukan dan tanpa sholat apapun sebelum maupun sesudahnya serta diantara
keduanya.
Jama’ah haji hendaknya berdoa sungguh-sungguh diwaktu mustajab ini (setelah dhuhur hingga matahari terbenam) dan menjauhi larangan-
larangan yang dapat melenyapkan pahala hajji.
KEKELIRUAN
• Berdiam diri diluar batas arafah sampai terbenam matahari maka hajjinya tidak SAH
• Keluar wilayah arafah sebelum terbenamnya matahari maka secepatnya ia kembali karena ini menyelisihi perbuatan nabi dan
dikhawatirkan membatalkan HAJJI dan harus membayar DAAM
• Berejejal dan saling dorong menaiki bukit arafah dan mengusap-usapnya merupkan kedzaliman dan bid’ah
• Menghadap bukit arafah ketika berdoa (sunnah berdoa menghadap kiblat)
6
9 dzulhijjah setelah terbenam matahari
Setelah wukuf dia arafah ketika siang hari lalu pergi untuk wukuf dimuzdalifah dan melakukan sholat maghrib dan isya’ secara jama’
(menggabungkan) dan Qasar (memendekan)nya dengan adzan satu kali dan iqomah dua kali sebagaimana rasulullah kerjakan.
Mengumpulkan kerikil kurang lebih 70 buah untuk : ( 7 buah jumrah aqabah, 21 untuk sugro wusto dan aqabah (x3 hari = 21x3 = 63biji ))
Bermalam hingga menjelang fajar,apabila jama’ah haji hendak sholat fajar disunnahkan di masy’aril haram (bukit muzdalifah) jika
memungkinkan atau cukup dimana saja selama masih didalam muzdalifah kemudian menghadap kiblat dan banyak talbiyah,dzikir dan do’a
didalamnya.
Kekeliruan
• Berburu mengumpulkan kerikil sebelum menunaikan sholat maghrib dan isya’ secara jama’ah dengan jama’ dan Qasar.
• Berkeyakinan kalau kerikil untuk lempar jumrah atau jamarat harus dari muzdalifah
KEKELIRUAN
• Berkeyakinan sedang melempar setan sehingga melemparnya dengan penuh amarah padahal lempar jumroh tiada lain kecuali untuk
melaksanakan Dzikrullah.
• Melempar jumroh dengan sandal,batu besar,kayu atau semisalnya karena ini berlebihan dan kelewatan dalam tinjauan ISLAM dan
menyelisihi nabi
• Berdesak-desakan dan gontok-gontokan merupadakan kedzaliman terhadap muslim yang lain,kerjakanlah dengan santun.
• Melemparkan 7 kerikil secara bersamaan tetap dihitung sebagai satu kali lemparan jadi lakukanlah satu persatu.
7
TAMBAHAN
Tawaf IFADOH
Setelah jama’ah haji lempar jumroh aqabah bias segera langsung menuju mekkah dengan melakukan thawaf 7x putaran dan
langsung disambung dengan sa’i 7x putaran jika hajjinya tamattu’ dan boleh juga diakhirkan tawaf ifadoh setelah selesai
hari wukuf dimina.
Setelah melakukan thowaf ini maka halal baginya dari seluruh larangan-larangan ihram.
Lempar jumroh
• Sunnahnya seorang haji setelah lempar jumroh sugro dan wusto berhenti menghadap kiblat dan berdoa
mengangkat tangan dengan doaa harapannya dengan catatan tidak menyebabkan kemacetan,kepadatan
tauapun desak-desakan semisalnya. (sedang di jumroh kubro/aqabah tidak perlu berhenti untuk berdoa)
• Jama’ah haji yang ingin nafar awal/cepat-cepat keluar dari mina,mereka harus lempar jumroh pada hari
ke 2/12dzulhijjah dan segera keluar dari mina sebelum matahari terbenam (apabila sudah terbenam dan
masih dimina maka wajib tinggal dan bermalam dimina dan melakukan 3 jumroh lagi (sugro,wusto dan
aqobah) dan beru meninggalkan mina.
“janganlah seorang diantara kalian itu pergi (meniggalkan mekkah) sampai penutupannya itu di kabbah)
Mutafaq ‘alaihi
Tawaf wada’ merupakan penutup dari kewajiban-kewajiban haji yang seorang haji wajib melakukannya sebelum pergi
menuju negerinya...
“tiada ampunan meninggalkan tawaf wada’ kecuali bagi yang sedang haid maupun nifas”
Page | 8
8
HUKUM YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MUKMINAT
Syarat wajib haji bagi laki-laki dan perempuan
(islam,berakal,baligh,huriyah/merdeka/bukan budak,mampu)
Untuk wanita WAJIB ada mahram,dalilnya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Tidak boleh seorang wanita
bersafar tiga (hari perjalanan) melainkan harus bersama mahromnya.” (HR. Muslim no. 1338 dan 1339, dari Ibnu ‘Umar).
Prinsip dan hukum yang harus dipegang perempuan ketika melaksanakan ibadah haji sebagai berikut :
1. Apabila hajinya adalah sunnah maka disyaratkan harus izin kepada suami karena ada hak suami yang
akan ditinggalkan sementara dan suami punya hak untuk melarang.
2. Boleh diwakilkan hajinya kepada laki-laki berdasarkan ijma’ para ulama
3. Apabila dalam perjalanan mengalami haid atau nifas maka teap dilanjutkan hajinya kecuali
tawaf,apabila mengalaminya ketika ihram maka dia tetap meneruskan ihramnya sebab ihram tidak
harus keadaan suci.
4. Ketika hendak berihrom,hendaknya perempuan melakukan hal yang sama sebagaimana laki-laki
sebelum beriqrom seperti mandi,memotong kuku dan bulu dan memakai wangi-wangian namun tidak
menyengat sebagaimana hadits aisyah dalam HR.abu daud
5. Dilarang berihrom dengan menggunakan cadar/niqob dan telapak tangan namun boleh ditutup dengan
kain baju
6. Boleh menggunakan pakaian apa saja untuk ihram yang penting tidak melanggar sayriat yang berlaku
seperti bersolek,menyerupai laki-laki,pakaian ketat ataupun tipis dan tidak ada larangan untuk warna
tertentu sebagaimana dalam al-mughni 3/328.
7. Disunnahkan membaca talbiah sesudah ihram sekedar dirinya sendiri yang mendengar dan member
syarat tepukan tangan ketika mengingatkan imam bukan dengan kalimat tasbih
8. Diwajibkan perempuan yang sedang tawaf untuk ,merendahkan suaranya,tidak berdesak-desakan.
(jangan melakukan yang haram untuk mengejar yang sunnah)
9. Tawaf dan sa’I semuanya dilakukan dengan berjalan tidak ada lari-lari kecil dan membuka sebelah
pundak untuk perempuan.
10. (Kerjakanlah apa yang dikerjakan jama’ah haji selain tawaf dibaitullah sampai kamu suci) muttafaqun
‘alaihi
11. Dibolehkan perempuan karena kelemahannya untuk meninggalkan muzdalifah setelah tenggelamnya
bulan/tengah malam dan melakukan lempar jumroh untuk menghindari desak-desakan.
12. Cukup memotong rambut seujung kuku saja tidak perlu gundul.
13. Bagi yang haid setelah lempar jumroh aqobah dan potong rambutnya maka dia telah halal dari ihramnya
kecuali berhubungan suami istri sebelum awaf ifadah maka wajib membayar fidyah dengan berkurban
kambing yang harus disembembelih dimekkah dan membagikannya pada faqir miskin
14. Apabila haid setelah tawaf ifadah maka dia bisa pulang apabila telah selesai semua kegiatannya
dimekkah tanpa harus tawaf wada’ berdasarkan hadits aisyah daam muttafun ‘alaihi.
9
TATA CARA ZIARAH MASJID NABAWI
Madinah adalah tempat hijjrah dan tinggal nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke
tiga Masjid. Yaitu; Masjidku ini (Masjid Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al Aqsha ." Dan Telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az
Zuhri dengan isnad ini, hanya saja ia menyebutkan; "Diperbolehkan untuk bersusah payah mengadakan perjalanan jauh ke tiga
Masjid."
“adapun sholat di masjidil haram setara dengan seratus ribu sholat di selainnya”
10
MENGAGUNGKAN TEMPAT-TEMPAT DIMEKKAH
ANTARA SYARIAT DAN YANG DILARANG
DR.sa’ad bin ali muhammad as-syahrany (drosen jurusan akidah ummul Qura,makkah)
11